xix
DAFTAR SIMBOL
1. DFD
Data Flow Diagram
2. ERD
Entity Relathionship Diagram
xx
3. Flowchart
xxi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi, seperti dalam
bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, telah bermunculan
pula berbagai media penyajian informasi yang dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengakses berbagai informasi yang
cepat dan akurat, salah satu teknologi tersebut yaitu WAP Wireless Application Protocol.
WAP Wireless Application Protocol adalah suatu protokol komunikasi dan lingkungan aplikasi untuk pengembangan sumber daya
informasi Simarmata,
2006:3, WAP
adalah protokol
yang memungkinkan piranti wireless melakukan komunikasi data seperti
mengakses internet melalui jaringan seluler digital Fiati, 2005 : 60. Dengan WAP, untuk mengakses informasi cukup dengan memiliki
sebuah telepon seluler yang dilengkapi fasilitas internet dan GPRS General Packet Radio System enable, yang telah diaktifkan setting
GPRS-nya, setelah itu informasi – informasi dapat diakses dengan
mudah, dikatakan dengan mudah karena informasi dapat diakses kapanpun dan dimanapun selama masih terjangkau oleh sinyal wireless
2
dari telepon selular tersebut. SMP Perwira Jakarta Merupakan sebuah sekolah menengah
pertama swasta yang terletak di Jl H. Dilun No. 4, Pesanggrahan, Jakarta selatan. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1986. Dalam proses penyebaran
informasi akademik SMP perwira Jakarta belum memiliki suatu sistem informasi akademik yang terkomputerisasi dan terpusat dimana informasi
– informasi akademik yang diberikan oleh sekolah kepada masyarakat umum khususnya orang tua siswa dijalankan secara manual. Informasi
akademik yang diterima oleh wali siswa berupa buku rapor, selebaran, bukti pembayaran yang dibagikan oleh sekolah secara berkala.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Perwira Jakarta, pada SMP Perwira Jakarta terdapat tiga tingkatan, yaitu
7, 8, 9, kemudian tiap tingkatan memiliki 9 kelas, setiap kelas terdapat kurang lebih 40 murid. Berdasarkan data absensi siswa angkatan
20092010, jumlah siswa mencapai 1062 siswa, semua proses informasi dikendalikan oleh tata usaha. Dokumen
– dokumen yang digunakan pada tata usaha berupa lembaran kertas yang mudah rusak dan hilang, hal ini
dapat menyebakan proses informasi menjadi terhambat bahkan mungkin tidak tersampaikan karena begitu banyaknya dokumen yang berupa
kertas belum lagi dokumen yang di berikan kepada siswa untuk disampaikan kepada orang tuanya.
Dengan melihat banyaknya siswa yang ditangani oleh SMP Perwira menjadikan adanya suatu kebutuhan akan kemudahan untuk
3
akses informasi akademik, dengan menggunakan sebuah aplikasi yang mudah digunakan dan menggunakan teknologi terkini. Sehingga proses
informasi akademik menjadi lebih mudah tersampaikan dan menjadikan SMP Perwira lebih maju seiring dengan perkembangan teknologi.
Berdasarkan kuisioner yang telah dilakukan oleh penulis terhadap 100 wali siswa, didapatkan hasil yaitu : perlu dibangun sebuah aplikasi
yang dapat memudahkan akses terhadap informasi akademik, sebanyak 48 wali murid menjawab perlu, kemudian perlu dibuat sebuah aplikasi
sistem informasi akademik yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan sebuah telepon seluler, sebanyak 44 wali siswa
menjawab perlu hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran V. Merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Dawimah, 2010 dan Udin Suchaini, 2007, penulis berupaya mewujudkan aplikasi untuk memberitahukan informasi akademik setiap
siswa kepada wali siswa dengan berbasis WAP menggunakan suatu
aplikasi yang mudah digunakan, dalam skripsi yang berjudul APLIKASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WAP PADA SMP
PERWIRA JAKARTA .
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memenuhi kebutuhan akses informasi akademik yang
dapat diakses kapanpun dan dimanapun pada SMP Perwira Jakarta? 2.
Bagaimana membangun sebuah aplikasi untuk informasi akademik
4
berbasis WAP pada SMP Perwira Jakarta yang mudah digunakan oleh siswa, orangtua atau wali siswa dan sekolah?
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan tugas akhir ini, maka penulis membatasi permasalahan hanya mencakup hal-hal berikut
dibawah ini: 1.
Aplikasi ini dibuat dengan berbasis pada WAP 2.0. 2.
Aplikasi ini membahas informasi mengenai profil sekolah, fasilitas, ekstrakulikuler, contact us.
3. Aplikasi ini membahas informasi mengenai data guru, siswa,
jadwal pelajaran, UTS dan UAS. 4.
Aplikasi ini membahas informasi mengenai nilai UAS, UTS, dan Rapor.
5. Aplikasi dibuat menggunakan bahasa pemrograman WML, PHP
dengan meggunakan database MySQL, serta dijalankan menggunakan web server Apache.
6. Aplikasi ini membahas informasi hanya pada semester yang
berjalan.
5
1.4. Tujuan Penelitian
1. Membuat sebuah aplikasi sistem informasi akademik sekolah pada
SMP Perwira guna memenuhi kebutuhan akan akses informasi yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
2. Membangun sebuah aplikasi berbasis WAP pada SMP Perwira
yang mudah digunakan oleh orang tua siswa dan sekolah.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dalam menulis skripsi ini adalah : 1.
Bagi Peneliti. a.
Dapat mempelajari lebih jauh mengenai aplikasi berbasis WAP Wireless Application Protocol.
b. Mengetahui secara langsung penggunaan atau peranan
teknologi informasi dan komunikasi di tempat penelitian. c.
Mengenal lebih jauh teknologi – teknologi informasi yang
sedang berkembang saat ini. 2.
Bagi Pengguna a.
Memudahkan akses terhadap informasi akademik siswa, karena dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
b. Memiliki sebuah aplikasi berbasis WAP yang mudah
digunakan oleh sekolah dan orang tua siswa.
6
c. Menjadikan sekolah lebih maju sesuai dengan perkembangan
teknologi. 3.
Bagi Universitas a.
Memberikan kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang aplikasi berbasis WAP di lingkungan Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b.
Memberi sumbangan ilmiah bagi perkembangan teknologi WAP.
c. Sebagai bahan referensi dan masukan yang mungkin berguna.
1.6. Metodologi Penelitian
Pada penulisan tugas akhir ini, diperlukan data-data yang lengkap sebagai bahan pendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan.
Oleh karena itu diperlukan metodologi pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.6.1. Metodologi Pengumpulan Data
Dalam rangka menyusun tugas akhir ini, diperlukan data dan informasi yang lengkap. Metodologi pengumpulan data
yang penulis lakukan adalah dengan melakukan observasi, kuesioner, wawancara, studi pustaka, studi literatur yang sesuai
dengan topik penelitian.
