2.5 Umur Rencana
Umur rencana perkerasan jalan baru seperti yang ditulis didalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.3 Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru UR Jenis perkerasan
Elemen Perkerasan Umur
Rencana tahun
Perkerasan Lentur Lapis aspal dan lapisan berbutir dan CTB
20 Pondasi jalan
40 Semua pondasi perkerasan untuk area yang
tidak diijinkan sering ditinggikan akibat pelapisan ulang, misal : jalan perkotaan,
underpass, jembatan, terowongan.
Cement Treated Based Perkerasan Kaku
Lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, lapis beton semen, dan pondasi jalan
Jalan tanpa Penutup Semua elemen
Minimum 10 Sumber : Manual desain perkerasan jalan nomor 02-m-bm-2013
2.6 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas
Faktor pertumbuhan lalu lintas didasarkan pada data-data pertumbuhan historis atau formulasi koneksi dengan faktor pertumbuhan lain yang valid, bila tidak
ada maka menggunakan tabel sebagai berikut :
Tabel 2.4 Perkiraan Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas i
2011 – 2020
2021 - 2030
Arteri dan perkotaan
5 4
Kolektor rural
3,5 2,5
Jalan desa
1 1
Sumber : Manual desain perkerasan jalan nomor 02-m-bm-2013.
2.7 Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan E
Angka ekivalen E menunjukkan jumlah lintasan sumbu standar sumbu tunggal roda ganda dengan beban 18.000 pon yang mengakibatkan kerusakan yang
sama pada struktur perkerasan jalan jika dilintasi oleh jenis dan beban sumbu tertentu atau jenis dan beban kendaraan tertentu. Angka ekivalen E masing-masing
golongan beban sumbu setiap kendaraan ditentukan menurut Rumus 2.4, 2.5, 2.6, dan 2.7.
Angka ekivalen STRT = .......................................... 2.4
Angka ekivalen STRG = .......................................... 2.5
Angka ekivalen STdRG = ........................................ 2.6
Angka ekivalen STrRG = ........................................ 2.7
2.8 Faktor Umur Rencana dan Perkembangan Lalu Lintas
Faktor umur rencana N adalah angka yang dipergunakan untuk menghitung repetisi lalu lintas selama umur rencana dari awal umur rencana Sukirman, 2006.
Jika tidak ada pertumbuhan lalu lintas maka N sama dengan umur rencana. Untuk menghitung nilai faktor umur rencana dihitung sebagai berikut:
Rumus N = …………………………………………… 2.8
Dengan N
= Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas I
= tingkat pertumbuhan tahunan UR = umur rencana
Faktor hubungan umur rencana dan perkembangan lalu lintas ditentukan menurut Rumus 2.9 atau tabel 2.5 sebagai berikut :
N = ½ [1+1+rⁿ +21+r
ⁿ
]…………………………………. 2.9
Tabel 2.5 Faktor hubungan antara umur rencana dengan perkembangan lalu lintas N
n Tahun
r
2 4
5 6
8 10
1 1.01
1.02 1.03
1.03 1.04
1.05 2
2.04 2.08
2.10 2.12
2.16 2.21
3 3.09
3.18 3.23
3.28 3.38
3.48 4
4.16 4.33
4.42 4.51
4.69 4.87
5 5.26
5.52 5.66
5.81 6.1
6.41 6
6.37 6.77
6.97 7.18
7.63 8.10
7 7.51
8.06 8.35
8.65 9.28
9.96 8
8.67 9.40
9.79 10.19
11.06 12.01
9 9.85
10.79 11.3
11.84 12.99
14.26 10
11.06 12.25
12.89 13.58
15.07 16.73
11 12.29
13.76 14.56
15.42 17.31
19.46 12
13.55 15.33
16.32 17.38
19.74 22.45
13 14.83
16.96 18.16
19.45 22.36
25.75 14
16.13 18.66
20.09 21.65
25.18 29.37
15 17.47
20.42 22.12
23.97 28.24
33.36 20
24.54 30.37
33.89 37.89
47.59 60.14
25 32.35
42.48 48.92
56.51 76.03
103.26 30
40.97 57.21
68.10 81.43
117.81 172.72
Sumber : Pedoman teknis nomor 05 tahaun 2005 B
2.9 Reliabilitas