Bahan Prosedur Penelitian Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin

Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 - Seperangkat alat ayakan - Termometer Sartorius - Peralatan gelas Pyrex - Blender - Oven Fisher - Hot plate stirrer - Kain saring - Desikator - Mortar porselin - Penangas minyak Fisher

3.2 Bahan

- Plastik bekas jenis polipropilena - Bonggol pisang kepok Musa paradisiaca normalis - HCl hidrogen klorida p.a E.Merck - Asam stearat p.a E.Merck - Larutan iodin p.a E.Merck - Aquades

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Penyiapan Plastik Bekas

Plastik bekas direndam dan dicuci sampai bersih lalu dikeringkan dan dipotong – potong.

3.3.2 Ekstraksi Pati Bonggol Pisang

Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 - Bonggol pisang dibersihkan dan dicuci dari kotoran dengan air bersih, kemudian dipotong – potong dan dihaluskan dengan blender. - Bubur bonggol pisang yang dihasilkan kemudian dipisahkan antara serat dan pati dengan menggunakan kain saring sambil diperas hingga ampasnya kering. - Hasil perasan didiamkan satu malam hingga terbentuk lapisan supernatan dan endapan bubur pati. - Supernatan dibuang dan bubur pati yang diperoleh dikeringkan didalam oven pada suhu 40 – 50 o C selama 24 jam hingga kering. - Setelah kering, serbuk pati dihaluskan dengan mortar kemudian diayak dengan ayakan 80 - 90 mesh untuk memisahkan kotoran dan pati sehingga dihasilkan serbuk pati bonggol pisang. - Pati bonggol pisang dianalisis secara kualitatif dengan uji iodin menggunakan larutan iodium 0.01 N dan dianalisis dengan spektrofotometer infra merah.

3.3.3 Pembuatan Dekstrin

- Serbuk pati ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia 250 ml. - Kedalamnya ditambahkan HCl 1 vv kira – kira sebanyak 15 ml hingga terbentuk bubur pati asam. - Bubur pati asam dikeringkan pada suhu ruang - Serbuk pati asam kering kemudian dipanaskan dengan cara menggongseng roasting menggunakan penangas minyak pada suhu 120 o C selama 7 jam sambil diaduk. - Dekstrin yang terbentuk didinginkan dalam desikator selama 15 – 30 menit. - Dilakukan pelembaban kembali rehumidifying dekstrin dengan cara menyemprotkan aquades pada dekstrin untuk menstabilkan kadar air. - Kemudian dikeringkan, kemudian dihaluskan dengan mortar dan diayak dengan ayakan 80 – 90 mesh. Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 - Dekstrin yang diperoleh diuji dengan uji iodin dan dianalisis dengan spektrofotometer infra merah.

3.3.4 Pembuatan Campuran Plastik Bekas, Dekstrin Dan Asam Stearat

Ditimbang 60 gram plastik bekas dan 40 gram dekstrin, kemudian dicampur secara ekstrusi pada suhu 170 o C. Dengan prosedur yang sama dibuat campuran plastik bekas-dekstrin-asam stearat dengan variasi berat asam stearat 2, 4, 6, 8, 10 gram, sehingga diperoleh ekstrudat.

3.3.5 Pembuatan Spesimen

Ekstrudat yang diperoleh diletakkan diantara dua lempengan pelat baja yang telah dilapisi dengan kertas alumunium kemudian dicetak tekan dengan alat penekan panas pada suhu 175 o C selama 3 menit tanpa tekanan. Pemanasan dilanjutkan 3 menit dengan memberikan tekanan 100 kN. Film spesimen dipotong – potong untuk kebutuhan pengujian dan karakterisasi.

3.3.6 Pengujian Pati dan Dekstrin

Pati dan dekstrin yang diperoleh diuji dengan uji iodin dan dianalisa dengan spektrofotometer infra merah.

3.3.7 Pengujian Kekuatan Tarik dan Kemuluran

Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 Pengujian kekuatan tarik dan kemuluran spesimen dilakukan mengikuti prosedur baku ASTM-D 638-72 type IV, dengan dimensi spesimen seperti terlihat pada gambar berikut ; Pengujian dilakukan dengan menggunakan peralatan uji tarik dan kemuluran MFG SC- 2DE. Kedua ujung spesimen dijepit pada alat uji, kemudian dikenakan tarikan pada beban 100 kgf dengan kecepatan tarik 20 mmmenit, selanjutnya dicatat tegangan maksimum F maks dan regangan L pada saat spesimen putus.

3.3.8 Pengujian Sifat Termal Dengan Metode Differential Thermal Analysis DTA

Sampel ditimbang dengan berat 30 mg dalam cawan cuplikan. Material pembanding ditimbang dengan berat yang sama dengan sampel, kemudian ditempatkan berdampingan pada unit cuplikan kemudian diuji. Hasil analisis dicatat berupa termogram.

3.3.9 Pengujian Dengan Spektrofotometer Infra Merah

1.5 cm 1cm 5.5 cm Gambar 3.1 Bentuk Spesimen Untuk Pengujian Kekuatan Tarik Dan Kemuluran Siti Khairunizar : Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin, 2009. USU Repository © 2009 Spesimen diuji dengan spektrofotometer inframerah untuk mengetahui pengikatan antara asam stearat plastik bekas dan dekstrin. Hasilnya direkam kedalam kertas berskala berupa aluran kurva bilangan gelombang terhadap intensitas.

3.4 Bagan Penelitian