Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Penelitian untuk mengetahui pengaruh ketidakseimbangan tegangan suplai terhadap kinerja motor induksi tiga fasa telah banyak dilakukan sebelumnya salah satunya oleh E.Quispe, G.Gonzales and J.Aguado [1] menggunakan simulasi komputer perangkat lunak. Pada simulasi yang dilakukan oleh E.Quispe, G.Gonzales and J. Aguado dilakukan dengan simulasi dengan tidak membahas kondisi ketidakseimbangan tegangan. Kemudian penelitian lainnya seperti yang dilakukan oleh Ching-Yin Lee, Bin-Kwie Chen, Wei-jen Lee dan Yen-Feng Hsu [2] membahas tentang pengaruh ketidakseimbangan tegangan teerhadap kinerja motor induksi tiga fasa dengan memperhitungkan kondisi ketidakseimbangan tegangan yang terjadi. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan perangkat lunak Matlab Simulink sebagai media untuk melalukan simulasi ketidakseimbangan tegangan dengan parameter motor induksi yang diperoleh melalui percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik Fakultas Teknik USU Medan. Serta untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis komponen simetris yang diprogram menggunakan perangkat lunak Matlab.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh dari tiap kondisi ketidakseimbangan tegangan yang terjadi terhadap kinerja dari motor induksi tiga fasa dengan faktor ketidakseimbangan tegangan yang sama. 3 Universitas Sumatera Utara 2. Bagaimana pengaruh tiap – tiap kondisi ketidakseimbangan tegangan terhadap motor induksi tiga fasa dengan faktor ketidakseimbangan tegangan yang sama.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tegangan suplai tiga fasa yang tidak seimbang yang bervariasi namun dengan nilai VUF Voltage Unbalance Factor bernilai sama terhadap kinerja dari motor induksi tiga fasa.

1.4. Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis motor induksi tiga fasa dilakukan pada kondisi steady state tunak. 2. Kinerja motor yang dimaksudkan dalam tugas akhir ini hanya mencakup putaran motor, torsi, daya masukan, daya keluaran dan efisiensi. 3. Perhitungan efisiensi dari motor hanya memperhatikan daya input dan daya output dari motor induksi tanpa memperhitungkan rugi-rugi inti dan mekanis. 4. Simulasi dan pemrograman yang dilakukan menggunakan perangkat lunak Matlab. 4 Universitas Sumatera Utara 5. Data parameter motor induksi tiga fasa didapat dengan cara melakukan percobaan langsung di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU. 6. Perhitungan torsi keluaran dari motor induksi merupakan torsi pada keadaan motor sedang berjalan. 7. Hanya membahas delapan variasi ketidakseimbangan suplai tegangan tiga fasa.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah dengan diketahui pengaruh dari suplai tegangan tidak seimbang yang bervariasi dengan nilai faktor ketidakseimbangan tegangan VUF Voltage Unbalance Factor yang tetap terhadap kinerja dari motor induksi tiga fasa maka dapat dipikirkan cara-cara yang tepat untuk menjaga agar motor induksi tiga fasa dapat bekerja secara optimal serta mengetahui karakteristik motor dengan variasi ketidakseimbangan tegangan supai tiga fasa dengan VUF bernilai sama. 5 Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Sistem distribusi tenaga listrik merupakan sistem dimana listrik yang sudah dibangkitkan oleh pembangkit listrik akan disalurkan ke konsumen listrik. Bagian sistem ini biasanya terdiri dari dua bagian yaitu saluran distribusi primer tegangan menengah dimulai dari transformator step-down pada gardu induk saluran transmisi hingga ke transformator distribusi sedangkan bagian dari transformator distribusi hingga ke konsumen akhir disebut sebagai saluran distribusi sekunder tegangan rendah seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. Distribusi tegangan rendah dapat berupa fasa tunggal, tiga fasa tiga kawat, tiga fasa empat kawat, atau satu fasa tiga kawat [3]. Sistem distribusi secara normal akan mencatu tegangan yang seimbang, namun pada kondisi - kondisi tertentu tegangan yang dicatu bisa saja terjadi ketidakseimbangan antara salah satu fasa dengan fasa yang lain. Generator Gardu Induk Gardu Induk Beban Sistem Pembangkit Sistem Transmisi Sistem Distribusi Gambar 2.1 Sistem Tenaga Listrik 6 Universitas Sumatera Utara 2.2. Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Sistem tiga fasa empat kawat adalah seperti yang terlihat pada Gambar 2.2. V V Ph Ph V V Ph Ph V V Ph Ph V V L L V V L L V V L L A A B B C C N N Gambar 2.2 Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Sistem tiga fasa memiliki tiga terminal beserta terminal keempat, yaitu terminal netral. Sistem ini dapat direpresentasikan dengan tiga sumber tegangan ideal yang di hubungkan dalam suatu hubungan wye, seperti yang terlihat pada Gambar 2.2, Vl merupakan tegangan antar fasa 380 V dan Vph merupakan tegangan antara fasa dengan netral 220 V. Sistem distribusi tegangan rendah tiga fasa empat kawat dapat menyuplai beban 3 fasa maupun 1 fasa. Suplai 1 fasa diperoleh dengan mengambil hanya salah satu konduktor fasa A, B, atau C dan konduktor netral N sebagai jalur baliknya. 7 Universitas Sumatera Utara

2.3. Komponen-Komponen Simetris