LANDASAN TEORITIS Analisis Program Mata Najwa Episode Sengketa Iman Di Metro Tv
                                                                                19
audiencenya.Program  atau  acara  yang  disajikan  adalah  faktor  yang  membuat audience tertarik untuk  mengikuti  siaran  yang dipancarkan stasiun  penyiaran
apakah itu radio atau televisi. 2.  Jenis-Jenis Program
Jenis  Program  TV  Pada  dasarnya  dibagi  menjadi  dua  bagian  besar yaitu  program  hiburan  sinetron,  film,  music,  dan  lain-lain  dan  program
informasi.Program informasi ditelevisi, sesuai dengan namanya, memberikan banyak  informasi  untuk  memenuhi  rasa  ingin  tahu  penonton  terhadap  ssuatu
hal.Program  informasi  adalah  segala  jenis  siaran  yang  tujuannya  untuk memberikan tambahan pengetahuan informasi kepada khalayak audien.Daya
tarik  program  ini  adalah  informasi,  dan  informasi  itulah  yang  dijual  kepada audien.Dengan  demikian,  program  informasi  tidak  hanya  melalui  program
berita di mana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian  informasi  termasuk  juga  talk  showperbincangan  misalnya
wawancara  dengan  artis,  orang  terkenal  atau  dengan  siapa  saja.Program informasi  dapat  dibagi  menjadi  dua  bagian  besar  yaitu  berita  keras  hard
news dan berita lunak soft news
5
.
5
Morrison, M.A, Jurnalistik Televisi Mutakhir  Jakarta : Kencana 2008 cet. Ke-1 hal. 24-25
20
a.  Berita keras Berita  keras  atau  hard  news  adalah  segala  Informasi  penting  atau
menarik yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya.Peran  televisi  sebagai  sumber  utama  hard  news  bagi  masyarakat
cenderung untuk terus meningkat.Media penyiaran adalah media yang paling cepat  dalam  menyiarkan  berita  kepada  masyarakat.Dalam  berita-berita
mengenai  konflik,  televisi  menjadi  medium  informasi  yang  paling dipercaya.Hal  ini  disebabkan  televisi  menyajian  gambar  yang  menjadi  bukti
yang tak terbantahkan. Pada umumnya stasiun televisi menginvestasikan dana dalam  jumlah  yang  cukup  besar  untuk  kegiatan  pemberitaan  dalam  porsi
waktu  siaran  yang  cukup  besar.  Dalam  hal  ini  berita  keras  dapat  dibagi  ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotainment.
Straight  News.Straight  news berarti  berita  „langsung’  Straight,
maksudnya suatu berita yang singkat tidak detail dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja 5W + 1H who, what, where, when, why, dan how
terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu deadline  karena  informasinya  sangat  cepat  basi  jika  terlambat  disampaikan
kepada audien. Feature. Kita sering melihat suatu program berita menampilkan berita-
berita  ringan  misalnya  informasi  mengenai  tempat  makan  yang  enak  atau
21
tempat  liburan  yang  menarik,  berita  semacam  ini  disebut  feature.Dengan demikian,  feature  adalah  berita  ringan  namun  menarik.Pengertian  menarik
dsini  adalah  informasi  yang  lucu,  unik,  aneh,  menimbulkan  kekaguman,  dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai
softnews karena tidak terlalu terkait dengan waktu penayangan, namun karena durasinya  singkat  kurang  dari  lima  menit  dan  ia  menjadi  bagian  dari
program berita maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Infotainment.Kata infotainment berasal dari dua kata yaitu information
yang  berarti  informasi  dan  entertainment  yang  berarti  hiburan,  namun infotainment  bukanlah  berita  hiburan  atau  berita  yang  memberikan
hiburan.Infotainment  adalah  berita  yang  menyajikan  informasi  mengenai kehidupan  orang-orang  yang  dikenal  masyarakat  celebrity,  dan  karena
sebagaian  besar  dari  mereka  bekerja  pada  industri  hiburan  seperti  pemain filmsinetron, penyanyi dan sebagainya maka berita mengenai mereka disebut
juga  dengan  infotainment.Infotainment  adalah  salah  satu  bentuk  berita  keras karena  memuat  informasi  yang  harus  segera  ditayangkan.Namun  dewasa  ini
infotainment disajikan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus menampilkan berita-berita kehidupan selebritis.
22
b.  Berita lunak Berita lunak atau soft news adalah segala informasi  yang penting dan
menarik  yang  disampaikan  secara  mendalam  indepth  namun  tidak  bersifat harus  segara  ditayangkan.
6
Berita  yang  masuk  kategori  ini  ditayangkan  pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang masuk ke dalam
kategori berita lunak in adalah: magazine, current affair, documenter, dan talk show.
Current  Affair.Dari  namanya,  Pengertian  current  affair  adalah persoalan kekinian.Current affair adalah program yang menyajikan informasi
yang  terkait  dengan  suatu  berita  penting  yang  muncul  sebelumnya  namun dibuat secara lengkap dan mendalam.Dengan demikian current affair, cukup
terikat  dengan  waktu  dalam  hal  penanyangannya  namun  tidak  seketat  hard news,  batasnnya  adalah  bahwa  selama  isu  yang  dibahas  masih  mendapat
perhatian khalayak maka current affair dapat disajikan. Magazine.  Diberi  namamagazine  karena  topik  atau  tema  yang
disajikan  mirip  dengan  topik-topik  atau  tema  yang  terdapat  dalam  suatu majalah  magazine.Magazine  adalah  program  yang  menampilkan  informasi
ringan namun mendalam atau dengan kata lainmagazine adalah future dengan durasi  yang  lebih  panjang  magazine  ditayangkan  pada  program  tersendiri
6
Ibid, hal. 27
23
yang  terpisah  dan  program  berita.  Magazine  lebih  menekankan  pada  aspek menarik  suatu  informasi  ketimbang  aspek  pentingnya.  Suatu  program
magazine dengan durasi 30 menit atau satu jam dapat terdiri atas hanya  satu topic atau beberapa topik.
Documenter.Dokumenteradalah  program  informasi  yang  bertujuan untuk  pembelajaran  dan  pendidikan  namun  disajikan  dengan  menarik.  Gaya
atau  cara  penyajian  dokumenter  sangat  beragam  dalam  hal  teknik pengambilan  gambar,  teknik  editing  dan  teknik  pencitraannya,  mulai  dari
yang  sederhana  hingga  yang  tersulit.  Suatu  program  dokumenter  adakalanya dibuat  seperti  membuat  sebuah  film  sehingga  sering  disebut  dengan  film
dokumenter. Talk  Show.Program  talk  show  atau  pembincangan  adalah  program
yang  menampilkan  satu  atau  beberapa  orang  untuk  membahas  suatu  topik tertentu  yang  dipandu  oleh  seorang  pembawa  acara  host.Mereka  yang
diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik  yang diperbincangkan  atau mereka  yang  ahli dalam masalah  yang
tengah dibahas.
