Persepsi Dukungan Organisasi 6 Komitmen Organisasi 8 Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi 10 Kerangka Berpikir 12 Hipotesis 12 Rancangan Penelitian 13 Subjek Penelitian 13 Variabel dan Instrumen Penelitian 13 Prosedur dan Anali

v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i SURAT PERNYATAAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vi DAFTAR LAMPIRAN vii ABSTRAK 1 LATAR BELAKANG 2 LANDASAN TEORI 6

1. Persepsi Dukungan Organisasi 6

2. Komitmen Organisasi 8

3. Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi 10

4. Kerangka Berpikir 12

5. Hipotesis 12

METODE PENELITIAN 13

1. Rancangan Penelitian 13

2. Subjek Penelitian 13

3. Variabel dan Instrumen Penelitian 13

4. Prosedur dan Analisa Data Penelitian 15

HASIL PENELITIAN 16 DISKUSI 17 SIMPULAN DAN IMPLIKASI 20 REFERENSI 21 LAMPIRAN 23 vi DAFTAR TABEL Tabel 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi Dukungan Organisasi 14 Tabel 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Komitmen Organisasi 15 Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian 16 Tabel 4. Tabel Perhitungan T-Score Skala Persepsi Dukungan Organisasi 16 Tabel 5. Tabel Perhitungan T-Score Skala Komitmen Organisasi 16 Tabel 6. Kenormalan Data 17 Tabel 7. Korelasi Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi 17 vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Blueprint 23 Lampiran 2 Skala Penelitian 28 Lampiran 3 Hasil Penelitian Output SPSS 33 Lampiran 4 Hasil Tryout Output SPSS 35 Lampiran 5 Hasil Input Analisis SPSS 41 Lampiran 5 Input Penelitian Skala Komitmen Organisasi 45 Lampiran 6 Input Penelitian Skala Persepsi Dukungan Organisasi 48 Lampiran 7 Input Tryout Skala Persepsi Dukungan Organisasi 51 Lampiran 8 Input Tryout Skala Komitmen Organisasi 53 Lampiran 9 Surat-surat perijinan penelitian 55 1 HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN Muhammad Arya Samudra Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang AndraArya619gmail.com Komitmen organisasi merupakan topik yang selalu menjadi acuan maupun tinjauan yang dilihat baik bagi pihak manajemen dalam organisasi tersebut maupun seorang peneliti yang memfokuskan penelitian pada perilaku manusia. Komitmen organisasi merupakan keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha bagi pencapaian tujuan organisasi. Persepsi dukungan organisasi adalah persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi memberi dukungan kepada karyawan dan sejauh mana kesiapan organisasi dalam memberikan bantuan saat dibutuhkan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan menggunakan teknik pengambilan sample total sampling dan menggunakan teknik analisa korelasional product moment dengan sampel 115 responden. Hasil pengujian korelasi menunjukkan nilai korelasi r sebesar 0,606 dengan signifikansi p = 0,000 P 0,05. Hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi. Kata Kunci: Komitmen Organisasi, Persepsi Dukungan Organisasi, Karyawan Organization Commitment constituting a topic of which have always been reference and a review that seen good for the management in of these organizations and a researcher that focuses research on human behavior. Commitment organization is the wishes of organization to keep its membership in organization and willing to work for the achievement of a goal organization. Perceived Organization Support is the perception employees about the extent to which organization providing support to an employee and the extent to which readiness organization in providing aid when needed. This research is quantitative correlational research with using a total sampling technique sample and using product moment correlation technique analysis from the 115 respondents. The result of testing correlation shows the correlation r 0,606 with significance p = 0,000 P 0,05. The result show there is a positive connection between Perceived Organization Support with Organization Commitment. Keywords : Organization Commitment , Perceived Organization Support , Employee 2 Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh keberhasilan para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Para karyawan inilah yang akhirnya menjadi pelaksana kegiatan dalam organisasi dan mempunyai peranan yang penting dalam usaha mencapai tujuan organisasi tersebut, maka sangat disayangkan bila dalam kenyataannya pemanfaatan karyawan selaku sumber daya manusia belum optimal. Persaingan baru di abad 21 merupakan perpaduan antara resolusi di bidang teknologi dengan fenomena globalisasi yang membutuhkan respon strategik dari para manajer Colakoglu dkk, 2010. Kondisi perekonomian yang tidak menentu, krisis finansial, dan resesi global yang terjadi di masa dekade awal abad ke-21, membuat organisasi dihadapkan pada suatu tantangan yang sangat besar. Persaingan bisnis yang semakin ketat tersebut mengharuskan organisasi untuk dapat lebih adaptif dengan melakukan perubahan-perubahan, menggunakan berbagai pendekatan baru dalam proses kerja yang lebih efektif dan efisien, serta mencoba berbagai strategi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan dan nilai-nilai pelanggan yang sudah bergeser. Dengan adanya persaingan berskala global menyebabkan perubahan terhadap kebijakan tradisional, seperti jaminan untuk tetap bekerja, senioritas dan kompensasi yang semakin diabaikan oleh perusahaan yang membuat perusahaan perlu mempertimbangkan realita-realita yang terjadi dan dampaknya terhadap karyawan dan perusahaan Saimir Jonida, 2013. Secara umum, perusahaan akan menghargai dedikasi dan loyalitas karyawannya. Karyawan yang secara emosional berkomitmen pada organisasinya akan menunjukkan performansi kerja yang tinggi, mengurangi tingkat ketidakhadiran dan kemungkinan yang rendah untuk berhenti dari pekerjaan, sebaliknya karyawan secara umum juga akan melihat bagaimana komitmen karyawan pada organisasi terhadap mereka, gaji, dan promosi serta akses terhadap informasi organisasi Fischer, 2005. Karyawan dengan komitmen organisasi yang tinggi memiliki perbedaan sikap dibandingkan yang berkomitmen rendah Greenberg, 1996. Komitmen organisasi yang tinggi menghasilkan performa kerja, rendahnya tingkat absen, dan rendahnya tingkat keluar-masuk turnover karyawan. Terdapat riset yang telah dilakukan peneliti sebelumnya pada CV.X yakni berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik CV. X dan Kepala Human Resource Development HRD, serta berdasarkan data yang didapat dari HRD pada awal Maret 2013, ditemukan hampir setiap bulan ada karyawan bidang produksi yang memutuskan untuk berhenti bekerja. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi para karyawan keluar. Berdasarkan survey awal yang diberikan pada 22 karyawan bagian produksi menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang keluar dikarenakan memiliki komitmen organisasi yang rendah 45,5, gaji yang kurang sesuai 27, bobot pekerjaan berlebihan 13,6, hubungan atasan dengan bawahan yang kurang baik 4,5, usia masih terlalu muda 4,5, dan dikarenakan merasa bakat serta kemampuannya kurang sesuai 4,5. Anggie, 2014 Komitmen organisasi mendorong karyawan untuk mempertahankan pekerjaannya dan menunjukkan hasil yang seharusnya Greenberg, 1996. Sebaliknya, komitmen karyawan yang 3 rendah memiliki dampak negatif. Setiap organisasi akan mengalami kesulitan jika komitmen karyawannya rendah. Karyawan dengan komitmen yang rendah tidak akan memberikan yang terbaik kepada organisasi dan dengan mudahnya keluar organisasi. Selain itu, karyawan dengan komitmen organisasi yang rendah dapat menciptakan suasana tegang dan memicu konflik. Dalam mempertahankan komitmen karyawan pada organisasi, penghargaan intrinsik merupakan salah satu hal penting dalam komitmen karyawan. organisasi yang menyediakan kesempatan pencapaian