Kinerja Usaha Terkini Analisis Kredit Pada Bank Mega Syariah

c. Melakukan penyelidikan informasinegatif calon debitur. d. Mempersiapkan dokumen pengikatan e. Mematuhi prosedur dan kebijakan kredit SEMM.

E. Kinerja Usaha Terkini

Bank Mega Syariah sebagai bank yang berprinsip Syariah sudah tidak diragukan lagi eksistensinya di dunia perbankan Indonesia. Hal ini terbukti dari beberapa penghargaan yang diterimanya pada tahun 2004, 2006, dan 2007. - Bank Mega Syariah meraih The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank 2006 Versi Karim Business Consulting - Penghargaan untuk Bank Mega Syariah dari Infobank untuk bank berpredikat sangat bagus untuk kinerja keuangan tahun 2007 - Bank Syariah Terbaik 2007 Versi Majalah Investor - Bank non devisa terefisien 2007 Versi Bisnis Indonesia Sampai saat ini aset Bank Mega Syariah BMS berhasil menembus Rp2,8 triliun per Oktober 2008, dimana terjadi kenaikan sebesar 17,85 dari Rp 2,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan aset ini didukung oleh perolehan penghimpunan dana dari pihak ketiga DPK yang mencapai Rp2,5 triliun. Penyumbang DPK terdiri dari dana simpanan wadiah yang mencapai Rp841,8 miliar dan dana investasi tidak terikat mudharabah muthlaqah sebesar Rp 1,7 triliun. Dana simpanan wadiah sendiri terdiri dari giro wadiah sebesar Rp147, 5 miliar dan tabungan wadiah sebesar Rp 694, 3 miliar. Sedangkan dana investasi tidak terikat terdiri dari tabungan mudharabah sebesar Rp5 miliar dan deposito mudharabah sebesar Rp1,69 triliun. Universitas Sumatera Utara Dari sisi pembiayaan yang berhasil disalurkan per Oktober 2008 mencapai Rp147,3 miliar, dimana terjadi kenaikan sebesar 57,3 dari Rp93,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran pembiayaan per Oktober 2008 ini terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan perolehan DPK. Hal ini bisa dilihat dari tingkat FDR Financing to Debt Ratio Rasio Pembiayaan berbanding DPK yang hanya sebesar 73.85. Porsi pembiayaan yang kecil jika dibandingkan perolehan penghimpunan DPK ini bisa dianggap wajar, karena krisis global yang terjadi mengakibatkan sektor perbankan termasuk perbankan syariah di dalamnya berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaannya dalam rangka untuk menghindari terjadinya peningkatan kredit macet. Penurunan penyaluran pembiayaan tidak hanya dilakukan oleh BMS saja, tapi juga bank syariah lainnya. Dari Pembiayaan yang disalurkan sektor KUK Kredit Usaha Kecil hanya mencapai Rp, 28,3 miliar atau hanya sebesar 19,2 dari total pembiayaan yang disalurkan. Sedangkan untuk sektor non KUK mencapai Rp119,02 miliar atau sebesar 80,8 dari total pembiayaan. Dari pembiayaan yang disalurkan, jumlah pembiayaan yang pengembaliannya lancar mencapai Rp139,04 miliar. Pembiayaan dalam perhatian khusus mencapai Rp1,88 miliar, sedangkan diragukan dan macet masing-masing sebesar Rp6,1 miliar dan Rp 0,297 miliar. Berdasarkan data publikasi laporan keuangan dapat diketahui bahwa NPF Non Performing Financing per Oktober 2008 mencapai 4,3. Dimana Terjadi peningkatan NPF sebesar 21 dari posisi 3,55 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan NPF ini penyebabnya adalah efek dari krisis global yang Universitas Sumatera Utara terjadi. Dan hampir semua sektor perbankan termasuk perbankan syariah di dalamnya mengalami hal yang serupa. Dari sisi laba, Bank Mega Syariah berhasil mencatat laba per Oktober 2008 sebesar Rp36,4 miliar. Penyumbang laba tersebut terdiri dari pendapatan operasional sebesar Rp 276,09 miliar dan pendapatan operasional berbasis fee fee based income sebesar Rp 22,250 miliar. Dari sisi distribusi bagi hasil yang berhasil diberikan oleh BMI mencapai Rp 72,4 miliar. Sedangkan beban operasional berbanding pendapatan operasional BOPO bank ini per Oktober 2008 hanya sebesar 78,73. Semakin rendah nilai BOPO menggambarkan, semakin efisien kinerja operasional bank tersebut. Sedangkan tingkat ROA Return on Asset dan ROE Return on Equity BMS per Oktober 2008 masing-masing sebesar 1,89 dan 20,40. Untuk tingkat CAR Capital Adequcy Ratio Rasio Kecukupan Modal BMS mencapai 14,77 yaitu berada jauh diatas syarat CAR yang ditetapkan BI sebesar 8. Berikut ini kerangka mengenai jumlah nasabah dari para pemohon kredit BANK MEGA SYARIAH MEDAN dari tahun 2006, 2007, 2008 seperti terlihat pada tabel : Tabel 3.1 Jumlah Pemohon kredit pada Bank Mega Syariah Medan Tahun 2006 sd 2008 Tahun Jumlah nasabah orang 2006 325 19.58 2007 535 32.22 2008 800 48.20 Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa jumlah nasabah tiap tahunnya mangalami kenaikan dimana selama tiga tahun terakhir. Ditemukan jumlah nasabah tahun 2006 Universitas Sumatera Utara ketahun 2007 mengalami kenaikan rata- rata 24,41 atau sekitar 210 nasabah,sedang pada tahun 2008 kenaikannya dari tahun 2006 adalah rata - ratanya 19,85 nasabahnya sekitar 265 orang dilihat dari tahun ketahun mengalami kenaikan. Dari sini dapat dilihat bahwa Bank Mega Syariah senantiasa meningkatkan jumlah nasabahnya dari tahun ke tahun. Universitas Sumatera Utara 19 BAB III PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Bank Mega Syariah Medan, penulis mambatasi masalah pembahasan mengenai penyaluran kredit mikro yang disalurkannya : A. Jenis Penyaluran Dana B. Jenis Produk Pembiayaan pada Bank Mega Syariah C. Syarat- Syarat Pemberian Kredit