24
3.  Tahapan Produksi Program Televisi Merencanakan  sebuah  produksi  program  televisi,  seorang  produser
professional  akan  dihadapkan  pada  lima  hal  sekaligus  yang  memerlukan pemikiran  mendalam,  yaitu  materi  produksi,  sarana  produksi  equipment,
biaya  produksi  financial,  organisasi  pelaksana  produksi,  dan  tahapan pelaksanaan produksi.
7
Berpikir  tentang  produksi  program  televisi  bagi  seorang  produser professional, berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu,
selain  menghibur,  dapat  menjadi  suatu  sajian  yang  bernilai,  dan  memiliki makna.
Produksi  yang  bernilai  atau  berbobot  hanya  dapat  diciptakan  oleh seorang  produser  yang  memiliki  visi.Namun,  apakah  visi  itu  tumbuh  dari
suatu  acuan  mendalam  yang  bermuara  pada  orientasi,  ideologi,  religi,  dan pemikiran-pemikiran  kritis  atas  sarana  yang  dipakai  untuk  menampilkan
materi produksi.Atau, visi itu sekedar mengikuti arus yang mengalir. Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang menghadapi
materi  produksi  akan  membuat  seleksi.  Dalam  seleksi  ini  intelektualitas  dan spiritualitas secara kritis menentukan materi mana yang diperlukan dan mana
yang tidak. Kemudian akan lahir ide atau gagasan. Dilengkapi dengan materi atau bahan lain  yang menunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah
7
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program TelevisiYogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007, cet. I, h. 23
25
untuk  produksi. Naskah ini merupakan bahan dasar  yang perlu dipirkan  oleh seorang produser ketika ia akan mulai berproduksi.
1.  Materi Produksi Bagi  seorang  produser,  materi  produksi  dapat  berupa  apa  saja.
Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan  manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu.
Suatu  kejadian  yang  istimewa  biasanya  merupakan  materi  produksi yang  baik  untuk  program-program  dokumenter  atau  sinetron.Tentu  saja
kejadian  itu  masih  harus  dilengkapi  dengan  latar  belakang  kejadian  dan  hal- hal  lain  yang  perlu  untuk  menjadikan  program  itu  sebuah  program  yang
utuh.Untuk itu, masih diperlukan riset  yang lebih mendalam agar semua data yang bersangkut-paut dengan materi hasil produksi itu lengkap.
Dari  hasil  riset  materi  produksi,  muncul  gagasan  atau  ide  yang kemudian akan diubah menjadi tema untuk program dokumenter atau sinetron
film  televisi.  Mungkin  juga  gagasan  itu  langsung  menjadi  konsep program.Tema  ataupun  konsep  program  kemudian  diwujudkan  menjadi
treatment.Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program.Oleh  karena  itu,  treatment  untuk  setiap  format  program  berbeda-
beda. Dari  treatment  akan  diciptakan  naskah  script  atau  langsung
dilaksanakan  produksi  program.  Bobot  atau  muatan  sebuah  program
26
sebetulnya  sudah  tampak  ketika  gagasan  diwujudkan  menjadi  treatment.Dari sinilah  penyempurnaan  konsep  program  dapat  dilaksanakan  sehingga
menghasilkan naskah atau program yang baik. 2.  Sarana Produksi
Sarana  produksi  adalah  sarana  yang  menjadi  penunjang  terwujudnya ide  menjadi  konkret,  yaitu  hasil  produksi.Tentu  saja  diperlukan  kualitas  alat
standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Ada  tiga  unit  pokok  peralatan  yang  diperlukan  sebagai  alat  produksi,
yaitu  unit  peralatan  perekam  gambar,  unit  peralatan  perekam  suara,  dan  unit peralatan pencahayaan. Kualitas standar dari ketiga unit peralatan ini menjadi
pertimbangan  utama  seorang  produser  ketika  ia  mulai  dalam  perencanaan produksinya.
Selebihnya berfungsi
sebagai peralatan
penunjang produksi.Seperti  alat  transportasi  untuk  produksi  luar  studio  dan  unit  studio
dengan dekorasi untuk produksi dalam studio. 1.  Biaya Produksi
Tidak  terlalu  sederhana  merencanakan  biaya  untuk  suatu  program produksi.  Dalam  hal  ini,  seorang  produser  dapat  memikirkan  sampai  sejauh
mana  produksi  itu  kiranya  akan  memperoleh  dukungan  financial  dari  suatu pusat produksi atau stasiun televisi. Oleh karena itu, perencanaan budget atau
biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu:
8
8
Ibid, h. 29
27
a.  Financial Oriented Perencanaan  biaya  produksi  yang  didasarkan  pada  kemungkinan
keuangan yang ada.Kalau  keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi. Misalnya: tidak menggunakan
artis  yang  pembayarannya  mahal,  menggunakan  lokasi  shooting  yang  tidak terlalu  jauh,  konsumsi  yang  tidak  terlalu  mewah.  Segala  sesuatunya  didasari
atas kemungkinan keuangan. b.  Quality Oriented
Perencanaan  biaya  produksi  yang  didasarkan  atas  tuntutan  kualitas hasil  produksi  yang  maksimal.Dalam  hal  ini,  tidak  ada  masalah
keuangan.Produksi  dengan  orientasi  badget  semacam  ini  biasanya  produksi prestige.  Produksi  yang  diharapkan  mendatangkan  keuntungan  besar,  baik
dari  segi  nama  maupun  financial.  Untuk  menghasilkan  kualitas  yang  paling tinggi  dari  produksi  itu,  produser  boleh  melibatkan  semua  orang  nomor  satu
dibidangnya. Menentukan biaya produksi suatu program televisi dengan video bagi
produser  atau  manager  siapa  pun  merupakan  hal  yang  rumit.Banyak  faktor tidak  terduga  yang  sewaktu-waktu  dapat  terjadi.Oleh  karena  itu,  membuat
perencanaan  anggaran  produksi  seolah-olah  mengharuskan  mata  dan  pikiran kita melihat hal-hal tersembunyi atau yang sekiranya tidak ketahuan dan yang
28
mungkin  memerlukan  biaya.Estimasi  biaya  yang  tertera  dalam  rencana anggaran,  paling  tidak  dapat  membuat  batasan-batasan  yang  baik  ketika
pelaksanaan  produksi  dan  mencegah  pemborosan.Bagaimanapun  tidak  ada produksi yang ingin menderita kerugian dan menjadi macet karena kekeliruan
dalam melaksanakan rencana anggaran atau membuat estimasi biaya. 2.  Organisasi Pelaksanaan Produksi
Suatu  produksi  program  televisi  melibatkan  banyak  orang,  misalnya para  artis,  crew,  dan  fungsionaris  lembaga  penyelenggara,  polisi,  aparat
setempat dimana lokasi  shooting dilaksanakan, dan pejabat  yang bersangkut- paut  dengan  masalah  perijinan.Supaya  pelaksanaan  shooting  dapat  berjalan
lancar,  produser  harus  memikirkan  juga  penyusunan  organisasi  pelaksana produksi  yang  serapi-rapinya.Dalam  hal  ini,  produser  dapat  dibantu  oleh
asisten  produser  atau  sering  disebut  produser  pelaksana  atau  production manager.Ia mendampingi sutradara dalam mengendalikan organisasi.
