Efisiensi Penyaluran Air Efisiensi Penyaluran Air Irigasi di Kawasan Sungai Ular Daerah Singosari Kabupaten Serdang Bedagai

2. Lokasi Pengukuran

Pengukuran pada saluran primer dilakukan pada pangkal dan ujung saluran. untuk saluran sekunder diambil sampel sekunder I sebanyak 2 kali pengukuran dan sekunder II sebanyak 1 kali pengukuran. Sedangkan untuk saluran tersier tidak diukur semuanya, yaitu dengan mengukur pangkal saluran dimana air berasal dari saluran sekunder dan ujung saluran dimana air akan masuk ke petakan sawah. Kemudian dilakukan pengukuran kembali dengan mengambil pangkal saluran setelah air masuk ke petakan sawah kemudian diambil ujung saluran dimana air akan masuk ke petakan sawah.

3. Efisiensi Penyaluran Air

Efisiensi penyaluran irigasi ini merupakan perbandingan antara debit air dari sumber dengan debit air yang masuk ke petakan. Dalam proses penyaluran air sampai ke petakan terjadi kehilangan air di sepanjang saluran sehingga air yang masuk tidak sama dengan air yang keluar. Kehilangan air ini disebabkan oleh adanya evaporasi yaitu air menguap karena adanya sinar matahari, rembesan yaitu air yang meresap ke bagian samping saluran disebabkan, perkolasi yaitu masuknya air ke bawah saluran karena tanah tidak dilapisi bahan kedap air dan juga kehilangan air karena kegiatan warga setempat yang memanfaatkan air irigasi untuk keperluan sehari-hari. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil pada saluran primer sebagai berikut : Tabel 2. Efisiensi pada saluran primer Saluran Debit Pangkal m 3 dtk Debit Ujung m 3 dtk Kehilangan Air m 3 dtk Efisiensi Primer 0,9374 0,786 0,1514 83,85 Pada saluran primer ini diperoleh debit di pangkal 0,9374 m 3 dtk setelah air mengalir sampai ke ujung dimana air akan masuk ke saluran sekunder sebesar 0,786 m 3 dtk sehingga terjadi kehilangan air pada saat penyaluran sebesar 0,1514 m 3 dtk. Maka efisiensi penyaluran didapat sebesar 83,85 artinya kehilangan air di saluran sebesar 16,15 . Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil pada saluran sekunder sebagai berikut : Tabel 3. Efisiensi pada saluran sekunder Saluran Debit Pangkal m 3 dtk Debit Ujung m 3 dtk Kehilangan Air m 3 dtk Efisiensi Sc1 P1 0,336 0,250 0,086 74,41 Sc1 P2 0,215 0,168 0,047 78,14 Sc2 0,255 0,208 0,047 81,57 Total 0,531 0,417 0,113 157,94 Rata-rata 0,265 0,209 0,0563 78,92 Pada saluran sekunder ini pengukuran luas penampang dilakukan dengan menggunakan rumus A = b.h + z.h 2 . Karena saluran sekunder 1 memiliki saluran yang panjang maka dilakukan pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali. Diperoleh rata-rata debit di pangkal sebesar 0,265 m 3 dtk dan di ujung sebesar 0,209 m 3 dtk sehingga kehilangan airnya sebesar 0,0563 m 3 dtk. Maka efisiensi penyalurannya sebesar 78,92 artinya kehilangan air di sepanjang saluran 21,08 . Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil pada saluran Tersier sebagai berikut : Tabel 4. Efisiensi pada saluran tersier Saluran Debit Pangkal m 3 dtk Debit Ujung m 3 dtk Kehilangan Air m 3 dtk Efisiensi ST 1 0,0265 0,0196 0,0069 73,96 ST 2A P1 0,0843 0,0656 0,0187 77,82 ST 2A P2 0,0626 0,0452 0,0174 72,2 ST 2A P3 0,0436 0,0317 0,0119 72,71 ST 2B P1 0,0712 0,0505 0,0207 70,93 ST 2B P2 0,0481 0,0284 0,0197 50,05 ST 3 0,0396 0,0284 0,0112 71,54 ST 4 P1 0,0497 0,0359 0,0138 72,23 ST 4 P2 0,0269 0,0214 0,0055 79,55 ST 5 0,0428 0,0294 0,0134 68,69 ST 6 0,0267 0,0138 0,0129 51,69 ST 9 0,0146 0,0077 0,0069 52,74 ST 10 0,0214 0,0160 0,0054 74,77 ST 11 0,0314 0,0209 0,0105 66,56 Total 0,3524 0,244 0,1084 668,57 Rata-rata 0,0352 0,0244 0,0108 66,86 Pada saluran tersier pengukuran luas penampang dilakukan dengan menjumlahkan 2 kali luas segitiga dengan luas persegi panjang karena pada saluran tidak diketahui besarnya talud. Pada penelitian ini didapat hasil rata-rata untuk saluran tersier dengan debit pangkal 0,0352 m 3 dtk dan debit ujung 0,0244 m 3 dtk sehingga kehilangan air pada saat penyaluran sebesar 0,0108 m 3 dtk. Maka efisiensinya sebesar 66,86 artinya kehilangan air disepanjang saluran sebesar 33,14 .

4. Evaporasi