Herbisida Herbisida adalah bahan kimia atau kultur hayati yang dapat menghambat atau

b. Analisis pada Sedimen Analisis unsur hara dan bahan organik dalam sedimen sama dengan analisis yang dilakukan pada tanah asal. Analisis tersebut meliputi N-total yang dianalisis dengan metode Kjeldahl, P-Tersedia dengan metode Bray-1, K-dd, Ca-dd, Mg-dd dengan metode ekstraksi NH 4 OAc 1N pH 7,0, dan C-Organik dengan metode Walkey dan Black. Sampel yang digunakan dalam analisis sedimen merupakan hasil komposit tanah tererosi selama periode penelitian.

c. Nisbah Pengayaan Nisbah pengayaan menurut Sinukaban 1981, dalam Banuwa, 1994 adalah

perbandingan konsentrasi suatu unsur yang dipertanyakan dalam tanah sedimen yang tererosi dengan konsentrasi unsur tersebut pada tanah asalnya yaitu dengan menggunakan persamaan : ⁄ ………………………………………………… 1 Dimana : NP = Nisbah pengayaan, CUS = Konsentrasi unsur hara dan bahan organik pada sedimen, CUT = Konsentrasi unsur hara dan bahan organik pada tanah asal. Pada nisbah pengayaan unsur-unsur yang diamati adalah N-Total, P-Tersedia, K- dd, Ca-dd, Mg-dd, dan C-Organik.

3.6. Analisis Data Data dianalisis dengan sidik ragam, yang sebelumnya homogenitas data dianalisis

dengan uji Bartlet dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Kemudian perbedaan nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT pada taraf 5.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem olah tanah tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kehilangan N-Total, K-dd, Ca-dd, Mg-dd dan C-organik tanah, tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap kehilangan P-Tersedia. 2. Penggunaan herbisida tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kehilangan unsur hara dan bahan organik tanah. 3. Tindakan olah tanah konvensional menyebabkan kehilangan P-Tersedia sebesar 0,016 kgha dan olah tanah minimum menyebabkan kehilangan P- Tersedia sebesar 0,01 kgha.

5.2. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan sampai selesai satu musim tanam, sehingga

dapat diketahui jumlah total kehilangan unsur hara dan bahan organik akibat erosi pada sistem pengolahan tanah konvensional dan minimum selama satu musim tanam tanaman singkong. DAFTAR PUSTAKA Adnan., Hasanuddin., Manfarizah. 2012. Aplikasi Beberapa Dosis Herbisida Glifosat Dan Paraquat Pada Sistem Tanpa Olah Tanah TOT Serta Pengaruhnya Terhadap Sifat Kimia Tanah, Karakteristik Gulma, dan Hasil Kedelai. Jurnal Agrista 16 3 : 135-145. Andreawan, M.K. 2014. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Herbisida Terhadap Erosi dan Aliran Permukaan di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor. 309 Halaman. Bachtiar, A.N. 1996. Pengaruh Pemberian Bahan Organik dan Kapur Terhadap Ketersediaan dan Kehilangan Unsur Hara N, P, K, Ca, Mg, Na Pada Model Teras Bangku Masyarakat Selama Satu Musim Tanam Kedelai Glycine max L Pada Latosol Coklat Kemerahan Cimarias Sumedang. Tesis. IPB. Bogor. Banuwa, I.S. 1994. Dinamika Aliran Permukaan dan Erosi Akibat Tindakan Konservasi Tanah pada Andosol Pangalengan Jawa Barat. Tesis. IPB. Bogor. Banuwa, I.S. 2009. Selektivitas Erosi. Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung. 66 Halaman. Banuwa, I.S. 2013. Erosi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 206 Halaman. Banuwa, I.S., Andhi., Hasanudin, U., Fujie, K. 2014. Erosion and Nutrient Enrichment Under Different Tillage and Weed Control System. Prooceedings The Crown Palais New Hankyu Kochi Volume II: 120- 126 Bernas, S. M. dan Sulistiyani, DP. 2003. Identifikasi Sifat Fisik Tanah dan Lahan Dengan Lereng dan Vegetasi Yang Berbeda Untuk Penentukan Prediksi Erosi di Kebun Percontohan Baturaja, OKU. Prosiding Seminar Lokakrya Nasional Ketahanan Pangan Dalam Era Otonomi Daerah Dan Globalisasi. UNSRI. Palembang. Henny, H. 2008. Erosi Dan Kehilangan Hara Pada Pertanaman Kentang Dengan Beberapa Sistem Guludan Pada Andisol Di Hulu Das Merao, Kabupaten Kerinci, Jambi. Universitas Jambi. Jambi. Jurnal Solum VIII 2: 43-52. Ispriyanto, R., Arifjaya, N.M., dan Hendriyanto. 2001. Aliran Permukaan Dan Erosi Di Areal Tumpangsari Tanaman Pinus Merkusii Jungh. Et De Vriese. Jurnal Manajemen Hutan Tropika VII 1 : 37- 47 Jumin, H.B. 2010. Dasar-Dasar Agronomi. Rajagrafindo Persada. Jakarta. 140 Halaman. Kartasapoetra, A.G. 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Rineka Cipta. Jakarta. 204 Halaman. Monde, A. 2010. Pengendalian Aliran Permukaan dan Erosi pada Lahan Berbasis Kakao di Das Gumbasa, Sulawesi Tengah. Jurnal Media Litbang Sulteng III 2 : 131 – 136 Mukhlis, H. 2004. Cara Penyiapan Lahan Dan Mikroba Tanah Dalam Budidaya Pertanian. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Kalimantan Selatan. Prayoto dan N. Sinukaban. 1988. Aliran Permukaan dan Erosi pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Sub Daerah Aliran Sungai Genteng, Sumedang. IPB. Bogor. Rosmarkam, A., N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. 232 Halaman. Sembodo, D.R.J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta. 168 Halaman Simanjuntak, B.H. 2006. Olah Tanah Konservasi dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Tanah. UKSW. Salatiga. Sinukaban, N., K. Sudarmo., Murtilaksono. 1989. Pengaruh Penggunaan Mulsa dan Pengolahan Tanah Terhadap Erosi, Aliran Permukaan, dan Selektivitas Erosi, pada Latosol Coklat Kemerahan Darmaga. IPB. Bogor. Utomo, M., H. Buchari., I.S. Banuwa. 2012. Olah Tanah Konservasi: Teknologi Mitigasi Gas Rumah Kaca Pertanian Tanaman Pangan. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 94 Halaman.