Produser  pelaksana  membawahi  bendahara  dan  kasir  yang  mengatur keuangan  dan  membayar  kebutuhan-kebutuhan  yang  diperlukan.  Sementara
itu, sekretariat mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan surat menyurat, kontrak,  dan  perijinan.  Tanggungjawab  untuk  pelaksanaan  dari  organisasi
yang  bersifat  lapangan  ini  dipikul  oleh  bagian  yang  disebut  unit manager.Bagian ini menanggung tugas dari dua sisi sekaligus; sisi organisasi
dan  sisi  artistik.Bidang  yang  langsung  di  bawah  koordinasi  pelaksana  unit
29
manager,  misalnya  perijinan,  transportasi,  konsumsi,  dan  akomodasi.Lokasi, settingdekorasi,  property  perlengkapan,  kostum  dan  make-up,  pelaksanaan
lapangan  berada  dalam  koordinasi  unit  manager,  tetapi  segi  artistik sepenuhnya di bawah tanggungjawab art designer atau art director.
Sutradara  dibantu  sepenuhnyaoleh  art  designer  dan  director  of photography  kamerawan.Sementara  kamerawan  membawahi  bagian
pencahayaan lighting dan suara sound.Sutradara adalah penanggungjawab penuh suatu produksi.
Pelaksanaan  produksi  untuk  produksi  program  televisi  di  studio memiliki  nama  yang  berbeda  pula.  Sutradara  disebut  pengarah  program  atau
Program Director PD.Fungsi dan tugasnya mirip denga sutradara. Hanya ia bekerja  di  belakang  meja  kontrol  di  ruang  kontrol.  Asisten  sutradara  disebut
Floor Director FD tugasnya membantu sutradara mengarahkan pemain dan crew di dalam studio rekaman gambar. Pembantu pengarah program yang lain
adalah  switcher.  Ia  bertugas  membantu  pengarah  acara  men-switch  kamera melalui  tombol  di  meja  kontrol.  Pelaksana  produksi  lain  sama  dengan
pelaksana produksi
shooting lapangan.
Bedanya pada
jumlah kameramen.Dengan  multikamera  diperlukan  dua  sampai  empat  kamerawan
sekaligus. 3.  Tahap Pelaksanaan Produksi
30
Suatu  produksi  program  televisi  yang  melibatkan  banyak  peralatan, orang  dan  dengan  sendirinya  biaya  yang  besar,  selain  memerlukan  suatu
organisasi  yang  rapi  juga  perlu  suatu  tahap  pelaksanaan  produksi  yang  jelas dan  efisien.Tahapan    produksi  terdiri  dari  tiga  bagian  di  televisi  yang  lazim
disebut standart operasion procedure SOP, seperti berikut:
9
a.  Pra-Produksi Perencanaan dan Persiapan Tahap  ini  sangat  penting  sebab  jika  tahap  ini  dilaksanakan  dengan
rinci  dan  baik,  sebagian  pekerjaan  dari  produksi  yang  direncanakan  sudah beres. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:
1  Penemuan Ide Tahap  ini  dimulai  ketika  seorang  produser  menemukan  ide  atau
gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
2  Perencanaan Tahap  ini  meliputi  penetapan  jangka  waktu  kerja  time  schedule,
penyempurnaan  naskah,  pemilihan  artis,  lokasi,  dan  crew.Selain  estimasi biaya,  penyediaan  biaya  dan  rencana  alokasi  merupakan  bagian  dari
perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. 3  Persiapan
9
Ibid, h. 39
31
Tahap  ini  meliputi  pemberesan  semua  kontrak,  perijinan  dan  surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi
peralatan yang diperlukan. b.  Produksi
Sesudah  perencanaan  dan  persiapan  selesai  betul,  pelaksanaan produksi  dimulai.  Sutradara  bekerja  sama  dengan  para  artis,  crew  mencoba
mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan shooting script menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.
Dalam  pelaksanaan  produksi  ini,  sutradara  menentukan  jenis  shoot yang  akan  diambil  dalam  adegan  scene.  Berikut  ini  adalah  beberapa  posisi
kamera  camera  position,  yang  apabila  terangkaikan  akan  menjadi  suatu cerita yang hidup:
10
1.  Shoot jauh long shoot Suatu  pengambilan objek oleh kamera dari jarak  yang jauhnya cukup
untuk dapat mengambil pemandangan yang lengkap dari suatu adegan. 2.  Shoot dekat close shoot
Suatu pengambilan objek dari bahu ke atas. Close shoot dalam naskah kamera disingkat CS.
3.  Shoot agak dekat medium shoot
10
Sunandar,  Telaah  Format  Program  Keagamaan  di  Televisi;  Studi  Deskriptif  Analisis Televisi PendidikanIndonesia, Tesis Yogyakarta: IAIN Sunan Kali Jaga, 1998
32
Suatu pengambilan objek oleh kamera dari dada ke atas.Dalam naskah kamera istilah itu disingkat MCS.
4.  Shoot sewajah close-up Suatu  pengambilan  objek  untuk  menghasilkan  gambar  wajah
seseorang sebatas dagu ke atas.Istilah ini disingkat CU. 5.  Shoot terdekat big close-up
Pengambilan  sebuah  objek  secara  khusus  oleh  kamera  untuk menampilkan salah satu  bagian dari tubuh manusia atau suatu benda tertentu
sehingga tampak  amat sangat  jelas.  Big close-up  yang lazim disingkat  BCU, kadang-kadang disebut juga Extra close-up dan Extreme close-up. Dengan big
close-up  dapat  ditampilkan  mata,  hidung,  bibir,  dan  lain-lain  secara  khusus untuk memberikan kesan tertentu kepada pemirsa.
6.  Shoot sedang medium shoot Suatu pengambilan objek oleh kamera sebatas pinggang ke atas.Dalam
naskah kamera, shoot tersebut disingkat MS. 7.  Shoot agak jauh medium long shoot
Suatu  pengambilan  objek  oleh  kamera  sebatas  lutut  ke  atas.  Shoot yang sering kali disingkat MLS ini dinamakan juga shoot lutut knee shoot.
8.  Shoot dua two shoot Pengambilan objek oleh kamera yang menampilkan dua orang sebatas
dada ke atas.
33
9.  Shoot kelompok group shoot Pengambilan  objek  oleh  kamera  yang  menampilkan  sejumlah  orang
sebatas dada ke atas. 10. Shoot udara aerial shoot
Pengambilan objek oleh kamera dari udara untuk menghasilkan suatu pemandangan yang mengesankan.
