2.15 Analisa Komponen Perkerasan
Perhitungan ini didistribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan perkerasan jangka tertentu umur rencana dimana penentuan tebal perkerasan
dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan ITP Rumus :
IT P = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 …………………………………………2.12
Dengan : a1,a2,a3 = Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan
D1,D2,D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan cm
2.16 Lapis Pondasi Granular
Koefisien kekuatan relatif, a2 untuk lapis pondasi ditentukan dengan menggunakan rumus dan gambar sebagai berikut
A2 = 0,249 log 10 Ebs – 0,977 ……………………………………….2.13
Dengan: Ebs : Modulus elastisitas lapis pondasi, Psi.
Gambar 2.4 variasi koefisien kekuatan relatif lapis pondasi granular a2
2.17 Lapis Pondasi Bawah Granular granular subbase layers
Koefisien kekuatan relatif, a3 untuk lapis pondasi ditentukan dengan menggunakan rumus dan gambar sebagai berikut
A2 = 0,227 log 10 Ebs – 0,839 ………………………………………2.14
Dengan: Ebs : Modulus elastisitas lapis pondasi, Psi
Gambar 2.5 variasi koefisien kekuatan relatif lapis pondasi bawah granular a3
Untuk lapisan pondasi harus bebas dari bahan organik atau gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus memenuhi
persyaratan pada tabel 2.13.
Tabel 2.13 Persyaratan lapis pondasi agregat
Sifat-sifat KELAS
A KELAS
B KELAS
C Abrasi dari agregat kasar SNI 03-2417-1990
Maks 40
Maks 40
Maks 40
Indek plasts SNI-03-1966-1990 dan SNI-03- 1967-1990
maks 6 maks 6
4 ─ 9 Hasil indeks plastisitas dengan lolos ayakan
no. 200 maks 25 -
- Batas Cair SNI 03-1967-1990
maks 25 maks 25 maks 35
Gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat SNI 03-4141-1996
maks 1 maks 1
CBR SNI 03-1744-1989 min 90
min 65 min 35
Perbandingan persen lolos 200 dengan persen lolos 40
maks 23
maks 23 maks
23 Sumber: Manual konstruksi dan bangunan no 002-03BM2006
2.18 Structural Number SN
Indeks yang diturunkan dari analisis lalu lintas, kondisi tanah dasar, dan lingkungan yang dapat dikonversi menjadi tebal lapisan perkerasan dengan
menggunakan koefisien kekuatan relatif yang sesuai untuk tiap-tiap jenis material masing-msing lapis struktur perkerasan. Menurut Bina Marga 2002 dapat
menggunakan rumus sebagai berikut: SN = a1 x D1 ………………………………………………………… 2.15
Dengan: D1
= Tebal lapis permukaan a1
= Koefisien kekuatan relatif
2.19 Batas-batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan