IDE Promini adalah software yang ditulis menggunakan java yang terdiri atas: 1.
Editor program merupakan alat yang digunakan oleh pengguna untuk mengelola program seperti menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing. 2.
Compiler merupakan sebuah modul yang mengubah kode program sketch dan menjadikannya kedalam bentuk kode biner.
3. Uploader merupakan sebuah modul yang memuat kode biner ke dalam
memory EEPROM di dalam papan arduino.
2.5. Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sistem keamanan kenderaan menggunakan mikrokontroler antara lain:
1. Sistem proteksi keamanan bermotor menggunakan Andorid berbasis ATMega
328 Kuswanto, 2014. Pada penelitian ini, penulis menggunakan android dan mikrokontroler untuk
memproteksi keamanan sepeda motor. Namun pada penelitian ini, penulis tidak menerapkan perangkat yang dibangun pada sepeda motor melainkan
menggunakan perangkat pada prototype kenderaan. 2.
Rancang Bangun Sistem Kenderaan Bermotor Dengan Pengenalan Sidik Jari Oroh et al, 2014.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengenalan sidik jari sebagai media untuk meningkatkan keamanan sepeda motor. Pada penelitian ini, penulis tetap
menggunakan mikrokontroler jenis ATMega328 sebagai pengelola input sidik jari.
3. Sistem Pengamanan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
Melalui Short Message Service SMS Dalton,2011. Pada penelitian ini, penulis memanfaatkan mikrokontroler jenis ATMega 8535
dan SMS Gateway untuk membangun sistem keamanan pada sepeda motor. SMS digunakan sebagai alat untuk mengontrol mikrokontroler ATMega 8535.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini akan menjelaskan proses yang terjadi didalam aplikasi pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor. Adapun proses yang terjadi di dalam aplikasi tersebut adalah
proses konektifitas antara perangkat keamanan sepeda motor dengan aplikasi dan pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor pada aplikasi perangkat sepeda
motor. Pada Bab ini juga menjelaskan perancangan perangkat keamanan sepeda
motor serta instalasi perangkat keamanan sepeda motor pada rangkaian sepeda motor.
3.1 Arsitektur Umum
Gambar 3.1. Arsitektur Umum
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. dapat dilihat arsitektur umum sistem. Adapun tahapan yang dilalui oleh user pada sistem adalah sebagai berikut :
1. User melakukan Pairing Bluetooth dari smartphone dengan perangkat
keamanan sepeda motor untuk mengkoneksikan kedua perangkat tersebut. Pada proses pair-to-pair ini, user menggunakan kode pair perangkat
keamanan sepeda motor yang dimasukkan melalui smartphone. 2.
Jika terkoneksi, user dapat mengontrol perangkat keamanan sepeda motor menggunakan smartphone. Adapun kontrol yang dapat dilakukan oleh
user adalah menyalakan sepeda motor, menyalakan mesin sepeda motor dan mematikan sepeda motor mengunakan timer.
3. Pada proses menyalakan atau mematikan mesin sepeda motor user
menekan button on. Pada saat yang bersamaan, smartphone akan mengirimkan char on kepada perangkat keamanan sepeda motor melalui
Bluetooth. 4.
Pada proses menyalakan mesin sepeda motor user menggunakan button starter. Pada saat yang bersamaan, smartphone mengirim char starter
kepada perangkat keamanan sepeda motor melalui Bluetooth. 5.
Pada proses mematikan sepeda motor berdasarkan waktu menggunakan button timer. Pada saat yang bersamaan, smartphone mengirim char timer
kepada perangkat keamanan sepeda motor melalui Bluetooth. 6.
Promini ATMega 328 akan mengelola sinyal yang diterima oleh Bluetooth untuk diubah kedalam bentuk sinyal digital lalu memeriksa
data yang diterima dengan yang tersimpan didalam oleh EEPROM. 7.
Jika data sesuai, yaitu data dari output Bluetooth dengan data yang tersimpan didalam EEPROM, maka Promini akan memberi perintah untuk
menyalakan Relay 1 atau Relay 2. Bentuk perancangan sistem yang diajukan didalam penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 3.1. dimana pada gambar dapat dilihat langkah-langkah yang dilakukan user pada aplikasi perangkat keamanan sepeda motor dan proses yang dilakukan
perangkat keamanan sepeda motor setelah mendapat perintah dari user.
Universitas Sumatera Utara
Proses pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor ini dapat dilakukan sejak konektifitas antara perangkat keamanan sepeda motor dan aplikasi di
samartphone telah terjadi. Adapun konektifitas antara kedua sistem ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Bluetooth sebagai media penghubung antar
perangkat. Adapun pengontrolan yang dapat dilakukan pada aplikasi perangkat keamanan
sepeda motor ini adalah : 1.
Menyalakan atau meematikan sepeda motor Pada proses ini aplikasi dapat melakukan kontrol untuk menyalakan atau
mematikan sepeda motor menggunakan smartphone. Proses ini dapat dilakukan dengan memberi perintah kepada relay untuk terhubung atau
terputus pada rangkaian kelistrikan sepeda motor.
2. Menyalakan mesin atau mematikan mesin sepeda motor
Pada proses ini aplikasi dapat melakukan kontrol untuk menyalakan atau mematikan mesin sepeda motor menggunakan aplikasi di smartphone.
Menyalakan atau mematikan mesin sepeda motor dapat dilakukan dengan memberi perintah kepada relay untuk memicu proses pengapian pada
sepeda motor.
3. Mematikan perangkat berdasarkan waktu.
Mematikan perangkat dengan timer merupakan kontrol yang dapat dilakukan menggunakan smartphone untuk mematikan perangkat
keamanan sepeda motor berdasarkan hitungan mundur. Mematikan perangkat keamanan sepeda motor ini berarti memutus kelistrikan sepeda
motor menggunakan relay. Artinya dengan mematikan perangkat keamanan sepeda motor akan mematikan sepeda motor juga.
3.2 Analisis Sistem