Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut pemakaiannya polimer dikelompokkan atas : perekat, serat, karet, plastik, pelapis dan sebagainya. Plastik sangat mudah dan ekonomis untuk dibuat, dicetak
dengan bentuk serumit apapun. Hartomo,A.J., 1993 Banyaknya penggunaan dan pemakaian plastik dalam kehidupan telah menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan hidup dengan adanya sampah plastik. Karena sifatnya yang sukar terurai di alam sehingga dapat mencemari lingkungan. Disamping itu, limbah plastik dapat
menimbulkan masalah lain yaitu mengakibatkan tersumbatnya saluran air, parit, sungai yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Salah satu penanganan sampah plastik adalah dengan proses daur ulang, walaupun mutunya tidak sebaik hasil olahan plastik segar, hal ini disebabkan oleh
kerusakan dan oksidasi pada rantai molekul plastik daur ulang selama pembuangan oleh pengaruh cuaca serta adanya pengotoran campuran bahan plastik lainnya. Proses daur
Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009.
USU Repository © 2009
ulang dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengisi dan zat aditif lainnya untuk memperbaiki sifat produk plastik bekas sehingga dapat dimanfaatkan kembali.
Sebagaimana diketahui, tanaman pisang Musa paradisiaca hanya berbuah satu kali dan sesudah itu ditebang atau dibiarkan busuk dengan sendirinya. Bonggol pisang
yang tertimbun di dalam tanah biasanya dibiarkan busuk dan dapat menjadi sumber penyakit bagi tanaman lain disekitarnya. Umbi batang atau rimpang yang biasanya
disebut bonggol pisang adalah bagian batang sebenarnya dari pisang. Jika diperhitungkan bahwa setiap pohon pisang rata - rata mengandung 10 sepuluh persen pati dan berat
bonggol rata – rata adalah 2 dua kg, maka kalau diperkirakan ada 10 sepuluh juta pohon pisang yang dipanen setiap tahun di Indonesia maka jumlah pati yang dibuang
begitu saja adalah sekitar 2 dua juta kg atau 2000 dua ribu ton. Sulaiman, 1991 Pati dapat diubah menjadi dekstrin melalui degradasi sebagian dengan panas
dibawah kondisi asam sebagai katalis dalam media berair atau secara pirolisis, yaitu pemanasan pati kering yang telah diasamkan.
Pencampuran plastik bekas jenis polipropilena dengan bahan pengisi dekstrin tidak dapat bercampur secara homogen disebabkan sifat bahan polimer komponennya
yang mempunyai kepolaran yang berbeda sehingga menghasilkan campuran poliblen yang tidak kompatibel. Peningkatan kompatibilitas campuran poliblen dapat dilakukan
dengan penambahan bahan pendispersi yang berfungsi sebagai pelunak atau pembasah pada matriks polimer. Wirjosentono 1997
Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009.
USU Repository © 2009
Siregar 1999, telah melaporkan bahwa untuk meningkatkan kompatibilitas antara termoplastik polipropilena dan pengisi pulp tandan kosong sawit telah digunakan
pendispersi lilin parafin dan vaselin serta asam stearat. Pendispersi lilin paraffin dan minyak kacang kedelai telah digunakan dalam
matriks polimer polietilena dengan bahan pengisi tepung ubi kayu. Telah dilaporkan bahwa tingkat dispersibilitas bahan pengisi tepung ubi kayu sangat tergantung dari
plastisitas dan sifat pembasahan matriks polietilena pada permukaan pori – pori bahan pengisi. Kiatkam Jonrwong, 1996
Hornsby 1995, telah menggunakan berbagai asam lemak dan asam lemak turunannya sebagai pendispersi magnesium hidroksida dalam matriks polipropilena.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mencoba melakukan penelitian tentang peranan pendispersi asam stearat terhadap kompatibilitas pencampuran plastik bekas
dengan bahan pengisi dekstrin untuk memperoleh produk plastik bekas dengan sifat – sifat yang lebih baik sehingga dapat dimanfaatkan kembali.
1.2 Permasalahan