Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009.
USU Repository © 2009
4.1 Ekstraksi Pati Dari Bonggol Pisang
Pati bonggol pisang diperoleh dengan mengekstraksi bonggol pisang kepok Musa paradisiaca normalis sebanyak 25 kg yang menghasilkan bubur pati sebanyak
2850 g berat basah atau sekitar 11.4, setelah dikeringkan diperoleh pati sebanyak 750 g berat kering atau sekitar 25.4 berat kering.
Pati bonggol pisang yang telah kering tersebut diuji secara kualitatif dengan uji iodin. Hasil reaksi memberikan warna biru yang menunjukkan bahwa serbuk yang
dihasilkan mengandung pati. Munculnya warna biru disebabkan karena molekul iodin terikat dalam rantai spiral amilosa yang terdapat dalam pati. Winarno, 1992
Selanjutnya pati diuji dengan spektrofotometer infra merah, spektrum pati bonggol pisang terlihat pada lampiran 4.1. Dari spektrum terlihat muncul puncak dengan
bilangan gelombang 3390.47 cm
-1
; 2932.97 cm
-1
; 1643.38 cm
-1
; dan 1156.63 – 1021.85 cm
-1
. Bilangan gelombang tersebut masing – masing menunjukkan adanya gugus OH yang berikatan hidrogen, rentangan CH alkana, gugus C=O aldehid dan gugus C-O-C eter
yang semuanya ini menunjukkan struktur pati. Munculnya gugus C=O aldehid pada pati kemungkinan disebabkan karena terjadinya pemutusan rantai glikosida membentuk gugus
C=O aldehid dan gugus OH pada ujung amilosa atau amilopektin yang terdapat pada pati.
4.2 Pembuatan Dekstrin
Dekstrin diperoleh dengan cara memanaskan pati bonggol pisang yang telah diasamkan dengan HCl 1 vv. Dari sekitar 10 g pati diperoleh dekstrin sebanyak 7,75
g atau sekitar 77,5 . Hasil yang diperoleh tidak mencapai 100 kemungkinan disebabkan karena terjadinya kehilangan dekstrin selama proses dekstrinasi terutama
ketika pengeringan pendahuluan dan tahap pelembaban kembali. Kemudian dekstrin yang diperoleh diuji secara kualitatif dengan uji iodin. Reaksi ini memberikan warna
Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009.
USU Repository © 2009
merah kecokelatan yang menunjukkan bahwa serbuk mengandung dekstrin. Munculnya warna merah kecokelatan disebabkan karena molekul iodin berikatan dengan molekul
amilopektin pada dekstrin yang memiliki rantai yang lebih pendek yaitu sekitar 6 - 8 unit monomer. Winarno, 1992
Selanjutnya dekstrin dianalisa dengan spektrofotometer infra merah, spektrum hasil analisa dapat dilihat pada lampiran 4.2. Pada spektrum terlihat puncak dengan
bilangan gelombang 3400.98 cm
-1
; 2932.08 cm
-1
; 1637.89 cm
-1
; 1365.35 cm
-1
dan 1152.01–1023.31 cm
-1
. Bilangan gelombang tersebut masing – masing menunjukkan adanya gugus OH berikatan hidrogen, rentangan CH alkana, gugus C=O aldehid, gugus
C-OH dan gugus C-O-C eter. Spektrum ini tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan spektrum dekstrin komersil yang dapat dilihat pada lampiran 4.3. Namun terlihat bahwa
pada dekstrin memiliki serapan gugus C=O aldehid, hal ini kemungkinan disebabkan terjadinya pemutusan rantai glikosida membentuk gugus C=O aldehid dan gugus OH
pada gugus ujung glikosida atau amilopektin yang terdapat pada dekstrin.
4.3 Pengujian Sifat Mekanik Campuran Plastik Bekas Polipropilena Dengan Dekstrin Dan Asam Stearat