BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Amalgam
Amalgam adalah bahan tambalan berupa campuran beberapa logam, diantaranya perak Ag, timah Sn, tembaga Cu, seng Zn bahan-bahan lain
seperti gallium, indium, dan palladium dengan komposisi tertentu. Dental amalgam merupakan kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang disebut
amalgamasi.
1-3
2.2 Klasifikasi Dental Amalgam
American Dental Association ADA Specification No 1 mengharuskan agar logam campur amalgam mempunyai kandungan utama dari perak dan timah. Unsur-
unsur lain yang tidak ditentukan, seperti tembaga, seng, emas dan merkuri dalam jumlah yang tidak ditentukan dibolehkan ada dalam konsentrasi kurang daripada
konsentrasi perak atau timah. Secara historis, logam campur amalgam mengandung perak sekurang-kurangnya 65 berat, timah 29 berat, tembaga kurang dari 6
berat, dan seng kurang dari 1 berat, suatu kombinasi yang mendekati anjuran G.V. Black pada tahun 1986.
2,3
Universitas Sumatera Utara
Amalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:
1-3
1. Berdasarkan kandungan tembaga, yaitu:
a. Low Copper Alloys : mengandung kurang dari 6 tembaga.
b. High Copper Alloys : mengandung lebih dari 6 tembaga.
High copper alloys dapat diklasifikasikan lagi atas: •
Admixed alloy powder •
Single composition unicompositional alloy powder 2.
Berdasarkan kandungan seng, yaitu: a.
Zinc-containing alloy : mengandung lebih dari 0.01 zinc b.
Zinc-free alloy : mengandung kurang dari 0.01 zinc
3. Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu:
a. Lathe cut alloys
b. Spherical alloys
4. Berdasarkan jumlah alloy, yaitu :
a. Binary alloys, terdiri dari logam silver dan tin.
b. Ternary alloys, terdiri dari logam silver, tin dan copper.
c. Quartenary alloys, terdiri dari logam silver, tin, copper dan indium.
Universitas Sumatera Utara
5. Berdasarkan ukuran dari alloy, yaitu:
a. Microcut , yaitu alloy dengan ukuran kecil
b. Macrocut, yaitu alloy dengan ukuran besar.
2.3 High Copper Amalgam
Di awal 1960-an mulai dikembangkan cara untuk meningkatkan kekuatan dental amalgam dengan penambahan kandungan tembaga copper. Dasar pemikirannya
adalah tembaga merupakan agen penguat dispersi. Spherical alloy dengan kandungan tembaga yang tinggi ditambahkan kedalam lathe-cut alloy yang konvensional.
Pemilihan spherical alloy karena dalam percobaan yang telah dilakukan ditemukan bahwa lebih mudah untuk mengubah komposisi spherical alloy dibanding mengubah
komposisi lathe-cut alloy. Spherical alloy juga lebih mudah dikondensasikan. Kandungan tembaganya bervariasi sekitar 6-30.
2-3
2.4 Sifat Fisis dan Mekanis Amalgam 2.4.1 Compressive Strength