11. Shoot lebar wide shoot Pengambilan  suatu  objek  yang  tidak  terlalu  jauh,  suatu  pengambilan
gambar oleh kamera yang melingkupi area yang luas. 12. Shoot amat jauh very long shoot
Suatu  pengambilan  objek  oleh  kamera  yang  melingkupi  area  yang amat luas dimana terdapat suatu objek.
Semua  shoot  yang  dibuat  dicatat  oleh  bagian  pencatat  shoot  dengan mencatat  time  code  pada  saat  mulai  pengambilan,  isi  shoot  dan  time  code
pada akhir pengambilan adegan. Kode waktu time code adalah nomor pada pita.Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar.
Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses editing. Biasanya  gambar  hasil  shooting  dikontrol  setiap  malam  di  akhir
shooting  hari  itu  untuk  melihat  apakah  hasil  pengambilan  gambar  sungguh baik.Apabila  tidak  maka  adegan  itu  perlu  diulang  pengambilan  gambarnya.
Sesudah  semua  adegan  di  dalam  naskah  selesai  diambil  maka  hasil  gambar
34
asli  original  materialrow  foot-age  dibuat  catatannya  logging  untuk kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing.
b.  Pasca-Produksi Pasca-produksi  memiliki  tiga  langkah  utama,  yaitu  editing  offline,
editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam editing, yaitu: pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing
dengan teknik digital atau non linier dengan computer.
11
1 Editing offline dengan teknik analog Setelah  shooting  selesai,  script  boygirl  membuat  logging,  yaitu
mencatat  kembali  semua  hasil  shooting  berdasarkan  catatan  shooting  dan gambar.  Kemudian  berdasarkan  catatan  itu  sutradara  akan  membuat  editing
kasar  yang  disebut  editing  offline  dengan  copy  video  VHS  supaya  murah sesuai  dengan  gagasan  yang  ada  dalam  sinopsis  dan  treatment.  Materi  hasil
shooting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam pita VHS. Sesudah editing  kasar  ini  jadi,  hasilnya  dilihat  dengan  seksama  dalam  screening.
Apabila  masih  perlu  ditambah  atau  diedit  lagi,  pekerjaan  ini  dapat  langsung dikerjakan  sampai  hasilnya  memuaskan.Sesudah  hasil  editing  offline  ini
dirasa  pas  dan  memuaskan  barulah  dibuat  editing  script.Naskah  editing  ini
11
Fred  Wibowo,  Teknik  Produksi  Program  TelevisiYogyakarta:  Pinus  Book  Publisher, 2007, cet. I, h. 42
35
sudah  dilengkapi  dengan  uraian  untuk  narasi  dan  bagian-bagian  yang  perlu diisi  dengan  ilustrasi  musik.  Naskah  editing  ini  formatnya  sama  dengan
skenario.
2 Editing online dengan teknik analog Berdasarkan  naskah  editing,  editor  mengedit  hasil  shooting  asli.
Sambungan-sambungan  setiap  shoot  dan  adegan  scene  dibuat  tepat berdasarkan  catatan  time-code  dalam  naskah  editing.  Demikian  pula  sound
asli  dimasukkan  dengan  level  yang  seimbang  dan  sempurna.  Setelah  editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.
3 Mixing pencampuran gambar dengan suara Narasi  yang  sudah  direkam  dan  ilustrasi  musik  yang  juga  sudah
direkam,  dimasukkan  ke  dalam  pita  hasil  editing  online  sesuai  dengan petunjuk  atau  ketentuan  yang  tertulis  dalam  naskah  editing.Keseimbangan
antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas.
4 Editing offline dengan teknik digital atau non-linier Editing  non-linier  atau  editing  digital  adalah  editing  yang
menggunakan  komputer  dengan  peralatan  khusus  untuk  editing.  Alat  editing tersebut bermacam-macam nama, jenis, dan fasilitasnya, misalnya:  Pinacle
–
36
Matrox –  Canupus,  dll.  Tahapan  pertama,  yang  harus  dilakukan  adalah
memasukkan  seluruh  hasil  shoot  gambar  yang  dalam  catatan  atau  logging memperoleh  OK,  ke  dalam  hardisk.  Proses  ini  disebut  capturing  atau
digitizing, yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file, yang ketika diperlukan dapat dipanggil untuk disusun berdasarkan urutan yang diinginkan
sutradara.  Sesudah  tersusun  baik  baru  diurutkan  kemudian  dipersatukan  agar shoot-shoot  yang  sudah  disambung  dapat  dilihat  secara  utuh,  proses  ini
disebut  render.  Setelah  render  dapat  dilakukan  screening.  Apabila  dalam screening  masih  perlu  koreksi,  maka  koreksi  dapat  dikerjakan  dengan
menambah, mengurangi, atau menyisipi shoot yang diperlukan. 5 Editing online dengan teknik digital
Editing online
dengan teknik
digital sebenarnya
tinggal penyempurnaan  hasil  editing  offline  dalam  komputer,  sekaligus  mixing
dengan  musik  ilustrasi  atau  efek  gambar  misalnya  perlu  animasi  atau  wipe efek  dan  suara  sound  effect  atau  narasi  yang  harus  dimasukkan.  Sesudah
semua  sempurna,  hasil  online  ini  kemudian  dimasukkan  kembali  dari  file menjadi  gambar  pada  pita  Betacam  SP  atau  pita  dengan  kualitas  broadcast
standart. Setelah program dimasukkan pita, boleh dikatakan pekerjaan selesai dan kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi.
37
4.  Pengaturan Penayangan program Ada lima hal  yang harus diperhatikan dalam menyiapkan program  siaran
televisi, yakni:
12
1  Pola siaran. Sebelum penata program  menyusun acara siaran, terlebih dahulu  harus  menyiapkan  pola  siaran.  Pola  kerja  seorang  penyusun
program  atau  programmer,  yaitu  programmer  akan  mengumpulkan terlebih  dahulu  referensi-referensi    yang  diperlukan:  kebijakan  siaran
dari  pimpinan  stasiun  televisi,  persoalan  sosial  budaya  yang berkembang  di  tengah  masyarakat,  jangkauan  siaran,  hasil  jajak
pendapat  penonton,  pemasok-pemasok  program  rumah  produksi, distributor,  dan  tentunya  analisis  bahan  siaran  yang  mengacu  pada
kebijaksanaan umum siaran televisi. Kebijaksanaan  umum  siaran  televisi  akan  dilatarbelakangi  oleh
keadaan  negara  masing-masing.  Secara  universal  penyelenggaraan siaran televisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.  Mampu memberi informasi informatif,
12
RM.  Soenarto,Programa  Televisi  Dari  Penyusunan  Sampai  Pengaruh  SiaranJakarta: FFTV-IKJ Press, 2007, cet. I, h. 1
38
b.  Mampu mendidik penonton edukatif, c.  Mampu memengaruhi penonton persuasif,
d.  Mampu menghibur penonton entertaining, dan e.  Mampu menakuti penonton.
