HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN

SKRIPSI

Oleh :

Muhammad Arya Samudra

201210230311333

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh :

Muhammad Arya Samudra

201210230311333

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan

2. Nama Peneliti : Muhammad Arya Samudra 3. NIM : 201210230311333

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu Penelitian : 16 Desember 2015

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada hari selasa, 02 Februari 2016 Dewan Penguji

Ketua Penguji : Zakarija Achmat S.Psi., M.Si Anggota Penguji : 1. Yudi Suharsono S.Psi., M.Si

2. Tri Muji Ingarianti M.Psi 3. Zainul Anwar S.Psi

Pembimbing I Pembimbing II

Zakarija Achmat S.Psi., M.Si Tri Muji Ingarianti M.Psi

Malang, Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Arya Samudra NIM : 201210230311333

Fakultas/Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :

Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan 1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk

kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Malang, Januari 2016 Mengetahui

Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si Muhammad Arya Samudra Materai


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Puji Syukur yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Pada

Karyawan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas

Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si dan Tri Muji Ingarianti, M.Psi., selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ari Firmanto, S.Psi., M.Si., selaku dosen wali penulis yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Segenap Dosen Fakultas Psikologi UMM yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan selama perkuliahan

5. Ayah dan Ibu, Aris Setyo Prabowo. S.E dan Prapti Rahayu yang selalu menyelipkan nama

penulis dalam setiap do’a-do’anya serta curahan kasih sayang yang tiada tara. Hal ini merupakan kekuatan terbesar bagi penulis untuk terus memiliki motivasi dalam perkuliahan dan proses skripsi ini.

6. Untuk saudara-saudaraku, Aryandi Ramadhan, S.Pi., dan Hanif Arya Saifullah. Terima kasih atas segalanya. Mari bersama terus berkarya guna membangun agama, negara dan bangsa

7. PT. Bank Danamon Tbk Cabang Surabaya Pusat, kepada Kepala Rekrutmen Bapak Ketut yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan bersedia untuk menjadi subjek penelitian

8. Untuk Astrie Cahyasari, calon S.Psi selaku rekan kerja yang banyak memberikan dorongan, semangat, dan bantuan baik secara moril maupun materiil demi lancarnya penyusunan skripsi ini.

9. Untuk teman-teman seperjuangan, Aditya Utomo, Dwi Putri, Silfiasari, Ade Aisyah, Dyah Ayu, Trio Bangkit, Septa Waspada, Noratika Ardilasari dan khususnya keluarga besar kelas E angkatan 2012 Fakultas Psikologi yang selalu memberikan semangat dan juga membantu proses pengerjaan skripsi ini.

10.Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

iv

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya ini sangat penulis harapkan dan diterima dengan senang hati. Penulis berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, Januari 2016 Penulis


(7)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

SURAT PERNYATAAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

ABSTRAK 1

LATAR BELAKANG 2

LANDASAN TEORI 6

1. Persepsi Dukungan Organisasi 6

2. Komitmen Organisasi 8

3. Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi 10

4. Kerangka Berpikir 12

5. Hipotesis 12

METODE PENELITIAN 13

1. Rancangan Penelitian 13

2. Subjek Penelitian 13

3. Variabel dan Instrumen Penelitian 13

4. Prosedur dan Analisa Data Penelitian 15

HASIL PENELITIAN 16

DISKUSI 17

SIMPULAN DAN IMPLIKASI 20

REFERENSI 21


(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi Dukungan Organisasi 14 Tabel 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Komitmen Organisasi 15

Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian 16

Tabel 4. Tabel Perhitungan T-Score Skala Persepsi Dukungan Organisasi 16 Tabel 5. Tabel Perhitungan T-Score Skala Komitmen Organisasi 16

Tabel 6. Kenormalan Data 17


(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Blueprint 23

Lampiran 2 Skala Penelitian 28

Lampiran 3 Hasil Penelitian Output SPSS 33

Lampiran 4 Hasil Tryout Output SPSS 35

Lampiran 5 Hasil Input Analisis SPSS 41

Lampiran 5 Input Penelitian Skala Komitmen Organisasi 45 Lampiran 6 Input Penelitian Skala Persepsi Dukungan Organisasi 48 Lampiran 7 Input Tryout Skala Persepsi Dukungan Organisasi 51 Lampiran 8 Input Tryout Skala Komitmen Organisasi 53


(10)

1

HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN

Muhammad Arya Samudra

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang AndraArya619@gmail.com

Komitmen organisasi merupakan topik yang selalu menjadi acuan maupun tinjauan yang dilihat baik bagi pihak manajemen dalam organisasi tersebut maupun seorang peneliti yang memfokuskan penelitian pada perilaku manusia. Komitmen organisasi merupakan keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha bagi pencapaian tujuan organisasi. Persepsi dukungan organisasi adalah persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi memberi dukungan kepada karyawan dan sejauh mana kesiapan organisasi dalam memberikan bantuan saat dibutuhkan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan menggunakan teknik pengambilan sample total sampling dan menggunakan teknik analisa korelasional product moment dengan sampel 115 responden. Hasil pengujian korelasi menunjukkan nilai korelasi (r) sebesar 0,606 dengan signifikansi (p) = 0,000 (P < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi.

Kata Kunci: Komitmen Organisasi, Persepsi Dukungan Organisasi, Karyawan

Organization Commitment constituting a topic of which have always been reference and a review that seen good for the management in of these organizations and a researcher that focuses research on human behavior. Commitment organization is the wishes of organization to keep its membership in organization and willing to work for the achievement of a goal organization. Perceived Organization Support is the perception employees about the extent to which organization providing support to an employee and the extent to which readiness organization in providing aid when needed. This research is quantitative correlational research with using a total sampling technique sample and using product moment correlation technique analysis from the 115 respondents. The result of testing correlation shows the correlation (r) 0,606 with significance (p) = 0,000 (P < 0,05). The result show there is a positive connection between Perceived Organization Support with Organization Commitment.


(11)

2

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh keberhasilan para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Para karyawan inilah yang akhirnya menjadi pelaksana kegiatan dalam organisasi dan mempunyai peranan yang penting dalam usaha mencapai tujuan organisasi tersebut, maka sangat disayangkan bila dalam kenyataannya pemanfaatan karyawan selaku sumber daya manusia belum optimal. Persaingan baru di abad 21 merupakan perpaduan antara resolusi di bidang teknologi dengan fenomena globalisasi yang membutuhkan respon strategik dari para manajer (Colakoglu dkk, 2010). Kondisi perekonomian yang tidak menentu, krisis finansial, dan resesi global yang terjadi di masa dekade awal abad ke-21, membuat organisasi dihadapkan pada suatu tantangan yang sangat besar. Persaingan bisnis yang semakin ketat tersebut mengharuskan organisasi untuk dapat lebih adaptif dengan melakukan perubahan-perubahan, menggunakan berbagai pendekatan baru dalam proses kerja yang lebih efektif dan efisien, serta mencoba berbagai strategi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan dan nilai-nilai pelanggan yang sudah bergeser. Dengan adanya persaingan berskala global menyebabkan perubahan terhadap kebijakan tradisional, seperti jaminan untuk tetap bekerja, senioritas dan kompensasi yang semakin diabaikan oleh perusahaan yang membuat perusahaan perlu mempertimbangkan realita-realita yang terjadi dan dampaknya terhadap karyawan dan perusahaan (Saimir & Jonida, 2013).

Secara umum, perusahaan akan menghargai dedikasi dan loyalitas karyawannya. Karyawan yang secara emosional berkomitmen pada organisasinya akan menunjukkan performansi kerja yang tinggi, mengurangi tingkat ketidakhadiran dan kemungkinan yang rendah untuk berhenti dari pekerjaan, sebaliknya karyawan secara umum juga akan melihat bagaimana komitmen karyawan pada organisasi terhadap mereka, gaji, dan promosi serta akses terhadap informasi organisasi (Fischer, 2005).

Karyawan dengan komitmen organisasi yang tinggi memiliki perbedaan sikap dibandingkan yang berkomitmen rendah (Greenberg, 1996). Komitmen organisasi yang tinggi menghasilkan performa kerja, rendahnya tingkat absen, dan rendahnya tingkat keluar-masuk (turnover) karyawan. Terdapat riset yang telah dilakukan peneliti sebelumnya pada CV.X yakni berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik CV. X dan Kepala Human Resource Development (HRD), serta berdasarkan data yang didapat dari HRD pada awal Maret 2013, ditemukan hampir setiap bulan ada karyawan bidang produksi yang memutuskan untuk berhenti bekerja. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi para karyawan keluar. Berdasarkan survey awal yang diberikan pada 22 karyawan bagian produksi menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang keluar dikarenakan memiliki komitmen organisasi yang rendah (45,5%), gaji yang kurang sesuai (27%), bobot pekerjaan berlebihan (13,6%), hubungan atasan dengan bawahan yang kurang baik (4,5%), usia masih terlalu muda (4,5%), dan dikarenakan merasa bakat serta kemampuannya kurang sesuai (4,5%). (Anggie, 2014)

Komitmen organisasi mendorong karyawan untuk mempertahankan pekerjaannya dan menunjukkan hasil yang seharusnya (Greenberg, 1996). Sebaliknya, komitmen karyawan yang


(12)

