77 kurva normal. Pengujian validitas dilakukan kepada 30 pegawai Rumah Tahanan
Negara Klas II B Kabanjahe sebagai sampel uji coba, ini dilakukan karena jumlah pegawai yang sedikit dari Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kaban Jahe dan penulis
memilih Rumah Tahanan Negara Klas II B Kabanjahe disebabkan kedua instansi masih di bawah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas. Ghozali,
2005 Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot. Disini pengukurannya hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
Nunnally dalam Ghozali, 2005.
3.8. Pengujian Asumsi Klasik
Menurut Arikunto 2002 penggunaan Model Regresi Linier Berganda harus memenuhi asumsi klasik, antara lain:
1. Uji Normalitas Untuk pengujian normalitas data, menurut pendapat Ghozali 2005
menyatakan bahwa, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
Universitas Sumatera Utara
78 normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika
data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi nomalitas. Analisis dari grafik diatas terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi prestasi kerja pegawai berdasarkan masukan variabel independen.
2. Uji Multikolinieritas
Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala mulitikolinieritas, yaitu:
a. Dengan melakukan analisis koefisien korelasi antara variabel bebasnya misalnya X
1
dan X
2
. Apabila terdapat koefisien korelasi yang tinggi maka dapat diprediksi akan terjadi multikolinieritas bila X
1
, X
2
dan X
3
digunakan secara bersama-sama.
b. Dengan melihat
toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF.
Universitas Sumatera Utara
79 3. Uji
Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9. Model Analisis Data