Pola siaran selalu dijadikan awal atau dasar dalam menyusun program siaran.Pola  siaran  merupakan  pola  penyusunan  mata  acara  yang
memuat  penggolongan,  kelompok  hari,  waktu,  dan  frekuensi  siaran setiap  mata  acara  dalam  suatu  periode  tertentu,  dan  ini  dijadikan
panduan dalam penyelenggaraan siaran. Dilihat  dari  penggolongan  penyelenggaraan  siaran  televisi,
penyelenggaraan siaran itu terdiri dari lima kategori, yakni: 1.  Televisi yang berazaskan siaran umum general television
2.  Televisi yang berazaskan siaran pendidikan instructional TV educational TV
3.  Televisi bukan siaran close circuit 4.  Televisi kabeltelevisi berlangganan
5.  Televisi pemberitaan 2  Arahan  pola  siaran.  Untuk  memolakan  suatu  acara  siaran  dibutuhkan
wawasan arahan penyiaran program.  Dari  arahan itu diharapkan akan kian  memperkuat  posisi  perusahaan  atau  instansi  pertelevisian
39
bersangkutan.  Arahan  penyiaran  televisi  juga  dimaksudkan  sebagai rambu-rambu kebijakan pola siaran.
Di bawah ini ada delapan pedoman arahan penyiaran televisi, yaitu: 1.  Penyiaran  televisi  diharapkan  dapat  menggalang  dan
menyalurkan  pendapat  umum  yang  konstruktif  dalam kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara  untuk
menjaga kelestarian persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 2.  Dapat  meningkatkan  keimanan,  ketakwaan,  dan  kecerdasan
kehidupan bangsa. 3.  Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa.
4.  Dapat  menangkal  pengaruh  buruk  terhadap  tata  nilai perikehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam.
5.  Dapat  meningkatkan  peranan  bangsa  dan  negara  di  tengah- tengah  pergaulan  antarbangsa  dalam  ikut  melestarikan
ketertiban dunia. 6.  Meningkatkan  pembangunan  watak,  kepribadian  bangsa,
harkat, dan martabat manusia. 7.  Dapat  menimbulkan  kesadaran  hukum  dan  terpeliharanya
ketertiban umum serta rasa kesusilaan. 8.  Dapat  meningkatkan  upaya  bagi  suksesnya  pembangunan
nasional.
40
3  Perubahan pola acara. Pola acara siaran dapat  diubah sesuai keadaan. Kendati demikian, sebaiknya perubahan tidak sering dilakukan, karena
dapat mengurangi simpati penonton. Secara  teknik  pelaksanaan,  antara  pola  acara  siaran  dan  pola
pemprograman  siaran  perlu  dibedakan.Yang  dimaksud  dengan  pola acara siaran adalah urutan acara dalam hitungan setiap hari dan setiap
minggu.Sementara  pola  pemprograman  lebih  pada  kebijakan  siaran secara umum dan menyeluruh.
Ada dua alasan mendasar mengapa ada perubahan pola acara.Pertama, penempatan  susunan  acara  harian  dan  mingguan  ternyata  tidak
tepat.Kedua,  ada  acara-acara  tertentu  yang  berbenturan  antara  stasiun yang satu dengan stasiun lainnya.
4  Bahan  program.  Bahan  program  siaran  didapat  dari  budaya  yang dimiliki  oleh  manusia.  Manusia  bisa  berpikir,  punya  akal,  punya
peradaban,  serta  punya  kepandaian.  Mereka  juga  punya  budaya,  dan dari budaya itulah program siaran televisi bisa dipetik.
Kelompok  terkecil  kehidupan  manusia  adalah  keluarga.Kita  bisa mengambil  butir-butir  kehidupan  keluarga  bersangkutan.Ada  tentang
keharmonisan  keluarga,  ada  kegagalan  kehidupan  keluarga,  juga  ada perihal perencanaan di luar rumah
– semuanya bisa dijadikan bahan.
41
Kalau  butir-butir  kehidupan  manusia  memerlukan  hiburan,  sesuatu yang  rileks,  maka  seni  suara,  seni  musik,  seni  tutur  yang  ringan,  dan
komedi jadi bisa diketengahkan. Manusia perlu hidup  sehat,  karena itu olahraga bisa menjadi  suguhan
yang  sangat  menarik.Pendidikan  formal  juga  sangat  menarik disuguhkan  apabila  bisa  disusun  secara  menarik  pula.Begitu  juga
pendidikan nonformal. 5  Sistem  penempatan  program  siaran.  Yang  dimaksud  dengan  sistem
penempatan program siaran, masing-masing adalah: Program  tahunan.Perencanaan  program  tahunan  berpijak  pada  tahun
berlakunya  manajemen  stasiun  televisi  bersangkutan.Isi  program tahunan  mengacu  pada  peristiwa-peristiwa  penting  setiap  bulannya,
sehingga  peristiwa  penting  itu  bisa  dijadikan  sebagai  panduan  tema siarannya.
Program  pekanan  atau  mingguan.Yang  dimaksud  sebagai  program pekanan  atau  mingguan  adalah  susunan  program  siaran  dalam  setiap
minggunya.Atau lebih rinci lagi susunan mata acara dari Senin sampai Minggu, konfigurasi acara harian dari menit ke menit, dan penggunaan
studio  untuk  penyelenggaraan  operasional  siaran –  siaran  langsung
ataukah  rekaman  atau  yang  lainnya.Dasar  pemprograman  siaran
42
pekanan  adalah dari pola tahunan. Dengan dasar ini sistem penyiaran akan berjalan berseiring dengan pelaksanaan di lapangan.
Program  harian.Penyusunan  program  harian  didasarkan  pada  berapa banyak bahan siaran yang tersedia. Ketersediaan bahan ini bisa berupa
bahan jadi istilahnya: completed program atau canned product, bisa pula berupa bahan siaran yang harus diproduksi terlebih dahulu.
B.  Tinjauan Tentang Televisi 1.  Pengertian Televisi
Televisi  secara  etimologis  berasal  dari  kata “tele”  yang  artinya  jauh
dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh prinsip
radio  dan  penglihatannya  oleh  gambar
13
.  Dengan  demikian  televisi  yang dalam  bahasa  Inggrisnya  television  diartikan  dengan  melihat  jauh.  Melihat
jauh  disini  yaitu  dengan  gambar  dan  suara  yang  diproduksi  di  suatu  tempat studio televisi dan dapat
dilihat dari tempat “lain” melalui sebuah perangkat penerima televisi set.
14
Kata  televisi  terdiri  dari  kata  ”tele”  dan  ”visi”.  Tele  dalam  bahasa Yunani  mempunyai  arti  ”jarak”  sedangkan  Visi  dalam  bahasa  Latin
13
Lathief  Rosyidi,  Dasar-Dasar  Retorika  Komunikasi  dan  Informasi,  Cet.  ke-2,  Firma Rimbow, Medan : 1989, hal. 221
14
Sunandar,  Telaah  Format  Keagamaan  di  Televisi,  Studi  Deskriptif  Analisis  TPI,  Tesis, Yogyakarta: 1998.
