Penggabungan agregat-agregat primer ini disusun lagi menjadi bentukan-bentukan yang  masing-masing  dibatasi  oleh  permukaan  tertentu.  Agregat  primer  dengan
struktur  mikro  0,25 – 0,50 mm , sedangkan agregat sekunder yang merupakan
struktur pada tanah olah disebut struktur makro 0,50 – 10 mm.
2.3 Sifat kimia Tanah
Sifat kimia tanah yang perlu diketahui adalah koloid tanah, susunan kimia unsur tanah, dan pH tanah.
2.3.1. Koloid Tanah
Koloid tanah adalah butir – butir individu yang ukuranya sangat halus, luas
permukaanya  setiap  kesatuan  luas  sangat  besar,  dan  pada  permukaanya  terdapat muatan- muatan  yang dapat menarik ion- ion dan air. Di dalam tanah ada koloid
liat lempung dan koloid humus. Koloid ini berperan sebagai pusat kegiatan tanah yang disekitarnya terjadi persenyawaan-persenyawaan kimia. Oleh sebab itu sifat
fisik dan kimia tanah dipengaruhi oleh lempung dan humus.
2.3.2. Susunan Kimia Tanah
Unsur  hara  dalam  tanah  yang  tersedia  bagi  tanaman  terdapat  dalam  dua keadaan yaitu dalam bentuk garam-garam yang terlarut menjadi ion dalam larutan
tanah,  dalam  bentuk  unsur  terikat  pada  permukaan  koloid  kompleks  liat  dan humus  atau  kompleks  abrasi.  Koloid  liat  permukaanya  bermuatan  negatif  atau
anion  atau  beberapa  kation  terdapat  dalam  larutan  tanah  atau  pada  permukaan koloid  tanah.  Ion-ion  yang  terdapat  dalam  larutan  tanah  atau  pada  permukaan
koloid  tanah  adalah  karbon,  hidrogen,  nitrogen,  fosfor,  kalium,  kalsium ,magnesium, belerang, ferum, molibdat, mangan, tembaga, seng, boron, dan khlor.
Yulipriyanto,2010
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. pH Tanah
Serenson  1909  mendefenisikan  pH  sebagai  negatif  logaritma  dari konsentrasi ion hidrogen dengan rumus :
pH = -log a
H+
di mana : a
H+
= aktivitas ion hidrogen. Nilai  pH  tanah  tidak  sekedar  menunjukkan  suatu  tanah  asam  atau  alkali,
tetapi  juga  memberikan  informasi    tentang  sifat-sifat  tanah  yang  lain  seperti, ketersediaan  fosfor,  status  kation-kation  basa,  dan  unsur  racun.  Kebanyakan
tanah-tanah  pertanian  memiliki  pH  4  hingga  8.  Tanah  yang  lebih  asam  biasanya ditemukan pada jenis tanah gambut dan tanah yang tinggi kandungan aluminium
atau belerang. Sementara tanah yang basa ditemukan pada tanah yang tinggi kapur dan tanah yang berada didaerah arid dan di kawasan pantai.
pH  tanah  merupakan  suatu  ukuran  intensitas  kemasaman,  bukan  ukuran total asam yang ada di tanah tersebut. Pada tanah-tanah tertentu, seperti tanah liat
berat,  gambut  yang  mampu  menahan  perubahan  pH  atau  kemasaman  yang  lebih besar dibandingkan dengan tanah yang berpasir. Mukhlis,2007
2.4 Penetapan Kapasitas Tukar Kation