prestasi bagi karyawan akan berdampak signifikan terhadap perilaku dan komitmennya pada organisasi. Terdapat pula penelitian lainya yang kenyataannya masih ada perusahaan yang mempunyai sumber daya manusia dengan komitmen organisasi rendah. Seperti yang terjadi pada PT X Textile Pekalongan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada manager personalia, perusahaan tersebut memiliki 25 orang karyawan tetap dan 300 orang karyawan kontrak. Dari data yang diberikan oleh PT X Textile Pekalongan, didapatkan hasil bahwa dalam dua tahun terakhir terdapat 69 karyawan resign sebelum masa kontrak berakhir dengan rincian, tahun 2010 terdapat 24 karyawan resign dan tahun 2011 terdapat karyawan 45 karyawan resign dari total jumlah karyawan sebanyak 300 orang. Kemudian jika dilihat dari presentase kehadiran karyawan, pada tahun 2010 terdapat 26,75 karyawan dari total jumlah karyawan 300 orang yang tidak hadir karena cuti dan tahun 2011 terdapat 28 karyawan dari total jumlah karyawan 300 orang yang tidak hadir dengan alasan ada keperluan keluarga. Peneliti juga melakukan wawancara kepada Kepala Personalia PT.X Textile Pekalongan, secara administratif, sebagian besar karyawan resign karena mendapatkan pekerjaan dan juga salary yang lebih tinggi di perusahaan lain. Kemudian banyak karyawan tidak hadir karena cuti yang terlalu lama dan ada pula yang beralasan keperluan keluarga yang terlalu sering. Primananda, 2012 Melihat kondisi tersebut, peneliti pun melakukan wawancara kepada bagian rekrutmen PT. Bank Danamon, Tbk Surabaya terkait masalah komitmen organisasi yang dimiliki karyawan di bagian sales marketing. Dan hasilnya, dari bulan Januari 2015 sampai dengan September 2015 terjadi turnover yang cukup tinggi yakni dari total jumlah karyawan sebanyak 590 orang, sebanyak 90 orang yang resign dengan berbagai alasan. Alasan keluar tersebut yakni dengan alasan pribadi sebanyak 43 orang 44,7 ; alasan tidak lulus sebanyak 7 orang 7,2 ; alasan tidak memenuhi target sebanyak 2 orang 2,08 ; alasan mangkir sebanyak 9 orang 9,3 ; alasan melanjutkan sekolah sebanyak 2 orang 2,08 ; alasan usaha sendiri sebanyak 14 orang 14,5 ; dan alasan pindah ke perusahaan lain sebanyak 19 orang 19,7 . Tidak hanya itu, dengan adanya isu pengurangan karyawan besar-besaran di bank danamon ini dapat mempengaruhi komitmen organisasi karyawan yang bekerja serta dapat berpengaruh juga pada persepsi dukungan organisasi karyawan mengenai hal tersebut. Namun komitmen adalah sebagai bentuk sikap yang cenderung tidak menetap atau fluktuatif dimana komitmen dapat sewaktu-waktu mengalami perubahan meskipun terdapat isu pengurangan karyawan tersebut. Begitu pula mengenai persepsi dukungan organisasi yang didalamnya terdapat rasa aman dalam bekerja dimana hal ini dapat mengancam karir karyawan. Hal ini juga dapat memunculkan persepsi positif maupun persepsi negatif. 4 Hal tersebut tentunya memiliki pengaruh yang cukup besar bagi perusahaan dimana perusahaan akan mengalami kerugian jika banyak karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang rendah. Jika komitmen organisasi karyawan rendah maka kinerja menjadi menurun, absensi meningkat dan resign pun meningkat. Akibatnya perusahaan harus berulang kali melakukan rekruitmen karyawan apabila banyak karyawan yang resign sehingga meningkatkan biaya operasional. Produktivitas menjadi tidak optimal karena kinerja karyawan tidak maksimal. Oleh karena itu komitmen organisasi ini merupakan topik yang selalu menjadi acuan maupun tinjauan yang dilihat baik bagi pihak manajemen dalam organisasi tersebut maupun seorang peneliti yang memfokuskan penelitian pada perilaku manusia dimana sebuah komitmen itu sangat penting dimiliki oleh karyawan, karena munculnya komitmen dapat menunjukkan seberapa jauh tanggung jawab karyawan terhadap organisasinya yang diwujudkan melalui aktivitasnya. Menurut Eisenberger 2004 dukungan organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi, memberikan dukungan, dan peduli pada kesejahteraan mereka. Colakoglu, Culha, dan Atay 2010 dalam jurnalnya menyebutkan bahwa dukungan organisasi memiliki arti sejauh mana organisasi menghargai kontribusi karyawan dan peduli terhadap kesejahteraan mereka. Teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Eisenberger dan Rhoades 2002, bahwa terdapat tiga kategori utama persepsi dukungan organisasi. Tiga kategori tersebut meliputi: 1 keadilan yang meliputi aspek kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan dan dan keadilan dalam kebijakan formal, 2 dukungan atasan mencakup aspek kesediaan atasan membantu mengatasi masalah pekerjaan dan sikap atasan terhadap ide-ide karyawan, 3 penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan yang meliputi gaji, pengakuan, promosi, keamanan dalam bekerja, kemandirian, pelatihan, respon terhadap karyawan yang menghadapi masalah. Konstruksi persepsi dukungan organisasi PDO menangkap esensi dari pertukaran sosial dalam hubungan kerja. PDO mengacu pada keyakinan luas yang dimiliki karyawan mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi dan peduli terhadap kesejahteraan karyawannya Eisenberger, Huntington, Hutchison, Sowa, 1986. Adapula aspek-aspek yang mempengaruhi PDO menurut sigit 2003 diantaranya yakni : 1 Hallo effect, dimana hal ini dapat memberikan tambahan penilaian judgement kepada seseorang atau sesuatu yang masih bertalian dengan hasil persepsi yang telah dibuat. 2 Atribution, dimana hal ini mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri yang merupakan proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. 3 Stereotyping, dimana hal ini memberi memberi sifat kepada seseorang semata-mata atas dasar sifat yang ada pada kelompok, rasa tau bangsa secara umum sebagaimana pernah di dengar atau diketahui dari sumber lain. 4 Projection, dimana hal ini adalah suatu mekanisme meramal, apa yang akan dilakukan oleh orang yang dipersepsi, dan sekaligus orang yang mempersepsi itu melakukan persiapan pertahanan untuk melindungi dirinya terhadap apa yang akan diperbuat orang yang di persepsi. 5 Terjadi perbedaan hasil pada penelitian Aube et al., 2007 dengan studi-studi terdahulu mengenai hubungan persepsi dukungan organisasi dan komitmen continue. Studi terdahulu Rhoades Eisenberger, 2002 menemukan adanya hubungan negatif antara persepsi dukungan organisasi dan komitmen continue, sedangkan Aube et al. 2007 menemukan bahwa persepsi dukungan organisasi tidak berhubungan dengan komitmen continue. Berbagai alasan dikemukakan untuk mendukung hasil penelitiannya, menurut Aube et al. 2007 perbedaan hasil ini salah satunya disebabkan karena organisasi yang dipilih peneliti untuk melakukan penelitiannya yaitu pada lingkungan penjara merupakan satu dari organisasi inti di daerah tersebut, sehingga itu memungkinkan bahwa karyawan merasakan hanya ada sedikit alternatif opsi pekerjaan di luar sehingga tanpa memperhatikan level dukungan organisasi yang diterimanya mereka sudah merasa memiliki level yang tinggi dari komitmen continue dengan sendirinya. Isicontent dari pekerjaan karyawan penjara yang hanya menawarkan sangat sedikit kesempatan untuk mengembangkan keahlian yang bisa diterapkan di organisasi lain sehingga mengurangi kapasitas dukungan organisasi juga menjadi alasan terjadi perbedaan hasil penelitian hubungan persepsi dukungan organisasi dan komitmen continue yang dilakukan Aube et al. 2007 dengan studi-studi terdahulu. Adapun penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Aube et al., 2007 dengan mencoba mengaplikasikan dengan lingkungan kerja yang berbeda yang ada di Indonesia. Dengan demikian peneliti menggunakan subjek karyawan PT. Bank Danamon, Tbk bagian marketing karena banyak sekali karyawan marketing yang mengundurkan diriresign di PT. Bank Danamon, Tbk ini dibandingkan pada