Konsep Sistem Rancangan bangun sistem informasi pemesanan online pada perusahaan konveksi CV. Alfisa : studi kasus pakaian seragam

konsumen dimanapun mereka berada tidak terbatas oleh jangkauan geografis perusahaan Adi Nugroho, 2006 : 8. CV. Alfisa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konveksi. Perusahaan tersebut selama ini memasarkan produk–produk mereka melalui pegawai sales, yaitu para sales mengunjungi satu persatu calon pelanggan dan menunjukkan disain dan contoh bahan yang dimiliki oleh perusahaan. Karena itu semenjak berdiri dari belasan tahun yang lalu dalam melakukan transaksi penjualan, perusahaan hanya mampu menjangkau para calon dan pelanggan di wilayah JABODETABEK. Semenjak akhir tahun 2007 sampai sekarang banyak calon pelanggan dari luar wilayah JABODETABEK yang ingin melakukan pembelian namun karena terbatasnya jumlah sales dan kemungkinan akan memerlukan lebih banyak waktu, tenaga dan biaya. Maka sistem yang biasa digunakan untuk para pelanggan yang berada di wilayah JABODETABEK tidak layak lagi. Berdasarkan realitas tersebut, Pada kesempatan ini penulis tertarik, untuk membuat suatu peneltian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Online pada Perusahaan Konveksi CV. Alfisa Studi Kasus: Pakaian Seragam”.

1.2 Tujuan Penelitian 1.

Terwujudnya sistem pemesanan online yang dapat menghemat tenaga, waktu, dan biaya pemasaran dengan berbasis website. 2. Memberikan kemudahan baik kepada calon pelanggan dalam melakukan pemesanan dan bagi perusahaan dalam menerima pesanan dari pelanggan.

2. Landasan Teori

2.1 Konsep Sistem

Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Dalam buku analisis dan desain karangan Jogiyanto Hartono menjelaskan bahwa terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya Hartono, 2005 : 1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem yaitu adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu Hartono, 2005 : 1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur lebih menekankan pada urutan- urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut Hartono, 2005 : 2: sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen-komponen atau subsistem- subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Komponen- komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujun atau sasaran sistem tersebut tercapai.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem biasanya terdiri dari tiga tahapan utama pada umumnya yaitu input, process, dan output. Namun sistem juga mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik dari suatu sistem menurut Jogiyanto adalah sebagai berikut Hartono, 2005 : 3: 1. Komponen sistem Components Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan sistem Boundary Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan luar sistem Environments Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut, dengan demikian harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. 4. Penghubung Interface Sebagai media yang menghubungkan satu subsistem dengan subsistem yang lainnya disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melalui penghubung. Dengan penghubung tersebut dapat terjadi suatu integrasi antar subsistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Input Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, sementara data adalah sinyal input yang akan diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Output Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya. 7. Pengolah Process Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dubutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran Objectives atau tujuan Goal Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya berakhir. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto, 2005 : 7 Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Jogiyanto, 2005 : 8 2.1.4 Kualitas Informasi Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi haru akurat accurate, tepat waktu timeliness, dan relevan relevance. Jogiyanto Hartono, 2005 : 10: Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalaha-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan bayak terjadi gangguan noise yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari system informasi information system atau disebut juga processing systems.. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto Hartono, 2005 : 11

2.2 E-Bussiness, E-Commerce, dan E- Marketting