Implementasi Strategi Promosi Pembiayaan Murabahah Di PT. BSMI Faktor Pendukung Dan Penghambat PT.BSMI Cabang Rawamangun

unit yang didalamnya tergabung antara karyawan bank dan masyarakat yang mampu memasarkan produk pembiayaan murabahah.

B. Implementasi Strategi Promosi Pembiayaan Murabahah Di PT. BSMI

Cabang Rawamangun Dalam penerapan pembiayaan Murabahah sebagai implementasi strategi promosi, PT. Bank Syariah Mega Indonesia sudah sesuai dengan dasar hukum syariah yang tidak bertentangan atau menyimpang dengan nash syar‟i yakni Al- Qur‟an dan As-Sunnah yang merupakan pedoman umat Islam dalam segala hal, baik dalam hubungan dengan Allah SWT maupun dengan manusia. Dalam Al- Qur‟an maupun Sunnah telah dijelaskan bahwa kerja sama dalam pembiayaan harus dilandasi dengan keikhlasan, kerelaan dan mengandung manfaat serta meningkatkan kualitas hidup bagi semua pihak. Target promosi produk pembiayaan murabahah, sesuai dengan visi Bank Mega Syariah yaitu menjadi bank kebanggaan bangsa, maka target promosi Bank Mega Syariah cabang Rawamangun adalah seluruh nasabah baik nasabah spiritual maupun nasabah rasional. a. Nasabah spiritual adalah nasabah yang melihat bank syariah sebagai solusi agar terhindar dari bahaya riba, baik berupa dosa yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat maupun berupa mudharat di dunia yang berwujud kehancuran ekonomi. Bagi kalangan ini keuntungan yang diberikan bank bukan merupakan pertimbangan utama. b. Nasabah rasional adalah nasabah yang menganggap bank syariah sebagai salah satu alternatif instrumen investasi dan saving yang dapat memberikan keuntungan sesuai dengan ekspektasi pragmatis rasional. Bagi nasabah golongan ini isu riba adalah strategi differensiasi dalam marketing. Jika tingkat margin bagi hasil Bank Mega Syariah dibawah tingkat suku bunga bank konvensional , akan terjadi pemindahan dana nasabah rasional pada bank-bank yang menawarkan keuntungan yang lebih besar.

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat PT.BSMI Cabang Rawamangun

Dalam menjalankan roda usahanya sehari-hari, tidak jarang dijumpai dan tidak dapat dihindari permasalahan-permasalahan yang langsung maupun tidak langsung sangat berpengaruh dalam usaha pencapaian tujuan bank. Kelemahan utama bank Islam adalah bahwa bank dengan sistem ini terlalu berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam bank Islam adalah jujur. Dengan demikian, bank Islam sangat rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik, sehingga diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan dari bank Islam. 24 Kelemahan tersebut merupakan hambatan yang dihadapi bank dalam upaya meningkatkan mobilisasi dana dan pemasarannya kepada masyarakat dalam bentuk strategi selama beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan bank 24 Purwata Atmaja, H Karnaen, Drs.MPA dan Antonio H. Muhammad Syafei, M.Ec. Apa dan Bagaimana Bank Islam Jakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992. sangat pesat, pendirian bank dan pembukaan cabang-cabang sehingga persaingan semakin tajam karena banyak produk yang ditawarkan oleh setiap bank. Oleh karenanya setiap bank berupaya membuat produk yang memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda dengan bank lainnya. Bank Mega Syariah yang menawarkan produk pembiayaan khususnya yang berakad murabahah dalam pelaksanaannya menghadapi berbagai faktor kelemahan dan sekaligus hambatan-hambatannya yang membutuhkan pemikiran untuk mendapatkan pendukungnya. Faktor pendukung dan hambatan yang dihadapi Bank Mega Syariah cabang Rawamangun dalam memasarkan produk pembiayaannya khususnya murabahah adalah sebagai berikut : a. Tingkat korporasi. Faktor pendukung strategi promosi produk-produk Bank Mega Syariah adalah kesuksesan perusahaan untuk me-maintain brand korporasi institusi yang selama beberapa tahun terakhir memperoleh predikat bank yang memiliki produk dan pelayanan terbaik. Bank Mega Syariah termasuk perusahaan yang masuk dalam 100 Superbrand. Semua produk Bank Mega Syariah akan direspon oleh masyarakat sebagai produk yang halal dan sesuai dengan ketentuan syariah Islam, dan sebagai pengingat bahwa masyarakat di Jakarta Timur memiliki tingkat religiusitas yang cukup tinggi, terindikasi dari jumlah kuota haji Jakarta Timur lebih besar dari wilayah Jakarta lainnya. Hal tersebut dapat diraih karena adanya komitmen pihak perusahaan untuk terus-menerus melakukan inovasi sambil terus berkomunikasi dengan para ulama yang kompeten di bidangnya. Sedangkan faktor penghambat strategi promosi adalah semakin banyaknya kompetitor yang masuk dalam industri perbankan syariah. Diihat dari kaca mata keumatan banyaknya kompetitor menunjukkan makin meningkatnya kesadaran umat akan pentingnya kembali pada ajaran Islam, di sisi institusi perbankan syariah khususnya Bank Mega Syariah, semakin banyaknya pemain di Industri ini menjadikan pihak korporasi lebih cerdas me-manage organisasinya dan differensiasi produk-produk yang ditawarkannya. Seperti pembagian organisasi yaitu : unit penghimpunan dana bank reguler dengan unit pembiayaan khusus menangani berbagai bentuk pembiayaan. Dengan adanya pembagian tersebut maka baik proses penghimpunan dana maupun penyaluran dana pembiayaan dapat dilakukan lebih fokus dan dilakukan secara profesional. b. Tingkat Unit Bisnis. Faktor pendukung di tingkat implementasi ini adalah strategi dan kebijakan promosi produk pembiayaan yang telah dikemas dengan rapi dan membudaya seperti telah dijelaskan pada bagian implementasi, pembentukan unit pembiayaan yang profesional dan tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia sehingga mempermudah akselerasi dalam penjualan di tingkat unit bisnis. Apalagi sangat jarang bank-bank khususnya bank syariah yang memiliki orientasi bisnis di sektor mikro seperti yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah. Faktor penghambat strategi promosi produk pembiayaan di tingkat unit bisnis adalah masalah kemapanan unit pembiayaan yang relatif baru beroperasi tahun 2008 sehingga perlu pembenahan manajemen yang lebih baik. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam penjualan juga menjadi masalah. Seperti telah dijelaskan diatas, penawaran produk pembiayaan dengan akad murabahah melibatkan banyak sekali tenaga-tenaga penjual marketer. Ketergantungan pada tenaga-tenaga penjual ini sebenarnya merupakan faktor pendukung yang luar biasa, namun jika tidak disertai maintenance yang memadai dari pihak unit bisnis dapat berakibat pada menurunnya tingkat permintaan. Untuk mengatasi hal tersebut, Bank Mega Syariah dalam recruitmentnya lebih mengutamakan tenaga-tenaga penjual yang memiliki pengalaman dalam penjualan produk-produk khususnya produk pembiayaan. Namun berkaitan dengan masalah sumber daya manusia di bidang perbankan dan bank-bank lainnya maka hal itu dapat menjadi kendala tersendiri bagi Bank Mega Syariah. Kendala lain yang dihadapi adalah masalah pricing untuk kategori produk tertentu termasuk Murabahah yang relatif lebih mahal sehingga mengharuskan pihak marketing untuk lebih piawai dalam penawaran produk-produknya.

D. Evaluasi dan Analisa