Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia BMI pada November 1991, yang kemudian diikuti oleh keluarnya peraturan tentang perbankan yaitu, UU No 7 Tahun 1992, dimana pembahasan perbankan dengan system bagi hasil diuraikan hanya sepintas lalu dan merupakan “sisipan” belaka. 1 Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65 pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan. 2 1 Antonio, Muhammad Syafi‟i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 2001, h. 2 http:www.bi.go.idwebidPerbankanPerbankan+Syariah diakses pada tanggal 15 juli 2010. Kondisi seperti diatas membuat persaingan untuk merebut konsumen semakin ketat dan diperlukan strategi yang handal untuk menyiasati hal tersebut dan salah satu strategi yang dapat dijalankan adalah strategi promosi. Promosi dalam suatu bank merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank di mata nasabahnya. 3 Setiap bank harus mampu berkomunikasi dengan nasabahnya, dan tidak melepaskan diri dari peran mereka sebagai komunikator dan promoter. Untuk bisa berkomunikasi secara efektif bank seharusnya merancang program-program promosi yang menarik, mampu mendidik karyawan-karyawannya supaya bersikap ramah dan mampu memberikan informasi yang jelas. Karyawan tersebut harus dididik untuk dapat menjadi seorang komunikator yang handal, agar mampu menyampaikan pesan perusahaan kepada konsumen secara jelas dan lugas serta mampu menarik konsumen untuk mencari informasi tambahan seputar pesan yang disampaikan oleh perusahaan. Bagi bisnis jasa professional, faktor lokasi nampaknya masih merupakan salah satu penentu kesuksesan penjualan jasa tersebut. Keberadaan bank disuatu 3 M. Nur Rianto Al Arief, Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 170. lokasi yang strategis akan banyak membantu upaya bank dalam menarik nasabah. Namun dalam hal ini bank sering menghadapi kendala mahalnya investasi. Alternatif lain yang dapat ditempuh dalam mengatasi hal itu adalah mendatangi nasabah potensial door to door. Meskipun masih dianggap cukup mahal, tetapi cukup relevan, efektif sekaligus bank dapat melakukan aktivitas promosi melalui program kunjungan ke nasabah personal selling. Dalam hubungan ini, perusahaan harus dapat mengatur strategi yang baik untuk menjalankan promosinya agar proses komunikasi antara produsen dan konsumen berjalan lancar. Dengan menggunakan teknik promosi yang baik diharapkan perusahaan dapat mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan perusahaan. Dalam dunia bisnis ada ungkapan yang mengatakan bahwa suatu kegiatan promosi yang berhasil adalah kegiatan yang mampu menggugah naluri ingin memiliki suatu produk tertentu. Dengan promosi yang sesuai dengan adanya, tentunya akan tercipta brand image, dimana nasabah akan merasa puas terhadap suatu produk yang dipromosikan dan mereka akan datang kembali ke bank tersebut bahkan menginformasikan lagi kepada orang lain. Secara definitif, konsep pemasaran menurut Kotler adalah: Kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari pada pasar sasaran dan pada pemberian kepuasan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien daripada para pesaing. 4 Berbicara tentang promosi, ada banyak cara yang dilakukan bank untuk menarik nasabahnya. Di tengah persaingan industri perbankan yang kian ketat, bank-bank harus memutar otaknya dua kali lebih keras agar bisa memenangkan persaingan. Berbagai cara pun dilakukan mulai dari penawaran produk yang lebih beragam, pelayanan yang lebih prima, promosi yang up to date, sampai hadiah yang besar rewards. Meskipun dari segi keberadaan dan peranan lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang cukup pesat yang ditandai dengan banyak berdirinya lembaga keuangan yang secara operasional menggunakan prinsip bagi hasil atau dikenal dengan prinsip syariah, namun dari segi sosialisasi sistem ekonomi syariah mengenai wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi syariah umumnya hanya dikalangan akademisi dan praktisi lembaga keuangan syariah saja, sedangkan masyarakat bawah belum tentu mengenal dan memahaminya dengan jelas, padahal ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang lebih memberikan daya tawar positif, bukan hanya dari aspek hukum syariah, tetapi juga bisa menjadi sistem ekonomi alternatif yang dapat mendukung proses percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia. 4 Kothler dan Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga, 1997. Edisi 2, jilid 1, h. 16. Mengingat di era globalisasi saat ini dimana tingkat persaingan dibidang ekonomi sangat tinggi, setiap perusahaan baik di bidang produk, jasa, maupun barang, dituntut untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya terhadap produk yang dihasilkan. Titik pusat perhatian sistem organisasi sebuah lembaga keuangan yang besar adalah pada masalah komunikasi, sehingga pekerjaan praktis dari sebuah lembaga keuangan dapat dipantau dan ketepatgunaan yang praktis dari keputusan-keputusan yang diambil dapat diuji kebenarannya. Industri perbankan merupakan industri jasa yang disamping bersifat padat karya juga padat ilmu. Oleh karenanya, pertumbuhan dan perluasan industri perbankan tersebut harus disertai dengan usaha yang professional untuk menyiapkan layanan yang memuaskan nasabah. Kondisi pasar sekarang lebih berorientasi kepada buyers market sehingga perbankan harus mulai berbenah diri dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan kondisi itu lembaga keuangan harus aktif, tidak boleh berdiam diri menunggu nasabah datang, dan untuk itu diperlukan faktor penunjangnya, seperti adanya tenaga kerja yang terampil, sistem organisasi yang baik, sarana yang memadai, serta usaha pemasaran yang efektif dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah. Dalam hubungan ini, perusahaan harus dapat mengatur strategi yang baik untuk menjalankan promosinya agar proses komunikasi antara produsen dan konsumen berjalan lancar. Promosi merupakan kegiatan yang diarahkan kepada konsumen, adapun pengertian promosi menurut Basu Swastha adalah “arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 5 Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama, kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia. 6 Meskipun terdapat perubahan dalam sistem perbankannya, hal itu nampaknya tidak mengurangi loyalitas dari para nasabah lama yang kebanyakan dari mereka dari kalangan Tiong Hoa. Mereka tetap menjadi nasabah yang setia dan menikmati setiap produk Bank Mega Syariah terutama dalam hal produk pembiayaannya. Dalam perkembangan selanjutnya, Bank Syariah Mega tetap konsisten dalam memberikan pelayanan terbaiknya baik itu dari kalangan muslim maupun non muslim. Hal ini sangat menarik mengingat banyaknya masyarakat yang memiliki pandangan bahwa bank syariah adalah bank yang hanya diperuntukan bagi orang muslim. Namun yang menjadi permasalahan adalah sudah efektifkah strategi promosi yang dilakukan oleh bank syariah tersebut ?. 5 Swastha DH Basu.Azas-Azas Marketing, Yogyakarta : Liberty, 1983, h. 8. 6 www.bsmi.co.idProfil-SekilasBSMI.php diakses pada tanggal 15 juli 2010 Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul skripsi “Strategi Promosi PT.Bank Syariah Mega Indonesia Cabang Rawamangun Dalam Meningkatkan Pembiayaan Murabahah ”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah