Solusi perlindungan hak-hak konsumen

sekali 64 , namun terhadap UTTP tertentu dan keadaan tertentu dapat dilakukan lebih dari 1 kali. Adapun menurut Pasal 3 ayat 3 Surat Keputusan Menperindag Nomor 61MPPKep.21998 tersebut, kebijakan mengenai jadwal kegiatan diserahkan kepada masing-masing wilayah, dengan ketentuan minimal 1 kali dalam setahun. Proses penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana metrologi legal adalah dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 35 Undang-Undang Meterologi Legalrat

2. Solusi perlindungan hak-hak konsumen

Menyikapi kondisi yang terjadi saat ini, pemerintah dan lembaga-lembaga terkait tidak boleh tinggal diam. Konsumen memang patut mendukung upaya-upaya yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI dan elemen mahasiswa yang selalu mengkritisi munculnya kebijakan kenaikan harga-harga. Maka untuk menegakkan UUPK dan perlindungan hak-hak konsumen perlu di ingat dan dipertahankan sebagao berikut : 1. UUPK menjamin hak-hak konsumen sebagaimana diatur dalam pasal 04 UUPK bahwa konsumen dilindungi haknya atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa poin c. Dalam hal ini pemerintah harus dapat menjamin bahwa kenaikan harga BBM harus betul-betul didasarkan atas perhitungan untung rugi matematik, dan barang yang diperjualbelikan benar-benar layak untuk dikonsumsi. 64 Surat Keputusan Menperindag Nomor 61MPPKep.21998 Tentang penyelenggaraan kemetrologian pasal 3 ayat 1 Universitas Sumatera Utara 2. Konsumen juga dilindungi haknya untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan jasa yang digunakan poin d. Banyaknya minyak oplosan yang beredar, harus menjadi perhatian pemerintah, karena hal itu tentu akan merugikan konsumen sebagai pemakai. Pelayanan yang benar dan jujur, serta tidak diskriminatif juga merupakan hak-hak konsumen yang harus diperhatikan. Apabila ketentuan-ketentuan di atas tidak dipenuhi secara baik oleh badan usaha pelaku usaha dan lembaga pemerintahan, maka menjadi hak konsumen untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. 3. Peran serta dan keterlibatan pihak-pihak terkait seperti, Badan perlindungan Konsumen Indonesia BPKN, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK, dan lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat LPKSM, yang diwakili oleh YLKI, serta kelompok-kelompok mahasiswa diharapkan dapat menjadi kontrol utama atas kebijakan-kebijakan pemerintah. Sehingga,UUPK sangat strategis dalam meningkatkan harkat dan martabat konsumen yang masih sering diabaikan oleh para pelaku bisnis termasuk pemerintah. Sehingga tercapailah keselarasan dan keseimbangan antara pihak penegak hukum dan konsumen yang mana konsumen adalah salah satu aset yang mana untuk menbantu dan ikut serta dalam pembangunan perekonomian di Indonesia baik secara mikro ataupun secara makro. Di perlukan ketegasan dan konsistensi penegak hukum untuk menjalankan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen UUPK. Universitas Sumatera Utara Maka perlu dan wajib kiranya di lindungi hak-hak konsumen terhadap produk dan jasa selama ini. Untuk hal – hal interen yang ada di SPBU dalam rangka perlindungan konsumen terhadap hal – hal yang merugikan pihak konsumen sendiri, pihak SPBU sendiri mengeluarkan kebijakan yang telah disosialisasikan terhadap pegawai SPBU itu sendiri. 65 Pada saat terjadi kesalahan yang dilakukan oleh pegawai pengisian bahan bakar dari SPBU , yaitu mengenai nominal dari jumlah bahan bakar yang diinginkan oleh konsumen tidak sesuai dengan yang dipesankan yaitu ada kelebihan, seperti yang pernah terjadi sebelumnya, maka pihak SPBU berinisiatif untuk mengambil kelebihan jumlah bahan bakar tersebut dengan alat khusus yang disediakan pihak SPBU, untuk mengantisipasi bila masalah seperti ini terjadi. 66 Kesalahan – kesalahan baik sengaja maupun tidak disengaja yang dilakukan bila berupa kesalahan manusia human eror dari pegawai SPBU yang telah terlatih tersebut memiliki kompensasi berupa peringatan sampai pada tindak lanjut yang lebih serius lagi berupa pemotongan gaji dan Pemutusan Hubungan Kerja PHK sesuai dengan kesalahan yang dilakukan. 67 Beberapa konsumen yang diwawancara juga mengeluhkan ketersediaan bahan bakar yang sering habis,padahal sudah kewajiban PERTAMINA untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM. 65 Hasil wawancara dengan Bapak Mahyuddin Nayan pemilik dan pengelola SPBU Setia Budi 14.201.103 di Medan ,tanggal 17 Agustus 2010 66 Hasil wawancara dengan Bapak Yudha konsumen dari SBPU Setia Budi 14.201.103 di Medan ,tanggal 17 Agustus 2010 67 Hasil wawancara dengan Bapak Agus salah satu pegawai SBPU Setia Budi 14.201.103 di Medan ,tanggal 17 Agustus 2010 Universitas Sumatera Utara 95

BAB IV UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA DI DALAM ISI PERJANJIAN

KERJASAMA Sebelum kita membahas upaya penyelesaian di dalam isi perjanjian kerjasama jika terjadi sengketa, terlebih dahulu diuraikan klausula – klausula yang ada dalam perjanjian yang ada di dalam Perjanjian Pendirian SPBU antara PT.Pertamina dengan Pengusaha, sehingga dapat dipaparkan kemudian hal – hal yang dapat memicu sengketa diantara kedua belah pihak dan bagaimana penyelesaian yang akan ditempuh bila pada akhirnya sengkerta terjadi diantara kedua pihak tersebut terjadi. Terlebih dahulu diterangkan hak dan kewajiban masing – masing pihak.

1. Hak dan Kewajiban Para Pihak