Komposisi kimia dari abu ampas tebu terdiri dari beberapa senyawa yang dapat dilihat pada Tabel 2.6berikut.
Tabel 2.6 Komposisi Kimia Abu Pembakaran Ampas Tebu Senyawa kimia
Persentase SiO
2
71 Al
2
O
3
1,9 Fe
2
O
3
7,8 CaO
3,4 MgO
0,3 KzO
8,2 P
2
O
5
3,0 MnO
0,2 Sumber:http:digilib.petra.ac.idviewer.php?page=1submit.x=0submit.pdf
2.7 Pemadatan Tanah
2.7.1 Konsep Umum Pemadatan Tanah
Pemadatan tanah compaction adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan suatu cara mekanis digilasditumbuk. Hal ini
merupakan cara yang paling jelas dan sederhana untuk memperbaiki stabilitas dan kekuatan dukung tanah. Pemadatan didefenisikan sebagai proses menaikkan berat
unit tanah dengan memaksa butiran-butiran tanah menjadi lebih rapat dan mengurangi pori-pori udara. Hal ini dilakukan dengan menggunakan beban statis
Universitas Sumatera Utara
atau dinamis pada tanah.Tujuan pemadatan adalah untuk memperoleh tanah yang mempunyai sifat-sifat fisis yang sesuai bagi suatu pekerjaan tertentu.
Beberapa kegunaan pemadatan tanah compaction adalah: 1.
Meningkatkan kekuatan geser. 2.
Mengurangi kompresibilitas. 3.
Mengurangi permeabilitas. 4.
Mengurangi potensi likuifaksi. 5.
Kontrol swelling dan shrinking. 6.
Memperpanjang durabilitas Pengujian pemadatan standar telah dikembangkan dalam tahun 1980-an
oleh Proctor 1933. Terdapat dua macam cara pengujian pemadatan, yaitu pengujian pemadatan Proctor standar dan pengujian pemadatan Proctor
modifikasi. Perbedaan antara kedua cara tersebut dapat dilihat dalam Tabel 2.7. Tabel 2.7 Pengujian Pemadatan Proctor
Pengujian-pengujian tersebut dilakukan dengan pemadatan sampel tanah basah pada kadar air terkontrol dalam suatu cetakan dengan jumlah lapisan
tertentu. Setiap lapisan dipadatkan dengan sejumlah tumbukan yang ditentukan
Universitas Sumatera Utara
dengan penumbuk dengan masa dan tinggi jatuh tertentu.Standar ASTM maupun AASHTO hendaknya digunakan sebagai acuan untuk rincian pengujian tersebut.
Kadar air yang memberikan berat unit kering yang maksimum disebut kadar air optimum OMC. Usaha pemadatan diukur dari segi energi tiap satuan
volume dari tanah yang telah dipadatkan. Untuk usaha pemadatan yang lebih rendah kurva pemadatan bagi tanah yang sama akan lebih rendah dan tergeser ke
kanan, yang menunjukkan suatu kadar air optimum yang lebih tinggi. Hasil dari pengujian pemadatan berupa kurva yang menunjukkan hubungan antara kadar air
dan berat volume kering tanah yang ditunjukkan oleh Gambar 2.13
Gambar 2.13 Hubungan Antara Kadar Air Dan Berat Isi Kering Tanah Hubungan berat volume kering
�
�
dengan berat volume basah �
�
dan kadar air dinyatakan dalam persamaan :
�
�
=
�
�
� + �
2.16
Garis ZAV Zero Air Void Line adalah hubungan antara berat isi kering dengan kadar air bila derajat kejenuhan 100, yaitu bila pori tanah sama sekali
tidak mengandung udara. Grafik ini berguna sebagai petunjuk pada waktu menggambarkan grafik pemadatan.Grafik tersebut berada di bawah ZAV dan
biasanya grafik tersebut tidak lurus tetapi agak cekung ke atas.Apabila kurva pemadatan yang dihasilkan berada lebih dekat di bawah dengan garis ZAV maka
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut menunjukan tanah yang dipadatkan memiliki derajat kejenuhan mendekati 100 dan sedikit mengandung udara. Pada penelitian ini, percobaan
pemadatan tanah di laboratorium yang digunakan untuk menentukan kadar air optimum dan berat isi kering maksimum adalah percobaan pemadatan standar
standard compaction test.
2.7.2 Pemadatan Laboratorium dan Pemadatan Lapangan
Metode pemadatan di laboratorium jika diurutkan terhadap peningkatan kerja geseran adalah pemadatan statis, getar, tumbuk dan remas.Uji pemadatan
Proctor standar menggunakan metode tumbuk, yang mengsimulasikan sampai tingkat tertentu kerja mesin gilas kaki domba.Tidak ada alat lapangan yang
ekivalen dengan pemadatan statis yang berupa penekanan tanah dalam cetakan dengan tekanan merata pada seluruh permukaan Dunn et al., 1980.
Alat pemadat remas merupakan alat khusus yang secara berulang-ulang memaksa suatu kaki penekan kecil ke dalam sampel tanah dengan tekanan yang
terkendali untuk mengsimulasi kerja mesin gilas kaki domba. Mesin gilas ban karet dan mesin gilas kaki domba akan menyebabkan regangan geser yang besar
sehingga efektif terhadap pengubahan tanah kohesif basah dari keadaan menggumpal menjadi keadaan menyebar.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kuat Geser