3

rendah memiliki dampak negatif. Setiap organisasi akan mengalami kesulitan jika komitmen karyawannya rendah. Karyawan dengan komitmen yang rendah tidak akan memberikan yang terbaik kepada organisasi dan dengan mudahnya keluar organisasi. Selain itu, karyawan dengan komitmen organisasi yang rendah dapat menciptakan suasana tegang dan memicu konflik. Dalam mempertahankan komitmen karyawan pada organisasi, penghargaan intrinsik merupakan salah satu hal penting dalam komitmen karyawan. organisasi yang menyediakan kesempatan pencapaian prestasi bagi karyawan akan berdampak signifikan terhadap perilaku dan komitmennya pada organisasi. Terdapat pula penelitian lainya yang kenyataannya masih ada perusahaan yang mempunyai sumber daya manusia dengan komitmen organisasi rendah. Seperti yang terjadi pada PT X Textile Pekalongan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada manager personalia, perusahaan tersebut memiliki 25 orang karyawan tetap dan 300 orang karyawan kontrak. Dari data yang diberikan oleh PT X Textile Pekalongan, didapatkan hasil bahwa dalam dua tahun terakhir terdapat 69 karyawan resign sebelum masa kontrak berakhir dengan rincian, tahun 2010 terdapat 24 karyawan resign dan tahun 2011 terdapat karyawan 45 karyawan resign dari total jumlah karyawan sebanyak 300 orang. Kemudian jika dilihat dari presentase kehadiran karyawan, pada tahun 2010 terdapat 26,75 karyawan dari total jumlah karyawan 300 orang yang tidak hadir karena cuti dan tahun 2011 terdapat 28% karyawan dari total jumlah karyawan 300 orang yang tidak hadir dengan alasan ada keperluan keluarga. Peneliti juga melakukan wawancara kepada Kepala Personalia PT.X Textile Pekalongan, secara administratif, sebagian besar karyawan resign karena mendapatkan pekerjaan dan juga salary yang lebih tinggi di perusahaan lain. Kemudian banyak karyawan tidak hadir karena cuti yang terlalu lama dan ada pula yang beralasan keperluan keluarga yang terlalu sering. (Primananda, 2012)

Melihat kondisi tersebut, peneliti pun melakukan wawancara kepada bagian rekrutmen PT. Bank Danamon, Tbk Surabaya terkait masalah komitmen organisasi yang dimiliki karyawan di bagian sales marketing. Dan hasilnya, dari bulan Januari 2015 sampai dengan September 2015 terjadi turnover yang cukup tinggi yakni dari total jumlah karyawan sebanyak 590 orang, sebanyak 90 orang yang resign dengan berbagai alasan. Alasan keluar tersebut yakni dengan alasan pribadi sebanyak 43 orang (44,7 %); alasan tidak lulus sebanyak 7 orang (7,2 %); alasan tidak memenuhi target sebanyak 2 orang (2,08 %); alasan mangkir sebanyak 9 orang (9,3 %); alasan melanjutkan sekolah sebanyak 2 orang (2,08 %); alasan usaha sendiri sebanyak 14 orang (14,5 %) ; dan alasan pindah ke perusahaan lain sebanyak 19 orang (19,7 %). Tidak hanya itu, dengan adanya isu pengurangan karyawan besar-besaran di bank danamon ini dapat mempengaruhi komitmen organisasi karyawan yang bekerja serta dapat berpengaruh juga pada persepsi dukungan organisasi karyawan mengenai hal tersebut. Namun komitmen adalah sebagai bentuk sikap yang cenderung tidak menetap atau fluktuatif dimana komitmen dapat sewaktu-waktu mengalami perubahan meskipun terdapat isu pengurangan karyawan tersebut. Begitu pula mengenai persepsi dukungan organisasi yang didalamnya terdapat rasa aman dalam bekerja dimana hal ini dapat mengancam karir karyawan. Hal ini juga dapat memunculkan persepsi positif maupun persepsi negatif.


(13)

4

Hal tersebut tentunya memiliki pengaruh yang cukup besar bagi perusahaan dimana perusahaan akan mengalami kerugian jika banyak karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang rendah. Jika komitmen organisasi karyawan rendah maka kinerja menjadi menurun, absensi meningkat dan resign pun meningkat. Akibatnya perusahaan harus berulang kali melakukan rekruitmen karyawan apabila banyak karyawan yang resign sehingga meningkatkan biaya operasional. Produktivitas menjadi tidak optimal karena kinerja karyawan tidak maksimal. Oleh karena itu komitmen organisasi ini merupakan topik yang selalu menjadi acuan maupun tinjauan yang dilihat baik bagi pihak manajemen dalam organisasi tersebut maupun seorang peneliti yang memfokuskan penelitian pada perilaku manusia dimana sebuah komitmen itu sangat penting dimiliki oleh karyawan, karena munculnya komitmen dapat menunjukkan seberapa jauh tanggung jawab karyawan terhadap organisasinya yang diwujudkan melalui aktivitasnya.

Menurut Eisenberger (2004) dukungan organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi, memberikan dukungan, dan peduli pada kesejahteraan mereka. Colakoglu, Culha, dan Atay (2010) dalam jurnalnya menyebutkan bahwa dukungan organisasi memiliki arti sejauh mana organisasi menghargai kontribusi karyawan dan peduli terhadap kesejahteraan mereka. Teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Eisenberger dan Rhoades (2002), bahwa terdapat tiga kategori utama persepsi dukungan organisasi. Tiga kategori tersebut meliputi: 1) keadilan yang meliputi aspek kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan dan dan keadilan dalam kebijakan formal, 2) dukungan atasan mencakup aspek kesediaan atasan membantu mengatasi masalah pekerjaan dan sikap atasan terhadap ide-ide karyawan, 3) penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan yang meliputi gaji, pengakuan, promosi, keamanan dalam bekerja, kemandirian, pelatihan, respon terhadap karyawan yangmenghadapi masalah.

Konstruksi persepsi dukungan organisasi (PDO) menangkap esensi dari pertukaran sosial dalam hubungan kerja. PDO mengacu pada keyakinan luas yang dimiliki karyawan mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi dan peduli terhadap kesejahteraan karyawannya (Eisenberger, Huntington, Hutchison, & Sowa, 1986). Adapula aspek-aspek yang mempengaruhi PDO menurut sigit (2003) diantaranya yakni : (1) Hallo effect, dimana hal ini dapat memberikan tambahan penilaian (judgement) kepada seseorang atau sesuatu yang masih bertalian dengan hasil persepsi yang telah dibuat. (2) Atribution, dimana hal ini mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri yang merupakan proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. (3) Stereotyping, dimana hal ini memberi memberi sifat kepada seseorang semata-mata atas dasar sifat yang ada pada kelompok, rasa tau bangsa secara umum sebagaimana pernah di dengar atau diketahui dari sumber lain. (4) Projection, dimana hal ini adalah suatu mekanisme meramal, apa yang akan dilakukan oleh orang yang dipersepsi, dan sekaligus orang yang mempersepsi itu melakukan persiapan pertahanan untuk melindungi dirinya terhadap apa yang akan diperbuat orang yang di persepsi.


(14)

5

Terjadi perbedaan hasil pada penelitian Aube et al., (2007) dengan studi-studi terdahulu mengenai hubungan persepsi dukungan organisasi dan komitmen continue. Studi terdahulu (Rhoades & Eisenberger, 2002) menemukan adanya hubungan negatif antara persepsi dukungan organisasi dan komitmen continue, sedangkan Aube et al. (2007) menemukan bahwa persepsi dukungan organisasi tidak berhubungan dengan komitmen continue. Berbagai alasan dikemukakan untuk mendukung hasil penelitiannya, menurut Aube et al. (2007) perbedaan hasil ini salah satunya disebabkan karena organisasi yang dipilih peneliti untuk melakukan penelitiannya yaitu pada lingkungan penjara merupakan satu dari organisasi inti di daerah tersebut, sehingga itu memungkinkan bahwa karyawan merasakan hanya ada sedikit alternatif opsi pekerjaan di luar sehingga tanpa memperhatikan level dukungan organisasi yang diterimanya mereka sudah merasa memiliki level yang tinggi dari komitmen continue dengan sendirinya. Isi/content dari pekerjaan karyawan penjara yang hanya menawarkan sangat sedikit kesempatan untuk mengembangkan keahlian yang bisa diterapkan di organisasi lain sehingga mengurangi kapasitas dukungan organisasi juga menjadi alasan terjadi perbedaan hasil penelitian hubungan persepsi dukungan organisasi dan komitmen continue yang dilakukan Aube et al. (2007) dengan studi-studi terdahulu. Adapun penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Aube et al., (2007) dengan mencoba mengaplikasikan dengan lingkungan kerja yang berbeda yang ada di Indonesia. Dengan demikian peneliti menggunakan subjek karyawan PT. Bank Danamon, Tbk bagian marketing karena banyak sekali karyawan marketing yang mengundurkan diri/resign di PT. Bank Danamon, Tbk ini dibandingkan pada bagian lain.

Adapula peneliti lain yang mengemukakan mengenai komitmen organisasi pada karyawan yakni karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi dengan upaya loyalitas yang ditunjukannya, merasa pantas untuk mendapatkan keuntungan dan penghargaan social yang nyata (Mowday, Porter, & Steers, 1982). Teori dukungan organisasi yang dikemukakan oleh Eisenberger, Huntingtin, Hutchison, dan Sowa (1986) menemukan bukti yang kuat terhadap hubungan timbal balik ini, dimana karyawan membalas dukungan organisasi yang diterima melalui komitmen mereka terhadap organisasi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini bahwa pada dasarnya perusahaan dapat mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organiasasi pada karyawan dan hal ini perusahaan mampu mencari sebuah solusi atau penyelesaian dan memperbaiki mutu kualitas sumber daya manusia.

Persepsi Dukungan Organisasi (PDO)

Persepsi Dukungan Organisasi (PDO) dapat didefinisikan sebagai persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi memberi dukungan kepada karyawan dan sejauh mana kesiapan organisasi


(15)

6

dalam memberikan bantuan saat dibutuhkan. Menurut Eisenberger dan Rhoades (2002) bahwa Persepsi Dukungan Organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli pada kesejahteraan mereka. Persepsi Dukungan Organisasi juga dianggap sebagai sebuah keyakinan global yang dibentuk oleh tiap karyawan mengenai penilaian mereka terhadap kebijakan dan prosedur organisasi yang dibentuk berdasarkan pada pengalaman mereka terhadap kebijakan dan prosedur organisasi, penerimaan sumber daya, interaksi dengan agen organisasinya (misalnya supervisor) dan persepsi mereka mengenai kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan mereka.

Berdasarkan penelitian Eisenberger, et al., (2011) menyatakan bahwa karyawan menganggap pekerjaan mereka sebagai hubungan timbal balik yang mencerminkan ketergantungan relatif yang melebihi kontrak formal dengan organisasinya yang berarti bahwa karyawan dan organisasi terlibat dalam hubungan timbal balik. Karyawan melihat sejauh mana organisasi akan mengakui dan menghargai usaha mereka, mendukung kebutuhan socio-emotional mereka dan sebagai karyawan mereka akan memperlakukan organisasinya dengan baik. Sedangkan Menurut Robbins (2008 : 103) dukungan organisasi yang dirasakan adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin organisasi mengahargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka. Kecuali jika manajemen tidak mendukung bagi karyawan, karyawan dapat melihat tugas-tugas tersebut sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan dan memperlihatkan hasil kerja yang tidak efektif untuk organisasi. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PDO adalah sejauh mana dukungan organisasi yang dirasakan karyawan atas kontribusi mereka terhadap organisasi dan kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan karyawan yang akan mempengaruhi dukungan karyawan terhadap organisasinya.

Aspek yang mempengaruhi Persepsi Dukungan Organisasi (PDO)

Sigit (2003) menjelaskan beberapa faktor kompleks yang masuk dalam persepsi di antaranya: 1) Hallo Effect ialah memberikan tambahan penilaian (judgement) kepada seseorang atau sesuatu

yang masih bertalian dengan hasil persepsi yang telah dibuat. Hallo effect juga dapat diartikan adanya atau hadirnya sesuatu, sehingga kesimpulan yang dibuat tidak murni.

2) Attribution, Atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. Ada dua jenis atribusi yaitu atribusi disposisional, yang menganggap perilaku seseorang berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi, atau kemampuan, dan atribusi situasional yang menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain.

3) Stereotypingialah memberi sifat kepada seseorang semata-mata atas dasar sifat yang ada pada kelompok, rasa tau bangsa secara umum sebagaimana pernah di dengar atau diketahui dari


(16)

7

sumber lain. Stereotype menghubungkan ciri yang baik atau tidak baik pada orang yang sedang dinilai.

4) Projection, ialah suatu mekanisme meramal, apa yang akan dilakukan oleh orang yang dipersepsi, dan sekaligus orang yang mempersepsi itu melakukan persiapan pertahanan untuk melindungi dirinya terhadap apa yang akan diperbuat orang yang di persepsi.

Dimensi Persepsi Dukungan Organisasi (PDO)

Rhoades dan Eisenberger (2002) mengindikasikan bahwa 3 kategori utama yang dipersepsikan oleh karyawan memiliki hubungan dengan Persepsi Dukungan Organisasi. Ketiga kategori utama ini adalah sebagai berikut :

1) Keadilan

Keadilan prosedural menyangkut cara yang digunakan untuk menentukan bagaimana mendistribusikan sumber daya di antara karyawan. (Greenberg, dalam Rhoades & Eisenberger 2002). Shore dan Shore (dalam Rhoades & Eisenberger, 2002) menyatakan bahwa banyaknya kasus yang berhubungan dengan keadilan dalam distribusi sumber daya memiliki efek kumulatif yang kuat pada Persepsi Dukungan Organisasi dimana hal ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan. Cropanzo dan Greenberg (dalam Rhoades & Eisenberger, 2002) membagi keadilan prosedural menjadi aspek keadilan struktural dan aspek sosial. Aspek struktural mencakup peraturan formal dan keputusan mengenai karyawan. Sedangkan aspek sosial seringkali disebut dengan keadilan interaksional yang meliputi bagaimana memperlakukan karyawan dengan penghargaan terhadap martabat dan penghormatan mereka.

2) Dukungan supervisor

Karyawan mengembangkan pandangan umum tentang sejauh mana atasan menilai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka (Kottke & Sharafinski, dalam Rhoades & Eisenberger, 2002). Karena atasan bertindak sebagai agen dari organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahan, karyawan pun melihat orientasi atasan mereka sebagai indikasi adanya dukungan organisasi (Levinson dkk., dalam Rhoades & Eisenberger, 2002).

3) Penghargaan Organisasi dan Kondisi Pekerjaan

Bentuk dari penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

a. Pelatihan. Pelatihan dalam bekerja dilihat sebagai investasi pada karyawan yang nantinya akan Persepsi Dukungan Organisasi (Wayne dkk., dalam Rhoades & Eisenberger, 2002). b. Gaji, pengakuan, dan promosi. Sesuai dengan teori dukungan organisasi, kesempatan untuk

mendapatkan hadiah (gaji, pengakuan, dan promosi) akan meningkatkan kontribusi karyawan dan akan meningkatkan Persepsi Dukungan Organisasi (Rhoades & Eisenberger, 2002).

c. Keamanan dalam bekerja. Adanya jaminan bahwa organisasi ingin mempertahankan keanggotaan di masa depan memberikan indikasi yang kuat terhadap Persepsi Dukungan Organisasi (Griffith dkk., dalam Eisenberger and Rhoades, 2002).


(17)

8

d. Peran stressor. Stress mengacu pada ketidakmampuan individu mengatasi tuntutan dari lingkungan. Stres terkait dengan tiga aspek peran karyawan dalam organisasi yang berkorelasi negatif dengan Persepsi Dukungan Organisasi, yaitu: tuntutan yang melebihi kemampuan karyawan bekerja dalam waktu tertentu (work-overload), kurangnya informasi yang jelas tentang tanggung jawab pekerjaan (role-ambiguity), dan adanya tanggung jawab yang saling bertentangan (role-conflict) (Lazarus & Folkman, dalam Rhoades &Eisenberger, 2002).

Komitmen Organisasi

Menurut Mowday et, all (1986), komitmen organisasi adalah keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organiasasi dan bersedia berusaha bagi pencapaian tujuan organisasi. Relly, C.O & Chatman (1986) menyebutkan komitmen karyawan pada organisasi sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi meliputi keterlibatan dalam bekerja, kesetiaan individu, dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi. Komitmen organisasi terbangun apabila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi antara lain ; identifikasi (identification) yaitu pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi, keterlibatan (involvement) yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atauperasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan dan loyalitas (loyalty) yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal. Mathis & Jackson (2009) mendefinisikan komitmen adalah tingkatan dimana individu yakin dan menerima tujun dalam organisasi, serta memiliki keinginan untuk tinggal bersama organisasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah keinginnan dan kepercayaan individu dalam mempertahankan keanggotaan serta adanya usaha atau keterlibatan individu untuk mencapai tujuan didalam organisasi

Meyer dan Allen (Sopiah, 2008) merumuskan suatu definisi mengenai komitmen dalam berorganisasi sebagai suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi.

Dari definisi-definisi di atas, diketahui bahwa komitmen organisasi merupakan sebuah proses terus menerus berlanjut dimana partisipan organisasi mengungkapkan perhatian untuk organisasi, dan sikap tentang loyalitas karyawan kepada organisasi mereka dan keinginan untuk bertahan menjadi karyawan dalam organisasi tersebut.

Bentuk-bentuk Komitmen Organisasi

Meyer, Allen dan Smith (Sopiah, 2008) menyatakan bahwa ada 3 (tiga) komponen komitmen organisasi, yaitu:


(18)

9

1. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional

2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.

3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.

Aspek Komitmen Organisasi

Aspek komitmen organisasi menurut Mowday et, al (1986) :

1. Ada keyakinan dan penerimaan yang kuat pada nilai-nilai organisasi 2. Bersedia untuk berusaha keras atas nama organisasi

3. Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

Menurut Steers & Porter (Sopiah, 2008) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen anggota organisasi antara lain :

1. Faktor personal yang meliputi job expectations, psychological contract, job choice factor, karakteristik personal. Keseluruhan faktor ini akan membentuk komitmen awal.

2. Faktor organisasi, meliputi initial works experiences, job scope, supervision, goal consistency organizational. Semua faktor itu akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab.

3. Faktor diluar organisasi, yang meliputi availability of alternative jobs. Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain. Bila karyawan mendapat pekerjaan yang lebih baik dari yang telah didapatnya saat ini, tentunya karyawan akan meninggalkan perusahaan tersebut.

Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi (PDO) dengan Komitmen Organisasi

Didalam sebuah organisasi tentunya terdapat dukungan organisasi yang diberikan kepada karyawan. Hal itu merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh karyawan yang biasa disebut Persepsi Dukungan Organisasi(PDO). PDO dapat dikategorikan yakni Positif dan negatif. Menurut Rhoades dan Eisenberger (2002) Persepsi Dukungan Organisasi (PDO) memiliki 3 dimensi yang meliputi dimensi keadilan, dimensi dukungan supervisor dan dimensi penghargaan organisasi serta kondisi pekerjaan. Pada kategori PDO Positif, karyawan mempersepsi dukungan yang diberikan organisasi seperti adanya bentuk kepedulian yang telah ditunjukkan organisasi terhadap kesejahteraan karyawan tersebut, adanya pengarahan, evaluasi dan motivasi yang ditunjukkan oleh


(19)