bagian lain. Adapula peneliti lain yang mengemukakan mengenai komitmen organisasi pada karyawan yakni karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi dengan upaya loyalitas yang ditunjukannya, merasa pantas untuk mendapatkan keuntungan dan penghargaan social yang nyata Mowday, Porter, Steers, 1982. Teori dukungan organisasi yang dikemukakan oleh Eisenberger, Huntingtin, Hutchison, dan Sowa 1986 menemukan bukti yang kuat terhadap hubungan timbal balik ini, dimana karyawan membalas dukungan organisasi yang diterima melalui komitmen mereka terhadap organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini bahwa pada dasarnya perusahaan dapat mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organiasasi pada karyawan dan hal ini perusahaan mampu mencari sebuah solusi atau penyelesaian dan memperbaiki mutu kualitas sumber daya manusia. Persepsi Dukungan Organisasi PDO Persepsi Dukungan Organisasi PDO dapat didefinisikan sebagai persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi memberi dukungan kepada karyawan dan sejauh mana kesiapan organisasi 6 dalam memberikan bantuan saat dibutuhkan. Menurut Eisenberger dan Rhoades 2002 bahwa Persepsi Dukungan Organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli pada kesejahteraan mereka. Persepsi Dukungan Organisasi juga dianggap sebagai sebuah keyakinan global yang dibentuk oleh tiap karyawan mengenai penilaian mereka terhadap kebijakan dan prosedur organisasi yang dibentuk berdasarkan pada pengalaman mereka terhadap kebijakan dan prosedur organisasi, penerimaan sumber daya, interaksi dengan agen organisasinya misalnya supervisor dan persepsi mereka mengenai kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan mereka. Berdasarkan penelitian Eisenberger, et al., 2011 menyatakan bahwa karyawan menganggap pekerjaan mereka sebagai hubungan timbal balik yang mencerminkan ketergantungan relatif yang melebihi kontrak formal dengan organisasinya yang berarti bahwa karyawan dan organisasi terlibat dalam hubungan timbal balik. Karyawan melihat sejauh mana organisasi akan mengakui dan menghargai usaha mereka, mendukung kebutuhan socio-emotional mereka dan sebagai karyawan mereka akan memperlakukan organisasinya dengan baik. Sedangkan Menurut Robbins 2008 : 103 dukungan organisasi yang dirasakan adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin organisasi mengahargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka. Kecuali jika manajemen tidak mendukung bagi karyawan, karyawan dapat melihat tugas-tugas tersebut sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan dan memperlihatkan hasil kerja yang tidak efektif untuk organisasi. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PDO adalah sejauh mana dukungan organisasi yang dirasakan karyawan atas kontribusi mereka terhadap organisasi dan kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan karyawan yang akan mempengaruhi dukungan karyawan terhadap organisasinya. Aspek yang mempengaruhi Persepsi Dukungan Organisasi PDO Sigit 2003 menjelaskan beberapa faktor kompleks yang masuk dalam persepsi di antaranya: 1 Hallo Effect ialah memberikan tambahan penilaian judgement kepada seseorang atau sesuatu yang masih bertalian dengan hasil persepsi yang telah dibuat. Hallo effect juga dapat diartikan adanya atau hadirnya sesuatu, sehingga kesimpulan yang dibuat tidak murni. 2 Attribution, Atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. Ada dua jenis atribusi yaitu atribusi disposisional, yang menganggap perilaku seseorang berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi, atau kemampuan, dan atribusi situasional yang menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain. 3 Stereotyping ialah memberi sifat kepada seseorang semata-mata atas dasar sifat yang ada pada kelompok, rasa tau bangsa secara umum sebagaimana pernah di dengar atau diketahui dari 7 sumber lain. Stereotype menghubungkan ciri yang baik atau tidak baik pada orang yang sedang dinilai. 4 Projection, ialah suatu mekanisme meramal, apa yang akan dilakukan oleh orang yang dipersepsi, dan sekaligus orang yang mempersepsi itu melakukan persiapan pertahanan untuk melindungi dirinya terhadap apa yang akan diperbuat orang yang di persepsi. Dimensi Persepsi Dukungan Organisasi PDO Rhoades dan Eisenberger 2002 mengindikasikan bahwa 3 kategori utama yang dipersepsikan oleh karyawan memiliki hubungan dengan Persepsi Dukungan Organisasi. Ketiga kategori utama ini adalah sebagai berikut : 1 Keadilan Keadilan prosedural menyangkut cara yang digunakan untuk menentukan bagaimana mendistribusikan sumber daya di antara karyawan. Greenberg, dalam Rhoades Eisenberger 2002. Shore dan Shore dalam Rhoades Eisenberger, 2002 menyatakan bahwa banyaknya kasus yang berhubungan dengan keadilan dalam distribusi sumber daya memiliki efek kumulatif yang kuat pada Persepsi Dukungan Organisasi dimana hal ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan. Cropanzo dan Greenberg dalam Rhoades Eisenberger, 2002 membagi keadilan prosedural menjadi aspek keadilan struktural dan aspek sosial. Aspek struktural mencakup peraturan formal dan keputusan mengenai karyawan. Sedangkan aspek sosial seringkali disebut dengan keadilan interaksional yang meliputi bagaimana memperlakukan karyawan dengan penghargaan terhadap martabat dan penghormatan mereka. 2 Dukungan supervisor Karyawan mengembangkan pandangan umum tentang sejauh mana atasan menilai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka Kottke Sharafinski, dalam Rhoades Eisenberger, 2002. Karena atasan bertindak sebagai agen dari organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahan, karyawan pun melihat orientasi atasan mereka sebagai indikasi adanya dukungan organisasi Levinson dkk., dalam Rhoades Eisenberger, 2002. 3 Penghargaan Organisasi dan Kondisi Pekerjaan Bentuk dari penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Pelatihan. Pelatihan dalam bekerja dilihat sebagai investasi pada karyawan yang nantinya akan Persepsi Dukungan Organisasi Wayne dkk., dalam Rhoades Eisenberger, 2002. b. Gaji, pengakuan, dan promosi. Sesuai dengan teori dukungan organisasi, kesempatan untuk mendapatkan hadiah gaji, pengakuan, dan promosi akan meningkatkan kontribusi karyawan dan akan meningkatkan Persepsi Dukungan Organisasi Rhoades Eisenberger, 2002. c. Keamanan dalam bekerja. Adanya jaminan bahwa organisasi ingin mempertahankan keanggotaan di masa depan memberikan indikasi yang kuat terhadap Persepsi Dukungan Organisasi Griffith dkk., dalam Eisenberger and Rhoades, 2002. 8 d. Peran stressor. Stress mengacu pada ketidakmampuan individu mengatasi tuntutan dari lingkungan. Stres terkait dengan tiga aspek peran karyawan dalam organisasi yang berkorelasi negatif dengan Persepsi Dukungan Organisasi, yaitu: tuntutan yang melebihi kemampuan karyawan bekerja dalam waktu tertentu work-overload, kurangnya informasi yang jelas tentang tanggung jawab pekerjaan role-ambiguity, dan adanya tanggung jawab yang saling bertentangan role-conflict Lazarus Folkman, dalam Rhoades Eisenberger, 2002. Komitmen Organisasi Menurut Mowday et, all 1986, komitmen organisasi adalah keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organiasasi dan bersedia berusaha bagi pencapaian tujuan organisasi. Relly, C.O Chatman 1986 menyebutkan komitmen karyawan pada organisasi sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi meliputi keterlibatan dalam bekerja, kesetiaan individu, dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi. Komitmen organisasi terbangun apabila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi antara lain ; identifikasi identification yaitu pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi, keterlibatan involvement yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atauperasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan dan loyalitas loyalty yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal. Mathis Jackson 2009 mendefinisikan komitmen adalah tingkatan dimana individu yakin dan menerima tujun dalam organisasi, serta memiliki keinginan untuk tinggal bersama organisasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah keinginnan dan kepercayaan individu dalam mempertahankan keanggotaan serta adanya usaha atau keterlibatan individu untuk mencapai tujuan didalam organisasi Meyer dan Allen Sopiah, 2008 merumuskan suatu definisi mengenai komitmen dalam berorganisasi sebagai suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi. Dari definisi-definisi di atas, diketahui bahwa komitmen organisasi merupakan sebuah proses terus menerus berlanjut dimana partisipan organisasi mengungkapkan perhatian untuk organisasi, dan sikap tentang loyalitas karyawan kepada organisasi mereka dan keinginan untuk bertahan menjadi karyawan dalam organisasi tersebut. Bentuk-bentuk Komitmen Organisasi Meyer, Allen dan Smith Sopiah, 2008 menyatakan bahwa ada 3 tiga komponen komitmen organisasi, yaitu: 9 1. