Sifat karet alam TINJAUAN PUSTAKA

Mawaddah : Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat Ch 3 cooh Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Benang Karet Count 37 Sw Ends 40 PT. Industri Karet Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 karena sifat barang jadinya seperti tegangan putus dan perpanjangan putus menjadi rendah. Molekul-molekul polimer karet alam tidak lurus, tetapi melingkar seperti spiral dan ikatan –C–C– di dalam rantai berputar pada sumbunya sehingga memberikan sifat karet yang fleksibel yaitu dapat ditarik, ditekan dan lentur. Adanya ikatan rangkap –C=C– pada molekul karet, memungkinkan dapat terjadi reaksi oksidasi. Oksidasi karet oleh udara O 2 terjadi pada ikatan rangkap yang akan berakhir dengan pemutusan ikatan rangkap molekul, sehingga panjang rantai polimer akan semakin pendek. Terjadinya pemutusan rantai polimer mengakibatkan sifat viskositas karet menjadi menurun. Oksidasi karet oleh udara akan lebih lambat terjadi bila kadar antioksidant alam protein dan lipida tinggi serta kadar ion-ion logam karet rendah. Untuk itu dalam penanganan bahan olah berupa lateks atau koagulum harus dilakukan sebaik mungkin, agar sifat-sifat hakiki karet alam dapat terjaga tetap baik mulai dari kebun, pengolahan di pabrik hingga sampai di luar negeri.

2.3 Sifat karet alam

Semua jenis karet adalah polimer tinggi dan mempunyai susunan kimia yang berbeda dan memungkinkan untuk diubah menjadi bahan-bahan yang bersifat elastis rubberiness. Namun, bahan-bahan itu berbeda sifat bahan dasarnya misalnya, kekuatan tensil, daya ulur maksimum, daya lentur resilience dan terutama pada proses pengolahannya serta prestasinya sebagai barang jadi. Mawaddah : Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat Ch 3 cooh Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Benang Karet Count 37 Sw Ends 40 PT. Industri Karet Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 Karet alam adalah suatu komoditi homogen yang cukup baik. Kualitas dan hasil produksi karet alam sangat terkenal dan merupakan dasar perbandingan yang baik untuk barang-barang karet buatan manusia. Karet alam mempunyai daya lentur yang tinggi, kekuatan tensil, dan dapat dibentuk dengan panas yang rendah. Daya tahan karet terhadap benturan, goresan, dan koyakan sangat baik. Namun, karet alam tidak begitu tahan terhadap faktor-faktor lingkungan, seperti oksidasi dan ozon. Karet alam juga mempunyai daya tahan yang rendah terhadap bahan-bahan kimia seperti bensin, minyak tanah, bensol, pelarut lemak degreaser, pelarut sintetis, dan cairan hidrolik. Karena sifat fisik dan daya tahannya, karet alam dipakai untuk produksi-produksi pabrik yang membutuhkan kekuatan yang tinggi dan panas yang rendah misalnya ban pesawat terbang, ban truk raksasa, dan ban-ban kendaraan dan produksi-produksi teknik lain yang memerlukan daya tahan yang sangat tinggi. Pada saat penyimpanan, kekerasan karet alam bertambah. Penambahan kekerasan ini diindikasikan oleh nilai viskositas Mooney nya. Viskositas Mooney merupakan suatu pengujian terhadap viskositas dari karet. Semakin tinggi nilai viskositas Mooney maka semakin tahan karet tersebut terhadap regangan strain. Pengerasan pada saat penyimpanan disebabkan reaksi ikat silang dari sejumlah kecil gugus aldehid yang terdapat dalam molekul karet. Efek pengerasan ini dapat dicegah dengan mengolah lateks dengan hidroksilamina.

2.3 Lateks pekat