10

supervisor kepada karyawan dan adanya bentuk penghargaan yang diberikan oleh organisasi seperti adanya pelatihan, pemberian promosi, pemberian gaji yang sesuai dengan kontribusi karyawan, adanya fasilitas yang memadai serta adanya keamanan dalam bekerja. Dengan adanya kesesuaian bentuk kepedulian yang ditunjukkan organisasi maka karyawan akan merasa dihargai oleh organisasi. Lalu dengan adanya pengarahan, evaluasi dan motivasi dari supervisor, karyawan akan merasa dibutuhkan oleh organisasi dan karyawan akan bekerja dengan sepenuh hati. Kemudian dengan sesuainya bentuk penghargaan yang diberikan organsasi seperti pelatihan, gaji, fasilitas dan keamanan dalam bekerja maka karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja yang hal tersebut belum tentu didapatkannya di organisasi lain. Sehingga mengakibatkan karyawan akan memunculkan keyakinan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi, mampu menerima dan yakin terhadap nilai-nilai organisasi, dan bersedia bekerja ekstra keras atas nama organisasi. Hal itu dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki komitmen organisasi tinggi. Namun sebaliknya pada kategori PDO negatif, karyawan akan mempersepsi dukungan yang diberikan organisasi seperti tidak adanya bentuk kepedulian yang ditunjukkan organisasi terhadap kesejahteraan karyawan, tidak adanya pengarahan, evaluasi maupun motivasi yang ditunjukkan oleh supervisor kepada karyawan, dan kurang adanya bentuk penghargaan yang diberikan organisasi seperti tidak adanya pelatihan, tidak adanya promosi, gaji yang tidak sesuai dengan kontribusi atau kinerja karyawan, fasilitas yang kurang memadai serta tidak adanya keamanan dalam bekerja. Akibat dari kurang adanya bentuk dukungan yang diberikan organisasi kepada karyawan seperti tidak adanya bentuk kepedulian yang ditunjukkan organisasi mengakibatkan karyawan akan merasa tidak dihargai oleh organisasi. Kemudian dengan tidak adanya pengarahan, evaluasi dan motivasi yang diberikan oleh supervisor akan berdampak pada karyawan akan merasa diacuhkan oleh organisasi yang berakibat karyawan akan bekerja dengan asal-asalan. Serta dengan tidak sesuainya bentuk penghargaan yang diberikan organisasi seperti tidak adanya pelatihan, gaji yang tidak sesuai dengan kontribusi karyawan, fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya keamanan dalam bekerja, maka karyawan akan cenderung merasa bosan dalam bekerja dan akan selalu menuntut kepada organisasi karena tidak mendapatkan yang sesuai dengan kontribusi karyawan. Sehingga dapat mengakibatkan karyawan tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi dan tidak ingin bertahan lama didalam organisasi yang berujung pada ketidaknyamanan karyawan untuk tetap bekerja di organisasi tersebut yang dapat memunculkan keinginan untuk resign atau keluarnya karyawan dari organisasi tersebut. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki komitmen organisasi rendah.


(20)

11

Kerangka Berpikir

Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini yakni bahwa ada hubungan Positif dan signifikan antara Persepsi Dukungan Organisasi (PDO) dengan komitmen organisasi karyawan.

PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI

 Karyawan merasa dihargai oleh organisasi

 Karyawan merasa dibutuhkan oleh organisasi yang berimbas pada karyawan akan bekerja dengan sepenuh hati

 Karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan dapat bekerja dengan sepenuh hati yang hal tersebut belum tentu didapatkannya di organisasi lain

Memunculkan keyakinan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi

Komitmen Organisasi Tinggi

 Karyawan merasa tidak dihargai oleh organisasi  Karyawan merasa diacuhkan oleh organisasi yang

berakibat karyawan akan bekerja dengan asal-asalan

 Karyawan merasa bosan dalam bekerja dan akan selalu menuntut kepada organisasi karena tidak mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan kontribusi karyawan

Tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi dan tidak ingin bertahan lama didalam organisasi yang berujung pada ketidaknyamanan karyawan untuk tetap bekerja di organisasi yang dapat memunculkan keinginan untuk resign atau keluarnya karyawan dari organisasi

Komitmen Organisasi Rendah


(21)

12

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang dikumpulkan pada penelitian tipe kuantitatif berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat dikuantifikasikan, dan diolah dengan menggunakan teknik statistik (Sugiyono, 2014). Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat. Hal ini dapat dilakukan karena penelitian korelasional juga merupakan upaya untuk menerangkan dan meramalkan sesuatu kejadian (Sugiyono, 2014).

Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan karyawan yang bekerja di PT. Bank Danamon di bagian marketing yang berjumlah 115 orang. Alasan peneliti memilih karakteristik tersebut agar diperoleh subjek yang homogen berdasarkan tempat penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara teknik Total Sampling yakni dilakukan dengan mengambil seluruh sampel dalam populasi tersebut sebagai subjek penelitian (Sukmadinata, 2008).

Variabel dan Instrumen Penelitian

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi dukungan organisasi (PDO) dan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu komitmen organisasi. Persepsi dukungan organisasi dalam penelitian ini mengacu pada teori Rhoades dan Eisenberger (2002). Persepsi dukungan organisasi adalah keyakinan umum yang dimiliki karyawan mengenai sejauhmana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka yang didasari dari dimensi PDO antara lain dimensi keadilan, dan dukungan supervisor serta penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan. Dimensi keadilan sebagai bentuk kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan karyawan yang dapat dilihat melalui aspek strukural yang mencakup peraturan formal dan keputusan mengenai karyawan dan aspek social yang meliputi bagaimana memperlakukan karyawan dengan penghargaan. Dimensi dukungan supervisor menjelaskan bahwa sejauh mana atasan menilai kontribusi karyawan dan memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahan. Dan dimensi penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan menjelaskan mengenai bentuk-bentuk penghargaan yang layak diterima karyawan seperti adanya pelatihan, pemberian gaji, pengakuan dan promosi serta keamanan dalam bekerja.

Peneliti menggunakan skala milik Rhoades dan Eisenberger (2002) yang pada awalnya masih dalam bentuk Bahasa Inggris. Lalu peneliti melakukan alih Bahasa ke Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami. Didalamnya terdapat pernyataan yang terdiri dari 3 dimensi yaitu keadilan, dukungan supervisor, serta penghargaan dan kondisi pekerjaan yang diukur secara terpisah. Skala


(22)

13

ini terdiri dari empat pilihan pernyataan yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Alat ukur ini terdiri dari 36 item yang didalamnya untuk mengukur kepedulian organisasi terhadap karyawan. Pengukuran ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang dapat dilihat dari skor hasil skala tersebut yang dibedakan menjadi 2 item yakni item Positif (favourable) dan item negatif (unfavourable). Selanjutnya peneliti melakukan uji coba/Tryout pada skala ini dan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Uji Validitas dan Reliabilitas skala Persepsi Dukungan Organisasi

Skala Jumlah Item Valid Indeks Validitas Indeks

Reliabilitas

PDO 36 0,329 – 0,737 0,950

Hasil dari ujicoba/Tryout Skala PDO milik Rhoades dan Eisenberger (1990) menyatakan bahwa dari total jumlah item sebanyak 36 item, semua dinyatakan valid dan reliabel dengan satu kali pengujian dengan indeks validitas sebesar 0,329 – 0,737 dan indeks reliabilitas sebesar 0,950 dengan menggunakan R tabel sebesar 0,273.

Komitmen organisasi adalah perasaan yang memiliki arti sebagai penerimaan kuat individu terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, sehingga individu akan berusaha untuk berubah karena adanya hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di organisasi sehingga mampu mencapai tujuan organisasi, yang dapat dipengaruhi oleh faktor personal, faktor organisasi dan faktor non personal. Penelitian ini menggunakan instrument milik Ingarianti, TM (2014) yang didalam komitmen organisasi itu sendiri memiliki tiga aspek yaitu kepercayaan yang kuat dan penerimaan dari tujuan dan nilai-nilai organisasi, Kesediaan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh atas nama organisasi, serta Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotan dalam organisasi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala, yaitu jenis skala likert. Skala ini mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala social (Riduwan, 2003). Pada komitmen organisasi skala yang digunakan adalah skala likert yang dibedakan berdasarkan item Positif (favourable) dan item negatif (unfavourble) dengan tujuan untuk memperoleh skor yang didapat dari hasil skala tersebut. Skala komitmen organisasi ini memiliki total 40 item pernyataan yang terdiri dari 21 butir favourable dan 19 butir unfavourable. Skala likert ini terdiri dari empat pilihan pernyataan yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Dalam hal ini tugas responden yakni memberikan jawaban pada kuisioner yang didalamnya terdapat beberapa pernyataan dengan menuliskan tanda checklist √ dengan rentangan yang ditentukan.


(23)

14

Tabel 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Komitmen Organisasi

Skala Jumlah Item Valid Indeks Validitas Indeks

Reliabilitas

Komitmen Organisasi 36 0,281 – 0,769 0,950

Hasil uji coba/Tryout untuk skala komitmen organisasi ini menggunakan nilai R Tabel sebesar 0,273. Pada pengujian pertama terdapat 3 item yang dinyatakan tidak valid yakni pada item 1, 26 dan 30 karena item tersebut lebih kecil dari R tabel atau kurang dari 0,273 dan dihilangkan pada pengujian kedua. Pada pengujian kedua terdapat 1 item yang dinyatakan tidak valid yakni pada item 9 yang masih lebih kecil dari R Tabel. Lalu pada pengujian terakhir didapatkan sebanyak 36 item pernyataan dinyatakan valid yang memiliki indeks validitas antara 0,281 – 0,769 dan memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,950.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Secara umum, penelitian dilakukan dengan tiga tahap yaitu : persiapan, pelaksanaan, dan analisa data. Tahap persiapan diawali dengan mengurus surat ijin penelitian yaitu ke PT. Bank Danamon Tbk. Berikutnya adalah penentuan subjek penelitian dan penyebaran skala untuk uji coba/try out terpakai. Pengambilan data penelitian untuk try out dilakukan pada tanggal 27 November 2015 pada 50 karyawan di berbagai perusahaan yang berada di kota Malang. Alat ukur penelitian berupa skala Persepsi Dukungan Organisasi dan skala Komitmen organisasi yang dilakukan di PT. Bank Danamon di bagian marketing dengan teknik sampel yaitu total sampling yang berjumlah 115 karyawan yang dilakukan pada tanggal 16 Desember 2015.