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional 2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. 3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Aspek Komitmen Organisasi Aspek komitmen organisasi menurut Mowday et, al 1986 : 1. Ada keyakinan dan penerimaan yang kuat pada nilai-nilai organisasi 2. Bersedia untuk berusaha keras atas nama organisasi 3. Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi Menurut Steers Porter Sopiah, 2008 terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen anggota organisasi antara lain : 1. Faktor personal yang meliputi job expectations, psychological contract, job choice factor, karakteristik personal. Keseluruhan faktor ini akan membentuk komitmen awal. 2. Faktor organisasi, meliputi initial works experiences, job scope, supervision, goal consistency organizational. Semua faktor itu akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab. 3. Faktor diluar organisasi, yang meliputi availability of alternative jobs. Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain. Bila karyawan mendapat pekerjaan yang lebih baik dari yang telah didapatnya saat ini, tentunya karyawan akan meninggalkan perusahaan tersebut. Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi PDO dengan Komitmen Organisasi Didalam sebuah organisasi tentunya terdapat dukungan organisasi yang diberikan kepada karyawan. Hal itu merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh karyawan yang biasa disebut Persepsi Dukungan Organisasi PDO. PDO dapat dikategorikan yakni Positif dan negatif. Menurut Rhoades dan Eisenberger 2002 Persepsi Dukungan Organisasi PDO memiliki 3 dimensi yang meliputi dimensi keadilan, dimensi dukungan supervisor dan dimensi penghargaan organisasi serta kondisi pekerjaan. Pada kategori PDO Positif, karyawan mempersepsi dukungan yang diberikan organisasi seperti adanya bentuk kepedulian yang telah ditunjukkan organisasi terhadap kesejahteraan karyawan tersebut, adanya pengarahan, evaluasi dan motivasi yang ditunjukkan oleh 10 supervisor kepada karyawan dan adanya bentuk penghargaan yang diberikan oleh organisasi seperti adanya pelatihan, pemberian promosi, pemberian gaji yang sesuai dengan kontribusi karyawan, adanya fasilitas yang memadai serta adanya keamanan dalam bekerja. Dengan adanya kesesuaian bentuk kepedulian yang ditunjukkan organisasi maka karyawan akan merasa dihargai oleh organisasi. Lalu dengan adanya pengarahan, evaluasi dan motivasi dari supervisor, karyawan akan merasa dibutuhkan oleh organisasi dan karyawan akan bekerja dengan sepenuh hati. Kemudian dengan sesuainya bentuk penghargaan yang diberikan organsasi seperti pelatihan, gaji, fasilitas dan keamanan dalam bekerja maka karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja yang hal tersebut belum tentu didapatkannya di organisasi lain. Sehingga mengakibatkan karyawan akan memunculkan keyakinan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi, mampu menerima dan yakin terhadap nilai-nilai organisasi, dan bersedia bekerja ekstra keras atas nama organisasi. Hal itu dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki komitmen organisasi tinggi. Namun sebaliknya pada kategori PDO negatif, karyawan akan mempersepsi dukungan yang diberikan organisasi seperti tidak adanya bentuk kepedulian yang ditunjukkan organisasi terhadap kesejahteraan karyawan, tidak adanya pengarahan, evaluasi maupun motivasi yang ditunjukkan oleh supervisor kepada karyawan, dan kurang adanya bentuk penghargaan yang diberikan organisasi seperti tidak adanya pelatihan, tidak adanya promosi, gaji yang tidak sesuai dengan kontribusi atau kinerja karyawan, fasilitas yang kurang memadai serta tidak adanya keamanan dalam bekerja. Akibat dari kurang adanya bentuk dukungan yang diberikan organisasi kepada karyawan seperti tidak adanya bentuk kepedulian yang ditunjukkan organisasi mengakibatkan karyawan akan merasa tidak dihargai oleh organisasi. Kemudian dengan tidak adanya pengarahan, evaluasi dan motivasi yang diberikan oleh supervisor akan berdampak pada karyawan akan merasa diacuhkan oleh organisasi yang berakibat karyawan akan bekerja dengan asal-asalan. Serta dengan tidak sesuainya bentuk penghargaan yang diberikan organisasi seperti tidak adanya pelatihan, gaji yang tidak sesuai dengan kontribusi karyawan, fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya keamanan dalam bekerja, maka karyawan akan cenderung merasa bosan dalam bekerja dan akan selalu menuntut kepada organisasi karena tidak mendapatkan yang sesuai dengan kontribusi karyawan. Sehingga dapat mengakibatkan karyawan tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi dan tidak ingin bertahan lama didalam organisasi yang berujung pada ketidaknyamanan karyawan untuk tetap bekerja di organisasi tersebut yang dapat memunculkan keinginan untuk resign atau keluarnya karyawan dari organisasi tersebut. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki komitmen organisasi rendah. 11 Kerangka Berpikir Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini yakni bahwa ada hubungan Positif dan signifikan antara Persepsi Dukungan Organisasi PDO dengan komitmen organisasi karyawan. PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI  Karyawan merasa dihargai oleh organisasi  Karyawan merasa dibutuhkan oleh organisasi yang berimbas pada karyawan akan bekerja dengan sepenuh hati  Karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan dapat bekerja dengan sepenuh hati yang hal tersebut belum tentu didapatkannya di organisasi lain Memunculkan keyakinan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi Komitmen Organisasi Tinggi  Karyawan merasa tidak dihargai oleh organisasi  Karyawan merasa diacuhkan oleh organisasi yang berakibat karyawan akan bekerja dengan asal- asalan  Karyawan merasa bosan dalam bekerja dan akan selalu menuntut kepada organisasi karena tidak mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan kontribusi karyawan Tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi dan tidak ingin bertahan lama didalam organisasi yang berujung pada ketidaknyamanan karyawan untuk tetap bekerja di organisasi yang dapat memunculkan keinginan untuk resign atau keluarnya karyawan dari organisasi Komitmen Organisasi Rendah POSITIF NEGATIF 12 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang dikumpulkan pada penelitian tipe kuantitatif berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat dikuantifikasikan, dan diolah dengan menggunakan teknik statistik Sugiyono, 2014. Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat. Hal ini dapat dilakukan karena penelitian korelasional juga merupakan upaya untuk menerangkan dan meramalkan sesuatu kejadian Sugiyono, 2014. Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan karyawan yang bekerja di PT. Bank Danamon di bagian marketing yang berjumlah 115 orang. Alasan peneliti memilih karakteristik tersebut agar diperoleh subjek yang homogen berdasarkan tempat penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara teknik Total Sampling yakni dilakukan dengan mengambil seluruh sampel dalam populasi tersebut sebagai subjek penelitian Sukmadinata, 2008. Variabel dan Instrumen Penelitian Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi dukungan organisasi PDO dan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu komitmen organisasi. Persepsi dukungan organisasi dalam penelitian ini mengacu pada teori Rhoades dan Eisenberger 2002. Persepsi dukungan organisasi adalah keyakinan umum yang dimiliki karyawan mengenai sejauhmana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka yang didasari dari dimensi PDO antara lain dimensi keadilan, dan dukungan supervisor serta penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan. Dimensi keadilan sebagai bentuk kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan karyawan yang dapat dilihat melalui aspek strukural yang mencakup peraturan formal dan keputusan mengenai karyawan dan aspek social yang meliputi bagaimana memperlakukan karyawan dengan penghargaan. Dimensi dukungan supervisor menjelaskan bahwa sejauh mana atasan menilai kontribusi karyawan dan memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahan. Dan dimensi penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan menjelaskan mengenai bentuk-bentuk penghargaan yang layak diterima karyawan seperti adanya pelatihan, pemberian gaji, pengakuan dan promosi serta keamanan dalam bekerja. Peneliti menggunakan skala milik Rhoades dan Eisenberger 2002 yang pada awalnya masih dalam bentuk Bahasa Inggris. Lalu peneliti melakukan alih Bahasa ke Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami. Didalamnya terdapat pernyataan yang terdiri dari 3 dimensi yaitu keadilan, dukungan supervisor, serta penghargaan dan kondisi pekerjaan yang diukur secara terpisah. Skala 13 ini terdiri dari empat pilihan pernyataan yaitu sangat setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Alat ukur ini terdiri dari 36 item yang didalamnya untuk mengukur kepedulian organisasi terhadap karyawan. Pengukuran ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang dapat dilihat dari skor hasil skala tersebut yang dibedakan menjadi 2 item yakni item Positif favourable dan item negatif unfavourable. Selanjutnya peneliti melakukan uji cobaTryout pada skala ini dan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 1. Uji Validitas dan Reliabilitas skala Persepsi Dukungan Organisasi Skala Jumlah Item Valid Indeks Validitas Indeks Reliabilitas PDO 36 0,329 – 0,737 0,950 Hasil dari ujicobaTryout Skala PDO milik Rhoades dan Eisenberger 1990 menyatakan bahwa dari total jumlah item sebanyak 36 item, semua dinyatakan valid dan reliabel dengan satu kali pengujian dengan indeks validitas sebesar 0,329 – 0,737 dan indeks reliabilitas sebesar 0,950 dengan menggunakan R tabel sebesar 0,273. Komitmen organisasi adalah perasaan yang memiliki arti sebagai penerimaan kuat individu terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, sehingga individu akan berusaha untuk berubah karena adanya hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di organisasi sehingga mampu mencapai tujuan organisasi, yang dapat dipengaruhi oleh faktor personal, faktor organisasi dan faktor non personal. Penelitian ini menggunakan instrument milik Ingarianti, TM 2014 yang didalam komitmen organisasi itu sendiri memiliki tiga aspek yaitu kepercayaan yang kuat dan penerimaan dari tujuan dan nilai-nilai organisasi, Kesediaan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh atas nama organisasi, serta Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotan dalam organisasi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala, yaitu jenis skala likert. Skala ini mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala social Riduwan, 2003. Pada komitmen organisasi skala yang digunakan adalah skala likert yang dibedakan berdasarkan item Positif favourable dan item negatif unfavourble dengan tujuan untuk memperoleh skor yang didapat dari hasil skala tersebut. Skala komitmen organisasi ini memiliki total 40 item pernyataan yang terdiri dari 21 butir favourable dan 19 butir unfavourable. Skala likert ini terdiri dari empat pilihan pernyataan yaitu sangat setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Dalam hal ini tugas responden yakni memberikan jawaban pada kuisioner yang didalamnya terdapat beberapa pernyataan dengan menuliskan tanda checklist √ dengan rentangan yang ditentukan. 14 Tabel 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Komitmen Organisasi Skala Jumlah Item Valid Indeks Validitas Indeks Reliabilitas Komitmen Organisasi 36 0,281 – 0,769 0,950 Hasil uji cobaTryout untuk skala komitmen organisasi ini menggunakan nilai R Tabel sebesar 0,273. Pada pengujian pertama terdapat 3 item yang dinyatakan tidak valid yakni pada item 1, 26 dan 30 karena item tersebut lebih kecil dari R tabel atau kurang dari 0,273 dan dihilangkan pada pengujian kedua. Pada pengujian kedua terdapat 1 item yang dinyatakan tidak valid yakni pada item 9 yang masih lebih kecil dari R Tabel. Lalu pada pengujian terakhir didapatkan sebanyak 36 item pernyataan dinyatakan valid yang memiliki indeks validitas antara 0,281 – 0,769 dan memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,950. Prosedur dan Analisa Data Penelitian Secara umum, penelitian dilakukan dengan tiga tahap yaitu : persiapan, pelaksanaan, dan analisa data. Tahap persiapan diawali dengan mengurus surat ijin penelitian yaitu ke PT. Bank Danamon Tbk. Berikutnya adalah penentuan subjek penelitian dan penyebaran skala untuk uji cobatry out terpakai. Pengambilan data penelitian untuk try out dilakukan pada tanggal 27 November 2015 pada 50 karyawan di berbagai perusahaan yang berada di kota Malang. Alat ukur penelitian berupa skala Persepsi Dukungan Organisasi dan skala Komitmen organisasi yang dilakukan di PT. Bank Danamon di bagian marketing dengan teknik sampel yaitu total sampling yang berjumlah 115 karyawan yang dilakukan pada tanggal 16 Desember 2015. Tahap terakhir yaitu analisa data dengan menggunakan teknik korelasi product-moment dari pearson. Alasan menggunakan teknik korelasi tersebut yakni teknik ini sebagai pengetesan hipotesis tentang hubungan antara 2 variabel. Kemudian hubungan antara dua variabel tersebut dapat berbentuk garis linear serta data yang diperoleh merupakan data internal yaitu data tentang Persepsi Dukungan Organisasi PDO dengan komitmen organisasi. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan komputer program Statistical Program for Social Science SPSS for windows 10. Namun sebelum dilakukan analisis korelasi product moment dilakukan terlebih dahulu uji asumsi yang meliputi uji normalitas sebagai prasyarat sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Semua uji prasyarat dilakukan agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari kebenaran. 