Kerangka Pemikiran KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

yang menguntungakan atau efek yang positif kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari beban tetap dari penggunaan dana itu. Menurut Brigham dan Houston 2006:12 “Tingkat leverage operasi yang tinggi, jika hal-hal lain di anggap konstan, berarti perubahan penjualan dalam jumlah yang relative kecil akan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan besar alam ROE”. Salah satu pendekatan rasio yang digunakan dalam rasio leverage adalah debt to equity ratioDER. Berikut pengertian debt to equity ratio menurut beberapa ahli: Menurut Sutrisno 2009:218 “Rasio hutang dengan modal sendiri merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal seniri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya ”. Menurut Sumadji, Yuha Pratama, dan Rosita 2006:238 “Debt to Equity RatioDER menunjukan perbandingan antara hutang dan modal sendiri untuk menilai batas kemampuan modal sendiri dalam menanggung resiko atau batas perluasan usaha dengan menggunakan moal pinjaman”. Menurut Sua Husnan dan Enny Pudjiastuti 2006:70 “Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri”. Berdasarkan uraian diatas bisa di simpulkan bahwa Debt to Equity Ratio DER digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutup sebagian atau seuruh hutang-hutangnya baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang berasal dari total modal dibandingkan besarnya hutang. Oleh karena itu, semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya Prihantoro, 2003. Untuk menghitung debt to equity ratio bisa menggunakan rumus sebagai berikut: Total aset turn over menunjukan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio total aset turn over berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan Yuanita Caroline, 2006. Berdasarkan uraian diatas bisa di simpulkan bahwa jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila total asse turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. Menurut Commannor dan Wilson 1967, serta Porter 1979 mengemukakan bahwa pengukuran rasio perputaran total aktiva bila dibalik reciplocal akan mencerminkan rasio intensitas modal atau capital intensiveness. Perusahaan yang memiliki intensitas modal tinggi cenderung tidak efisien karena membutuhkan aktiva lebih besar untuk menghasilkan setiap unit penjualan. Semakin tinggi rasio intensitas modal menjadi semakin tidak menarik bagi pendatang baru untuk masuk industri. Hal tersebut karena dibutuhkan lebih banyak asset untuk menghasilkan setiap unit penjualan Martono, 2001 Perhitungan total asset turn over dilakukan sebagai berikut: Total hutang Debt to Equity Ratio = x 100 Modal Penjualan Perusahaan Total asset turn over = Total aktiva Perusahaan Rumus untuk menghitung Intensitas Modal Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan di mana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri.Profitabilitas selain merupakan cerminan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan operasional bank, profitabiitas juga dapat mencerminkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan operasional perusahaan. Menurut Munawir 200:65 “Profitabilitas ialah keefektifan operasi serta derajat keuangan suatu perusahaan”. Tujuan analisis profitabilitas atau rentabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha an profitabilitas yang dicapai oleh perusahan yang bersangkutan Kuncoro, 2002:548.Tingkat profitabilitas yang tinggi akan dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya, sedangkan tingkat profitabilitas rendah dapat menyebabkan para investor menarik dana mereka. Rasio pengukuran yang digunakan dalam hubungan dengan modal sendiri adalah Return on Equity ROE yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasikan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan sehingga kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Total Aktiva Intensitas Modal = Penjualan Return on Equity ROE merupakan salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegng saham, ukuran dari keberhasilan ini adalah angka ROE berhasil di capai. Menurut Bambang Riyanto 2008:44 untuk menghitung ROE digunakan rumus sebagai beikut: Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat skema kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Laba bersih ROE = Modal sendiri Kegiatan Perusahaan Pembelian Allocation - Asset Pendanaan Financing - Modal asing - Modal sendiri Penjualan Laba Keuntungan Profitabilitas Laba bersih ROE = Modal sendiri Leverage perusahaan Total hutang DER = Modal sendiri Intensitas modal Total asset penjualan Menurut Bambang Riyanto 2008:51 Besarnya rentabilitas modal sendiri selain dipengaruhi oleh rentabilitas ekonomi juga dipengaruhi oleh rasio utang. Pengaruh rasio utang terhadap rentabilitas sendiri dapat positif, dapat negatif ataupun dapat tidak mempunyai pengaruh sama sekali. Perusahaan yang mempunyai rasio utang yang lebih besar akan mempunyai rentabilitas modal sendiri yang lebih tinggi. Menurut Martono 2001 Rasio intensitas modal berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap ROE. Intensitas modal yang tinggi berarti semakin tinggi aktiva yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan setiap unit penjualan sehingga tidak efisien. Apabila semakin kecil aktiva yang dibutuhkan untuk menghasilkan penjualan berarti semakin efisien operasi perusahaan. Berasarkan uraian tersebut dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut : Brigham Houston 2006:12 Martono 2001 3 4 5 Martono 2001 Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Rasio Leverage - Hutang jangka panjang - Moal sendiri Total hutang DER = x 100 Modal sendiri Sutrisno, 2009:218 Intensitas Modal - Total aktiva - Penjualan Total aktiva Intensitas modal = Penjualan Martono, 2001 Profitabilitas - Laba bersih - Modal sendiri Laba bersih ROE = x 100 Modal sendiri Bambang Riyanto, 2008:44

2.3. Hipotesis

Menurut sugiono 2010:84 Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat sebuah hipotesis awal yaitu bahwa terdapat pengaruh antara rasio leverage dan rasio intensitas modal terhadap profitabilitas secara parsial dan simultan pada perusahaan automotif yang go public di Bursa Efek Indonesia. 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif. Pengertian objek penelitian menurut Sugiyono2005:32adalah sebagai berikut : “Objek Penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek yang penulis gunakan dalam penelitian adalah rasio leverage, rasio intensitas modal terhadap profitabilitas. Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Automotive yangGo Public.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Pengertian dari Metode Penelitian adalah sebagai berikut: Menurut Sugiyono 2010:2 menjelaskan bahwa: “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuandan kegunaan tertentu ”.

Dokumen yang terkait

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Keuangan Dan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Tahun

0 1 12

PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 100

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN TEXTILE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 3 93

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

20 59 130

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG TERHADAP “ROE” TERHADAP PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 98

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 32

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG TERHADAP “ROE” TERHADAP PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15

PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24