Prosedur Uji Antibakteri Pewarnaan Bakteri Uji

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ekstrak dan dilarutkan dalam 2mL DMSO. Konsentrasi 100, 50, 25 dan 12,5mgmL dibuat dengan melakukan serial pengenceran ekstrak dengan DMSO. Kertas cakram steril dijenuhkan dengan 10µL larutan ekstrak uji dan dikeringkan dalam cawan petri steril pada suhu ruangan.

3.3.7.3 Kontrol Positif dan Kontrol Negatif

Kontrol positif yang digunakan adalah cakram antibiotik kloramfenikol 30µg sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah pelarut DMSO Natheer et al, 2012.

3.3.7.4 Pembuatan Suspensi Bakteri

Sebanyak satu ose koloni bakteri diinokulasikan dalam 10mL Nutrient broth kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Densitas optik kultur tersebut diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 625nm OD 625 . OD 625 yang dihasilkan kemudian dikonversi menjadi 0,1. OD 625 0,1 senilai dengan standar 0,5McFarland kepadatan sel bakteri 1x10 8 selmL. Suspensi bakteri kemudian diencerkan menjadi suspensi bakteri dengan kepadatan sel 10 6 selmL dengan mengambil sebanyak 1mL suspensi bakteri 10 8 selmL dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9mL Nutrient broth kemudian divortex dan dihasilkan suspensi bakteri dengan kepadatan sel 10 7 selmL. Kemudian 1mL suspensi bakteri 10 7 selmL dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9mL Nutrient broth, divortex dan dihasilkan suspensi bakteri dengan kepadatan sel 10 6 selmL Lopez, 2003; Widiastomo, 2013.

3.3.7.5 Prosedur Uji Antibakteri

Sebanyak 1mL suspensi bakteri dengan kepadatan sel 10 6 selmL dimasukkan ke dalam cawan petri steril, kemudian ditambahkan 15mL Nutrient agar cair. Cawan petri kemudian digoyangkan berlawanan arah jarum jam sebanyak 5-10x dan digoyangkan lagi searah jarum jam sebanyak 5-10x agar media dan suspensi tercampur. Pembuatan media UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilakukan di dekat api bunsen dalam Laminar Air Flow. Setelah agar memadat, setiap cawan petri dibuat diagram 6 bagian. Kertas cakram kontrol positif, kontrol negatif dan cakram yang telah dijenuhkan dengan larutan ekstrak, diletakkan pada masing-masing bagian dan kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam Nufailah, 2008. Uji antibakteri ini dilakukan pengulangan tiga kali. Area jernih disekeliling cakram menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri yang kemudian diukur menggunakan mistar. Hasil pengukuran zona hambat diklasifikasikan berdasarkan tabel 3.1. Tabel 3.1 Klasifikasi Aktivitas Antibakteri Greenwood, 1995 Diameter zona hambat mm Aktivitas antibakteri 10 Tidak aktif 11-15 Lemah 16-20 Sedang 20 Kuat

3.3.7.6 Pewarnaan Bakteri Uji

Pewarnaan bakteri uji yang dilakukan adalah pewarnaan Gram. Pewarnaan bakteri dilakukan untuk identifikasi dan untuk memastikan tidak ada kontaminan pada kultur kerja. Kaca obyek yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70 dan dikeringkan. Dibuat lingkaran dengan pensil warna di bagian bawah kaca obyek untuk menandai tempat bakteri. Satu ose bakteri diambil dan ditempatkan dalam batas lingkaran yang sudah ditetesi dengan NaCl 0,9 dan dicampur hingga merata. Bakteri difiksasi dengan cara melewatkan kaca obyek diatas api bunsen sehingga membentuk noda pada kaca objek. Preparat diwarnai dengan crystal violet selama 1 menit kemudian dicuci dengan air mengalir. Selanjutnya preparat diwarnai dengan iodin selama 1 menit, dicuci dengan air mengalir dan ditetesi dengan alkohol 96 selama 30 detik. Setelah alkohol 96 dicuci, preparat diwarnai dengan safranin selama 1 menit. Bakteri yang tetap berwarna ungu digolongkan ke dalam bakteri Gram positif sedangkan bakteri yang berwarna merah digolongkan ke dalam bakteri Gram negatif Pratiwi, 2008. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman parijoto telah dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor. Hasil determinasi menunjukkan bahwa sampel tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Medinilla speciosa Blume dari famili Melastomataceae Lampiran 1.

4.2 Ekstraksi dan Partisi

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah buah segar parijoto. Didalam buah parijoto terdapat biji sangat kecil dan banyak sehingga dalam penelitian ini biji tidak dipisahkan dari buahnya. Sampel yang diambil adalah buah yang berwarna ungu kemudian disortasi untuk dipisahkan dari kotoran atau bahan asing. Dari hasil sortasi didapatkan buah parijoto sebanyak 1748g. Buah parijoto kemudian diblender dan dimaserasi dengan 12,5 liter metanol yang telah didestilasi. Setelah difiltrasi, maserat kemudian diuapkan dengan vaccum rotary evaporator. Proses ekstraksi buah parijoto dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut metanol tanpa pemanasan, tujuannya agar senyawa-senyawa yang sensitif dengan suhu tidak terdekomposisi. Pada saat maserasi berlangsung pelarut berdifusi ke dalam sampel dan melarutkan senyawa-senyawa yang mempunyai kepolaran yang mirip dengan pelarut. Penghalusan sampel bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan sehingga meningkatkan proses ekstraksi dan mempersingkat waktu maserasi Ncube et al, 2008. Dari hasil maserasi diperoleh ekstrak kental metanol berwarna merah kecoklatan sebanyak 60,84 gram dengan rendemen 3,48. Kecilnya hasil rendemen kemungkinan disebabkan oleh sampel yang digunakan adalah bagian buah yang mana mengandung banyak lemak sehingga tidak bisa ditarik oleh metanol. Sebanyak 51,46 gram ekstrak metanol yang didapatkan kemudian dipartisi dengan pelarut n-heksana dan etil asetat yang telah didestilasi menggunakan 19

Dokumen yang terkait

Studi in vitro ; Efek Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total

15 119 83

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

8 42 54

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi Fraksi Aktif Antibakteri dari Ekstrak Etil Asetat Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)

2 35 85

Uji Aktivitas Antioksidan Serta Penentuan Kandungan Fenolat dan Flavonoid Total dari Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)

8 50 85

Uji efek antihiperlipidemia ekstrak etanol buah parijoto : medinilla speciosa blume terhadap kolesterol total, trigliserida, dan vldl pada tikus putih jantan

9 65 124

UjiEfek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume)Terhadap Jaringan Hati Tikus Putih Jantan

3 28 88

Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) secara In Vitro dengan Metode Stabilisasi Membran HRBC (Human Red Blood Cell)

15 100 94

:Uji Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total, Trigliserida, Dan VLDL Pada Tikus Putih Jantan

4 30 124

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus.

1 9 13