7
1.6.2. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan model RAD Rapid
Application Development, model ini dibuat oleh James Martin untuk membuat sistem yang cepat tanpa harus mengorbankan
kualitas. Dan melingkupi fase-fase sebagai berikut Kendall Kendall, 2003 : 237 :
1 Fase Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini dilakukan penentuan tujuan dan syarat- syarat informasi, yaitu dengan melakukan analisa
kebutuhan untuk pembuatan aplikasi berbasis WAP, kemudian menentukan tujuan dibuatnya aplikasi tersebut,
lalu barulah menentukan syarat – syarat yang diperlukan
dalam proses pembuatan aplikasi. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada subbab 3.2..
2 Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu proses- proses yang akan terjadi di dalam sistem, yang terdiri dari
perancangan proses dan perancangan antarmuka pemakai user interface.
Pada perancangan proses digunakan alat bantu DFD untuk memudahkan peneliti dalam merancang sistem informasi
8
akademik yang akan dibuat, untuk melakukan normalisasi pada perncangan database dilakukan sampai tahap Boyce
- Codd. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada subbab 4.2.1. . 3
Fase Konstruksi Pada fase ini dilakukan tahap pengkodean terhadap
rancangan-rancangan yang telah didefinisikan. Peneliti menggunakan WML 1.0. dan PHP 5.2.5. untuk
bahasa pemrograman, Web Server Apache sebagai platform
untuk menjalankan
aplikasi, kemudian
menggunakan MySQL 5.0.51. sebagai database. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada subbab 4.1.3. .
4 Fase Pelaksanaan
Pada fase ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan sistem kepada pengguna.
Untuk uji aplikasi dilakukan dengan menggunakan metode blackbox. Perangkat yang digunakan yaitu sebuah
komputer dan sebuah ponsel. Untuk lebih jelas dapat diilhat pada subbab 4.4. .
9
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyajikan tulisan ini menjadi beberapa bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian tentang landasan teori yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi berbasis WAP Wireless
Application Protocol.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan secara rinci metodologi yang digunakan dalam pembuatan sistem aplikasi.
BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini
membahas mengenai
analisa, perancangan,
implementasi dan pengujian sistem.
10
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh bab dan saran-saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Aplikasi
Menurut Supriyanto 2005:117 Aplikasi adalah program yang
memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu.
Pawirosumarto 2008 : 39, Aplikasi merupakan bagian dari
perangkat lunak. Perangkat lunak dibagi menjadi 3 tingkatan : Tingkatan program aplikasi Application Program misalnya Microsoft Office,
Tingkatan sistem operasi Operating System misalnya Microsoft Windows, dan tingkatan bahasa pemrograman.
2.2. Informasi Akademik
2.2.1. Konsep Dasar Informasi
Sutanta 2004 : 31-32, Informasi merupakan hasil
pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.
12
Hartono 1999 : 692, Informasi ibarat darah yang
mengalir dalam tubuh satu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam organisasi. Informasi dapat di
definisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian event yang
nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.2.2. Konsep Dasar Akademik
Fadjar 2002 : 5, Kata akademik berasal dari bahasa
Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum plasa di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos
adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato
dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan
pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata academos berubah menjadi akademik, yaitu
semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut
academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima
gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.
13
Sistem informasi akademik dalam bidang pendidikan yang diberikan oleh sekolah tertuang dalam PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN
2010 TENTANG
PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Bagian Keenam
Tentang Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan atau Program Pendidikan pasal 59 yang berisi :
1 Dalam menyelenggarakan dan mengelola pendidikan,
satuan dan atau program pendidikan mengembangkan dan melaksanakan sistem informasi pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. 2
Sistem informasi pendidikan satuan atau program pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
merupakan subsistem dari sistem informasi pendidikan nasional.
3 Sistem informasi pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 dan ayat 2 memberikan akses informasi administrasi pendidikan dan akses sumber pembelajaran
kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.
14
2.3. Perangkat Telepon Seluler Pendukung Aplikasi Internet
Mobile 2.3.1.
GSM Global System for Mobile Communication Prasetyo 40 : 2005
, GSM adalah teknologi seluler
digital atau standar komunikasi yang digunakan di seluruh dunia. GSM pertama kali diperkenalkan tahun 1991 dan pada
tahun 1997 sudah dipakai secara luas di lebih dari 100 negara, dan telah menjadi suatu standar telekomunikasi seluler bagi Asia
dan Eropa. GSM menggunakan frekuensi radio 900 MHz dan 1800 MHz di Eropa, Asia dan Australia. Di Amerika Utara dan
Amerika latin, frekuensi yang digunakan adalah 1900 Mhz. Teknologi GSM memungkinkan sampai dengan 8 delapan
panggilan secara simultan pada frekuensi yang sama dan menggunakan jalur data narrowband Time Division Multiple
Access TDMA. TDMA sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola transmisi digital seperti sinyal
bergerak pada mobile phone dan BTS Base Transceiver System. Dalam TDMA, sebuah pita frekuensi dipecah-pecah
menjadi beberapa channel, atau time slot, yang ditumpuk stack menjadi beberapa unit waktu yang lebih pendek. Pemecahan ini
memungkinkan adanya pembagian sebuah channel dipakai oleh beberapa panggilan call.
15
2.3.2. GPRS General Packet Radio System
Oetomo 2003:98, GPRS General Packet Radio System
adalah teknologi yang menyediakan layanan paket radio untuk mentransmisikan data berukuran besar secara efisien.
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip tunnelling. Ia menawarkan
laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6 kbps yang dapat disediakan
oleh rangkaian tersakelar GSM. Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari
56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan
handheld computer.
Suhendar 2003 : 44, GPRS merupakan teknologi yang
digunakan untuk pelayanan data melalui jaringan telepon bergerak seperti internet nirkabel, intranet nirkabel, serta
layanan multimedia melalui perangkat bergerak.
2.3.3. CDMA Code Division Multiple Access
CDMA adalah sebuah metode transmisi wireless di mana sinyal-sinyal dirubah menjadi kode menggunakan urutan yang
acak, untuk
mendefinisikan sebuah
channel. CDMA
memberikan efisiensi yang lebih baik pada transmisi sinyal analog, karena memungkinkan lebih banyak penggunaan ulang
16
frekuensi. Karakteristik sistem CDMA antara lain mampu mengurangi putusnya transmisi panggilan call, lebih hemat
energi dan memberikan kemanana yang lebih baik. Teknologi CDMA pada awalnya adalah oleh sebuah teknologi militer yang
digunakan pada masa perang dunia ke dua. Karena perusahaan Qualcomm Inc. berhasil menciptakan chip komunikasi CDMA,
maka teknologi komunikasi ini menjadi paten dan hak privat perusahaan
Qualcomm dan
telah dikomersialkan.
editorswirelessdevnet.com ,2002
Qualcomm Inc, 2002 , pengertian CDMA adalah sebgai
berikut “CDMA bekerja dengan cara mengkonversi suara menjadi informasi digital, yang kemudian di transmisikan
sebagai sinyal radio pada jaringan nirkabel. Dengan menggunakan kode yang unik untuk menutup setiap panggilan
yang berbeda. CDMA dapat melayani lebih banyak pengguna untuk berbagi gelombang radio pada saat yang sama tanpa
saling ganggu dan kesalahan sambungan komunikasi.