Tahap terakhir yaitu analisa data dengan menggunakan teknik korelasi product-moment dari pearson. Alasan menggunakan teknik korelasi tersebut yakni teknik ini sebagai pengetesan hipotesis tentang hubungan antara 2 variabel. Kemudian hubungan antara dua variabel tersebut dapat berbentuk garis linear serta data yang diperoleh merupakan data internal yaitu data tentang Persepsi Dukungan Organisasi (PDO) dengan komitmen organisasi. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan komputer program Statistical Program for Social Science (SPSS) for windows 10. Namun sebelum dilakukan analisis korelasi product moment dilakukan terlebih dahulu uji asumsi yang meliputi uji normalitas sebagai prasyarat sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Semua uji prasyarat dilakukan agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari kebenaran.


(24)

15

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan skala yang disebarkan, diperoleh data bahwa terdapat sebanyak 115 karyawan bagian marketing di PT. Bank Danamon Tbk didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian

Frekuensi Persentase

Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan

46 69

40 % 60 % Masa Kerja < 6 Tahun

7 – 15 Tahun > 15 Tahun

17 66 32

15 % 57 % 28 %

Tabel 4. Perhitungan T-Score Skala Persepsi Dukungan Organisasi

Kategori Interval Frekuensi Presentase

Positif T-Score ≥ 50 61 53%

Tidak Positif T-Score < 50 54 47%

Total 115 100 %

Berdasarkan data yang disajikan diatas, diketahui bahwa subjek yang mempersepsi dukungan organisasi positif memiliki jumlah lebih banyak dari subjek yang mempersepsi dukungan organisasi tidak positif. Dari total subjek 115, sebanyak 61 subjek mempersepsi dukungan organisasi positif dengan presentase sebesar 53%, dan sebanyak 54 subjek mempersepsi dukungan organisasi tidak positif dengan presentase sebesar 47%.

Tabel 5. Perhitungan T-Score Skala Komitmen Organisasi

Kategori Interval Frekuensi Presentase

Tinggi T-Score ≥ 50 59 51%

Rendah T-Score < 50 56 49%

Total 115 100 %

Berdasarkan data diatas, diperoleh juga data yang menunjukkan bahwa dari 115 subjek yang dijadikan sebagai sampel, sebanyak 59 subjek dikategorikan memiliki komitmen organisasi yang tinggi dengan presentase sebanyak 51%. Sedangkan sebanyak 56 subjek dikategorikan memiliki komitmen organisasi yang rendah dengan presentase sebesar 49%.


(25)

16

Tabel 6. Kenormalan Data

Persepsi Dukungan Organisasi

Komitmen Organisasi

Skewness -1,017 -0,092

Kurtosis -1,357 -1,644

Dari Tabel 2 mengenai kenormalan data dapat dilihat bahwa data tersebut dapat dikatakan berdistribusi norma. Kenormalan data ini ditunjukkan dengan nilai skewness dan kurtosis yang berada diantara ± 2, dimana nilai skewness pada variabel persepsi dukungan organisasi adalah -1,017 dan nilai kurtosis nya adalah -1,357. Sedangkan pada variabel komitmen organisasi didapatkan hasil bahwa nilai skewness adalah -0,092 dan untuk nilai kurtosis didapatkan sebesar -1,644. Sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa kedua data dapat dikatakan berdistribusi normal dikarenakan nilai skewness dan kurtosis berada diantara ± 2.

Tabel 7. Korelasi Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi

Korelasi Variabel N R P

PDO dengan Komitmen Organisasi

115 0,606 0,367 0,000

Dari hasil analisis korelasi yang dilakukan menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berkorelasi secara positif dan signifikan dengan komitmen organisasi (p = 0,000; r = 0,606). Dimana p < 0,05 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi, serta hubungan tersebut bersifat kuat dikarenakan r > 0,5 yakni r = 0,606 sehingga hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi bersifat kuat. Nilai koefisien determinan (r²) = 0,367 yang memiliki arti bahwa variabel persepsi dukungan organisasi hanya mampu menjelaskan komitmen organisasi sebesar 36,7 % dan sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti masa kerja.

DISKUSI

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi memiliki korelasi sebesar (r) = 0,606. Sedangkan taraf kesalahannya adalah (p) = 0,000 < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi. Artinya semakin tinggi skor persepsi dukungan organisasi maka semakin tinggi pula komitmen organisasi dan semakin rendah skor persepsi dukungan organisasi maka semakin rendah komitmen organisasi karyawan. Sehingga hipotesis pada penelitian ini dapat diterima bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi. Persepsi dukungan organisasi


(26)

17

merupakan suatu anggapan karyawan mengenai pekerjaan mereka sebagai hubungan timbal balik yang mencerminkan ketergantungan relatif yang melebihi kontrak formal dengan organisasinya yang berarti bahwa karyawan dan organisasi terlibat dalam hubungan timbal balik (Eisenberger, et al., 2011). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa dukungan organisasi yang dipersepsikan oleh karyawan berbanding lurus dengan komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan. Artinya persepsi dukungan organisasi sesuai yang telah diharapkan oleh karyawan bahwa karyawan menerima bentuk kepedulian yang ditunjukkan oleh perusahaan dengan diberinya pengarahan, evaluasi serta motivasi melalui atasan. Karyawan juga menerima bentuk penghargaan seperti pelatihan, pemberian promosi, pemberian gaji yang sesuai, pemberian fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan pemberian rasa aman dalam bekerja. Hal tersebut membuat karyawan lebih dihargai oleh atasan maupun perusahaan, membuat karyawan merasa memiliki peran yang penting dalam perusahaan, dapat membuat karyawan merasa dibutuhkan oleh perusahaan dan mampu mendorong karyawan untuk menjadi yang lebih baik serta mendapatkan banyak hal yang dibutuhkan oleh karyawan yang belum tentu didapatkannya di perusahaan lain. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan sepenuh hati dan dapat memunculkan keyakinan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Eisenberger dkk. (1986) mengenai hubungan timbal balik antara PDO dan komitmen organisasi, yaitu karyawan akan membalas dukungan organisasi yang diterima melalui komitmen mereka terhadap organisasi. Rhoades dan Eisenberger (2002) juga menunjukkan bahwa PDO berkorelasi secara signifikan dan positif dengan komitmen organisasi. Tingkat PDO yang tinggi dapat menciptakan perasaan kewajiban dan tanggung jawab, dimana individu tidak hanya merasa mereka harus menunjukkan komitmen pada organisasinya, tetapi juga harus membalas dukungan yang diberikan oleh organisasinya dengan cara menampilkan perilaku-perilaku yang mendukung keberhasilan organisasi. Rhoades dan Eisenberger (2002) menyebutkan pula bahwa persepsi terhadap dukungan yang didapatkan dari atasan akan berdampak pada komitmen organisasi karyawan yang akan berpengaruh pula pada dukungan yang mereka berikan terhadap keberhasilan organisasi karena atasan berperan sebagai perpanjangan tangan dari organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahannya, maka karyawan akan melihat baik atau tidaknya dukungan yang diberikan atasan sebagai indikator dari dukungan organisasi.

Teori dukungan organisasi dalam Eisenberger et, al., (2002) menyatakan bahwa pembentukan persepsi dukungan organisasi didukung oleh kecenderungan karyawan yang menganggap organisasi memiliki karakteristik seperti manusia. Sebagaimana yang dijelaskan bahwa orang yang telah menerima suatu keuntungan tertentu akan mempunyai rasa kewajiban untuk membalas apa yang telah diterimanya (dalam Eisenberger, Fasolo & Davis LaMastro, 1990). Hal ini juga menunjukkan bahwa karyawan yang merasa perusahaan mendukung dirinya akan ada perasaan senang dengan menunjukkan perilaku yang baik ketika bekerja yang dapat memunculkan persepsi positif. Selain itu bila dilihat dari aspek - aspek komitmen organisasi yang dikemukakan oleh


(27)

18

Mowday et, all (1986) menunjukkan bahwa karyawan yang merasa memiliki hubungan emosional yang baik dengan perusahaan seperti adanya keyakinan yang kuat pada nilai-nilai organisasi, bersedianya untuk berusaha keras atas nama organisasi dan memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi akan cenderung rugi bila meninggalkan perusahaan karena adanya rasa keterikatan yang kuat pada diri karyawan tersebut. Eisenberger, dkk. (1990) menyatakan bahwa persepsi dukungan organisasi dapat mendorong keanggotaan organisasi sebagai bagian penting dari identitas diri karyawan. Selain itu, tingkat persepsi dukungan organiasasi yang tinggi tidak hanya menciptakan rasa berkomitmen yang tinggi pada diri karyawan terhadap organisasi, namun karyawan akan menjadi lebih peduli pada kesejahteraan organisasi dan membantu tercapai tujuan organisasi

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Hafid, dkk (2013) yang mendapatkan bahwa persepsi dukungan organisasi memiliki hubungan positif dan signifikan serta memiliki hubungan yang kuat dengan komitmen organisasi (r = 0,563 ; p = 0,000). Hasil ini menyatakan bahwa komitmen afektif menjadi hasil utama dari persepsi dukungan organisasi. Paradigma yang berlaku menyebutkan bahwa hasil dari persepsi dukungan organisasi adalah keterikatan emosional atau afeksi diri terhadap keterikatan emosional atau afeksi diri terhadap organisasi dan kemudian kepuasan kerja. Begitu pula untuk lingkup organisasinya sendiri, para karyawan merasakan keterikatan emosional dan afeksi diri sebagai hasil dari penilaian mereka terhadap perlakuan yang diterima dari organisasi. Rasa berkewajiban sebagai wujud balasan perlakuan yang diterima karyawan dari organisasi ditemukan cukup memberikan efek terhadap keterikatan emosional atau afeksi diri seorang karyawan pada perusahaan tersebut.