15 HASIL PENELITIAN Berdasarkan skala yang disebarkan, diperoleh data bahwa terdapat sebanyak 115 karyawan bagian marketing di PT. Bank Danamon Tbk didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian Frekuensi Persentase Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan 46 69 40 60 Masa Kerja 6 Tahun 7 – 15 Tahun 15 Tahun 17 66 32 15 57 28 Tabel 4. Perhitungan T- Score Skala Persepsi Dukungan Organisasi Kategori Interval Frekuensi Presentase Positif T-Score ≥ 50 61 53 Tidak Positif T-Score 50 54 47 Total 115 100 Berdasarkan data yang disajikan diatas, diketahui bahwa subjek yang mempersepsi dukungan organisasi positif memiliki jumlah lebih banyak dari subjek yang mempersepsi dukungan organisasi tidak positif. Dari total subjek 115, sebanyak 61 subjek mempersepsi dukungan organisasi positif dengan presentase sebesar 53, dan sebanyak 54 subjek mempersepsi dukungan organisasi tidak positif dengan presentase sebesar 47. Tabel 5. Perhitungan T- Score Skala Komitmen Organisasi Kategori Interval Frekuensi Presentase Tinggi T-Score ≥ 50 59 51 Rendah T-Score 50 56 49 Total 115 100 Berdasarkan data diatas, diperoleh juga data yang menunjukkan bahwa dari 115 subjek yang dijadikan sebagai sampel, sebanyak 59 subjek dikategorikan memiliki komitmen organisasi yang tinggi dengan presentase sebanyak 51. Sedangkan sebanyak 56 subjek dikategorikan memiliki komitmen organisasi yang rendah dengan presentase sebesar 49. 16 Tabel 6. Kenormalan Data Persepsi Dukungan Organisasi Komitmen Organisasi Skewness -1,017 -0,092 Kurtosis -1,357 -1,644 Dari Tabel 2 mengenai kenormalan data dapat dilihat bahwa data tersebut dapat dikatakan berdistribusi norma. Kenormalan data ini ditunjukkan dengan nilai skewness dan kurtosis yang berada diantara ± 2, dimana nilai skewness pada variabel persepsi dukungan organisasi adalah - 1,017 dan nilai kurtosis nya adalah -1,357. Sedangkan pada variabel komitmen organisasi didapatkan hasil bahwa nilai skewness adalah -0,092 dan untuk nilai kurtosis didapatkan sebesar - 1,644. Sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa kedua data dapat dikatakan berdistribusi normal dikarenakan nilai skewness dan kurtosis berada diantara ± 2. Tabel 7. Korelasi Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi Korelasi Variabel N R r² P PDO dengan Komitmen Organisasi 115 0,606 0,367 0,000 Dari hasil analisis korelasi yang dilakukan menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berkorelasi secara positif dan signifikan dengan komitmen organisasi p = 0,000; r = 0,606. Dimana p 0,05 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi, serta hubungan tersebut bersifat kuat dikarenakan r 0,5 yakni r = 0,606 sehingga hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi bersifat kuat. Nilai koefisien determinan r² = 0,367 yang memiliki arti bahwa variabel persepsi dukungan organisasi hanya mampu menjelaskan komitmen organisasi sebesar 36,7 dan sisanya sebesar 63,3 dipengaruhi oleh variabel lain seperti masa kerja. DISKUSI Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi memiliki korelasi sebesar r = 0,606. Sedangkan taraf kesalahannya adalah p = 0,000 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi. Artinya semakin tinggi skor persepsi dukungan organisasi maka semakin tinggi pula komitmen organisasi dan semakin rendah skor persepsi dukungan organisasi maka semakin rendah komitmen organisasi karyawan. Sehingga hipotesis pada penelitian ini dapat diterima bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi. Persepsi dukungan organisasi 17 merupakan suatu anggapan karyawan mengenai pekerjaan mereka sebagai hubungan timbal balik yang mencerminkan ketergantungan relatif yang melebihi kontrak formal dengan organisasinya yang berarti bahwa karyawan dan organisasi terlibat dalam hubungan timbal balik Eisenberger, et al., 2011. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa dukungan organisasi yang dipersepsikan oleh karyawan berbanding lurus dengan komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan. Artinya persepsi dukungan organisasi sesuai yang telah diharapkan oleh karyawan bahwa karyawan menerima bentuk kepedulian yang ditunjukkan oleh perusahaan dengan diberinya pengarahan, evaluasi serta motivasi melalui atasan. Karyawan juga menerima bentuk penghargaan seperti pelatihan, pemberian promosi, pemberian gaji yang sesuai, pemberian fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan pemberian rasa aman dalam bekerja. Hal tersebut membuat karyawan lebih dihargai oleh atasan maupun perusahaan, membuat karyawan merasa memiliki peran yang penting dalam perusahaan, dapat membuat karyawan merasa dibutuhkan oleh perusahaan dan mampu mendorong karyawan untuk menjadi yang lebih baik serta mendapatkan banyak hal yang dibutuhkan oleh karyawan yang belum tentu didapatkannya di perusahaan lain. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan sepenuh hati dan dapat memunculkan keyakinan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Eisenberger dkk. 1986 mengenai hubungan timbal balik antara PDO dan komitmen organisasi, yaitu karyawan akan membalas dukungan organisasi yang diterima melalui komitmen mereka terhadap organisasi. Rhoades dan Eisenberger 2002 juga menunjukkan bahwa PDO berkorelasi secara signifikan dan positif dengan komitmen organisasi. Tingkat PDO yang tinggi dapat menciptakan perasaan kewajiban dan tanggung jawab, dimana individu tidak hanya merasa mereka harus menunjukkan komitmen pada organisasinya, tetapi juga harus membalas dukungan yang diberikan oleh organisasinya dengan cara menampilkan perilaku-perilaku yang mendukung keberhasilan organisasi. Rhoades dan Eisenberger 2002 menyebutkan pula bahwa persepsi terhadap dukungan yang didapatkan dari atasan akan berdampak pada komitmen organisasi karyawan yang akan berpengaruh pula pada dukungan yang mereka berikan terhadap keberhasilan organisasi karena atasan berperan sebagai perpanjangan tangan dari organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahannya, maka karyawan akan melihat baik atau tidaknya dukungan yang diberikan atasan sebagai indikator dari dukungan organisasi. Teori dukungan organisasi dalam Eisenberger et, al., 2002 menyatakan bahwa pembentukan persepsi dukungan organisasi didukung oleh kecenderungan karyawan yang menganggap organisasi memiliki karakteristik seperti manusia. Sebagaimana yang dijelaskan bahwa orang yang telah menerima suatu keuntungan tertentu akan mempunyai rasa kewajiban untuk membalas apa yang telah diterimanya dalam Eisenberger, Fasolo Davis LaMastro, 1990. Hal ini juga menunjukkan bahwa karyawan yang merasa perusahaan mendukung dirinya akan ada perasaan senang dengan menunjukkan perilaku yang baik ketika bekerja yang dapat memunculkan persepsi positif. Selain itu bila dilihat dari aspek - aspek komitmen organisasi yang dikemukakan oleh 18 Mowday et, all 1986 menunjukkan bahwa karyawan yang merasa memiliki hubungan emosional yang baik dengan perusahaan seperti adanya keyakinan yang kuat pada nilai-nilai organisasi, bersedianya untuk berusaha keras atas nama organisasi dan memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi akan cenderung rugi bila meninggalkan perusahaan karena adanya rasa keterikatan yang kuat pada diri karyawan tersebut. Eisenberger, dkk. 1990 menyatakan bahwa persepsi dukungan organisasi dapat mendorong keanggotaan organisasi sebagai bagian penting dari identitas diri karyawan. Selain itu, tingkat persepsi dukungan organiasasi yang tinggi tidak hanya menciptakan rasa berkomitmen yang tinggi pada diri karyawan terhadap organisasi, namun karyawan akan menjadi lebih peduli pada kesejahteraan organisasi dan membantu tercapai tujuan organisasi Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Hafid, dkk 2013 yang mendapatkan bahwa persepsi dukungan organisasi memiliki hubungan positif dan signifikan serta memiliki hubungan yang kuat dengan komitmen organisasi r = 0,563 ; p = 0,000. Hasil ini menyatakan bahwa komitmen afektif menjadi hasil utama dari persepsi dukungan organisasi. Paradigma yang berlaku menyebutkan bahwa hasil dari persepsi dukungan organisasi adalah keterikatan emosional atau afeksi diri terhadap keterikatan emosional atau afeksi diri terhadap organisasi dan kemudian kepuasan kerja. Begitu pula untuk lingkup organisasinya sendiri, para karyawan merasakan keterikatan emosional dan afeksi