3 Hubungan many-to-one. Menyatakan
bahwa setiap entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas B,
namun entitas B dapat berpasangan dengan banyak entitas A.
4 Hubungan
many-to-many. Menyatakan bahwa setiap entitas A
dan B dapat berpasangan dengan banyak pada setiap entitasnya.
2.7 State Transition Diagram
Menurut Munawar 2005, state chart diagram diperlukan untuk membantu analis,
perancang dan
pengembang untuk
memahami perilaku obyek disistem. State chart diaram menelusuri individu-individu
obyek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasikan
semua urutan
yang mungkin dari pesan-pesan yang akan
diterima obyek tersebut, bersama-sama dengan tanggapan atas pesan-pesan tersebut.
State diagram memastikan bahwa
obyek-obyek tersebut akan menebak apa yang
seharusnya dilakukan,
dengan gambaran yang jelas tentang perilaku obyek,
kemungkinan tim
pengembang akan
memproduksi sebuah sistem yang sesuai dengan
requirement kebutuhan
akan meningkat.
State chart diagram menampilkan state- state yang mungkin dari sebuah objek, event
yang dapat dideteksi dan respon atas event- event tersebut. Secara umum, pendeteksian
sebuah event dapat menyebabkan sebuah obyek bergerak daro suatu state ke state
yang lain, hal ini disebut dengan transition Munawar, 2005 : 73-75. Untuk melihat
simbol-simbol yang digunakan dapat dilihat pada halaman daftar simbol.
2.8 Black Box Testing
Pengujian dengan menggunakan black box testing untuk berfokus pada persyaratan
fungsional perangkat
lunak. Dengan
demikian, pengujian
black box
memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input
yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program
Pressman, 2007 : 551.
Pengujian blck
box berusaha
menemukan kesalahan
dalam kategori
sebagai berikut Pressman, 2007 : 551: 1.
Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau
akses database eksternal 4.
Kesalahan kinerja 5.
Inisialisasi dan kesalahan terminasi Menurut Pressman 2007, langkah
pertama pada pengujian black box adalah memahami objek yang dimodel didalam
perangkat lunak dan hubungan yang akan menghubungkan objek tersebut. Maka
langkah selanjutnya adalah menentukan sederetan pengujian yang membuktikan
bahwa semua objek memiliki hubungan yang diterapkan satu dengan yang lainnya.
Dengan kata lain, pengujian perangkat lunak ini dimulai dengan membuat grafik
dari objek-objek yang penting dan hubungan objek-objek serta kemudian memikirkan
sederetan pengujian yang akan mencakup grafik tersebut sehingga masing-masing
objek
dan hubungan
digunakan dan
kesalahan ditemukan Pressman, 2007 : 552.
3. Metodologi Penelitian
3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan
dan mempelajari buku-buku, yang berhubungan
dengan pemesanan suatu produk atau barang yang berbasis web secara online, serta buku-
buku yang mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan penelitian
ini.
Adapun beberapa
buku yang
digunakan sebagai
referensi diantaranya:
1. Electronic Commerce A Managerial Perspective, karangan Efrain Turban
dan kawan-kawan 2. E-Commerce
Memahami Perdagangan Modern di Dunia Maya,
karangan Adi Nugroho
3.1.2 Studi Lapangan 1.
Observasi Pengamatan langsung ke lapangan
observasi yang dilakukan oleh penulis ditempat dan waktu pelaksanaan yaitu
pada perusahaan Alfisa, jalan Sersan Idris nomor 37, Margajaya-Bekasi
Selatan. Mulai dari bulan April sampai dengan bulan September 2009. Pada
pengamatan
pertama, penulis
mengumpulkan informasi-informasi
yang berkaitan dengan permasalahan dalam
melakukan pemasaran
ke wilayah di luar JABODETABEK.
Salah satunya, dikarenakan perusahaan tersebut
belum memiliki
media pemasaran berbasis website. Selama ini
bentuk pemasaran yang dilakukan via
door-to-door atau bertatap langsung dengan calon pelanggan.