Selain persepsi dukungan organisasi terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi yakni masa kerja karyawan. Masa kerja yaitu lamanya waktu bekerja seseorang yang dilihat dari saat mulai bekerja atau saat mulai menggeluti pekerjaannya. Sedangkan pengalaman dapat diartikan kemampuan seseorang akan pekerjaannya dengan mengetahui secara betul liku - liku pekerjaannya dengan berbagai kendala yang dihadapi. Sehingga seseorang yang mempunyai pengalaman akan memiliki seasoned professionals, yaitu mempunyai pengalaman di tingkat senior management dan teruji ketangguhan dan kapabilitasnya serta memiliki komitmen organisasi yang tinggi karena karyawan akan bekerja mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan tujuan-tujuannya, dan berkeinginan untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi melalui pengalaman kerja mereka. (Haryanto, 2001).


(28)

19

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan dari hasil analisa data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi serta memiliki hubungan yang kuat (r = 0,606 > 0,5; p = 0,000 < 0,05). Hal ini berarti bahwa pada karyawan dengan persepsi dukungan organisasi yang positif ditemukan memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, pada karyawan dengan persepsi dukungan organisasi yang negatif dapat ditemukan memiliki komitmen organisasi yang rendah. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa hipotesis penelitian ini terbukti atau dapat diterima yaitu ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi namun persepsi dukungan organisasi hanya mampu menjelaskan komitmen organisasi sebesar 36,7% sedangkan sisanya yakni sebesar 63,3% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya seperti masa kerja.

Bagi perusahaan diharapkan dapat memberikan penghargaan yang lebih baik pada para karyawan. Hal ini sangat penting karena semakin baik dukungan organisasi yang diberikan perusahaan semakin positif juga persepsi karyawan terhadap perusahaan sehingga hal ini membentuk komitmen yang tinggi pada diri karyawan dan bersama-sama mewujudkan visi dan misi demi kemajuan perusahaan. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan komitmen organisasi, sebaiknya menyertakan variabel-variabel lainnya yang belum diteliti serta dapat menyempurnakan keterbatasan dalam penelitian ini.


(29)

20

REFERENSI

Allen, N. J., & Meyer, J. P. (1990). The Measurement and Antecendents of Affective, Continuance, and Normative Commitment to Organization. Journal of Occupational Psychology, Vol. 63, 1-18

Anggi Rumondang Berliana Sianipar & Kristiana Haryanti. (2014). Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan kerja dengan Intensi Turnover pada karyawan bidang produksi CV.X. Jurnal Psikodimensia Vol. 13 No.1, Januari-Juni 2014, 98 – 114

Primananda, Suryani & Sumbodo, Prabowo. (2012). Komitmen Organisasi Ditinjau Dari Subjective Well-Being. Jurnal Psikodimensia Vol. 11 No. 2, Juli – Desember 2012, 115-124 Aube, C., Rousseau, V., & Morin, E M. (2007). Perceived Organizational Support and Organizational Commitment : The Moderating Effect of Locus of Control and Work Autonomy. Journal of Managerial Psychology, Vol. 22 (5). 479-495

Colakoglu, Ulker et. al. (2010). “The Effects of Perceived Organizational Support on Employees’ Affective, outcomes: evidence from the hotel industry”. Journal of tourism and hospitality management, Vol.16, Nomor 2 Oktober 2010, 125-150

Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchinson, S. & Sowa, D. (1986). Perceived Organizational Support. Journal of Applied Psychology, Vol.82 (5), 812-820

Eisenberger R, Fasolo P., Davis V. (1990). Perceived Organizational Support and Employee Diligence, Commitment, and Innovation. Journal of Applied Psychology, Vol. 75, No.1, 51-59

Fischer. R. (2005). Rewarding Employee Loyalty: An Organizational Justice Approach. International Journal of Organisational Behaviour, Volume 8 (3), 486-503

Greenberg, J. (1996). Managing Behavior in Organizations: Science in Service to Practice. NY : Prentice Hall

Hafid A.P, Margono S, Djumahir, & Minarti R. (2013). The Relationships of Persepsi Dukungan Organisasi (PDO) With PDOitive Work Behavior: Mediating Role of Job Satisfaction, Affective Commitment, and Felt Obligation. Journal of Business and Management (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. Volume 13, Issue 3 (Sep. - Oct. 2013), PP 23-34

Haryanto. (2001). Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung: Sinar Baru.

Kurniasari, Luvi. (2004). Pengaruh komitmen organisasi dan job insecurity karyawan terhadap intensi turnover di PT Indo http://www.damandiri.or.id/file/Luvikurniasariunairbab.1.pdf Luthans, Fred. (2002). Organizational behavior(9th. Ed), New York: McGraw-Hill


(30)

21

Mathis, Robert. L & Jackson, H. John. (2009). Human Resource Management, 10th ed. (Ter. Angelica, Diana). Jakarta : Salemba Empat

Meyer, J., & Herscovitch, L. (2001). Commitment in the Workplace: Towards a general model. Human Resource Management Review, Vol.11, 299-326

Mowday, Richard .T., Steers, R.M. & Porter, Lyman.W. (1979). The Measurement of organizational commitment. Journal of Vocational Behavior, Vol. 14, 224-247

Reilly, C.O & Chatman, J. (1986). Organizational Commitment and Psychological Attachment: The Effects of Compliance, Identification, and Internalization on Prosocial Behavior. Journal of Applied Psychology, Vol. 71, No. 3, 492-499

Riduwan. (2005). Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Robbins SP, dan Judge. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat

Rhoades, Eisenberger, (2002). Perceived Organizational Support: A review of the literature. Journal of Applied Psychology, Vol.87, 698-714

Saimir S. & Jonida L. (2013). Job Satisfaction And Organizational Commitment: The Case Of Shkodra Municipality. European Scientific Journal June 2013 edition vol.9, No.17 ISSN: 1857 – 7881 (Print) e - ISSN 1857- 7431

Sigit, Soehardi, Prof. Dr. (2003). Esensi Perilaku Organisasi. BPFE Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Valerie. L, Rowan. U. (1999) Commitment And Perceived Organizational Support. Journal National Forum Of Applied Educational ResearchVol. 12, No. 3


(31)

22

BLUEPRINT

Komitmen Organisasi

NO ASPEK

ITEM

FAVORABLE UNFAVORABLE

1 Kepercayaan yang kuat dan

penerimaan dari tujuan dan nilai-nilai organisasi

1) Saya menaati semua peraturan perusahaan ini meskipun ada peraturan yang kurang sesuai dengan hati nurani saya

2) Meskipun tidak sejalan dengan visi dan misi perusahaan, saya tetap menjalankannya dengan baik 3) Nilai-nilai yang diterapkan

di perusahaan ini sesuai dengan nilai-nilai yang saya miliki

4) Saya percaya bahwa segala peraturan yang berlaku di perusahaan ini adalah demi kebaikan semua karyawan 5) Tujuan yang dimiliki

perusahaan menjadi tujuan saya juga

6) Saya mendukung dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan perusahaan

7) Menurut saya kebijakan perusahaan sesuai dengan harapan saya

8) Tidak masalah jika sesekali saya melanggar peraturan dalam perusahaan

9) Menurut saya, tidak semua peraturan perusahaan harus dipatuhi dan ditaati

10)Saya tidak sepenuhnya mendukung apa yang menjadi keputusan perusahaan

11)Saya tidak peduli dengan tujuan yang dimiliki perusahaan karena tidak sesuai dengan tujuan saya 12)Saya tidak peduli dengan

peraturan perusahaan karena peraturan itu menghambat pekerjaan saya

13)Saya tidak memperhatikan nilai-nilai yang ada di perusahaan karena bertentangan dengan pandangan hidup saya

2 Kesediaan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh atas nama organisasi

1) Saya tidak menerima semua kebijakan perusahaan karena saya tidak sepaham dengan kebijakan tersebut

2) Saya bersedia menambah jam kerja untuk

menyelesaikan pekerjaan 3) Saya bekerja seoptimal

mungkin demi tercapainya keberhasilan di perusahaan

1) Saya tidak bersedia

melakukan tugas tambahan ketika jam kerja saya telah selesai

2) Saya tidak mau membantu mengerjakan tugas bagian lain jika tidak diberi imbalan

3) Saya bisa meninggalkan pekerjaan untuk


(32)

23 4) Saya merasa ikut

bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan perusahaan

5) Bagi saya tercapainya tujuan organisasi lebih penting daripada kenaikan pangkat atau gaji

6) Saya senang melibatkan diri untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi perusahaan

7) Saya bersedia mengerjakan tugas selain pekerjaan saya yang seharusnya

menyelesaikan keperluan lain diluar tugas

perusahaan

4) Percuma saja saya mencurahkan usaha yang besar untuk perusahaan bila imbalannya tidak sepadan 5) Saya merasa tidak

bertanggung jawab bila perushaan mengalami kerugian

6) Saya tidak ingin

melibatkan diri sepenuhnya untuk perusahaan

3 Keinginan yang kuat untuk

mempertahankan keanggotaan dalam organisasi

1) Saya bersedia untuk tetap menjadi karyawan

diperusahaan ini sampai pension

2) Selama bekerja diperusahaan ini saya merasa nyaman sehingga tidak ada alasan untuk pindah ke perusahaan lain

3) Meskipun ada kesempatan, saya tidak berpikir untuk pindah ke perusahaan lain 4) Saya berencana untuk

bekerja diperusahaan ini dalam jangka waktu yang panjang

5) Dengan bekerja

diperusahaan ini, saya yakin masa depan saya terjamin 6) Saya merasa nyaman bekerja

di perusahaan ini dan tidak memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan 7) Bagi saya perusahaan ini

adalah tempat bekerja paling baik

8) Saya berencana

mengundurkan diri dari perusahaan ini dan mencari kesempatan yang lebih baik diperusahaan lain

9) Saya sedang memikirkan alternative untuk pindah ke perusahaan lain

10)Tidak ada kewajiban bagi saya untuk tetap bekerja diperusahaan ini sehingga saya bisa kapan saja meninggalkan perusahaan ini

