Variabel Operasi TINJAUAN PUSTAKA

Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 bubur pulp dalam bentuk sodium lignates. Sebenarnya hanya relatif sedikit Na 2 SO 4 yang masih terkandung dalam lindi hitam tersebut. Filtrat dari lindi hitam sebagian besar akan disalurkan kedalam alat penguapan evaporator. Bilamana pencucian bubur pulp akan dilakukan secara kontinu terus menerus, maka filtrat pertama ini akan dipakai untuk mencuci bubur pulp sebelum dipompakan ke evaporator untuk penguapan. Lindi hitam encer akan mengandung serat fiber yang jumlahnya berbeda – beda, bergantung pada kondisi alat penyaring pada digester. Bubur pulp ini akan memberi pengaruh buruk pada alat penguapan lindi hitam itu, dimana akan cenderung menumpuk dan mengurangi kapasitas pemanasan. Oleh karena hal penyaringan lindi hitam itu sering dilakukan untuk memperkecil jumlah serat – serat yang akan terbawa ke evaporator ataupun tower oksidasi lindi hitam.

2.5. Variabel Operasi

Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pencucian adalah sebagai berikut : 1.Faktor Pengencer Aliran air pencuci merupakan faktor yang paling penting yang mempengaruhi kehilangan yang terjadi saat pencucian. Dengan aliran air yang lambat, kehilangan yang terjadi saat pencucian bubur pulp tersebut akan lebih kecil, maka untuk mengatasi keadaan tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan aliran air pencuci. Ini dapat terlihat pada gambar yang memperlihatkan suatu hubungan diantara jumlah kandungan soda pada bubur pulp Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 dan factor pengencer dilution faktor yang dinyatakan sebagai jumlah air pencuci tiap ton pulp pengencer lindi hitam dari tanki blow, berhubungan dengan faktor pengencer. Bilamana faktor pengencer ditambah, maka hasil yang diperoleh akan berkurang dan pada suatu titik akan tidak ekonomis dengan mempergunakan lebih banyak air pencuci karena tingginya biaya untuk evaporasi. Pada prakteknya, faktor pengencer itu dapat dikontrol dengan menjaga agar konsentrasi lindi hitam encer padatan tetap konstan. Variabel – variabel faktor pengencer bergantung pada : 1. Kemampuan suatu operator ataupun automatik sistem kendali untuk tetap mengikuti variasi tingkat produksinya. 2. Kestabilan operasi tingkat produksinya. Menurut O. Korhonen 1979, peningkatan pengontrolan faktor pengencer dapat dicapai dengan jalan menentukan filtrat lindi atau padatan. Ada juga perlunya menentukan sistem kendali automatik yang baik secara kontinu mendapat hasil dari perbaikan konsentrasi lindi hitam encer atau konduktiviti filtrat tahap akhir, karena jarang dihasilkan faktor pengencer yang konstan.

2. Temperatur Air Pencuci.

Temperatur air pencuci wash water sangat mempengaruhi keadaan pencucian yang dikehendaki. Pencucian washing akan kurang baik hasilnya jika pada temperatur yang dingin. Akan baik jika beberapa derajat dibawah titik didih sangat buruk hasilnya jika tidak mencapai suhu titik didih. Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 Hasil – hasil yang ditemukan pada temperatur 70 C, dimana pada temperatur tersebut air pencuci dapat melarutkan secara baik padatan yang harus dihilangkan dari bubur pulp dan hemiselulosa menjadi lembut. Ini akan menghasilkan struktur serat yang lebih terbuka dan memungkinkan perbaikan flow air pencuci. Jika pada temperatur air yang lebih tinggi akan mengakibatkan terlalu tingginya evolusi uap dari lindi hitam. Temperatur air pencuci yang optimum di PT. Toba Pulp Lestari ialah 70 C. Temperatur air pencuci dipertahankan 70 C untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembiasan, oleh karena hal ini akan sangat mengurangi kesempurnaan pencucian.

3. Distribusi flow air pencuci shower flow distribution.

Pemanfaatan flow air pencuci akan bergantung pada struktur pipa air pencuci dan distribusi flow air pencuci sering terjadi penyumbatan di beberapa pabrik, dan program pembersihan secara teratur paling penting untuk mencegah hal tersebut. Pendistribusian flow air pencuci diantara pipa – pipa seharusnya dipertahankan tetap merata dan perbandingan optimum antara air yang dipakai dengan bubur pulp yang dihasilkan. Air pencuci yang dipakai untuk bubur pulp pada alat pencuci tetap dipartahankan pada kecepatan rendah yaitu dengan menggunakan multiple showers yang dilakukan karena 1. Untuk menyempurnakan pendistribusian air pencuci keseluruh bubur pulp. 2. Untuk mengurangi atau memperkecil generasi busa foam. Busa ini akan menimbulkan efek yang buruk terhadap efisiensi pencucian, karena gelembung kecil itu tidak hanya menghambat penyaluram air Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 pencuci melalui bubur pulp itu, tetapi juga menghasilkan lebih banyak gumpalan yang terbawa ke dalam washer selanjutnya. Bahan kimia yang dipakai untuk mengurangi busa pada beberapa washer tersebut, bilamana melebihi kapasitas.

4. Konsistensi bubur pulp.

Konsistensi yang rendah dapat meningkatkan memperbaiki penyebaran pencucian atau pembentukan sheet pulp. Tetapi juga memperbanyak blow back dan memerlukan putaran drum yang tinggi serta kapasitas pompa resirklulasi lindi liquor yang juga harus tinggi. Konsistensi harus ditingkatkan sesuai dengan putaran drumnya. Karena adanya saling ketergantungan konsistensi bubur pulp akan disesuaikan dengan mengatur posisi katub pengencernya. Suatu tabel dapat menentukan faktor pengencer untuk mendapatkan kosistensi yang dikehendaki.

5. Level Pulp Washing Rate

Dengan level yang telah ditetapkan akan dapat mengurangi kesulitan ketersumbatan dan dapat dijaga untuk tetap konstan dengan mengatur jumlah aliran pengencer ataupun putaran drum. Level yang beroperasi dengan baik adalah yang mendekati batas tertinggi dan ini akan mempermudah mencapai putaran drum dan konsistensi yang rendah tanpa menimbulkan problem ketersumbatan. Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009

BAB 3 MATERI DAN METODOLOGI

3.1. Materi 3.1.1. Peralatan yang digunakan : 1. Radiscreen 2. Raditrim 3. Vacumwasher 4. Blower for washer hood ventilation 5. Liquo r filter 6. Foam breakers 7. Blower for air doctor 8. Primary pressure screen 9. Swing screen 10. Secondary pressure screen 11. Tertiary pressure screen 12. Screw press 13. Filtrate tank 14. Washing shower 15. Face wire

3.1.2. Bahan – bahan

1. Bubur pulp