Pengolahan lateks pekat Lateks pusingan

Mawaddah : Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat Ch 3 cooh Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Benang Karet Count 37 Sw Ends 40 PT. Industri Karet Nusantara, 2008. USU Repository © 2009

2.3.1 Pengolahan lateks pekat Lateks pusingan

Lateks pusingan atau centrifuged latex juga membutuhkan penambahan gas ammonia pada lateks kebun seperti pada pembuatan creamed lateks, tetapi jumlah yang ditambahkan lebih sedikit, cukup 2-3 gas ammonia untuk setiap liter lateks. Lateks yang telah diberi gas ammonia dibawa ke pabrik atau tempat pengolahan. Di sini lateks disaring dan dikumpulkan dalam tangki atau bejana dan diukur volume serta kadar keringnya. Kadar ammonia diukur dengan titrasi memakai asam klorida. Bila ternyata gas ammonia yang ditambahkan pada lateks kebun kurang dari jumlah yang seharusnya, maka penambahan harus segera dilakukan. Penambahan 2-3 g gas ammonia memungkinkan lateks tahan disimpan selama 24 jam tanpa terjadi prakoagulasi. Ammonia yang kurang perlu ditambahkan, tetapi jangan sampai berlebihan. Selain baunya yang menyengat, ammonia yang berlebihan akan terbawa dalam lateks skim. Asam untuk pembekuan lateks encer atau lateks skim akan diperlukan lebih banyak untuk mengatasinya dan akan terjadi pula penghamburan gas ammonia. Pengendapan selama 24 jam diperlukan agar kotoran-kotoran dan magnesium ammonium fosfat mengendap. Magnesium ammonium fosfat muncul karena penambahan ammonium pada bahan lateks. Lateks dapat dimasukkan ke dalam alat pemusing atau centrifugal machine setelah dibiarkan selama 24 jam. Beberapa mesin yang dapat digunakan untuk pemusing antara lain Separator Aktiebolaget Laval buatan Stockholm atau Westphalia dan Titania buatan Kopenhagen. Mawaddah : Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat Ch 3 cooh Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Benang Karet Count 37 Sw Ends 40 PT. Industri Karet Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 Kadar karet kering yang diinginkan untuk hasil lateks pusingan adalah 60, tetapi kadarnya bisa turun 1-2 pada proses produksi. Penambahan ammonia dan penyimpanan sering juga mengakibatkan terjadinya penurunan kadar karet kering. Oleh karena itu, kadar karet kering hasil biasanya dibuat 62 untuk mengatasi penurunan tersebut. Proses pemusingan memisahkan lateks kebun menjadi 2 bagian yang berlainan. Lateks pekat atau cream akan keluar dari bagian atas dan lateks encer atau skim akan keluar dari bagian bawah. Lateks yang pekat lalu diambil dan dikumpulkan di tempat tersendiri. Lateks ini dianggap telah jadi. Penambahan gas ammonia hingga kadarnya menjadi 7-10 g per liter lateks pekat yang dihasilkan perlu dilakukan. Umumnya penambahan sekitar 6 g gas ammonia dianggap telah memenuhi karena sebelum lateks diolah telah diberi gas ammonia sebanyak 2-3 g. Penambahan gas ammonia memungkinkan lateks pekat tahan disimpan dalam waktu yang cukup lama. Bila akan dikirim ke negara pembeli atau tempat yang jauh, biasanya lateks pusingan juga dimasukkan ke dalam drum atau tangki yang bagian dalamnya telah diolesi dengan zat yang tahan lateks dan ammonia.

2.3.2 Bahan-bahan kimia