11)Saya ingin beralih kerja diperusahaan lain yang lebih menguntungkan 12)Jika ada tawaran saya ingin

mencoba bekerja di perusahaan lain

13)Saya selalu mencari-cari lowongan pekerjaan yang ada di surat kabar

14)Saya merasa tidak perlu banyak pertimbangan untuk meninggalkan perusahaan ini


(33)

24

Persepsi Dukungan Organisasi (PDO)

NO ASPEK

ITEM

FAVORABLE UNFAVORABLE

1 Keadilan

Terdiri dari aspek structural dan aspek sosial dimana aspek structural mencakup peraturan formal dan keputusan mengenai karyawan. sedangkan aspek social disebut dengan keadilan interaksional yang meliputi cara memperlakukan karyawan dengan penghargaan terhadap martabat dan

penghormatan

1) Pimpinan sangat

mempertimbangkan tujuan dan kemampuan saya. 2) Pimpinan memberikan

toleransi tentang ketidakhadiran terkait masalah pribadi 3) Pimpinan memaafkan

kesalahan yang saya lakukan tanpa disengaja 4) Pimpinan akan

menggantikan pekerjaan saya apabila kinerja saya mengalami penurunan 5) Pimpinan melibatkan

karyawan dalam mengambil kebijakan dengan mendengarkan pendapat karyawan. 6) Pimpinan memberikan

toleransi jika saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 7) Pimpinan menempatkan

saya pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya.

8) Pimpinan mengambil kebijakan tanpa melibatkan karyawan

9) Pimpinan tidak mau tahu tentang ketidakhadiran saya yang dikarenakan masalah pribadi

10)Jika saya diberhentikan bekerja, pimpinan lebih memilih untuk

mempekerjakan orang baru daripada mempekerjakan saya kembali.

11)Jika pekerjaan saya dihilangkan, Pimpinan akan lebih memilih untuk memecat saya, dari pada memindahkan saya ke pekerjaan baru.

12)Jika pimpinan menemukan cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan pekerjaan saya mereka akan menggantikan saya. 13)Pimpinan merasa bahwa

setiap orang dapat

No Aspek Favorable Unfavorable Total

1 Kepercayaan yang kuat dan penerimaan dari tujuan dan nilai-nilai organisasi.

1,2,3,4,5,6, 7

21, 22, 23, 24, 25, 26 13

2 Kesediaan untuk

menggunakan usaha yang sungguh-sungguh atas nama organisasi

27, 28, 29, 30, 31, 32,

33

8, 9, 10, 11, 12, 13, 13

3 Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotan dalam organisasi

14, 15, 16, 17, 18, 19,

20

34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

14


(34)

25

melakukan tugas saya sebaik yang saya lakukan.

2 Dukungan

Supervisor

Sejauh mana atasan menilai kontribusi karyawan dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan serta mengarahkan atau mengevaluasi kinerja karyawan

1) Perusahaan membuat hidup saya sejahtera.

2) Atasan bersedia membantu saya dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan yang saya alami

3) Atasan benar-benar peduli pada kesejahteraan saya. 4) Atasan bersedia membantu

saya ketika saya

membutuhkan pertolongan khusus

5) Atasan memperhatikan kepuasan kerja saya secara keseluruhan

6) Jika saya memutuskan untuk berhenti bekerja, atasan mencoba untuk meyakinkan saya untuk tetap bertahan.

7) Atasan memberikan dukungan PDOitif kepada saya sehingga saya mampu menunjukkan kinerja terbaik saya

8) Pimpinan merasa hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari memperkerjakan saya sebagai karyawan tetap. 9) Bahkan jika saya mencoba

sebaik yang saya bisa untuk melakukan pekerjaan saya, Pimpinan tidak akan memperhatikannya. 10)Atasan menunjukkan

sedikit kepedulian terhadap karyawan.

11)Atasan lebih

mempedulikan kemajuan perusahaan daripada kesejahteraan karyawan 12)Jika diberi kesempatan,

Atasan akan mengambil keuntungan dari saya. 13)Atasan akan mengabaikan

apapun keluhan saya.

3 Bentuk Penghargaan

Bentuk penghargaan yang diterima oleh karyawan dari organisasi serta tersedianya kondisi kerja yang nyaman dan aman

1) Saya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan untuk mengembangkan

kemampuan. 2) Atasan menciptakan

suasana yang kondusif agar karyawan betah saat

bekerja

3) Atasan membangga-banggakan pencapaian kerja saya.

4) Jika perusahaan

mendapatkan keuntungan yang lebih besar berupa material, maka perusahaan akan memberikan bonus kepada karyawan

5) Perusahaan memberikan fasilitas yang memadai

7) Atasan menggantikan pekerjaan saya jika ada orang lain yang mau dibayar lebih rendah daripada saya.

8) Atasan tidak menghargai usaha terbaik yang telah saya lakukan.

9) Perusahaan merasa rugi telah mempekerjakan saya 10)Atasan tidak memberikan

gaji yang sesuai dengan pekerjaan saya


(35)

26

untuk menunjang pekerjaan saya secara optimal

6) Atasan bangga karena saya telah menjadi bagian dari perusahaan ini

No Aspek Favorable Unfavorable Total

1 Keadilan 1,2,3,4,5,6,7 20,21,22,23,24,25 13 2 Dukungan Supervisor 26,27,28,29,

30,31,32

8,9,10,11,12,13 13

3 Bentuk Penghargaan 14,15,16,17, 18,19

33,34,35,36 10


(36)

27

SKALA PENELITIAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan Hormat,

Saya Muhammad Arya Samudra mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dalam rangka melakukan penelitian, saya mohon bantuan Saudara untuk mengisi skala penelitian berikut.

Perlu Saudara ketahui bahwa hasil skala ini benar-benar digunakan untuk tujuan penelitian, dan tidak digunakan untuk maksud-maksud lain. Oleh karena itu, Saudara tidak perlu ragu-ragu untuk menjawab semua pernyataan yang tersedia, karena Saya akan menjamin kerahasiaan jawaban yang Saudara berikan. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, sebab semua jawaban mempunyai makna dalam penelitian ini.

Besar harapan Saya dapat menerima kembali skala penelitian yang telah Saudara isi. Atas kesediaan Saudara dalam membantu penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Hormat Saya,

M. Arya Samudra Petunjuk Pengisian Skala

1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara, dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia dengan ketentuan :

SS : Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan

S : Bila Anda Setuju dengan pernyataan

TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan

STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan Pernyataan

2. Apabila Saudara ingin mengganti jawaban, beri tanda (=) pada jawaban yang telah Saudara buat sebelumnya. Kemudian berilah tanda silang (X) pada jawaban baru.

Contoh :

Jawaban yang ingin diganti Jawaban yang sudah diganti 3. Jawablah semua pernyataan tanpa ada yang terlewati.

4. Isilah identitas Saudara di bawah ini : Nama (optional) :

Masa Kerja : < 6 tahun 7 – 15 tahun > 15 tahun Jenis Kelamin : male female

Departmen :

Status Kekaryawanan : Tetap Tidak Tetap

SS S TS STS

X


(37)

28 SKALA 1

NO PERNYATAAN PILIHAN

SS S TS STS

1. Saya menaati semua peraturan perusahaan ini meskipun ada peraturan yang kurang sesuai dengan hati nurani saya

2. Meskipun tidak sejalan dengan visi dan misi perusahaan, saya tetap menjalankannya dengan baik

3. Nilai-nilai yang diterapkan di perusahaan ini sesuai dengan nilai-nilai yang saya miliki

4. Saya percaya bahwa segala peraturan yang berlaku di perusahaan ini adalah demi kebaikan semua karyawan

5. Tujuan yang dimiliki perusahaan menjadi tujuan saya juga 6. Saya mendukung dan melaksanakan apa yang menjadi

keputusan perusahaan

7. Menurut saya kebijakan perusahaan sesuai dengan harapan saya 8. Saya tidak bersedia melakukan tugas tambahan ketika jam kerja

saya telah selesai

9. Saya tidak mau membantu mengerjakan tugas bagian lain jika tidak diberi imbalan

10. Saya bisa meninggalkan pekerjaan untuk menyelesaikan keperluan lain diluar tugas perusahaan

11. Percuma saja saya mencurahkan usaha yang besar untuk perusahaan bila imbalannya tidak sepadan

12. Saya merasa tidak bertanggung jawab bila perushaan mengalami kerugian

13 Saya tidak ingin melibatkan diri sepenuhnya untuk perusahaan 14. Saya bersedia untuk tetap menjadi karyawan diperusahaan ini

sampai pensiun

15. Selama bekerja diperusahaan ini saya merasa nyaman sehingga tidak ada alasan untuk pindah ke perusahaan lain

16. Meskipun ada kesempatan, saya tidak berpikir untuk pindah ke perusahaan lain

17. Saya berencana untuk bekerja diperusahaan ini dalam jangka waktu yang panjang

18. Dengan bekerja diperusahaan ini, saya yakin masa depan saya terjamin

19. Saya merasa nyaman bekerja di perusahaan ini dan tidak memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan

20. Bagi saya perusahaan ini adalah tempat bekerja paling baik 21. Tidak masalah jika sesekali saya melanggar peraturan dalam

perusahaan

22. Menurut saya, tidak semua peraturan perusahaan harus dipatuhi dan ditaati


(38)