43
mempunyai  arti  ”citra  atau  gambar”.  Jadi,  kata  televisi  berarti  suatu  sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh.
15
Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  terbitan  Balai  Pustaka  menyebutkan arti  televisi  adalah  pesawat  sistem  penyiaran  gambar  obyek  yang  bergerak,
yang disertai dengan bunyi suara melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya gambar dan bunyi suara menjadi gelombang listrik
dan  mengubahnya  menjadi  berkas  cahaya  yang  dapat  dilihat  dan  bunyi  yang dapat  didengar,  digunakan  untuk  penyiaran  pertunjukan  berita  dan
sebagainya.
16
Istilah  televisi  sendiri  baru  dicetuskan  pada  tanggal  25  Agustus 1906, di Kota Paris, Prancis. Saat itu di kota tersebut berlangsung pertemuan
para ahli bidang elektronika dari berbagai negara.
17
Menurut  Skornis  dalam  bukunya  Television  and  Society::  An  Incuest and  Agenda  1985,  dibandingkan  dengan  media  massa  lainnya  radio  surat
kabar,  majalah,  buku  dan  sebagainya,  televisi  tampaknya  mempunyai  sifat istimewa. Ia merupakan gabungan dari media dengar dan gambar bisa bersifat
15
P.C.S.  Sutisna,  Pedoman  Praktis  Penulisan  Skenario  TV  dan  Video,    Jakarta:  PT. Grasindo, 1993 Cet ke-1, h.1
16
Tim  Penyusun  Kamus  Pembinaan  dan  Pengembangan  Bahasa,  Kamus  Besar  Bahasa Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1986, cet. ke-3,  59.
17
JB. Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, Bandung: Alumni, 1986, hal. 49.
44
informatif,  hiburan  maupun  pendidikan,  bahkan  gabungan  dari  ketiga  unsur diatas.
18
Dengan  pengertian  di  atas,  lebih  lanjut  dapat  disimpulkan  bahwa sistem  transmisi  atau  pancaran  gambaran  dan  suara  yang  dihasilkan  oleh
kamera  elektronik  diubah  menjadi  gelombang  elektro  magnetik  dan selanjutnya  transmisi  dilanjutkan  melalui  pemancar.Gelombang  elektro
magnetik  ini  diterima  oleh  sistem  antena  yang  menyalurkan  ke  pesawat penerima  pesawat  televisi.Di  pesawat  televisi  lalu  gelombang  elektro
magnetik diubah kembali  menjadi  gambar dan suara  yang dapat  kita nikmati di  layar  televisi.Sedangkan  pada  televisi  kabel  gelombang  elektro  magnetik
tersebut disalurkan melalui kabel ke pesawat penerima. Suatu  siaran  dapat  diterima  di  rumah  harus  melalui  proses-proses
tertentu.Kecanggihan  yang  ada  pada  televisi  ini  bila  tidak  ditunjang  oleh sumber  daya  manusia  yang  baik  menyebabkan  siaran  televisi  yang  diterima
menjadi  tontonan  yang  membosankan.  Karenanya,  untuk  menjadikan  siaran televisi  ini  tetap  survive,  dibutuhkan  tenaga-tenaga  andal  di  bidangnya  dan
juga  manajemen  yang  kuat.  Sedikitnya  ada  delapan  hal  yang  harus  dimiliki para  penggiat  televisi  jika  siaran  mereka  tidak  ingin  dirasa  membosankan:
keahlian  di  bidang  masing-masing,  tanggung  jawab  profesi,  kreativitas,
18
Wawan  Kuswandi,  Komunikasi  Massa  Sebuah  analisis  isi  media  televisi,  Jakarta,  PT Rineka Cipta, 1996, Cet. ke-1, h. 5
45
karakter  gotong-royong  atau  senang  bekerjasama  tidak  egoistis, kepemimpinan  bijaksana  tegas  tapi  tidak  kaku,  kesadaran  pada  fungsi
masing-masing, bertekad sama untuk  mencapai  satu  tujuan dengan baik,  dan memiliki pandangan jauh ke depan di bidang perangkat keras.
Televisi  sebagai  suatu  alat  yang  merupakan  bagian  dari  suatu  sistem yang besar, sehingga meskipun televisi seperti kotak hitam ajaib, tapi apabila
gelombang  elektromagnetik  dari  suatu  pemancar  televisi,  berhubungan langsung  dengan  televisi  tadi  yang  sudah  ditekan  tombolnya,  maka  dengan
serta merta akan merubah ke arah fungsi sebenarnya, di mana kita akan dapat menikmati  acara  yang  ditayangkan  langsung  dari  stasiun  penyiaran  yang
bersangkutan.  Televisi  sebagai  suatu  alat  dapat  dimanfaatkan  untuk mengkomunikasikan  informasi,  dengan  menggunakan  bayangan  gambar  dan
suara demikian halnya dengan video dan film.
19
Menurut  Onong  Uchjana  Effendy,  acara  televisi  pada  umumnya mempengaruhi  sikap,  pandangan,  persepsi  dan  perasaan  para  penonton.  Ini
adalah  hal  yang  wajar.  Jadi,  bilah  ada  hal  yang  menyebabkan  penonton terharu,  terpesona  dan  latah,  bukanlah  sesuatu  yang  istimewa.  Sebab,  salah
satu  pengaruh  psikologi  dari  televisi  seakan-akan  menghipnotis  para
19
Darwanto  Sastro  Subroto,  Produksi  Acara  Televisi  Yogyakarta,  Duta  Wacana  University Press, 1994, h. 1-2
46
penonton, sehingga mereka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang dihidangkan televisi.
20
Mengingat sifatnya terbuka, cakupan pemirsanya tidak mengenal usia dan  meliputi  seluruh  lapisan  masyarakat  mulai  anak-anak,  remaja,  hingga
orang  dewasa  luasnya  jangkauan  siaran  dan  cakupan  pemirsanya.  Media televisi sebagai media pembawa informasi yang besar dan cepat pengaruhnya
terhadap  pengetahuan,  sikap,  dan  perilaku  anggota  masyarakat  serta perubahan sistem dan tata nilai yang ada.
21
Televisi  mempunyai  daya  tarik  tersendiri  yang  khas,  kalau  radio mempunyai  daya  tarik  yang  disebabkan  unsur-unsur  kata,  musik,  dan  sound
effect  yang  mendukung,  maka  televisi  lebih  dari  itu  dimana  terdapat  unsur visual  yang  memancar  berupa  gambar  baik  yang  bergerak  maupun  tidak
bergerak yang dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pemirsanya. Sejauh  ini  banyak  kalangan  masyarakat  yang  memandang  televisi
sebagai ajang sosialisasi kekerasan yang tidak mendidik dengan menayangkan program-program  yang  tidak  mendatangkan  manfaat.  Namun  setelah  televisi
menayangkan bermacam program acara keagamaan secara terus-menerus dan berkualitas, maka persepsi negatif itu dapat dikurangi dan dinetralisir kembali.
