Permasalahan Tujuan Manfaat Pembatasan Masalah Metodologi Penelitian

Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 Siregar 1999, telah melaporkan bahwa untuk meningkatkan kompatibilitas antara termoplastik polipropilena dan pengisi pulp tandan kosong sawit telah digunakan pendispersi lilin parafin dan vaselin serta asam stearat. Pendispersi lilin paraffin dan minyak kacang kedelai telah digunakan dalam matriks polimer polietilena dengan bahan pengisi tepung ubi kayu. Telah dilaporkan bahwa tingkat dispersibilitas bahan pengisi tepung ubi kayu sangat tergantung dari plastisitas dan sifat pembasahan matriks polietilena pada permukaan pori – pori bahan pengisi. Kiatkam Jonrwong, 1996 Hornsby 1995, telah menggunakan berbagai asam lemak dan asam lemak turunannya sebagai pendispersi magnesium hidroksida dalam matriks polipropilena. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mencoba melakukan penelitian tentang peranan pendispersi asam stearat terhadap kompatibilitas pencampuran plastik bekas dengan bahan pengisi dekstrin untuk memperoleh produk plastik bekas dengan sifat – sifat yang lebih baik sehingga dapat dimanfaatkan kembali.

1.2 Permasalahan

Apakah asam stearat dapat berperan sebagai pendispersi dalam meningkatkan kompatibilitas campuran plastik bekas dengan bahan pengisi dekstrin. Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui peranan pendispersi asam stearat dalam meningkatkan kompatibilitas campuran plastik bekas dengan bahan pengisi dekstrin.

1.4 Manfaat

Memberikan informasi tentang pengolahan plastik bekas dengan penambahan bahan pengisi dan pendispesi untuk memperoleh bahan yang kompatibel dengan sifat - sifat yang lebih baik sehingga dapat dimanfaatkan kembali sekaligus dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan. Disamping itu juga memberikan informasi tentang pemanfaatan dekstrin dari bonggol pisang yang selama ini hanya dibiarkan membusuk setelah penebangan.

1.5 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada : 1. Plastik bekas yang digunakan adalah jenis polipropilena. Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 2. Bahan pengisi yang digunakan adalah dekstrin dari pati bonggol tanaman pisang kepok Musa paradisiaca yang telah ditebang. 3. Bahan pendispersi yang digunakan adalah asam stearat. 4. Analisis hasil pencampuran diamati melalui uji tarik dan kemuluran, analisis gugus fungsi dengan spektroskopi infra merah dan analisis termal dengan DTA.

1.6 Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium. 2. Modifikasi pati untuk memperoleh dekstrin melalui degradasi dengan cara memanaskan pati bonggol pisang yang telah diasamkan dengan HCl 1 vv pada suhu 120 o C. 3. Pencampuran plastik bekas jenis polipropilena dengan bahan pengisi dekstrin tanpa penambahan bahan pendispersi secara ekstrusi pada suhu konstan 170 o C. Hasil pencampuran kemudian dibuat kedalam bentuk film dan spesimen yang sesuai untuk pengujian selanjutnya. Hal yang sama dilakukan untuk pencampuran plastik bekas jenis polipropilena dengan bahan pengisi dekstrin dan bahan pendispersi asam stearat. 4. Analisis hasil pencampuran untuk mengetahui sifat fisik, sifat mekanik dan sifat termal dilakukann dengan uji tarik, analisis gugus fungsi dengan spektroskopi infra merah dan analisis termal dengan DTA. Variabel – variabel yang digunakan : a. Variabel tetap : - Suhu pemanasan - Waktu pemanasan - Suhu ekstrusi b. Variabel bebas : Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 - Berat g plastik polipropilena bekas - Berat g dekstrin - Berat g asam stearat c. Variabel terikat : - Kuat tarik dan kemuluran - Perubahan gugus fungsi - Sifat termal

1.7 Lokasi Penelitian