2. Wawancara
Penulis menggunakan
metode wawancara bebas atau tidak terstruktur
mengenai masalah-masalah
yang terkait. Wawancara dilakukan pada
tanggal 20 April 2009 mulai pukul 19.15 WIB sampai dengan selesai,
dengan narasumber bapak Ir. Nursalim selaku
pemilik perusahaan
Alfisa dirumahnya, jalan Sersan Idris nomor
37 Bekasi. Adapun
kesimpulan dari
hasil wawancara
yang telah
dilakukan sebagai berikut: Dibutuhkan sebuah
sistem pemesanan
online berbasis
website yang dapat menyampaikan
informasi mengenai produk seragam yang dimiliki dari mulai gambar, harga,
jenis bahan. Serta disediakan halaman khusus untuk
Pengelola
website yang
dapat memperbaharui segala macam jenis
informasi yang akan ditampilkan ke pelanggan dan memroses pesanan,
tagihan, sampai pada tahap pembayaran DP.
Dan media
pembayarannya menggunakan
transfer tunai
pada Internet Banking saat ini
3.1.3 Literatur Sejenis
Pada tahap ini penulis melakukan kunjungan ke perpustakaan salah satu
universitas swasta
di Depok,
yaitu Universitas Gunadharma. Dan penelitian
yang penulis jadikan sebagai bahan literatur yaitu berjudul ”Pembuatan Situs Web E-
Commerce Toko Buku Global dengan PHP MySql”. Dan yang melakukan penelitian
tersebut yaitu: Nama
: Desi Hariyantini NIM
: 10103529 Jurusan
: Sistem Informasi Tahun
: 2007
3.2 Metode Pengembangan Sistem 1.
Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan
Pada tahap ini akan diuraikan mengenai beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
1. Gambaran umum yang diuraikan secara
singkat tentang
profil perusahaan Alfisa, sejarah singkat,
serta struktur
organisasi yang
dimiliki, tempat dimana penulis melakukan penelitian
2. Identifikasi terhadap masalah yamg timbul pada sistem yang sedang
berjalan saat ini, dan mencari solusi sebagai
peluang pemecahan
masalahnya, dan menentukan sistem mana yang sesuai untuk mencapai
tujuan tersebut. Dalam hal ini sistem yang
dianggap sesuai
untuk mencapai tujuan tersebut adalah
dengan membuat sistem e-commerce pemesanan berbasis web.
2. Menentukan Syarat-Syarat
Tahap ini memasukkan dan menentukan syarat-syarat informasi untuk para
pemakai yang akan terlibat. Dengan melakukan
wawancara dengan
pimpinan perusahaan, sales dengan mengamati
langsung ke
lokasi perusahaan Alfisa. Untuk menentukan
syarat-syarat informasi tersebut perlu mengetahui dan melakukan analisis
detail-detail fungsi sistem yang ada, diantaranya para pemakai yang terlibat,
jenis kegiatan bisnis yang dilakukan.
3. Menganalisis Kebutuhan-Kebutuhan
Sistem Pada tahap ini menganalisis sistem yang
sedang berjalan, siapa orang-orang yang terlibat pada tahap sebelumnya, maka
pada tahap ini dilakukan analisis mengumpulkan data-data mengenai apa
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem, menyusun daftar input, proses dan
output yang akan dihasilkan oleh sistem yang akan dibuat. Yang digambarkan
dalam bentuk diagram konteks.
4. Merancang
Sistem Yang
Direkomendasikan Tahap ini menggunakan informasi-
informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi
yang logik dengan merancang prosedur data entry, merancang tampilan layar,
merancang
file-file. Tahap
ini melakukan disain sistem secara terinci
yaitu dengan menentukan beberapa hal yaitu
menentukan konsep
disain tampilan proses input dan output, disain
database menggunakan MySQL versi 5.0, tampilan antarmuka interface
dengan menggunakan perangkat lunak Macromedia
Dreamweaver 8.0.