2.3.4. J2ME Java 2 Micro Edition
Pada tahap perkembangan awal aplikasi pada ponsel, masing
– masing vendor menghasilkan platform, sistem operasi, dan aplikasi sendiri. Hal ini tidak menguntungkan bagi pembuat
aplikasi dan perkembangan aplikasi tersebut.
17
Maka untuk alasan inilah maka standarisasi perlu dilakukan. Disamping membuat forum yang merumuskan
standarisasi tersebut diperlukan sebuah bahasa pemrograman yang dapat bekerja pada semua platform yang ada. Hal ini
dijawab dengan hadirnya J2ME. J2ME adalah platorm fleksibel dan dapat berjalan pada berbagai macam perankat handheld. Hal
ini sesuai dengan tujuan pembuatan bahasa pemrograman Java, yaitu ”Write Once Run Anywhere” .
http:java.sun.comj2mcdocsKVMwp.pdf.
2.3.5. MIDP Mobile Information Device Profile
MIDP menyediakan fungsi utama dari aplikasi yang dibutuhkan oleh aplikasi mobile, termasuk user interface,
konektivitas jaringan, penyimpanan data, dan manajemen aplikasi. Spesifikasi dari MIDP dibentuk melalui JCP Java
Community Process, sebuah grup yang terdiri atas pembuat perangkat handheld dan software, yang mempunyai lebih dari
50 perusahaan. Jadi sekarang dengan MIDP, programer cukup menulis aplikasi sekali dan dapat digunakan pada perangkat
handheld. MIDP dipakai secara luas sebagai platform untuk aplikasi mobile. MIDP dikembangkan secara global pada ponsel
dan PDA, dan didukung oleh IDE Integrated Development Environment dari teknologi Java. Hampir perusahaan diseluruh
18
dunia menggunakan MIDP untuk membuat aplikasi mobile yang digunakan oleh konsumen luas dan perusahaan.
http:java.sun.comj2mcdocsKVMwp.pdf.
2.3.6. MIDlet
MIDlet adalah
aplikasi yang
dibangun dengan
menggunakan platform J2ME dmprofile MIDP. Susunan layer pada MIDlet adalah sebagai berikut :
1. MID layer adalah perangkat handheld yang digunakan
2. Native System Software Layer adalah sistem operasi dan
library yang digunakan perangkat. 3.
MDP Applications Layer adalah aplikasi MIDP yang dibangun.
4. OEM
– Specific Layer adalah aplikasi OEM – Specific yang bergantung pada kelas lain atau kelas yang tidak
terdapat pada MIDP. 5.
Native Applications Layer adalah aplikasi yang tidak ditulis dengan bahasa Java dan dibangun pada perangkat
yang ada atau dapat disebut software asli dari perangkat. http:java.sun.comj2mcdocsKVMwp.pdf.
19
2.4. WAP
Wireless Application Protocol 2.4.1.
Perkembangan WAP Wireless Application Protocol Simarmata 2006 : 1,
WAP kependekan dari Wireless Application Protocol dan merupakan terminal wireless, yaitu
mobile devices, PDA, dan lain – lain. Lebih lanjut WAP
mendukung beberapa sistem wireless seperti GSM, IS-136, CDMA, PDC, dan lain
– lain serta didukung oleh semua sistem operasi seperti palmOS, EPOC, windows CE, FLEXOS, OS9,
dan JavaOS. WAP adalah sebuah jaringan arsitektur komunikasi yang dirancang untuk jaringan wireless.
Dengan WAP, seseorang yang mempunyai mobile devices dapat melakukan transaksi seperti belanja, operasi bank, dan
pemesanan di internet. WAP dikembangkan oleh sekelompok pabrik telekomunikasi Seperti Nokia, Ericson, Motorola, dan
lain – lain, operator telekomunikasi seperti Deutche Telecom,
France Telecom, ATT, serta perusahaan software dan penyedia layanan seperti microsoft, IBM, RSA, Unwired
Planet, Symbian. Protokol WAP dikembangkan oleh WAP forum. WAP
forum merupakan suatu asosiasi yang mengembangkan standar WAP. WAP forum mempunyai lebih dari 500 anggota di
seluruh dunia dan sasarannya mempromosikan standar WAP dan membantu perusahaan mengadopsi standar.
20
2.4.2. Definisi WAP Wireless Application Protocol
Utomo 2006 : 1-2, WAP merupakan sebuah protokol
aplikasi komunikasi, digunakan sebagai media untuk mengakses sebuah informasi dan sebagai biro jasa. dirancang untuk micro
browser, untuk menghandel sebuah mobile atau telepon seluler yang dapat digunakan untuk menciptakan jaringan telepon
seluler.
Fiati 2005 : 60, WAP adalah protokol yang
memungkinkan piranti wireless melakukan komunikasi data seperti mengakses internet melalui jaringan seluler digital.
WAP merupakan himpunan protokol yang didesain secara khusus untuk komunikasi internet dengan divais bergerak yang
memiliki layar kecil dan bandwith yang rendah. WAP juga dimaksudkan untuk
meningkatkan fungsionalitas telpon genggam untuk layanan real time, seperti informasi indeks
saham, lalu lintas dan cuaca. Dengan WAP kita diberi peluang untuk membuat aplikasi dari layanan
– layanan tersebut.
2.4.3. Arsitektur WAP
Agung 2001 : 31, Sistem WAP dibangun oleh beberapa
elemen tertentu dalam segi arsitektur yang khas seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.
21
Gambar 2.1. Arsitektur WAP Sumber : Agung, 2001:31
Elemen yang pertama WAP client. Dalam sistem WAP, Telepon seluler merupakan ujung dari mata rantai jaringan, yang
sekaligus berperan sebagai pelanggan sistem dan disebut WAP client. Telepon seluler ini tersambung ke WAP Gateway
elemen yang kedua melalui gelombang radio frekuensi tinggi 90018001900 MHz GSM Global System For Mobile
Comunication. WAP Gateway hanya dapat dimiliki oleh badan usaha yang memiliki lisensi. Funsi dari WAP Gateway berfungsi
untuk meneruskan permintaan informasi dari mobile device menuju server lewat HTTP Request dan dari server menuju
ponsel lewat HTTP Response. Elemen yang ketiga server. Server merupakan tempat yang berisikan data
– data yang diakses oleh user atau client. Di server inilah, script
„WML‟ ditempatkan.
22
2.4.4. Komponen WAP
Oetomo 2003 : 21, Secara teknis lapisan
– lapisan WAP mirip dengan lapisan protokol internet. Lapisan
– lapisan WAP dirancang agar dapat mendukung terjadinya hubungan
komunikasi.
Fiati 2005 : 63, WAP menjadi standar protokol
internasional untuk transfer data internet bergerak dan dioperasikan di atas semua sistem jarigan wireless.
Fiati 2005 : 63-70, komponen WAP terdiri atas 5 layer
dan 1 layer bearer service, yaitu : 1.
WAE Wireless Application Environtment Wireless Application Environment WAE yaitu
layer aplikasi tempat aplikasi WAP bekerja. Layer ini mendukung 3 aplikasi, yaitu Wireless Markup Language
WML, WML – script, dan Wireless Telephony
Application WTA. WAE merupakan pemodelan WWW dimana semua
format konten sesuai standar internet karena didukung Mobile Network Service seperti Call Control dan
Messaging. Disini gateway, berfungsi sebagai encoding dan decoding Encoder.
