variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan, mengolah, menganallisis, dan menginterprestasi data dalam pengujian hipotesis statistik.
Penulis menggunakan metode deskriptif tersebut, karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana kondisi rasio leverage
dan rasio intensitas modal terhadap profitabilitas. Sedangkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, karena data rasio
leverage, rasio intensitas modal dan profitabilitas yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif.
Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah - masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan di
kumpulkan, diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan dapat ditarik kesimpulan.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian menurut Umi Narimawati 2010:30 mengatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang
peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan
pada waktu tertentu.Tahapan atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya dapat ditetapkan judul yang akan diteliti.
2. Menetapkan rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Seberapa besar pengaruhrasio leverage dan rasio intensitas modal, secara simultan
maupun parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan automotive yang Go Public.
3. Menetapkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio leverage dan rasio intensitas modal, secara
simultan dan parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan Automotive yang Go Public.
4. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. Penulis menetapkan hipotesis dalam penelitian ini: rasio leverage dan rasio
intensitas modal secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Automotif yang Go Public.
5. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini konsep rasio leverage mengacu kepada
pendapat Brigham Houston 2006:12. Rasio Intensitas Modal adalah menurut Martono, 2001
selanjutnya Profitabilitas mengacu kepada pendapat Bambang Riyanto 2008:44
6. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder.
Teknik nonprobability sampling yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik sampling purposive. Sehingga diperoleh
sampel dari
laporan keuangan perusahaan Automotif yang Go Publik selama limatahunyaitu dari tahun 2005-2009.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi
7. Melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik dinferensial. Metode deskriptif dan Verifikatif, dan
analisis regresi berganda. 8. Melaporkan hasil penelitian.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan dua variable bebas secara bersamaan dengan satu variable tergantung.
Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Pengertian variabel menurut Sugiyono 2010: 31 adalah “sesuatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.”
Rasio Leverage X
1
Variabel Indevenden Profitabilitas Y
Variabel Dependen Rasio Intensitas
Modal X
2
Variabel Independen
Sedangkan definisi operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro 2002:69 sebagai berikut:
“Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu
dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct
yang lebih baik.” Berdasarkan pernyfataan diatas, operasionalisasi variabel diperlukan dalam
menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat
dilakukan secara benar.
1. Variabel Bebas
Independent variabel X
1
Sugiyono 2010:33mengemukakan bahwa, “Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dependen”.
Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini ada dua, pertama X
1
adalah rasio leverage dan kedua X
2
adalah rasio intensitas modal. a.
Rasio Leverage X
1
Menurut Sutrisno, 2009:198 Leverage adalah penggunaan aktiva atau sumber dana di mana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung
biaya tetap atau membayar beban tetap. Leverage bersumber dari penggunaan
biaya tetap fixed cost, baik biaya tetap dari aktivitas operasi maupun biaya tetap dari aktifitas operasi maupun biaya tetap dari aktivitas keuangan.
Menurut Brigham dan Houston 2006:12 “Tingkat leverage operasi yang tinggi, jika hal-hal lain di anggap konstan, berarti perubahan penjualan dalam
jumlah yang relative kecil akan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan besar alam ROE”.
b. Rasio Intensitas Modal X
2
Menurut Commannor dan Wilson 1967, serta Porter 1979 mengemukakan bahwa pengukuran rasio perputaran total aktiva bila dibalik reciplocalakan
mencerminkan rasio intensitas modal atau capital intensiveness. Perusahaan yang memiliki intensitas modal tinggi cenderung tidak efisien karena membutuhkan
aktiva lebih besar untuk menghasilkan setiap unit penjualan.
2. Variabel tergantung
Dependent Variabel Y
Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksirespon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Menurut Sugiyono2010:39,
“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas”.
Dalam hal ini variabel terikatnya adalah Profitabilitas yang
menurut Bambang Riyanto 2008:35, profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Berdasarkan uraian di atas, operasionalisasi variabel penelitian ini dapat
dijelaskan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep variable
Indikator Ukuran
Skala
Rasio Leverage
X
1
Leverage adalah
penggunaan aktiva
atau sumber dana di mana
untuk penggunaan tersebut
perusahaan harus
menanggung biaya
tetap atau membayar beban tetap
Sutrisno, 2009:198.