29

23. Saya tidak sepenuhnya mendukung apa yang menjadi keputusan perusahaan

24. Saya tidak peduli dengan tujuan yang dimiliki perusahaan karena tidak sesuai dengan tujuan saya

25. Saya tidak peduli dengan peraturan perusahaan karena peraturan itu menghambat pekerjaan saya

26. Saya tidak memperhatikan nilai-nilai yang ada di perusahaan karena bertentangan dengan pandangan hidup saya

27 Saya tidak menerima semua kebijakan perusahaan karena saya tidak sepaham dengan kebijakan tersebut

28 Saya bersedia menambah jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan

29. Saya bekerja seoptimal mungkin demi tercapainya keberhasilan di perusahaan

30. Saya merasa ikut bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan perusahaan

31. Bagi saya tercapainya tujuan organisasi lebih penting daripada kenaikan pangkat atau gaji

32. Saya senang melibatkan diri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan

33. Saya bersedia mengerjakan tugas selain pekerjaan saya yang seharusnya

34. Saya berencana mengundurkan diri dari perusahaan ini dan mencari kesempatan yang lebih baik diperusahaan lain 35. Saya sedang memikirkan alternative untuk pindah ke

perusahaan lain

36. Tidak ada kewajiban bagi saya untuk tetap bekerja

diperusahaan ini sehingga saya bisa kapan saja meninggalkan perusahaan ini

37. Saya ingin beralih kerja diperusahaan lain yang lebih menguntungkan

38. Jika ada tawaran saya ingin mencoba bekerja di perusahaan lain

39. Saya selalu mencari-cari lowongan pekerjaan yang ada di surat kabar

40. Saya merasa tidak perlu banyak pertimbangan untuk meninggalkan perusahaan ini


(39)

30 SKALA 2

NO PERNYATAAN PILIHAN

SS S TS STS

1 Pimpinan sangat mempertimbangkan tujuan dan kemampuan saya.

2 Pimpinan memberikan toleransi tentang ketidakhadiran terkait masalah pribadi

3 Pimpinan memaafkan kesalahan yang saya lakukan tanpa disengaja

4 Pimpinan akan menggantikan pekerjaan saya apabila kinerja saya mengalami penurunan

5 Pimpinan melibatkan karyawan dalam mengambil kebijakan dengan mendengarkan pendapat karyawan.

6 Pimpinan memberikan toleransi jika saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

7 Pimpinan menempatkan saya pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya.

8 Pimpinan merasa hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari memperkerjakan saya sebagai karyawan tetap.

9 Bahkan jika saya mencoba sebaik yang saya bisa untuk melakukan pekerjaan saya, Pimpinan tidak akan

memperhatikannya.

10 Atasan menunjukkan sedikit kepedulian terhadap karyawan. 11 Atasan lebih mempedulikan kemajuan perusahaan daripada

kesejahteraan karyawan

12 Jika diberi kesempatan, Atasan akan mengambil keuntungan dari saya.

13 Atasan akan mengabaikan apapun keluhan saya. 14 Saya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan untuk

mengembangkan kemampuan.

15 Atasan menciptakan suasana yang kondusif agar karyawan betah saat bekerja

16 Atasan membangga-banggakan pencapaian kerja saya. 17 Jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar

berupa material, maka perusahaan akan memberikan bonus kepada karyawan

18 Perusahaan memberikan fasilitas yang memadai untuk menunjang pekerjaan saya secara optimal

19 Atasan bangga karena saya telah menjadi bagian dari perusahaan ini

20 Pimpinan mengambil kebijakan tanpa melibatkan karyawan 21 Pimpinan tidak mau tahu tentang ketidakhadiran saya yang


(40)

31

22 Jika saya diberhentikan bekerja, pimpinan lebih memilih untuk mempekerjakan orang baru daripada mempekerjakan saya kembali.

23 Jika pekerjaan saya dihilangkan, Pimpinan akan lebih memilih untuk memecat saya, dari pada memindahkan saya ke

pekerjaan baru.

24 Jika pimpinan menemukan cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan pekerjaan saya mereka akan menggantikan saya.

25 Pimpinan merasa bahwa setiap orang dapat melakukan tugas saya sebaik yang saya lakukan.

26 Perusahaan membuat hidup saya sejahtera.

27 Atasan bersedia membantu saya dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan yang saya alami

28 Atasan benar-benar peduli pada kesejahteraan saya.

29 Atasan bersedia membantu saya ketika saya membutuhkan pertolongan khusus

30 Atasan memperhatikan kepuasan kerja saya secara keseluruhan 31 Jika saya memutuskan untuk berhenti bekerja, atasan mencoba

untuk meyakinkan saya untuk tetap bertahan.

32 Atasan memberikan dukungan PDOitif kepada saya sehingga saya mampu menunjukkan kinerja terbaik saya

33 Atasan menggantikan pekerjaan saya jika ada orang lain yang mau dibayar lebih rendah daripada saya.

34 Atasan tidak menghargai usaha terbaik yang telah saya lakukan.

35 Perusahaan merasa rugi telah mempekerjakan saya

36 Atasan tidak memberikan gaji yang sesuai dengan pekerjaan saya


(41)

32

HASIL PENELITIAN OUTPUT SPSS

a. Deskripsi Subjek

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki-laki 46 40.0 40.0 40.0

Perempuan 69 60.0 60.0 100.0

Total 115 100.0 100.0

Masa_Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

< 6 Tahun 17 14.8 14.8 14.8

7 - 15 Tahun 66 57.4 57.4 72.2

> 15 Tahun 32 27.8 27.8 100.0

Total 115 100.0 100.0

b. Uji Normalitas Data

Statistics

Total_Komitmen Total_PDO

N

Valid 115 115

Missing 0 0

Skewness -.021 -.230

Std. Error of Skewness .226 .226

Kurtosis -.735 -.607

Std. Error of Kurtosis .447 .447

Rumus untuk mendapatkan Z Skewness dan Z Kurtosis yakni sebagai berikut :

Nilai Z Skewness =


(42)

33

Komitmen Organisasi

ZSkewness = - 0,092 ZKurtosis = - 1,644

Persepsi Dukungan Organisasi ZSkewness = - 1,017 ZKurtosis = - 1,357

c. Uji Korelasi

Correlations

Total_Komitmen Total_PDO

Total_Komitmen

Pearson Correlation 1 .606**

Sig. (2-tailed) .000

N 115 115

Total_PDO

Pearson Correlation .606** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 115 115


(43)

34

HASIL TRYOUT

TOTAL SUBJEK : 50

KOMITMEN ORGANISASI

=

√ 2+

a. UJI PERTAMA

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P2 109.42 127.922 .669 .946

P3 109.16 137.158 .420 .947

P4 109.30 134.622 .606 .946

P5 109.18 136.518 .571 .946

P6 109.42 133.718 .703 .945

P7 109.38 135.016 .682 .946

P8 109.42 133.269 .744 .945

P9 109.22 139.685 .278 .948

P10 109.46 129.192 .677 .946

P11 109.30 136.214 .432 .947

P12 109.46 127.233 .718 .945

P13 109.44 129.639 .656 .946

P14 109.32 135.569 .556 .946

P15 109.40 134.857 .679 .946

P16 109.50 135.071 .598 .946

P17 109.30 136.337 .561 .946

P18 109.40 133.959 .696 .945

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.948 40


(44)

35

P19 109.44 134.170 .714 .945

P20 109.36 134.276 .701 .945

P21 109.38 129.873 .659 .946

P22 109.26 137.788 .398 .947

P23 109.30 138.704 .367 .947

P24 109.18 138.885 .316 .948

P25 109.26 136.972 .394 .947

P27 109.16 140.260 .295 .948

P28 109.44 131.721 .750 .945

P29 109.20 139.633 .415 .947

P31 109.58 133.187 .601 .946

P32 109.42 130.208 .652 .946

P33 109.42 134.738 .612 .946

P34 109.28 136.451 .510 .947

P35 109.28 135.716 .581 .946

P36 109.38 135.751 .546 .946

P37 109.52 132.949 .670 .945

P38 109.48 132.459 .779 .945

P39 109.14 137.878 .492 .947

P40 109.36 138.113 .340 .948

P1 109.20 140.204 .234 .948

P26 109.14 142.041 .000 .948

P30 109.20 140.408 .206 .948

 Terdapat 3 item yang dinyatakan TIDAK VALID yakni pada Item 1, Item 26 dan Item 30 karena lebih kecil dari R tabel atau kurang dari 0,273 dan dihilangkan pada pengujian kedua b. UJI KEDUA

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P2 100.54 124.662 .669 .948

P3 100.28 133.757 .422 .949

P4 100.42 131.310 .602 .948

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items


(45)

36

P5 100.30 133.153 .570 .948

P6 100.54 130.213 .719 .947

P7 100.50 131.643 .684 .947

P8 100.54 129.886 .749 .947

P9 100.34 136.392 .264 .950

P10 100.58 125.963 .674 .947

P11 100.42 132.738 .441 .949

P12 100.58 124.085 .712 .947

P13 100.56 126.374 .654 .947

P14 100.44 132.211 .556 .948

P15 100.52 131.479 .682 .947

P16 100.62 131.751 .595 .948

P17 100.42 132.902 .568 .948

P18 100.52 130.500 .707 .947

P19 100.56 130.823 .715 .947

P20 100.48 130.867 .707 .947

P21 100.50 126.622 .656 .947

P22 100.38 134.404 .398 .949

P23 100.42 135.269 .371 .949

P24 100.30 135.643 .299 .949

P25 100.38 133.465 .405 .949

P27 100.28 136.859 .292 .949

P28 100.56 128.456 .746 .946

P29 100.32 136.181 .423 .949

P31 100.70 129.847 .602 .948

P32 100.54 126.988 .647 .947

P33 100.54 131.437 .608 .948

P34 100.40 133.020 .516 .948

P35 100.40 132.367 .580 .948

P36 100.50 132.378 .547 .948

P37 100.64 129.664 .667 .947

P38 100.60 129.224 .771 .946

P39 100.26 134.523 .488 .948

P40 100.48 134.704 .342 .949

 Terdapat 1 item yang dinyatakan TIDAK VALID yakni pada item 9 yang memiliki korelasi sebesar 0,264 karena masih kurang dari 0,273 (R tabel)

c. UJI KETIGA


(1)

(2)

51


(3)

(4)

53


(5)

(6)