bahanitudirubah-rubahtanpaperubahanisiatautanpakembalike bentukaslinya
dantanpaterjadiretakan-retakanatauterpecah-pecah.Sifat yang khas dari tanah lempung tersebutlah yang dapat membahayakan suatu konstruksi. Salah satu cara
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menstabilisasikan tanah dengan meningkatkan daya dukung tanah asli. Maka dari itu perlu dilakukan stabilisasi
pada tanah lempung ini. Stabilisasi tanah dapat dilakukan secara mekanis, fisis maupun kimiawi.
Dimana dalam penelitian kali ini, penulis akan melakukan usaha penstabilisasian tanah secara kimiawi yang digunakan dengan cara menambahkan bahan
pencampur stabilizing agents pada tanah yang akan distabilisasi. Bahan pencampur yang dipilih adalah gypsum dan abu ampas tebu.
1.2 Latar Belakang
Lempung merupakan salah satu jenis tanah yang sangat dipengaruhi oleh kadar air dan memiliki sifat yang cukup kompleks. Dalam menangani masalah
pada lempung, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan melakukan penstabilisasian dengan bahan pencampur stabilizing agents.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki cara perbaikan tanah dengan menstabilisasikannya terhadap bahan pencampur seperti gypsum,
abu sekam padi, abu terbang fly ash, bubur kayu, semen atau bahkan pengkombinasian di antara bahan-bahan tersebut.
Dalam penelitian ini akan dilakukan penstabilisasian tanah lempung dengan gypsum dan dengan campuran abu ampas tebu untuk meningkatkan nilai
Universitas Sumatera Utara
kuat geser tanah dengan menggunakan cara uji kuat geser tanah melalui uji Kuat Tekan Bebas UCS Unconfined Compression Strength Test.
Gypsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih baik dibandingkan dengan perekat organik karena tidak menimbulkan pencemaran
udara, murah, tahan api, tahan deteriorasi oleh faktor biologis dan tahan terhadap zat kimia Purwadi, 1993. Sedangkan abu ampas tebu merupakan limbah dari
pabrik gula hasil penggilingan tebu yang umumnya sudah tidak.digunakan lagi dan menjadi bahan buangan yang tidak begitu dimanfaatkan.Abu ampas tebu yang
digunakan sebagai bahan pencampur berasal dari limbah ampas tebu yang dibakar kemudian dihaluskan dan diayak sehingga lolos saringan no. 200.
Dengan adanya penambahan bahan pencampur gypsum dan abu ampas tebu maka tanah yang mengandung kadar air tertentu dapat mengeras sehingga
akan meningkatkan kestabilannya. Kedua bahan pencampur stabilizing agents ini dipilih karena bahan stabilisasi tersebut mudah diperoleh di pasaran serta
efektif karena memanfaatkan bahan limbah olahan pabrik yang sudah tidak terpakai lagi.
1.3 Rumusan Masalah
Melakukan pengujian penstabilisasian tanah lempung dengan bahan pencampur gypsum dan abu ampas tebu. Kadar persentase gypsum ditentukan
sebesar 2 sedangkan variasi kadar persentase abu ampas tebu sebesar 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Maksud Dan Tujuan Penelitian