diri sebagai hasil dari penilaian mereka terhadap perlakuan yang diterima dari organisasi. Rasa berkewajiban sebagai wujud balasan perlakuan yang diterima karyawan dari organisasi ditemukan cukup memberikan efek terhadap keterikatan emosional atau afeksi diri seorang karyawan pada perusahaan tersebut. Selain persepsi dukungan organisasi terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi yakni masa kerja karyawan. Masa kerja yaitu lamanya waktu bekerja seseorang yang dilihat dari saat mulai bekerja atau saat mulai menggeluti pekerjaannya. Sedangkan pengalaman dapat diartikan kemampuan seseorang akan pekerjaannya dengan mengetahui secara betul liku - liku pekerjaannya dengan berbagai kendala yang dihadapi. Sehingga seseorang yang mempunyai pengalaman akan memiliki seasoned professionals, yaitu mempunyai pengalaman di tingkat senior management dan teruji ketangguhan dan kapabilitasnya serta memiliki komitmen organisasi yang tinggi karena karyawan akan bekerja mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan tujuan- tujuannya, dan berkeinginan untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi melalui pengalaman kerja mereka. Haryanto, 2001. 19 SIMPULAN DAN IMPLIKASI Berdasarkan dari hasil analisa data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi serta memiliki hubungan yang kuat r = 0,606 0,5; p = 0,000 0,05. Hal ini berarti bahwa pada karyawan dengan persepsi dukungan organisasi yang positif ditemukan memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, pada karyawan dengan persepsi dukungan organisasi yang negatif dapat ditemukan memiliki komitmen organisasi yang rendah. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa hipotesis penelitian ini terbukti atau dapat diterima yaitu ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi namun persepsi dukungan organisasi hanya mampu menjelaskan komitmen organisasi sebesar 36,7 sedangkan sisanya yakni sebesar 63,3 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya seperti masa kerja. Bagi perusahaan diharapkan dapat memberikan penghargaan yang lebih baik pada para karyawan. Hal ini sangat penting karena semakin baik dukungan organisasi yang diberikan perusahaan semakin positif juga persepsi karyawan terhadap perusahaan sehingga hal ini membentuk komitmen yang tinggi pada diri karyawan dan bersama-sama mewujudkan visi dan misi demi kemajuan perusahaan. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan komitmen organisasi, sebaiknya menyertakan variabel-variabel lainnya yang belum diteliti serta dapat menyempurnakan keterbatasan dalam penelitian ini. 20 REFERENSI Allen, N. J., Meyer, J. P. 1990. The Measurement and Antecendents of Affective, Continuance, and Normative Commitment to Organization. Journal of Occupational Psychology, Vol. 63, 1-18 Anggi Rumondang Berliana Sianipar Kristiana Haryanti. 2014. Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan kerja dengan Intensi Turnover pada karyawan bidang produksi CV.X. Jurnal Psikodimensia Vol. 13 No.1, Januari-Juni 2014, 98 – 114 Primananda, Suryani Sumbodo, Prabowo. 2012. Komitmen Organisasi Ditinjau Dari Subjective Well-Being. Jurnal Psikodimensia Vol. 11 No. 2, Juli – Desember 2012, 115-124 Aube, C., Rousseau, V., Morin, E M. 2007. Perceived Organizational Support and Organizational Commitment : The Moderating Effect of Locus of Control and Work Autonomy. Journal of Managerial Psychology, Vol. 22 5. 479-495 Colakoglu, Ulker et. al. 2010 . “The Effects of Perceived Organizational Support on Employees’ Affective, outcomes: evidence from the hotel industry ”. Journal of tourism and hospitality management, Vol. 16, Nomor 2 Oktober 2010, 125- 150 Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchinson, S. Sowa, D. 1986. Perceived Organizational Support. Journal of Applied Psychology, Vol.82 5, 812-820 Eisenberger R, Fasolo P., Davis V. 1990. Perceived Organizational Support and Employee Diligence, Commitment, and Innovation. Journal of Applied Psychology, Vol. 75, No.1, 51- 59 Fischer. R. 2005. Rewarding Employee Loyalty: An Organizational Justice Approach. International Journal of Organisational Behaviour, Volume 8 3, 486-503 Greenberg, J. 1996. Managing Behavior in Organizations: Science in Service to Practice. NY : Prentice Hall Hafid A.P, Margono S, Djumahir, Minarti R. 2013. The Relationships of Persepsi Dukungan Organisasi PDO With PDOitive Work Behavior: Mediating Role of Job Satisfaction, Affective Commitment, and Felt Obligation. Journal of Business and Management IOSR- JBM e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. Volume 13, Issue 3 Sep. - Oct. 2013, PP 23-34 Haryanto. 2001. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung: Sinar Baru. Kurniasari, Luvi. 2004. Pengaruh komitmen organisasi dan job insecurity karyawan terhadap intensi turnover di PT Indo http:www.damandiri.or.idfileLuvikurniasariunairbab.1.pdf Luthans, Fred. 2002. Organizational behavior 9 th . Ed, New York: McGraw-Hill 21 Mathis, Robert. L Jackson, H. John. 2009. Human Resource Management, 10 th ed. Ter. Angelica, Diana. Jakarta : Salemba Empat Meyer, J., Herscovitch, L. 2001. Commitment in the Workplace: Towards a general model. Human Resource Management Review, Vol.11, 299-326 Mowday, Richard .T., Steers, R.M. Porter, Lyman.W. 1979. The Measurement of organizational commitment. Journal of Vocational Behavior, Vol. 14, 224-247 Reilly, C.O Chatman, J. 1986. Organizational Commitment and Psychological Attachment: The Effects of Compliance, Identification, and Internalization on Prosocial Behavior. Journal of Applied Psychology, Vol. 71, No. 3, 492-499 Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Robbins SP, dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat Rhoades, Eisenberger, 2002. Perceived Organizational Support: A review of the literature. Journal of Applied Psychology, Vol.87, 698-714 Saimir S. Jonida L. 2013. Job Satisfaction And Organizational Commitment: The Case Of Shkodra Municipality. European Scientific Journal June 2013 edition vol.9, No.17 ISSN: 1857 – 7881 Print e - ISSN 1857- 7431 Sigit, Soehardi, Prof. Dr. 2003. Esensi Perilaku Organisasi. BPFE Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Valerie. L, Rowan. U. 1999 Commitment And Perceived Organizational Support. Journal National Forum Of Applied Educational Research Vol. 12, No. 3 Walgito, Bimo, 2002. Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta 22 BLUEPRINT Komitmen Organisasi NO ASPEK ITEM FAVORABLE UNFAVORABLE 1 Kepercayaan yang kuat dan penerimaan dari tujuan dan nilai- nilai organisasi 1 Saya menaati semua peraturan perusahaan ini meskipun ada peraturan yang kurang sesuai dengan hati nurani saya 2 Meskipun tidak sejalan dengan visi dan misi perusahaan, saya tetap menjalankannya dengan baik 3 Nilai-nilai yang diterapkan di perusahaan ini sesuai dengan nilai-nilai yang saya miliki 4 Saya percaya bahwa segala peraturan yang berlaku di perusahaan ini adalah demi kebaikan semua karyawan 5 Tujuan yang dimiliki perusahaan menjadi tujuan saya juga 6 Saya mendukung dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan perusahaan 7 Menurut saya kebijakan perusahaan sesuai dengan harapan saya 8 Tidak masalah jika sesekali saya melanggar peraturan dalam perusahaan 9 Menurut saya, tidak semua peraturan perusahaan harus dipatuhi dan ditaati 10 Saya tidak sepenuhnya mendukung apa yang menjadi keputusan perusahaan 11 Saya tidak peduli dengan tujuan yang dimiliki perusahaan karena tidak sesuai dengan tujuan saya 12 Saya tidak peduli dengan peraturan perusahaan karena peraturan itu menghambat pekerjaan saya 13 Saya tidak memperhatikan nilai-nilai yang ada di perusahaan karena bertentangan dengan pandangan hidup saya 2 Kesediaan untuk menggunakan usaha yang sungguh- sungguh atas nama organisasi 