23
2. WSP Wireless Session Protocol
Wireless Session Protocol WSP, yaitu layer session yang mengontrol lalu lintas aplikasi sebelum
sampai ke layer WAE. WSP didesain untuk fungsi transaction dan datagram service.
Fungsi WSP salah satunya adalah menghubungkan client ke server. Fungsi lain adalah Capability Negotiation
yaitu kemampuan untuk persetujuan fungsionalitas session dan pemilihan protokol sehingga menungkinkan aplikasi
pada server dapat didukung oleh client dengan menggunakan konfigurasi dan protokol. WSP juga
menyediakan http, interupt transaction in process, push content dari server ke client dengan cara unsynchronous.
WSP berfungsi
unsynchronous transaction
secara simultan.
3. WTP Wireless Transaction Protocol
Wireless Transaction Protocol WTP adalah layer transfer untuk mengetahui apakah data berhasil dikirim
atau belum dan melakukan pengiriman kembali sekiranya data tidak terkirim.
Transaction protocol
adalah protokol
untuk mengatur penukaran data dari suatu aplikasi, misalnya
pada saat browsing. Tujuan protokol ini adalah
24
memberikan sistem penyampaian transaksi secara reliabel dengan kemampuan retransmit message yang mengalami
loss dan untuk menghindari duplikasi message. berfungsi memeriksa format data, konversi data dan atau
pengkodean yang akan ditransmisikan. 4.
WTSL Wireless Transport Layer Security Wireless Transaction Protocol WTLS, yaitu layer
keamanan security tempat dilakukan enkripsi data untuk pengiriman data sensitif yang tidak dapat diketahui oleh
umum. Tujuan WTLS adalah: a.
Data integrity sehingga data yang terkirim antar terminal tidak mengalami kerusakan.
b. Autentifikasi antara dua aplikasi yang sedang
berhubungan. Melakukan handshaking dengan membuat jalur dua arah sebelum melakukan transfer
data. c.
Denial OF Service Protection untuk melakukan deteksi data yang mengalami kerusakan serta untuk
melindungi pengaksesan layer protokol. d.
Penggunaan bearer dengan bandwith rendah e.
Compression untuk melakukan kompresi data dari layer sehingga sesuai untuk pentransmisian pada
bearer yamg memiliki bandwith rendah.
25
WTSL conection management berfungsi untuk mengatur koneksi antara client dan server dan penggunaan
protokol. 5.
WDP Wireless Diagram Protocol
Wireless Diagram Protocol WDP, yaitu layer transport yang merupakan interface protokol aplikasi
dengen bearer service jaringan wireless. Layer ini melakukan kontrol transmisi data, apakah menggunakan
mekanisme UDP yang bersifat connectionies atau mobile IP yang bersifat connection
– oriented. WDP merupakan transport layer yang beroperasi di atas bearer service
yang mendukung berbagai tipe network. Fungsi WDP antara lain adalah pengalamatan aplikasi dengan port
number, optional SAR Segmentation and Reassembly, optional error detection, memberikan aplikasi yang
beroperasi melalui bearer service dan karakteristik yang berbeda. merupakan kelanjutan dari WTLS yang mampu
berkomunikasi dengan bearer. Bertugas mentransmisikan data dalam format biner melalui media gateway, serta
mendefinisikan pengalamatan jaringan yang akan dikenali oleh bearer.
26
6. Bearer
Bearer terdiri dari data switch, short massage data, paket data yang memiliki fungsi untuk melakukan transfer
data dari suatu unit informasi yang berisi alamat dan melakukan pemeriksaan error dan penundaan transfer
hingga proses benar. 7.
Others Service and Applications Selain dari layer
– layer diatas, pendukung aplikasi lainnya merupakan program aplikasi jaringan, notepad,
phonebook, kalender, e-commerce, mobile banking, dan lain
– lain.
Gambar 2.2. Komponen WAP Sumber : Fiati, 2005:59
27
2.4.5. Tipe MIME Multipurpose Internet Mail Extensions pada
WAP
Agar Suatu aplikasi internet dapat berjalan pada web server, maka tipe atau format data aplikasi tersebut harus
dikenal oleh web server. Format data yang dapat dilayani oleh internet disebut MIME Multipurpose Internet Mail Extensions.
Tipe MIME ini dikirim oleh server bersama data dan melalui MIME ini maka browser mengetahui data apa yang dikirim.
WAP pun mempunyai tipe MIME yang khusus dan harus ditambahkan dalam konfigurasi MIME agar ponsel dapat
mengakses dokumen WAP server. Simarmata, 2006:15
Tipe MIME yang digunakan oleh WAP dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut.
Tabel 2.1. Tipe MIME yang digunakan WAP Sumber : Simarmata, 2006 : 15
Tipe MIME Ekstensi
Tipe File
Textvnd.wap.wml Wml
WML Script Code Applicationvnd.wap.wml-
wbxml Wmlc
Compiled WML Textvnd.wap.wmlscript
Wmls WML Script Code
Applicationvnd.wap.wmls criptc
Wmlsc Compiled WML Script
Imagevnd.wap.wbmp Wbmp
WML Bitmap Textx-hdml
Hdml HDML Script Code
28
2.5. Apache Web Server
Frans 2002 : 33, Web server bertugas untuk menangani setiap
request web yang ditujukan kepadanya. Apache merupakan salah satu program web server diantara sekian banyak program web server lainnya.
Apache web server merupakan hasil dari Apache software foundation dengan Apache project-nya.
Apache merupakan web server yang bersifat open source sehingga menjadikan Apache sebagai server web alternatif dari Netscape
sekarang Sun Java System Web Server. Asal mula nama Apache terdapat dua versi istilah yang berbeda, yaitu : dari sebuah server web
NCSA dan suku asli Indian Amerika. Dari sudut sebuah server web NCSA : Nama Apache berasal ketika
server web populer yang dikembangkan pada awal tahun 1995, yaitu NCSA HTTPd 1.3 mengalami sejumlah perubahan besar terhadap kode
sumbernya patch. Begitu banyak patch pada perangkat lunak tersebut sehingga disebut server yang memiliki banyak patch
”a patchy” server.
Dari sudut suku asli Indian Amerika : Menurut halaman FAQ yang berasal dari situs resminya, bahwa nama Apache dipilih untuk
menghormati suku asli Indian Amerika Apache Inde‟, yang dikenal karena keahlian dan strategi perangnya.
Namun pada versi ke-2, Apache ditulis dari awal tanpa mengandung kode sumber dari NCSA. Pada awalnya Apache digunakan
29
dalam operating system Linux, yang sering disebut LAMP Linux- Apache-MySQL-PHPPerlPhyton. Adapun yang merupakan kompetitor
utama Apache saat ini, yaitu : Internet Information Service IIS dari
Microsoft dan Sun Java Web Server dari Sun Microsystem.
2.6. WML
Wireless Markup Language 2.6.1.