20
Onong  Uchjana  Effendy,  Dinamika  Komunikasi,  Bandung:  Remaja  Rosdakarya,  2002, Cet Ke-4, h.122
21
Badan  Pertimbangan  Pendidikan  Nasional,  Media  Televisi  :tujuan,  isi,  pengelola  serta dampaknya terhadap perubahan sistem nilai, pengaruh tayangan program televisi terhadap perilaku
anak dan pemuda, Jakarta, BPPN, 1992, h. 1
47
Setiap  media  memang  memiliki  kelebihan  masing-masing,  namun banyak  para  pakar  komunikasi  yang  mengatakan  bahwa  jangkauan  media
televisi jauh  lebih   besar  dan  lebih  luas  dari  media  lainnya. Karenanya, keberadaan  televisi  ini  apakah  efeknya  maslahat  atau  mudharat  sangat
tergantung pada pemiliknya. 2.  Sejarah Perkembangan Televisi Indonesia
Peletakan  dasar  utama  teknologi  pertelevisian  dimulai  tahun  1884, ketika  insinyur  Jerman  bernama  Paul  Nipkow  mampu  menciptakan
mekanisme  televisi  dengan  benar  untuk  pertama  kali.  Ia  menemukan  sebuah alat yang kemudian disebut sebagai Nipkow disk atau Nipkow Sheibe.
22
Tahun  1953  tibalah  saatnya  Asia  mengejar  ketinggalan  dalam  bidang pertelevisian  yang  dimulai  oleh  Jepang  dan  Philipina  pada  tahun  1953,
kemudian  diikuti  oleh  negara-negara  Asia  lainnya:  Muangthai  pada  tahun 1955,  Indonesia  dan  Republik  Rakyat  Cina  RRC  tahun  1962,  Singapura
tahun 1963, dan lain-lain.
Memang  televisi  merupakan  media  termuda  setelah  koran  dan  radio, tetapi media ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kedua media
tersebut,  yaitu  kemampuannya  melipat  jarak,  ruang  dan  waktu,  ditambah dengan  kekuatan  audio-visual  yang  dimilikinya,  TV  dapat  memperlihatkan
22
Deddy Iskandar Muda, “Jurnalistik Televisi,” Bandung: PT. REMAJA ROSDA KARYA, 2005, Cet. Ke-2, hal. 4.
48
keadaan  yang  terjadi  dimanapun.  Oleh  karena  itu,  TV  banyak  mendapatkan julukan, jendela dunia, kotak ajaib, dan lain sebagainya.
Di  Indonesia  TV  hadir  pada  tanggal  19  Agustus  1962,  yaitu  saat munculnya  TVRI  dengan  studionya  yang  terletak  di  kompleks  Senayan,
Jakarta.
23
Lahirnya  televisi  di  Indonesia  layaknya  bayi  prematur  yang kehadirannya  kurang  normal.  Ini  terjadi  karena  syahwat  megalomanian  dan
ekshibisionisme  Soekarno,  Presiden  Pertama  RI,  ketika  Indonesia menyelenggarakan Asian Games IV di Jakarta.
24
Karena  kelahirannya  yang  prematur,  pertumbuhan  TV  di  Indonesia tidak  sebaik  di  Barat.  Benar  bahwa  selama  dua  pekan  Asian  Games  TVRI
punya  bahan  liputan  langsung  dari  berbagai  lapangan  olah  raga  untuk disiarkan. Namun,  setelah itu  yang tersisa hanya  pola teknik sehingga  antara
12  hingga  18  September  1962,  siaran  terpaksa  diistirahatkan  karena  TVRI tidak punya program yang jelas untuk disiarkan. Ketika diudarakan lagi, untuk
masa  cukup  lama  siaran  hanya  dapat  dilaksanakan  tidak  lebih  dari  30  menit sehari.
25
Untuk menyikapi masalah itu, baru kemudian pada tanggal 20 Oktober 1963  lebih  setahun  setelah  siaran  pertama
–  kehadiran  TVRI  diatur  melalui Keppres  No.  215  tahun  1963  yang  antara  lain  menetapkan  statusnya  sebagai
23
Ibid, hal. 190
24
Wirodono, “Matikan TV-Mu,”Yogyakarta : RESIST BOOK, 2005, Cet. Ke-1 hal. 3.
25
Idi  Subandi  Ibrahim  dan  Deddy  Mulyana,  ed.,  “Bercinta  Dengan  Televisi:  Televisi  di Indonesia dan Pengaturannya,”  Bandung: PT. REMAAJA ROSDA KARYA, 1997,Cet. Pertama,
hal.12.
49
suatu  yayasan,  yaitu Yayasan Televisi Republik  Indonesia disingkat  TVRI. Hanya saja, palaksanaannya tidak lagi murni.
Dulu  berdasarkan  Keppres  No.  2151963,  TVRI  berada  langsung  di bawah  presiden.  Kini  ia  lebih  banyak  diatur  Departemen  Penerangan
Deppen.
26
Pada tanggal 1 April 1981 TVRI tidak menyiarkan iklan. Hal ini dilakukan  oleh  pemerintahan  Orde  Baru  guna  menghindari  konsumerisme
masyarakat di Indonesia.
Untuk  meningkatkan  perkembangan  pertelevisian  di  Indonesia,  pada penghujung tahun 1980-an dan awal dekade 1990-an suasana pertelevisian di
Indonesia  menjadi  meriah.  Karena  di  zaman  orde  baru,  Presiden  Soeharto memperkenankan pihak swasta mengelola stasiun televisi siaran.
Gagasan  untuk  membuatan  stasiun  televisi  swasta  sebenarnya  sudah ada  sejak  1975,  tetapi  hal  ini  bisa  diredam  hingga  tahun  1987  karena  ada
masalah  yang  membuat  hal  ini  harus  terjadi,  yaitu  belum  adanya  undang- undang  penyiaran.  Lahirnya  televisi  swasta  merupakan  manifestasi  dari
Kepmenpen  No.  111  tahun  1990    yang  terbentuk  berdasarkan  Keppres  No. 215  tahun  1963  yang  menyatakan  “dalam  batas-batas  tertentu  TVRI  dapat
menunjuk  pihak  lain  swastamasyarakat  menjadi  pelaksana  siaran  TV melalui hubungan kerjasama yang diatur dalam perjanjian tertul
is”.
26
Ibid, hal. 12-13.
50
Stasiun  televisi  siaran  swasta  itu  antara  lain  adalah  Rajawali  Citra Televisi  Indonesia  RCTI  yang  mulai  dioperasikan  pada  bulan  April  1989
dan menjadi stasiun swasta pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Bambang Triatmojo.  RCTI  diresmikan  pada  tanggal  24  Agustus  1989  tepat  pada  hari
lahirnya  TVRI  ke-28,  dan  RCTI  di  Bandung  baru  dioperasikan  1  Mei 1991.Kemudian  disusul  oleh  Surabaya  Centra  Televisi  SCTV  yang  mulai
dioprasikan  pada  bulan  Agustus  1989  yang  memiliki  cabang  di  Denpasar, Bali. Selain itu  ada Televisi Pendidikan  Indonesia TPI  yang dikelolah oleh
PT.  Cipta  Televisi  Pendidikan  Indonesia  CTPI  dipimpin  oleh  Ny.  Siti Hardianti  Indra  Rukmana  yang  diresmikan  oleh  Presiden  Soeharto  pada
tanggal  23  Januari  1991  bertempat  di  studio  12  TVRI  Senayan,  Jakarta. Walaupun  TPI  berstatus  swasta,  tetapi  penyiarannya  untuk  sementara
bekerjasama dengan TVRI. Pada tahun 1992, buletin intern TVRI “Lensa” nomor 10 tahun 1992
memuat  berita  tentang  perkembangan  televisi  di  Indonesia.  Dalam  waktu dekat  ini  enam  stasiun  TV  swasta  siap  beroperasi,  satu  diantaranya  ialah
Indosiar  Visual  Mandiri  IVM  yang  berjangkau  siaran  secara  nasional beroperasi di Darmogot, Jakarta.
Dan  lima  stasiun  TV  lainnya  berjangkau  siaran  secara  lokal  adalah Ramako  Indo  Televisi  Batam  RITB  di  Pulau  Batam,  Cakrawa  Bumi
Sriwijaya Televisi CBST di Palembang, Cakrawala Andalas Televisi CAT
51
di  Lampung, Sanitya Mandarata Televisi SMT di Yogyakarta dan Merdeka Citra  Televisi  Indonesia  MCTI  di  semarang.  Pada  millenium  ketiga,
menyusul  televisi  swasta  lainnya  di  Jakarta,  yaitu:  ANTV,  Metro  TV.  Trans TV, TV 7 sekarang Tans7, Lativi, Global TV, O Chenel, dan TVG.
Di  sejumlah  negara  berkembang  seperti  di  Asia  Tenggara,  media melakukan  perannya  yang  dilukiskan  sebagai  “agen  pembangunan”.
27
Di Indonesia  misalnya,  pemerintah  melihat  media  sebagai  sumber  daya  yang
kritis  untuk  membantu  dalam mengkomunikasikan pendidikan dan informasi vital  mengenai  isu  mendasar  seperti  kesehatan,  perairan,  pengendalian
kelahiran pada kurang lebih 200 juta jiwa penduduk bangsa ini yang tinggal di lebih dari 13.000 pulau. Media diharapkan bisa membantu pemerintah dalam
tugasnya  mempersatukan,  membangun  dan  membentuk  jiwa  nasionalisme masyarakat.
3.  Kelebihan dan Kekurangan Televisi Media  televisi  sebagai  media  massa  yang  semakin  digandrungi  oleh
masyarakat  mempunyai  kelebihan  dan  kekurangan.  Tetapi  televisi  memiliki karakter  yang  sangat  berbeda  dengan  media  massa-media  massa  lainnya.
27
Jim, Macnamara,“Strategi  Jitu  Menaklukkan  Media,”  Jakarta:  Mitra  Media,  1999,  Cet.
Ke-1, hal. 9-10.
52
Karakteristik  televisi  sebagai  media  massa  maupun  karakteristik  teknis  dari televisi itu sendiri sebagai elektronik serta sebagai media visual gerak
28
. Pemahaman  tentang  karakteristik  ini  dianggap  penting,  karena  dalam
karakteristik  ini  akan  dibahas  hal-hal  yang  harus  diperhatikan  oleh  para pengembang  program  televisi,  baik  itu  sebagai  penulis  naskah  maupun
pelaksaan produksi. Bagi  penulis  naskah  program  televisi,  ia  akan  dapat  memilih  materi
yang  cocok  untuk  ditelevisikan  dan  memaksimalkan  potensi  televisi  sebagai media.  Sedangkan  bagi  pelaksana  produksi  ia  dapat  mengantisipasi  hal-hal
yang  teknis.  Oleh  karena  itu  sekali  lagi,  dengan  mengenal  secara  baik karakteristik  media  televisi  akan  membantu  dalam  mewujudkan  suatu
program televisi yang bermutu. Karakteristik  televisi  sebagai  media  massa,  berbeda  dengan  penonton
film,  penonton  televisi  mempunyai  karakteristik  yang  agak  unik,  karena masing-masing mempunyai kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Selain itu
penonton  televisi  broadcast  tersebar  dimana-mana.  Walaupun  waktu menontonnya  sama  tetapi  mereka  tidak  dapat  berkomunikasi  satu  sama  lain.
Selain  itu  penonton  televisi  broadcast  tersebar  dimana-mana.  Walaupun waktu  menontonnya sama tetapi  mereka tidak dapat  berkomunikasi  satu  sma
lain.  Penonton  televisi  boleh  dikatakan  bebas,  artinya  ia  menonton  televisi bukan  karena  paksaan  tetapi  karena  tertarik.  Mungkin  program  yang
28
Adi, Badjuri, “Jurnalsitik Televisi”,  Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, Cet. ke-1, hal. 40
53
ditayangkan  sesuai  dengan  kebutuhannya,  mungkin  juga  karena  tidak  ada hiburan lain. Namun demikian sebagai seorang calon pengembang program
televisi  harus  menyadari  sepenuhnya  keaneka  ragaman  jenis  dan  sifat penonton ini, karena tidak mungkin dapat membuat program yang memenuhi
kebutuhan semua khalayak. Untuk mengatasi keaneka ragaman tersebut, maka sebaiknya  tentukanlah  satu  kelompok  sasaran  yang  memiliki  sifat,  karakter,
dan latar belakang yang sama. Bila  sudah  menentukan  sasaran  yang  jelas  usahakanlah  meraih
perhatian  pemirsa  semaksimal  mungkin  melalui  setiap  gambar  yang  terlihat dan  setiap  suara  yang  terdengar  atau  dengan  kata  lain  setiap  gambar,  setiap
kata  dan  setiap  bunyi  yang  dibangun  harus  ada  maksudnya  dan  mampu menarik perhatian pemirsa.
Kelebihan televisi :
1.   Kesan realistik : audio visual. 2.  Masyarakat  lebih  tanggap  :  menonton  dalam  suasana  santai,
rekreatif. 3.  Adanya  pemilahan  area  siaran  zoning  dan  jaringan  kerja
networking yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. 4.  Terkait erat dengan media lain.
5.  Cepat,  dari  segi  waktu,  cepat  dalam  menyebarkan  berita  ke masyarakat luas.
54
6. Terjangkau luas, menjangkau masyarakat secara luas.
Kelemahan Televisi :
1.  Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan sulit menentukan untuk pangsa pasar tertentu sering sulit dilakukan.
2.  Iklan  relatif  singkat,  tidak  mampu  menyampaikan  data  lengkap dan rinci bila diperlukan konsumen.
3.  Relatif mahal. 4.  Pembuatan iklan tv cukup lama.
29
29
Ibid, hal. 41
55
                