Rasio Leverage X1 Total Hutang
DER = Modal Sendiri
Sutrisno, 2009: 218
persen Rasio
Rasio Intensitas
Modal X
2
Perusahaan yang memiliki intensitas
modal tinggi cenderung tidak
efisien karena membutuhkan aktiva
lebih besar untuk menghasilkan setiap
unit penjualan Martono, 2001
Rasio Intensitas ModalX2 Total asset
Intensitas Modal = Penjualan
Martono, 2001
persen Rasio
Profitabilitas Y
profitabilitas atau
rentabilitas adalah
kemampuan suatu
perusahaan untuk
menghasilkan laba
selama periode
tertentu.
Bambang Riyanto,
2008:35
Laba Bersih ROE =
Modal sendiri
Bambang Riyanto, 2008:44
persen Rasio
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti pada penelitian mengenai pengaruh rasio leverage dan rasio intensitas modal terhadap profitabilitasadalah data data
sekunder. Sedangkan menurut Sugiyono 2009:137data sekunder adalah:
“Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk data-data, tabel-tabel, diagram atau segala informasi yang berasal literatur yang ada hubungannya
dengan teori-teori mengenai topik penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan Perusahaan automotif yang Go Public..
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai
berikut:
1. Populasi Penelitian
Adapun Pengertian populasi menurut Sugiyono2006:72 mengemukakan bahwa:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah dalam penelitian maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Laba Rugi dan Neraca yang diperoleh
dari tahun 2005-2009.
2. Sampel
Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut.Sugiyono 2010:81 memaparkan bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan.Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik nonprobability sampling.
Menurut Sugiyono2010:84, diu ngkapkan bahwa: “Nonprobability sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.
Teknik nonprobability sampling yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik sampling purposive.
Sugiyono 2010:85 menjelaskan bahwa, “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Sedangkan teknik penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah non probabilitiysampling yaitu dengan
menggunakan purposive sampling dimana sampel diambil berdasarkan pada alasan kriteria yang jelas. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berasal dari
laporan keuangan perusahaan automotive yang go public berupa laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas perusahaan periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, diperoleh melalui
beberapa cara, yaitu : 1. Studi Kepustakaan Library Research
Studi kepustakaan yaitu mencari data dari berbagai sumber yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-
buku sumber yang dapat dijadikan acuan, internet atau pun dari surat kabar. 2. Studi Lapangan Field Research
Melakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung di Pojok Bursa YPKP Bandung. Dalam teknik ini peneliti langsung terjun di
lapangan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk mengumpulkan, mengelola dan menganalisis data yang diperlukan. Adapun cara yang ditempuh
dalam penelitian adalah sebagai berikut: a. Observasi Observation
Pengamatan langsung pada objek yang diteliti untuk mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya. Data atau informasi diperoleh secara
langsung dari sumber-sumber tertulis yang diberikan sehingga pengumpulan data yang dibutuhkan dapat dipercaya kebenarannya.
b. Wawancara Interview Pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung
dengan pihak yang berkepentingan atau ahli yang berkompetensi dalam bidangnya. Dalam hal ini dengan pembimbing dari perusahaan.
c. Dokumentasi Documentation Mengumpulkan dan menganalisa data-data penting tentang perusahaan
atau dengan kata lain dengan mengolah data yang sudah ada.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data
yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
a. Analisis Kualitatif
Menurut Sugiyono2010:14analisis kualitatif adalah sebagai berikut: “Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan
dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X
1
rasio leverage dan X
2
rasio intensitas modal, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai narasumber dari divisi yang terkait.
b. Analisis Kuantitatif
Menurut Sugiyono 2010:31analisis kuantitatif adalah sebagai berikut : “Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik.Statistik
yang digunakan
dapat berupa
statistik deskriptif
dan inferensialinduktif.Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan
statistik nonparametris.Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random.Data hasil
analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang,
piechart diagram lingkaran, dan pictogram.Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data
yang telah disajikan.”
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah
sebagai berikut :
1. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan sebelum
dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi :
a Uji Asumsi Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang
sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal
atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Menurut Singgih Santoso 2002:393 , dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas Asymtotic Significance, yaitu:
Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal
Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Singgih Santoso, 2002:322.
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk
menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
b Uji Asumsi Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama
variabel independen maka konsekuensinya adalah: 1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang
mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan:menggunakan Variance
Inflation Factors VIF,
2 i
R 1
1 VIF
Gujarati, 2003: 351. Dimana R
i 2
adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas X
i
terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas
Gujarati, 2003: 362.
c Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien- koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang
atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus
dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank
Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing
variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual error ada yang signifikan,