PDIC – 087 − Operasi di Area WashingPencucian

Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 − Kapasitas screen dapat dikontrol dengan alat yaitu differential controller alat pengontorl perbedaan tekanan PDIC – 056, PDIC –

059, PDIC – 087 −

Dilusi pengencer yang ke screen tahap pertama alat yang digunakan yaitu flow controller aliran yang dikontrol FIC – 055, FIC – 058. − Reject serat kasar dari screen tahap pertama di pompakan ke screen tahap kedua dengan memakai pompa 421 PC – 403, pada waktu dipompakan ditambahkan lindi hitam yang diambil dari tangki T – 117. − Pulp yang diterima dari secondary stage tahap kedua di kembalikan lagi ke inlet yang mau masuk ke pompa 421 PC – 402 melalui sebuah alat pengontrol PIDC – 056. − Aliran reject serat kasar dari screen tahap kedua dikontrol dengan menggunakan alat FIC – 066 dan dipompakan ke tahap ketiga yaitu screen F – 195 melalui pompa 421 PC – 404. − Dilusi pengencer screen tahap kedua dikontrol dengan alat yaitu controller FIC – 064. − Screen tahap ketiga mempunyai alat pengontrol sebagai berikut :  Alat pengontrol perbedaan tekanan PDIC – 069.  Alat pengontrol serat kasar FIC – 070.  Alat pengontrol aliran pengencer FIC – 068. − Pulp yang diterima dari screen tahap ketiga dikembalikan ke yang mau masuk pompa 421 PC – 403. Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 − Reject serat kasar dari screen tahap ketiga dimasukkan ke tangki screw press dan bersamaan dengan alat serat kasar dari radistrim lalu di pompakan ke screw press 2 − Accept yang diterima dari screw press 2 dikembalikan ke yang mau masuk inlet screen tahap ketiga. − Kalau ada yang diperlukan yaitu screen tahap pertama, screen tahap kedua, screen tahap ketiga dapat dipisahkan melalui penutupan katub yang dioperasikan secara manual. − Stock pulp yang diterima di screen tahap pertama diencerkan sampai 1,0 - 1,5 dengan menambahkan keenceran melalui alat yaitu controller FIC – 067, sebelum masuk ke washer 4. pulp stock akan menjadi 12 - 14 ketebalannya sesudah melewati washer alat pencuci − Air panas atau air kondensasi dari evaporator yang dipakai untuk mencuci pulp yang terakhir di washer 4 dengan menggunakan alat yaitu flow controller valve katub pengontrol aliran FIC – 083 dan FIC – 078 − Washer wire saringan washer terus menerus dicuci dengan sebuah pompa wire cleaning 421 PC – 408 − Setelah dicuci pulp yang sudah bersih dan kekentalannya 12 - 14 terus menerus masuk ke screw conveyor − Pulp stock dari screw conveyor dimasukkan ke sebuah tangki feed T – 119 yang terletak dilantai dua dari tangki feed dipompakan ke Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 tangki yang disebut unbleach high density tower melalui pompa MC 421 PC – 107 − Ketinggian tangki feed akan dikontrol dengan alat yang disebut controller LIC – 080 , katub pengencer yang menambahkan air ke tangki feed juga dikontrol dengan alat yaitu HIV – 081 dan HIV – 082 agar ketinggian tangki feed dapat dijaga. pompa vacuum 421 PC – 108 tujuannya adalah untuk mengambil udara atau gas – gas dari pulp stock yang ada di tangki feed melalui alat pengontrol yaitu katub HV – 085. Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Hasil dari pengamatan soda loss dan solid di lapangan terdapat pada

tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1. Data Pengamatan soda loss dan solid Dilapangan