2.3 Syarat-Syarat Kualitas Air
Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi
kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga karakteristik, yaitu
fisik, kimia, dan biologi Suripin, 2001.
2.3.1 Karakteristik Fisik
Karakteristik fisik yang terpenting yang mempengaruhi kualitas air ditentukan oleh:
a Bahan Padat Keseluruhan.
Koloid mempengaruhi kualitas air dalam proses koagulasi dan filtrasi. Material layang dapat diukur dengan melakukan penyaringan, sedangkan material
terlarut dapat diukur dengan penguapan. b
Kekeruhan Air yang mengandung material kasat mata dalam larutan disebut keruh.
Kekeruhan dalam air yang terdiri dari lempeng, liat, bahan organik dan mikroorganisme. Tingkat kekeruhan air biasanya diukur dengan alat yang disebut
turbidimeter. c
Warna Air murni tidak berwarna. Warna dalam air diakibatkan oleh adanya material
yang larut atau koloid dalam suspensi atau mineral.
Universitas Sumatera Utara
d Bau dan Rasa
Air murni tidak berbau dan tidak berasa, tetapi air minum idealnya tidak berbau, namun boleh berasa. Rasa dalam air disebabkan adanya garam-garam
terlarut, bau, dan rasa yang timbul dalam air karena kehadiran mikroorganisme, bahan mineral, gas terlarut, dan bahan-bahan organik. Untuk menghilangkan bau
dan rasa yang tidak dikehendaki dapat dilakukan dengan pemakaian karbon aktif, koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi.
e Temperatur
Temperatur air di alam tropis yang normal adalah sekitar 20
º
C sampai 30
º
C. Untuk sistem air bersih, temperatur ideal sekitar 5
º
C sampai 10
º
C.
2.3.2 Karakteristik Kimia
Kandungan bahan-bahan kimia yang ada dalam air berpengaruh terhadap kesesuaian penggunaan air. Secara umum karakteristik kimiawi air meliputi pH,
alkalinitas, dan kesadahan. a
pH Sebagai pengukur sifat keasaman dan kebasaan air dinyatakan dengan nilai
pH, yang didefinisikan sebagai logaritma dari bolak-baliknya konsentrasi ion- hidrogen dalam moles per liter. Air murni pada suhu 24
º
C ditimbang berkenaan dengan ion-ion H
+
dan ion-ion OH
-
masing-masing mempunyai kandungan 10
-7
moles per liter. Dengan demikian pH air murni adalah 7. Air dengan pH di atas 7
Universitas Sumatera Utara
bersifat basa, dan pH di bawah 7 bersifat asam. Nilai pH diukur dengan Potensiometer, yang mengukur potensi listrik yang dibangkitkan oleh ion-ion H
+
. b
Alkalinitas Kebanyakan air bersifat alkalin karena garam-garam alkalin sangat umum
berada dalam tanah. Ketidakmurnian air ini diakibatkan adanya Karbonat dan Bikarbonat dari Kalsium, Sodium, dan Magnesium. Alkalinitas dinyatakan dalam
mgliter ekivalen Kalsium Karbonat.keasaman air disebabkan adanya Karbon dioksida dalam air. Hal ini diukur berdasarkan banyaknya kalsium karbonat yang
diperlukan untuk menetralkan asam karbonat dan dinyatakan dalam mgliter. c
Kesadahan Hardness Air dengan kesadahan tinggi memerlukan sabun lebih banyak sebelum
terbentuk busa. Air sadah mengandung karbonat dan sulfat, atau klorida dan nitrat, kalsium dan magnesium, disamping besi dan aluminium. Kesadahan air
sementara akibat keberadaan kalsium dan magnesium bikarbonat dapat dihilangkan dengan pendidihan atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan
permanen, akibat adanya kalsium dan magnesium sulfat, klorida, dan nitrat, dapat dilunakkan dengan perlakuan khusus. Kesadahan air dinyatakan dalam
mgliter berat kalsium karbonat.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Karakteristik Biologi