Perkembangan WML Simarmata 2006 : 5,
XHTML merupakan dasar bagi generasi mobile browsing berikutnya, XHTML Mobile profile
markup language bersama WAP CSS adalah sebagian besar susunan WAP 2.0 dan menawarkan beberapa keuntungan atas
WML yang asli, terutama dalam area penyajian isi. Namun, XHTML diatas pun meminjam sebagian besar tugas WAP,
contohnya scripting, push, dan pengintegrasian kemampuan telepon, yang dipinjam dari spesifikasi WAP yang lebih awal.
2.6.2. Definisi WML
Simarmata 2006 : 10, Wireless Markup Language
adalah bahasa pendekripsi halaman yang menguraikan bagaimana isi WAP disajikan kepada user. Dengan WML, dapat
menampilkan informasi pada telepon mobile, memberikan user pilihan masukan, dan menetapkan bagaimana user agent dapat
merespon ketika user mengaktifkan fungsi interface atau menekan key.
30
Peran WML pada aplikasi mobile internet sama seperti HTML. Pada aplikasi web. WAP site ditulis dalam WML,
sedangkan website ditulis dalam HTML. Perbandingan antara HTML dengan WML akan dijabarkan pada tabel 2.2 dibawah
ini.
Tabel. 2.2. Perbandingan WML dan HTML Sumber : Simarmata, 2006:07.
2.6.3. Struktur WML
Pada WML dibagi menjadi 2 bagian yaitu header dan body. Bagian header terdapat dua hal yang dapat dideklarasikan,
yang pertama versi XML dan Document Type Definition DTD. Dalam deklarasi DTD berfungsi agar dokumen yang dibuat
dapat dikenali. Script berikut tidak akan menampilkan apapun, tetapi
menunjukan elemen setiap halaman WML. 1.
?xml version=”1.0”?
WML HTML
Bahasa markup untuk komunikasi wireless
Bahasa Markup Untuk komunikasi yang menggunakan tabel
Dibuat menggunakan variabel Tidak menggunakan variabel
WML script disimpan dalam file terpisah
Javasript ditempelkan dalam file HTML yang sama
Image disimpan sebagai WBMP Image disimpan sebagai GIF, JPEG, atau
JPG Browser
yang digunakan
adalah microbrowser
Browser yang digunakan adalah Netscape navigator,IE dan Opera
Case Sensitive Tidak case sensitive
Mempunyai tag yang lebih sedikit Mempunyai tag yang lebih banyak
WML card membuat „Deck‟
Halaan HTML membuat „Situs‟
31
2. DOCTYPE wml PUBLIC
“-WAPFORUMDTD WML 1.1 EN” “http:www.wapforum.orgDTDwml1_1.1.xml
3. wml
4. wml
Baris 1 dan 2 adalah header sedangkan baris 2 merupakan body, Baris 1 mengidentifikasikan bahwa dokumen yang ditulis
adalah versi terakhir XML. Baris 2 menetapkan bahwa dokumen adalah WML versi 1.1, yang merupakan standar dokumen
sekarang sampai versi terbaru dari WAP diperkenalkan. Baris 3 dan 4 berisi tag pembuka wml dan tag penutup wml.
2.6.4. WML Deck dan Card
Simarmata 2006 : 11, Perbedaan utama antara HTML
dan WML adalah unit dasar navigasi pada HTML adalah page sedangkan pada WML adalah sebuah card. File WML dapat
berisi card yang membentuk sebuah deck. Dengan kata lain, card dikelompokan bersama
– sama di dalam deck. Ketika user pergi ke WAP site, mobile browser memuat suatu file WML
yang berisi sebuah deck dan card server Hanya satu card yang akan ditunjukan pada layar wireless device setiap waktu. Jika
user pergi ke card lain pada deck yang sama, mobile browser tidak mengirimkan apapun atas permintaan server karena file
32
yang berisi deck telah disimpan di dalam wireless device. Gambar 2.3. berikut adalah ilustrasi WML deck dan card.
Gambar 2.3. WML Deck dan Card Sumber : simarmata, 2006:11
1. Deck
Simarmata 2006 : 12, Cara memulai penulisan
script WML adalah dengan membuat deck. Didalam satu script WML aturannya hanya memiliki satu buah deck.
Berikut adalah tabel 2.3. yang membahas deskripsi tag –
tag dasar menyusun deck.
Tabel 2.3. Deskripsi tag – tag dasar WML
Sumber : Simarmata, 2006 : 12-13
33
2. Card
Simarmata 2006 : 13, Card dibentuk oleh
pasangan tag card dan card. Satu buah script WML bisa membuat card. Untuk menulis card cukup
meletakan tag card dan card diantara deck, seperti ini :
?xml version=”1.0”? DOCTYPE wml PUBLIC
“-WAPFORUMDTD WML 1.1 EN” “http:www.wapforum.orgDTDwml1_1.1.xml
wml card
pHalop card
wml
2.7. PHP
Kadir 2003 : 1, Menurut dokumen resmi PHP, PHP singkatan
dari PHP Hypertext Preporocessor. Ia merupakan bahasa berbetuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang
dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser
.
PHP merupakan software open source yang disebarkan dan
34
dilisensikan secara gratis serta dapat di-download bebas dari situs resminya http:www.php.net. Sintaks program atau script PHP ditulis
dalam apitan tanda khusus PHP.
2.8. MySQL
MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured Query Language SQL. MySQL dalam operasi client server
melibatkan server daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client. MySQL mampu
menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang menangani MySQL yaitu TcX, mengaku mampu menyimpan data lebih dari 40 database,
10.000 tabel, dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100
Gigabytes data Nanang, 2004, Ch4.
SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses server database. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM,
namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akan database menjadi lebih user-friendly
dibandingkan dengan menggunakan dBASE atau clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemrograman.
35
2.9. Macromedia Dreamweaver 8
Suyanto 2003 : 238, Macromedia Dreamweaver adalah software
web yang menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram.
Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programer dalam mengembangkan suatu situs
web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas
dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap.
2.10. Perangkat Pengembangan Sistem
2.10.1. Data Flow Diagram DFD
Laudon 2003:471, DFD adalah peralatan utama dari
analisis terstruktur yang secara grafis mengilustrasikan proses- proses komponen dari sistem dan aliran data di antara proses-
proses tersebut.
Ladjamudin, 2005:64, Diagram aliran data merupakan
model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan
diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang
36
akan dikerjakan.
Ladjamudin, 2005 : 64 DFD terbagi menjadi beberapa
tingkatan antara lain adalah sbb : 1.
Diagram Konteks Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari
suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem. 2.
Diagram Nol atau Zero Overview Diagram Diagram
nol adalah
diagram yang
yang menggambarkan proses dari dataflow diagram. Diagram
nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi
– fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal
entity. 3.
Diagram Rinci level diagram Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan
proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya.
37
Ladjamudin 2005 : 67-70 DFD memiliki beberapa
Elemen dasar antara lain sbb : 1.
Kesatuan Luar External Entity Sesuatu yang berada diluar sistem, tetrapi ia
memberikan data dari sistem disimbolkan dengan kotak notasi.
2. Arus Data
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan
komponen dari sistem. 3.
Proses Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem.
Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses berfungsi untuk
mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
4. Simpanan Data Data Store
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem.
5. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk
mengartikan aplikasi
secara detail
dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan
38
dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama
tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses.
