Kandungan air kayu Teori Umum.

Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 udara sekitarnya. Jika pengeringan terus berlangsung cukup lama, dimensi dan sifat – sifat kayu akan mulai mengalami perubahan. Sejumlah air akan tetap tinggal di dalam struktur dinding – dinding sel bahkan setelah kayu diolah menjadi kayu gergajian, finir, partikel, atau produk serat. Sifat – sifat fisik dan mekaniknya ketahanan terhadap penghancuran biologis, dan kestabilan dimensi produk akan dipengaruhi oleh jumlah air yang ada dan fluktuasinya dengan waktu.

2.1.1. Kandungan air kayu

Kandungan air kayu segar adalah penting karena hubungannya yang langsung dengan berat kayu glondong dan papan gergajian segar. Karenanya, hal ini merupakan perhatian bagi mereka yang merancang peralatan permanenan dan angkutan atau membeli kayu atas dasar berat. Apabila berat segar harus digunakan sebagai dasar pembelian kayu glondong atau kayu pulp, sebaiknya dilakukan penelitian di tempat tentang kandungan air segar Sepanjang menyangkut komponen – komponen kimia kayu, maka perlu dibedakan antara komponen – komponen makromolekul utama dinding sel selulosa, poliosa, dan lignin, yang terdapat pada semua kayu dan komponen – komponen minor dengan berat molekul kecil, yang biasanya lebih berkaitan dengan jenis kayu tertentu dalam jenis dan jumlahnya. Perbandingan dan komposisi kimia lignin dan poliosa berbeda pada kayu lunak dan kayu keras, sedangkan selulosa merupakan komponen yang seragam pada semua kayu. Ian Putra K : Pengaruh Variasi Jumlah Dan Jenis Air Pencuci Terhadap Soda Loss Dan Solid Pada Proses Washing Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2008. USU Repository © 2009 Komponen kimia pulp adalah selulosa 45, hemiselulosa 10, lignin 35, zat ekstraktif 10. Selulosa adalah suatu polimer yang terdiri glukosa dalam bentuk piranosa yang berhubungan satu sama lain. Rumus molekulnya adalah C 6 H 10 O 5 dengan berat molekulnya lebih dari 250. Selulosa tidak dapat larut dalam air, asam encer dan alkali encer pada suhu kamar. Komponen utama lain setelah selulosa didalam pulp adalah hemiselulosa. Hemiselulosa terdapat bersama – sama selulosa dalam jaringan tanaman. Hemiselulosa di dalam pulp mempunyai peranan yang penting terutama dalam hal daya ikat. Hemiselulosa dapat dipisahkan dari selulosa, karena dapat larut dalam alkali encer dan air panas. Berdasarkan kandungan selulosanya kayu dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :kayu keras dan kayu lunak. Pada umumnya kayu lunak menghasilkan pulp yang lebih kuat dari pada kayu keras. Ini disebabkan serat kayu lunak lebih panjang dan fleksibel dibandingkan dengan serat kayu keras. Pada kondisi reaksi yang sama kayu lunak biasanya memberi tingkat kecerahan yang lebih rendah dibanding dengan kayu keras. Kertas dari kayu keras mempunyai kualitas cetak yang lebih baik membentuk permukaan kertas yang lebih halus karena seratnya lebih halus.

2.1.2. Analisis kayu