1 Saya tidak menerima semua kebijakan perusahaan karena saya tidak sepaham dengan kebijakan tersebut 2 Saya bersedia menambah jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan 3 Saya bekerja seoptimal mungkin demi tercapainya keberhasilan di perusahaan 1 Saya tidak bersedia melakukan tugas tambahan ketika jam kerja saya telah selesai 2 Saya tidak mau membantu mengerjakan tugas bagian lain jika tidak diberi imbalan 3 Saya bisa meninggalkan pekerjaan untuk 23 4 Saya merasa ikut bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan perusahaan 5 Bagi saya tercapainya tujuan organisasi lebih penting daripada kenaikan pangkat atau gaji 6 Saya senang melibatkan diri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan 7 Saya bersedia mengerjakan tugas selain pekerjaan saya yang seharusnya menyelesaikan keperluan lain diluar tugas perusahaan 4 Percuma saja saya mencurahkan usaha yang besar untuk perusahaan bila imbalannya tidak sepadan 5 Saya merasa tidak bertanggung jawab bila perushaan mengalami kerugian 6 Saya tidak ingin melibatkan diri sepenuhnya untuk perusahaan 3 Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi 1 Saya bersedia untuk tetap menjadi karyawan diperusahaan ini sampai pension 2 Selama bekerja diperusahaan ini saya merasa nyaman sehingga tidak ada alasan untuk pindah ke perusahaan lain 3 Meskipun ada kesempatan, saya tidak berpikir untuk pindah ke perusahaan lain 4 Saya berencana untuk bekerja diperusahaan ini dalam jangka waktu yang panjang 5 Dengan bekerja diperusahaan ini, saya yakin masa depan saya terjamin 6 Saya merasa nyaman bekerja di perusahaan ini dan tidak memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan 7 Bagi saya perusahaan ini adalah tempat bekerja paling baik 8 Saya berencana mengundurkan diri dari perusahaan ini dan mencari kesempatan yang lebih baik diperusahaan lain 9 Saya sedang memikirkan alternative untuk pindah ke perusahaan lain 10 Tidak ada kewajiban bagi saya untuk tetap bekerja diperusahaan ini sehingga saya bisa kapan saja meninggalkan perusahaan ini 11 Saya ingin beralih kerja diperusahaan lain yang lebih menguntungkan 12 Jika ada tawaran saya ingin mencoba bekerja di perusahaan lain 13 Saya selalu mencari-cari lowongan pekerjaan yang ada di surat kabar 14 Saya merasa tidak perlu banyak pertimbangan untuk meninggalkan perusahaan ini 24 Persepsi Dukungan Organisasi PDO NO ASPEK ITEM FAVORABLE UNFAVORABLE 1 Keadilan Terdiri dari aspek structural dan aspek sosial dimana aspek structural mencakup peraturan formal dan keputusan mengenai karyawan. sedangkan aspek social disebut dengan keadilan interaksional yang meliputi cara memperlakukan karyawan dengan penghargaan terhadap martabat dan penghormatan 1 Pimpinan sangat mempertimbangkan tujuan dan kemampuan saya. 2 Pimpinan memberikan toleransi tentang ketidakhadiran terkait masalah pribadi 3 Pimpinan memaafkan kesalahan yang saya lakukan tanpa disengaja 4 Pimpinan akan menggantikan pekerjaan saya apabila kinerja saya mengalami penurunan 5 Pimpinan melibatkan karyawan dalam mengambil kebijakan dengan mendengarkan pendapat karyawan. 6 Pimpinan memberikan toleransi jika saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 7 Pimpinan menempatkan saya pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya. 8 Pimpinan mengambil kebijakan tanpa melibatkan karyawan 9 Pimpinan tidak mau tahu tentang ketidakhadiran saya yang dikarenakan masalah pribadi 10 Jika saya diberhentikan bekerja, pimpinan lebih memilih untuk mempekerjakan orang baru daripada mempekerjakan saya kembali. 11 Jika pekerjaan saya dihilangkan, Pimpinan akan lebih memilih untuk memecat saya, dari pada memindahkan saya ke pekerjaan baru. 12 Jika pimpinan menemukan cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan pekerjaan saya mereka akan menggantikan saya. 13 Pimpinan merasa bahwa setiap orang dapat No Aspek Favorable Unfavorable Total 1 Kepercayaan yang kuat dan penerimaan dari tujuan dan nilai-nilai organisasi. 1,2,3,4,5,6, 7 21, 22, 23, 24, 25, 26 13 2 Kesediaan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh atas nama organisasi 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33 8, 9, 10, 11, 12, 13, 13 3 Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotan dalam organisasi 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 14 Total 21 19 40 25 melakukan tugas saya sebaik yang saya lakukan. 2 Dukungan Supervisor Sejauh mana atasan menilai kontribusi karyawan dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan serta mengarahkan atau mengevaluasi kinerja karyawan 1 Perusahaan membuat hidup saya sejahtera. 2 Atasan bersedia membantu saya dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan yang saya alami 3 Atasan benar-benar peduli pada kesejahteraan saya. 4 Atasan bersedia membantu saya ketika saya membutuhkan pertolongan khusus 5 Atasan memperhatikan kepuasan kerja saya secara keseluruhan 6 Jika saya memutuskan untuk berhenti bekerja, atasan mencoba untuk meyakinkan saya untuk tetap bertahan. 7 Atasan memberikan dukungan PDOitif kepada saya sehingga saya mampu menunjukkan kinerja terbaik saya 8 Pimpinan merasa hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari memperkerjakan saya sebagai karyawan tetap. 9 Bahkan jika saya mencoba sebaik yang saya bisa untuk melakukan pekerjaan saya, Pimpinan tidak akan memperhatikannya. 10 Atasan menunjukkan sedikit kepedulian terhadap karyawan. 11 Atasan lebih mempedulikan kemajuan perusahaan daripada kesejahteraan karyawan 12 Jika diberi kesempatan, Atasan akan mengambil keuntungan dari saya. 13 Atasan akan mengabaikan apapun keluhan saya. 3 Bentuk Penghargaan Bentuk penghargaan yang diterima oleh karyawan dari organisasi serta tersedianya kondisi kerja yang nyaman dan aman 1 Saya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan untuk mengembangkan kemampuan. 2 Atasan menciptakan suasana yang kondusif agar karyawan betah saat bekerja 3 Atasan membangga- banggakan pencapaian kerja saya. 4 Jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar berupa material, maka perusahaan akan memberikan bonus kepada karyawan 5 Perusahaan memberikan fasilitas yang memadai 7 Atasan menggantikan pekerjaan saya jika ada orang lain yang mau dibayar lebih rendah daripada saya. 8 Atasan tidak menghargai usaha terbaik yang telah saya lakukan. 9 Perusahaan merasa rugi telah mempekerjakan saya 10 Atasan tidak memberikan gaji yang sesuai dengan pekerjaan saya 26 untuk menunjang pekerjaan saya secara optimal 6 Atasan bangga karena saya telah menjadi bagian dari perusahaan ini No Aspek Favorable Unfavorable Total 1 Keadilan 1,2,3,4,5,6,7 20,21,22,23,24,25 13 2 Dukungan Supervisor 26,27,28,29, 30,31,32 8,9,10,11,12,13 13 3 Bentuk Penghargaan 14,15,16,17, 18,19 33,34,35,36 10 Total 20 16 36 27 SKALA PENELITIAN Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan Hormat, Saya Muhammad Arya Samudra mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dalam rangka melakukan penelitian, saya mohon bantuan Saudara untuk mengisi skala penelitian berikut. Perlu Saudara ketahui bahwa hasil skala ini benar-benar digunakan untuk tujuan penelitian, dan tidak digunakan untuk maksud-maksud lain. Oleh karena itu, Saudara tidak perlu ragu-ragu untuk menjawab semua pernyataan yang tersedia, karena Saya akan menjamin kerahasiaan jawaban yang Saudara berikan. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, sebab semua jawaban mempunyai makna dalam penelitian ini. Besar harapan Saya dapat menerima kembali skala penelitian yang telah Saudara isi. Atas kesediaan Saudara dalam membantu penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih. Wassalammu’alaikum Wr. Wb Hormat Saya, M. Arya Samudra Petunjuk Pengisian Skala

1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara, dengan memberikan tanda