Netral N diberi skor 3, Setuju S diberi skor 4, dan Sangat Setuju SS diberi skor 5.
Variabel Pengalaman diukur dengan menggunakan skala interval, yaitu:
a. Untuk masa kerja
1. Skor 1 untuk interval 0-1 tahun
2. Skor 2 untuk interval 1-2 tahun
3. Skor 3 untuk interval 3-4 tahun
4. Skor 4 untuk interval lebih dari 5 tahun
b. Banyaknya tugas
1. Skor 1 jika tidak ada tugas yang sudah selesai
2. Skor 2 jika 1-2 kasus
3. Skor 3 jika 3-4 kasus
4. Skor 4 jika lebih dari 5 kasus
c. Jenis perusahaan yang pernah ditangani
1. Skor 1 jika tidak ada satu pun perusahaan yang ditangani
2. Skor 2 jika 1-2 jenis perusahaan saja
3. Skor 3 jika 3-4 jenis perusahaan saja
4. Skor 4 jika lebih dari 5 jenis perusahaan
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1 Model dan Persamaan Penelitian
Metode analisis ini digunakan untuk mendapatkan hasil yang pasti dalam mengolah data sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Adapun metode analisis
data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda multiple regression yang mengukur hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
dalam hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat.
3.3.1.1 Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan
gambaran atau deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian yaitu: skeptisisme profesional auditor, independensi, keahlian, etika profesi, pengalaman auditor,
situasi audit dan ketepatan pemberian opini auditor. Penelitian ini menggunakan
tabel distribusi frekuensi yang menunjukkan nilai minimun, nilai maksimum, nilai
rata-rata mean, standar deviation Ghozali, 2013.
3.3.1.2 Uji Kualitas Data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian, peneliti menggunakan metode
survey kuesioner. Oleh karena itu kualitas data yang valid dan reliabel harus terpenuhi dalam pertanyaan kuesioner. Uji validitas digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur, dan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuesioner
Jogiyanto, 2010. Validnya sebuah data jika data yang diperoleh bisa menjawab tujuan penelitian yang akan dicapai dengan akurat. Data yang dikatakan reliabel
jika instrumen penelitian yang sama bisa stabil digunakan kembali pada penelitian selanjutnya.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut. Pengukuran
validitas dilakukan dengan pengujian CFA dengan syarat nilai signifikan harus 5 dan KMO-MSA harus 0,50 Ghozali, 2013.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2013. Untuk uji reliabilitas ini digunakan teknik Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnally, 1960 dalam Ghozali, 2013
3.3.1.3 Uji Asumsi Klasik
Sebuah model regresi akan dapat dipakai untuk prediksi jika memenuhi beberapa asumsi, yaitu normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas
Santosa, 2010.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji dimana data variabel bebas independen dan data
variabel terikat dependen pada persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika memunyai data
variabel bebas independen dan data variabel terikat dependen berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali Ghozali, 2013. Uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas
residual adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka data residual
terdistribusi tidak normal. Hal ini berlaku sebaliknya, yaitu jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka data residual terdistribusi normal Ghozali, 2013.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF Variance Inflation Factor. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2013.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang menghindari atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas Ghozali, 2013. a.
Grafik Plot Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisisnya adalah: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola teratur, maka telah teridentifikasi terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
b. Uji statistik yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Uji
Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual abs_Ut sebagai variabel dependen dengan variabel independen tetap. Jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.