UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bakteri Gram-positif banyak mengandung peptidoglikan, sedangkan dinding bakteri Gram-negatif banyak mengandung lipopolisakarida Pratiwi, 2008.
Tabel 2.1 Perbedaan bakteri Gram-Positif dan Gram-Negatif Sumber : Johnson dkk, 2011
Gram-Positif Gram-Negatif
Dinding sel peptidoglikan berlapis- lapis dan biasanya tebal,
beranyam rapat yang mengurung kompleks besar kristal ungu-
iodium. Selubung sel memiliki lapisan
peptidoglikan tipis 1-3 lapis yang terhubung dengan suatu membran
luar; peptidoglikan ini tidak teranyam rapat, sehingga mudah kehilangan
kompleks ungu kristal-iodium pada
proses pelunturan dengan alkohol.
Bakteri Gram
positif tidak
memiliki membran luar maka tidak memiliki
penghalang barrier
hidrofobik untuk membatasi jalan masuk untuk antibiotika besar.
Membran luarnya
memiliki lipopolisakarida, yang paling sering
dikeluarkan pada saat kematian sel dan memiliki komponen toksik
Contoh : Bacillus, Staphylococcus, Streptococcus,
Peptostreptoccus, Clostridium, Enterococcus, dan
lain sebagainya Contoh
: Neisseria,
Moraxella, Brucella, Francisella, Bordetella dan
lain sebagainya
2.4 Bakteri Patogen
2.4.1 Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram-positif, berbentuk bola atau kokus, berkelompok tidak teratur, berantai pendek atau bergerombol,
diameter 0,8-1,0 m, tidak membentuk spora dan tidak bergerak, koloni
berwarna kuning, tidak berkapsul, dan dinding selnya mengandung dua komponen utama yaitu peptidoglikan dan asam teikoat, tumbuh cepat pada
suhu 37 C. Koloni pada pembenihan padat berbentuk bulat halus,
menonjol, berkilau. Bakteri ini terdapat pada kulit, selaput lendir, bisul dan luka. S. aureus dapat menimbulkan penyakit melalui kemampuannya
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan. Metabolisme dapat dilakukan secara aerob dan anaerob. Infeksi yang disebabkan di golongkan
sebagai penyakit menularlokal biasanya atau menyebar jarang. S. aureus menghasilkan koagulase, suatu protein mirip enzim yang dapat
menggumpalkan plasma yang telah diberi oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu faktor yang terdapat dalam banyak serum. Bakteri yang
membentuk koagulase dianggap mempunyai potensi menjadi patogen invasif Jawetz, 1996.
2.4.2 Escherichia coli
Escherichia coli adalah bakteri Gram-negatif, aerob atau anaerob fakultatif, berbentuk bulat cenderung ke batang panjang biasanya
berukuran 0,5 x 1- 3 , terdapat dalam bentuk tunggal, berpasang-pasangan
dan rangkaian pendek, bergerak menggunakan flagella peritrik atau tidak bergerak, biasanya tidak berbentuk kapsul, tidak membentuk spora. E. coli
merupakan flora normal saluran usus manusia dan hewan. Oleh karena itu dianggap sebagai organisme indikator adanya kontaminasi pada makanan
dan minuman. E. coli merupakan bakteri patogen penyebab infeksi paling sering pada manusia. Infeksi ekstraintestinal termasuk infeksi saluran
kemih yang terjadi ketika saluran terhambat atau secara spontan disebabkan oleh UPEC Uropathogenic E. coli. Infeksi serius lainnya
adalah kolesistitis, usus buntu, peritonitis, infeksi luka pasca operasi, dan sepsis. Dalam infeksi saluran kemih akut, E.coli merupakan organisme
penyebab 70-80 pada kasus kronik, 40-50 penyebab infeksi persisten
Kayser, et al., 2005.
2.5 Antibiotik