2.10.2. Entity Relationship Digram ERD
Ladjamudin 2005:142, Entity Relatioship Diagram
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.
Ladjamudin 2005 : 143-147, ERD memiliki beberapa
elemen yaitu : 1.
Entity Entity adalah suatu apa saja yang disimpan dalam
sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.
2. Relatioship
Relatioship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
3. Relationship degree
Relationship degree atau Derajat relationship adalah jumlah
entitas yang
berpartisipasi dalam
suatu relationship.
4. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun relationship. Maksudnya, atribut
39
adalah suatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksudkan entitas maupun relationship, sehingga sering
dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.
5. Kardinalitas
Kardinalitas Relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang
lain. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu : a.
One to One Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan
dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian
pada entitas yang kedua dan sebaliknya. Yang berarti setiap tupel pada entitas A
berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan juga begitu sebaliknya setiap tupel
pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
b. One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung arah dari mana
hubungan tersebut dilihat untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak
40
hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua, sebaliknya satu kejadian entitas yang kedua hanya
dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
c. Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan
mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang
pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua. Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat
berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B.
2.10.3. Flowchart Bagan Alir
Hartono 2001:795, Bagan alir sistem flowchart adalah
bagan yang menunjukan alir didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan dokumentasi. Flowchart menolong analis dan programer untuk
memecahkan masalah kedalam segmen – segmen yang lebih
kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif – alternatif
lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
41
2.10.4. Normalisasi
Ladjamudin 2005 : 169, Normalisasi adalah proses
pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga
terwujud satu bentuk database yang mudah dimodifikasi.
Sutanta 2004 : 173, Teori normalisasi dibangun menurut
konsep level normalisasi. Level normalisasi atau sering disebut sebagai bentuk normal suatu relasi dijelaskan berdasarkan
kriteria tertentu pada bentuk normal. Bentuk normal yang dikenal hingga saat ini meliputi bentuk 1NF, 2NF, 3NF, BCNF.
Sutanta 2004 : 173-177, Penjelasan tahap - tahap normalisasi
yang dimulai dari bentuk tidak normal yaitu : 1.
Relasi bentuk tidak normal Relasi
– relasi yang dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam definisi basis data dan karakteristik RDBM
akan menghasilkan relasi UNF. Bentuk ini harus dihindari dalam perancangan relasi dalam basis data. Relasi UNF
mempunyai kriteria sebagai berikut : a.
Jika relasi mempunyai bentuk non flat file terjadi akibat data disimpan sesuai dengan kedatangannya,
sehinga tidak memiliki struktur yang sama atau tertentu, terjadilah duplikasi atau tidak lengkap
42
b. Jika relasi memuat set atribut berulang non single
value c.
Jika relasi memuat atribut non atomic value 2.
Relasi bentuk normal pertama first norm form1NF Relasi disebut sebagai 1NF jika memenuhi kriteria
sebagai berikut : a.
Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomik atomic value
b. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai tunggal
single value. c.
Jika relasi tidak memuat set atribut berulang. d.
Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama.
Permasalahan dalam 1 NF adalah sebagai berikut : a.
Tidak dapat menyisipkan informasi parsial. b.
Terhapusnya informasi ketika menghapus sebuah record.
c. Pembaharuan atribut non kunci mengakibatkan
sejumlah record harus diperbaharui. Untuk mengubah relasi UNF menjadi bentuk 1NF,
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a.
Melengkapi nilai –nilai dalam atribut.
43
b. Mengubah struktur relasi.
3. Bentuk normal kedua second norm form2NF
Relasi disebut sebagai 2NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Jika memenuhi kriteria 1NF.
b. Jika semua atribut non kunci FD functional
Dependence pada PK Primary Key. Permasalahan dalam 2NF adalah sebagai berikut :
a. Kerangkapan data data redudancy.
b. Pembaharuan yang tidak benar dapat menimbulkan
inkonsistensi data data inconsistency. c.
Proses pembaharuan tidak efesien. d.
Penyimpangan atau
permasalahan pada
saat penyisipan, penghapusan dan pembaharuan.
Kriteria tersebut mengindetifikasikan bahwa diantara atribut dalam 2NF masih mungkin mengalami TDF
Transitive Dependency. Selain itu, relasi 2NF menuntut telah didefinisikan atribut PK dalam relasi.
Untuk mengubah relasi 1NF menjadi bentuk 2NF, dapat dilakukan dengan mengubah struktur relasi dengan
cara : a.
Identifikasikan FD relasi 1NF . b.
Berdasarkan informasi tersebut, dekomposisi relasi
44
1NF menjadi relasi – relasi baru sesuai FD-nya. Jika
menggunakan diagram, maka simpul-simpul yang berada pada puncak diagram ketergantungan data
bertindak sebagai PK pada relasi baru. 4.
Bentuk normal ketiga third norm form3NF Suatu relasi disebut sebagai 3NF jika memenuhi
kriteria sebagai berikut : a.
Jika memenuhi kriteria sebgai 2NF. b.
Jika setiap atribut non kunci tidak TDF terhadap PK Permasalahan dalam 3NF adalah keberadaan.
penentu yang tidak merupakan bagian dari PK menghasilkan duplikasi rinci data pada atribut yang
berfungsi sebagai FK. Untuk mengubah relasi 2NF menjadi bentuk 3NF,
dapat dilakukan dengan mengubah struktur relasi dengan cara :
a. Indentifikasikan TDF relasi 2NF
b. Berdasarkan informasi tersebut, dekomposisi relasi
2NF menjadi relasi – relasi baru sesuai TDF-nya.
Jika menggunakan diagram, maka simpul-simpul yang berada pada puncak diagram ketergantungan
data bertindak sebagai PK pada relasi baru.
45
5. Bentuk normal Boyce-Cood Boyce-Cood norm form atau
BCNF Bentuk normal BCNF di kemukakan oleh R.F.
Boyce dan E.F. Codd. Suatu relasi disebut sebgai BCNF jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Jika memenuhi kriteria 3 NF
b. Jika semua atribut penentu determinan merupakan
CK Candidate Key
2.11. Sistem Basis Data
Sutanta 2004 : 18, Basis data adalah suatu kumpulan data
terhubung interrlated data yang disimpan secara bersama – sama pada
suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus
seminimal mungkin dan terkontrol controlled redudancy, data disimpan dengan cara
–cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan, data dapat digunakan oleh satu atau lebih program
– program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami
ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan
dan modifikasi data dapat di lakukan dengan mudah.
Sutanta 2004 : 21, Sistem basis data dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan subsistem yang terdiri atas basis data dengan pemakai yang
46
menggunakan basis data secara bersama – sama, personal – personal
yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer untuk
mendukungnya.
Sutanta 2004:21 , Sistem basis data mempunyai beberapa
elemen penting yaitu : 1.
Basis data sebagai inti dari basis data 2.
Perangkat Lunak Software untuk perancangan dan pengelolaan basis data.
3. Perangkat
keras Hardware
sebagai pendukung
operasi pengelolaan data.
4. Manusia Brainware yang mempunyai peran penting dalam sistem
tersebut, yaitu : sebagai pemakai atau para spesialis informasi yang mempunyai fungsi sebagai perancang atau pengelola.
