UMUM KONVERSI TEGANGAN TEMBUS SELA BOLA

Muhammad Idris Rusli : Pengaruh Diameter Penampang Elektroda cincin Perata Terhadap distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai, 2007 USU Repository © 2009 Semua data hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk tabel. Data – data hasil pengukuran diberikan pada Lampiran 2.

BAB V ANALISIS DATA

V.1. UMUM

Hasil pengukuran yang diperoleh belum secara langsung menggambarkan distribusi tegangan pada isolator. Untuk itu data yang diperoleh perlu diolah lagi hingga diperoleh distribusi tegangan pada setiap piring isolator. Kemudian data ini dianalisa dan ditunjukkan dalam bentuk kurva untuk melihat pengaruh elektroda cincin perata terhadap distribusi tegangan pada isolator rantai. Ada tiga hal yang akan diuraikan dalam bab ini, yaitu: 1. Konvesi tegangan tembus sela bola dari keadaan standar ke keadaan sembarang. 2. Perhitungan persentase tegangan pada setiap piring isolator. 3. Perhitungan faktor kerataan isolator. Muhammad Idris Rusli : Pengaruh Diameter Penampang Elektroda cincin Perata Terhadap distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai, 2007 USU Repository © 2009 Hal terakhir di atas diuraikan untuk melihat pengaruh elektroda cincin perata terhadap distribusi tegangan isolator rantai.

V.2. KONVERSI TEGANGAN TEMBUS SELA BOLA

Keadaan udara saat pengukuran tidak selalu sama dengan keadaan standar. Berdasarkan persamaan 5.1, tegangan tembus listrik elektroda bola pada keadaan sembarang adalah: Di mana : S V = Tegangan Standar sela bola kV V = Tegangan Tembus pada keadaan udara sembarang kV = Faktor Koreksi Faktor koreksi udara tergantung kepada suhu dan tekanan udara, besarnya adalah sebagai berikut : θ δ + = 273 386 . p P = Tekanan Udara mmHg θ = Temperatur Udara o C Pada pengukuran ini digunakan elektroda bola dengan diameter 5 cm dengan jarak sela dibuat 0,2 cm. Dengan demikian pada keadaan standar elektroda bola ini akan tembus listrik pada tegangan 8 kV lihat Tabel pada Lampiran 1. Pada keadaan udara tidak standar atau sembarang, akan tembus listrik pada tegangan : V = x 8 kV…………………………………………….....5.1 Muhammad Idris Rusli : Pengaruh Diameter Penampang Elektroda cincin Perata Terhadap distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai, 2007 USU Repository © 2009 Pengukuran dilakukan pada waktu yang berbeda, sehingga keadaan udara tidak sama selama pengukuran dilakukan. Oleh karena itu, setiap pengukuran harus dicatat tekanan dan suhu udaranya. Oleh karena itu, tegangan tembus sela bola pada setiap pengukuran harus dihitung menurut rumus 5.1. Sebagai contoh diambil hasil pengukuran tegangan isolator no. 1 dengan menggunakan elektroda cincin perata berdiameter 8 mm. Saat pengukuran keadaan udara adalah sebagai berikut: - Temperature saat pengujian , = 26.8°C - Tekanan udara saat pengujian, p = 726.5 mmHg Dengan demikian faktor koreksinya adalah: 935 . 8 . 26 273 5 . 726 386 . = + = x δ maka tegangan yang membuat sela bola tembus listrik adalah: V = 8 x 0,935 = 7,480 kV Perhitungan yang sama seperti di atas dilakukan untuk setiap posisi penjepit terminal tegangan tinggi elektroda bola, pada pengukuran tanpa menggunakan elektroda cincin perata dan juga pada pengukuran dengan menggunakan elektroda cincin perata. Muhammad Idris Rusli : Pengaruh Diameter Penampang Elektroda cincin Perata Terhadap distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai, 2007 USU Repository © 2009 Data tegangan tembus listrik sela bola pada setiap pengukuran diberikan pada Lampiran 3.

V.3. FAKTOR KERATAAN AF