Berdasarkan disain proses detail yang telah dibuat dengan menggunakan DFD,
flowchart program,
ERD dan
Normalisasi database.
5. Mengembangkan
Dan Mendokumentasikan
Perangkat Lunak
Tahap ini
dilakukannya kegiatan
pengembangan dengan
membuat program
menggunakan bahasa
pemrograman PHP versi 5.1 dan XAMPP
1.6 sebagai
webserver, keduanya dipilih karena baik PHP dan
XAMPP bersifat terbuka dan gratis. Serta melakukan dokumentasi berupa
seperti menu help pada sistem yang ditujukan kepada pemakai tentang cara
penggunaan sistem atau aturan-aturan yang berlaku.
6. Menguji
Dan Mempertahankan
Sistem Tahap
ini adalah
tahap untuk
melakukan uji coba sistem informasi pemesanan online berbasis web yang
telah dibuat dengan menggunakan metode blackbox testing menggunakan
suatu perangkat lunak pada proses diagram konteks dan diagram level zero
no sampai dengan proses detail diagram level satu, dua, dan tiga . Untuk
memastikan bahwa hasil dari setiap proses aliran data yang masuk dan
keluar sama atau seimbang, sehingga sistem yang akan dihasilkan dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
3.3 Kerangka Penelitian
4. Pembahasan Masalah
4.1 Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan
Pada tahap pertama ini penulis memulai dengan
menguraikan sekilas
tentang gambaran umum perusahaan, kemudian
membahas hasil
analisis tentang
permasalahan, peluang yang ditemukan pada sistem
yang berjalan
saat ini. Dan
menentukan tujuan yang akan dicapai pada aplikasi yang
Margajaya Bekasi
Selatan. Yang
bergerak dibidang konveksi seragam dan sejenisnya yang melayani pemesanan dalam
partai kecil, maupun partai besar. Nama Alfisa itu sendiri diambil dari
kedua nama pasangan suami-istri selaku pemilik perusahaan, yang saat ini masih
terjun langsung
ke lapangan
untuk mengurusi kegiatan-kegiatan perusahaan,
yaitu ibu Alfiah sang istri dan bapak Nursalim sang suami, yang kemudian
disingkat menjadi Alfisa.
Visi dari perusahaan CV. Alfisa ini adalah ingin menjadi sebuah perusahaan
konveksi terbesar dan ternama di Indonesia. Dan misinya adalah membuat produk-
produk pakaian jadi berupa seragam yang dapat memenuhi segala kebutuhan dan
keinginan pelanggan. 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Berawal dari
usaha untuk
memanfaatkan garasi rumah pada tahun 1993, dengan hanya mempunyai dua orang
penjahit, dimana hanya baru mempunyai satu unit mesin jahit kecil, satu unit mesin
jahit motif, dan satu unit mesin obras kecil. Alfisa memulai dengan membuat pakaian
jadi anak dengan motif sederhana.
Pada tahun 1998 mulai dengan pengembangan Sales Management, yaitu
merekrut satu
orang sales
dan mengembangkan pemasaran ke beberapa
biro perjalanan Haji dan Umroh, dan ke sekolah-sekolah TK, SD di sekitar Bekasi.
Periode tahun
1999 -
2003, dilanjutkan
pengembangan manajemen
produksi, yang dimulai dari kapasitas produksi, dengan mengganti semua mesin
jahit kecil low speed dengan mesin jahit high speed. Pengembangan manajemen
produksi
berikutnnya adalah
dengan merapikan sistem atau mekanisme produksi,
untuk meningkatkan efisiensi dan sekaligus kapasitas produksi. Sistem produksi ini
didukung dengan pengolahan data dengan komputer secara sederhana.
Periode 2004 – 2006, adalah periode pengembangan Administrasi dan Finansial,
dimana pencatatan, filing mulai dirapikan dan mulai dijalin hubungan dengan Bank.
Flowchart Sistem Usulan untuk Pelanggan
4.1.2 Struktur Organisasi
4.2 Menentukan Syarat-Syarat