2.12. Rapid Application Development RAD
Pressman 2003 : 42, RAD adalah sebuah model proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah
adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat didapat dengan menggunakan pendekatan
konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem
47
fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek kira- kira 60 sampai 90 hari.
Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi. Kendall Kendall 2003 : 237,
pendekatan RAD meliputi fase-fase sebagai berikut :
1. Fase Perencanaan Syarat. Dalam hal ini pengguna dan penganalisis
bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. 2.
Workshop Desain RAD. Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Terdiri
dari fase perancangan dan fase konstruksi. 3.
Fase Implementasi. Fase ini adalah fase dimana penganalisis bekerja dengan pengguna secara intens selama workshop untuk
meancang aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba
dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi. Model Rapid Application Development dapat dilihat pada gambar
2.9. berikut dibawah ini :
48
Gambar 2.4. Tahapan-Tahapan RAD Sumber : Kendall, 2003 : 237
Syarat-syarat mengunakan RAD adalah pihak perekayasa perangkat lunak telah mengetahui dengan jelas kebutuhan user
pengguna dengan tepat, mengetahui proses-proses apa saja yang ada didalam perangkat lunak yang dibuat, dan input-output yang dihasilkan.
Kendall Kendall 2003 : 239, proses RAD memiliki fase-fase seperti
dibawah ini : 1.
Fase Perencanaan Syarat-Syarat Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian tujuan-tujuan aplikasi
atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan tersebut.
2. Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem dan perancangan
antarmuka yaitu perancangan antarmuka masukkan dan antarmuka keluaran.
49
3. Fase Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan- rancangan yang telah didefinisikan.
4. Fase Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem.
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada penulisan tugas akhir ini, diperlukan data-data yang lengkap sebagai bahan pendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu
diperlukan metodologi pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
3.1. Metode Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang dapat mendukung penulisan, baik dalam pengumpulan data
maupun informasi yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan.
Adapun metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah dengan menggunakan :
3.1.1. Metode Observasi
Pada metode Observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui secara langsung
keadaan objek penelitian yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan mengenai data-data dan informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian pada sekolah SMP PERWIRA Jakarta. Observasi ini dilaksanakan selama bulan
Januari 2010, bertempat di SMP PERWIRA Jakarta, JL. H. Dilun No. 4, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
51
3.1.2. Metode Kuesioner
Kuesioner dilakukan pada tanggal 14 Februari sampai 20 Februari 2010. Metode ini bertujuan untuk mengetahui apakah
perlu dibuatnya sebuah aplikasi yang dapat mempermudah penyebaran informasi pada sekolah SMP PERWIRA Jakarta.
Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada sub bab 4.1.2. .
3.1.3. Metode Wawancara
Wawancara memperoleh
keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan narasumber Wawancara telah dilakukan pada tanggal 20 Januari 2010 dengan narasumber Bapak
Khaeroji Koordinator
Laboratorium Komputer
SMP PERWIRA Jakarta di Laboratorium komputer Terpadu SMP
Perwira Jakarta. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada sub bab 4.1.3. .
3.1.4. Studi Pustaka
Studi pustaka
digunakan dengan
membaca dan
mempelajari referensi yang ada, e-book, serta mencari referensi tambahan dari internet. Untuk lebih lengkap terdapat di dalam
sub bab 4.1.4. .
52
3.1.5. Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi sejenis yang sudah ada. Merujuk pada penelitian yang
telah dilakukan oleh Dawimah, Aplikasi pelayanan Informasi Akademik Menggunakan Protokol WAP, 2010, dan Udin
Suchaini, APLIKASI WAP PORTAL DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN WML, PHP DAN
MYSQL, 2007, untuk lebih lengkap dapat dilihat pada sub bab 4.1.5. .
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan sistem model pendekatan RAD Rapid Application Development.
Penulis menggunakan model RAD karena melihat dari aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi yang sederhana dan tidak membutuhkan
waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang diperuntukkan untuk jangka pendek sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan. Berikut
adalah penjelasan masing-masing fase RAD dalam penelitian ini.
3.2.1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
1. Analisa Kebutuhan Masalah
Pada Analisis
kebutuhan masalah,
peneliti melakukan analisa pada sistem yang berjalan kemudian
53
mencari identifikasi masalah yang terdapat pada sistem informasi yang sudah berjalan baru kemudian peneliti
memberikan solusi pemecahan masalah pada sistem informasi di SMP PERWIRA Jakarta.
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka peneliti dapat menganalisis
bahwa dengan kapasitas siswa yang banyak, maka pemberian informasi kepada siswa dan orang tua siswa
pada SMP PERWIRA Jakarta dengan menggunakan metode manual seperti rapor, selebaran, bukti pembayaran
belum cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan akan akses informasi akademik, karena file
– file yang berupa kertas akan mudah rusak hilang ataupun tercecer, hal ini
dapat menyebabkan proses pemberian informasi menjadi terhambat sehingga dapat menganggu jalannya kegiatan
belajar – mengajar. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
aplikasi sistem
informasi akademik
yang dapat
memudahkan akses terhadap informasi akademik pada SMP PERWIRA Jakarta.
2. Tujuan
Berdasarkan pada analisis kebutuhan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuat suatu aplikasi
sistem informasi akademik berbasis WAP yang dapat
54
memenuhi kebutuhan akses infomasi yang mudah digunakan baik oleh orang tua atau wali siswa maupun
sekolah.
3. Syarat-syarat
Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan beberapa syarat minimum dalam pembuatan aplikasi
sistem informasi akademik berbasi WAP ini yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Web server
Web server merupakan syarat mutlak suatu aplikasi berbasis web. Web server merupakan platform untuk
menjalankan suatu aplikasi berbasis web. Untuk pengembangan aplikasi ini dibutuhkan minimum
Web Server Apache 2.2.8 b.
Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman dibutuhkan untuk dapat
membangun sebuah aplikasi, agar komputer dapat melakukan berbagai operasi dan fungsi sesuai
dengan keinginan user. Untuk itu dibutuhkan suatu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk
membuat aplikasi
client server.
Bahasa pemrograman minimum yang dibutuhkan dalam
55
pengembangan aplikasi ini adalah PHP 5.2.5., WML 1.0. .
c. Database
Perancangan tabel-tabel akan digunakan untuk pelengkap program seperti proses login serta proses
penamaan dan
penyimpanan file
informasi akademik. Database yang dibutuhkan adalah
database MySQL 5.0.51. Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras
minimum yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
a. Perangkat Lunak :
1. Paket web server
Apache 2.2.8., PHP 5.2.5., WML 1.0., MySQL 5.0.51
2. Macromedia Dreamweaver 8.
3. Mozilla Firefox 3.0.
4. Microsoft Windows 2000.
5. WAP 2.0.
b. Perangkat Keras :
1. Personal Komputer
a Processor : Intel Pentium IV.
b RAM : Memory 256 MB
56
c Harddisk : 80 GB
d VGA : 128 MB
2. Monitor dengan resolusi 800 x 600 pixel.
3. Ponsel Samsung G 150 dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Fitur Umum
Stereo FM radio with RDS Java MIDP 2.0 MP3WMAAAC player
H.263H.264MPEG4 player Organizer
50 MB internal memory Slot memory card untuk tambahan user memory dan
aplikasi Mendukung aplikasi Java ™ MIDP 2.0
Sinkronisasi data dengan PC via PC Suite Beroperasi pada jaringan GSM dengan frekuensi
E90018001900
Ukuran
Dimensi : 104 x 53 x 11.9 mm
Layar dan Antarmuka
Warna : TFT, 262K colors Ukuran layar : 240 x 400 pixels, 3.0 inches
Integrated VGA
Digital Camera
Kamera : 3.15 MP, 2048x1536 pixels Video Recorder : QVGA15fps
Koneksi
Bluetooth wireless technology Sinkronisasi local untuk alamat kontak dan kalender
menggunakan PC Suite
Baterai
Standard battery, Li-Ion 1000 mAh 4.
