Tabel 2.10 Indeks permukaan pada awal umur rencana IPo
Jenis lapisan perkerasan
Ipo ketidakrataan
IRI, mkm
LASTON
≥ 4 ≤ 1,0
3,9 - 3,5 1,0
LASBUTAG
3,9 - 3,5 ≤ 2,0
3,4 - 3,0 2,0
LAPEN
3,4 - 3,0 ≤ 3,0
2,9 - 2,5 3,0
Sumber : Pedoman teknis nomor 05 tahaun 2005 B Catatan :
Alat pengukur ketidakrataan yang dipergunakan dapat berupa roughmeter NAASRA, Bump Integrator, dll.
2.12 Perkiraan Faktor Ekivalen Beban
Perhitungan beban lalu lintas yang akurat sangatlah penting. Ketentuan untuk cara pengumpulan data beban lalu lintas dapat dilihat dari Tabel 2.11.
Tabel 2.11 Ketentuan Cara Pengumpulan Data Beban Lalu Lintas
Spesifikasi penyediaan prasarana jalan Sumber data beban lalu
lintas
Jalan Bebas Hambatan 1 atau 2
Jalan Raya 1 atau 2 atau 4
Jalan Sedang 1 atau 2 atau 3 atau 4
Jalan Kecil 1 atau 2 atau 3 atau 4
Sumber : Manual desain perkerasan jalan nomor 02-m-bm-2013
Pada tabel 2.11 memberikan prosedur sederhana untuk menentukan karakteristik nilai rata
–rata faktor ekivalen beban VDF untuk setiap kendaraan niaga. Penentuan Nilai VDF tersebut harus dengan menggunakan beban standar
untuk setiap kelompok sumbu yang diberikan dalam pedoman Pd T-05-2005.
2.13 Lapis Permukaan Beton Aspal
Gambar 2.3 memperlihatkan grafik yang dipergunakan untuk memperkirakan koefisien kekuatan relatif lapis permukaan berbeton aspal bergradasi rapat a1
berdasarkan modulus elastisitas Eac pada suhu 68° metode AASHTO 4123. Disarankan, agar berhati-hati untuk nilai modulus diatas 450.000 psi. Meskipun
modulus beton aspal yang lebih tinggi, lebih kaku, dan lebih tahan terhadap lenturan, akan tetapi lebih rentan terhadap retak fatigue.
Gambar 2.3 Grafik untuk memperkirakan koefisien kekuatan relatif lapis permukaan beton aspal bergradasi rapat a1.
2.14 Koefisien Kekuatan Relatif a
Koefisien kekuatan relatif a masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis permukaan pndasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test
untuk bahan dengan aspal, kuat tekaan untuk bahan yang distabilisasikan dengan semen atau kapur atau CBR untuk lapis pondasi atau pondasi bawah. Untuk nilai
koefisien kekuatan relatif dapat dilihat pada tabel 2.12.
Tabel 2.12 Koefisien Kekuatan Relatif a
Koefisien Kekuatan Relatif
Kekuatan Bahan Jenis Bahan
A1 a2
a3 Ms
kg Kt
kgcm2 CBR
0.4 744
LASTON 0.35
590 0.32
454 0.30
340 0.35
744 Asbuton
0.31 590
0.28 454
0.26 340
0.30 340
HRA 0.26
340 Aspal Macadam
0.25 LAPEN mekanis
0.20 LAPEN manual
0.28 590
LASTON ATAS 0.26
454 0.24
340 0.23
LAPEN mekanis 0.19
LAPEN manual 0.15
22 Stab. Tanah dengan
semen 0.13
18 0.15
22 Stab. Tanah dengan
kapur 0.13
18 0.14
100 Pondasi Macadam
basah 0.12
60 Pondasi Macadam
0.14 100
Batu pecah 0.13
80 Batu pecah
0.12 60
Batu pecah 0.13
70 Sirtupitrum
0.12 50
Sirtupitrum 0.11
30 Sirtupitrum
0.1 20
Tanah lempung kepasiran
Sumber : petunjuk perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya SKBI 2.3.26.1987.
2.15 Analisa Komponen Perkerasan