Data primer akademik sekolah tahun ajaran 20102011 di SMP PERWIRA Jakarta.
a Data Absen Siswa
b Data Guru
c Data Mata Pelajaran
d Data Nilai
e Data Gambaran Umum Sekolah.
57
3.2.2. Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan beberapa tahapan antara lain : 1.
Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem
informasi akademik
pada SMP
Perwira menggunakan metode terstruktur yakni dengan membuat
Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, Flowchart, dan Normalisasi.
2. Perancangan Antar Muka
Antar muka pemakai memberikan fasilitas komunikasi antar pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas
informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai
ditemukan solusi. Merencanakan tampilan untuk tata letak sesuai dengan fungsi aplikasi sistem informasi akademik
berbasis WAP.
3.2.3. Fase Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan proses pengkodingan terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan. Pembuatan
program yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.2.5. dan WML 1.0. yang dibuat dengan menggunakan
Macromedia Dreamweaver 8.0.
58
3.2.4. Fase Pelaksanaan
Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi sistem informasi akademik berbasis WAP pada SMP PERWIRA
yang telah dibuat, pada pengujian terhadap aplikasi ini, penulis menggunakan pengujian black-box pada sisi server dan user
yaitu suatu pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak Pressman, 2002: 551. Sebagai akhir dari fase
pelaksanaan, diminta tanggapan user tentang aplikasi ini untuk
bahan evaluasi.
Pada Gambar 3.1 di bawah ini digambarkan kerangka berpikir dalam pembuatan aplikasi sistem informasi akademik
berbasis WAP pada SMP PERWIRA Jakarta, dengan menggunakan metode RAD sebagai alat pengembangan sistem.
59
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis WAP pada SMP PERWIRA Jakarta
60
BAB IV PEMBAHASAN DAN
IMPLEMENTASI
4.1. Metodologi Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang dapat mendukung penulisan, baik dalam pengumpulan data
maupun informasi yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan.
4.1.1. Observasi
Pada metode Observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui secara langsung
keadaan objek penelitian yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan mengenai data-data dan informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian pada sekolah SMP PERWIRA Jakarta.
1. Gambaran Umum SMP PERWIRA Jakarta
a. Sejarah singkat SMP PERWIRA Jakarta
SMP PERWIRA Jakarta didirikan pada tahun 1986, dimana yayasan pendidikan Putra Indonesia
membawahi dua sekolah yaitu :
61
1 SMP PERWIRA
2 SMK PERWIRA
Diantara sekolah tersebut yang pertama kali berdiri adalah SMP PERWIRA Jakarta yang berada
dalam satu lokasi yaitu Jl. H. Dilun No. 4 Ulujami Pesanggrahan
Jakarta Selatan,
dengan tetap
berpedomankan pada tujuan dan arah yang sama yang hendak dicapai SMP PERWIRA Jakarta. Salah
satu kebijaksanaan SMP PERWIRA Jakarta yaitu mengharapkan
semua unsur
atau fungsi
persekolahan di SMP PERWIRA bersama – sama
menciptakan derap langkah dalam meningkatkan disiplin pengabdian dan kemampuan profesinya baik
perorangan maupun sekolah serta meningkatkan mekanisme kerja dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan untuk memenuhi harapantersebut diatas, dengan didorongkan semangat juang kesadaran dan
tanggung jawab terhadap misi pendidikan.
Sumber : SMP PERWIRA JAKARTA
b. Visi SMP PERWIRA Jakarta
Visi SMP PERWIRA Jakarta yaitu : 1
Terwujudnya siswa siswi yang memiliki manfaat bagi masyarakat luas
62
2 Menjadikan sekolah yang terbaik dengan mutu
lulusan yang dapat dibanggakan, sehingga menghasilkan sumber daya manusia SDM
yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur.
Sumber : SMP PERWIRA JAKARTA
c. Misi SMP PERWIRA Jakarta
Misi SMP PERWIRA Jakarta yaitu : 1
Mempersiapkan peserta
didik untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi berbekal kemampuan dasar
intelektual sehingga dapat membanggakan diri di masyarakat.
2 Memberdayakan sumber daya yang ada
seoptimal mungkin untuk membentuk manusia yang cerdas, terampil dan takwa.
3 Meningkatkan disiplin warga sekolah,
mewujudkan lingkungan yang bersih, indah, nyaman.
4 Membentuk siswa siswi yang memiliki
manfaat bagi masyarakat luas. 5
Memberikan teladan bagi masyarakat luas, khususnya lingkungan sekitar.
Sumber : SMP PERWIRA JAKARTA.
63
d. Struktur Organisasi SMP PERWIRA Jakarta
Struktur organisasi merupakan suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi sekolah dan
jenis kewenangan, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali,
dan sistem pimpinan organisasi. Struktur organisasi dibuat untuk meningkatkan efisiensi kerja dan
efektifitas kerja dalam manajemen sekolah dan ditetapkan oleh Kepala yayasan sebagai kerangka
dalam melakukan kegiatan sekolah, sehingga tercipta penempatan pegawai atau karyawan sesuai
dengan kemampuannya. Gambar 4.1 berikut menunjukkan struktur organisasi SMP PERWIRA
Jakarta.
64
Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMP PERWIRA Jakarta Sumber : SMP PERWIRA JAKARTA
e. Sarana Prasarana SMP PERWIRA Jakarta
Sarana dan prasarana untuk menunjang proses pendidikan di SMP PERWIRA Jakarta antara lain :
1 Laboratorium Komputer.
2 Laboratorium IPA.
3 Lapangan Olahraga.
4 Perpustakaan.
5 Ruang Musik.
6 Ruang Kepala Sekolah.
7 Ruang Komite Sekolah.
8 Ruang Guru.
65
9 Ruang BP BK.
10 Ruang Tata Usaha.
11 Ruang OSIS.
12 Ruang PMR.
13 Masjid.
14 Taman.
15 Koperasi.
16 Kantin.
Sumber : SMP PERWIRA JAKARTA
f. Ekstrakulikuler SMP PERWIRA Jakarta
Ekstrakurikuler yang ada di SMP PERWIRA Jakarta antara lain :
1 Paskibra.
2 Pramuka.
3 Pencak Silat.
4 Rohis.
5 Band.
6 PMR.
7 Vocal Grup.
Sumber : SMP PERWIRA JAKARTA
66
2. Hasil Observasi