D. Prosedur Pemberian Kredit

E. Pelaksanaan Pemberian Kredit

F. Jumlah Debitur Bank Mega Syariah

G. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pemberian Kredit H. Penanganan Kredit Bermasalah. A. Jenis- Jenis Penyaluran Dana Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Bank Mega Syariah selaku bank yang berprisip islami tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan imbalan atas dana baik yang digunakan maupun dititipkan oleh suatu pihak . Penentuan imbalan terhadap dana yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan dibank berdasarkan prisip bagi hasil sesuai dengan hukum islam. Dalam hukum islam, bunga yang diterapkan oleh bank konvensional merupakan pelanggaran terhadap prinsip syariah. Bank Mega syariah hadir untuk Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan dan mendayagunakan segmen pasar perbankan yang tidak setuju atau tidak menyukai sistem bunga. Dalam menjalankan fungsinya ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah , kegiatan- kegiatan tersebut antara lain :

a. Pembiayaan Mudharabah

Ketentuan umum dari pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut :  Jumlah modal yang disetor kepada nasabah selaku pengelola modal harus diserahkan tunai, dan dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya dalam satuan uang. Apabila modal diserahkan bertahap, maka harus jelas tahapannya dan disepakati bersama.  Hasil usaha yang dibagi sesuai dengan perhitungan dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung kerugian kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan dari pihak nasabah.  Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan, namin tidak berhak mencampuri urusan nasabah. Jika nasabah tidak mau membayar kewajiban menunda pembayaran kewajiban, maka ia dapat dikenakan sanksi admnistrasi Universitas Sumatera Utara

b. Pembiayaan Murabahah

Ciri- ciri pembiayaan murabahah :  Penjual bank memberitahu harga pokok pembelian kepada nasabah.  Bank dapat menawarkan beberapa alternatif keuntungan yang diharapkannya, yang dibedakan berdasarkan jangka waktu pembayaran. Margin keuntungan yang diambil dapat lebih tinggi apabila jangka waktu cicilan lebih lama.  Nasabah memilih salah satu harga untuk diberikan nantinya didalam akad jual beli. Tidak lebih dari satu harga didalam akad.  Bank nasabah melakukan akad jual beli dengan spesifikasi barang yang jelas. Bank dapat mengkuasakan kepada nasabah untuk melakukan pembelian barang. Selanjutnya akan jual beli ditanda tangani setelah barang dibeli oleh nasabah yang mendapat kuasa barang secara pinsip telah menjadi milik bank.  Bank dapat menerima uang muka atas barang yang akan dijual kepada nasabah.

c. Qard

Dalam Bank Syariah tidak dibenarkan transaksi peminjaman uang. Apabila dilakukan peminjaman uang, maka harus dikembalikan dengan jumlah sama. Apabila terdapat penambahan, maka dikategorikan sebagai riba. Karena itu bank syariah melakukan jual beli atau kerjasama modal usaha, bukan penyerahan Universitas Sumatera Utara uang dalam bentuk peminjaman. Sekalipun terdapat peminjaman dalam bentuk uang A-Qard, maka tidak ada penambahan dalam bentuk apapun. Aplikasi Qard dalam perbankan ada 4 empat yaitu :.  Sebagai pinjaman pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan bank akan memberatkan pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah atau bagi hasil.  Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana pihak bank menyediakan fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan mengembalikan dana pinjaman itu secara cicilan melalui potongan gaji

B. Jenis Produk Dan Pembiayaan Bank Mega Syariah

Dokumen yang terkait

Konsep akad bank garansi dan pelaksanaanya pada bank mega syariah

3 16 77

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi nasabah Bank Syariah (studi kasus pada Bank Mega Syariah KCP Panglima Polim)

3 19 206

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN UMKM, KUK, CAR DAN BOPO TERHADAP KREDIT BERMASALAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

2 7 139

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) (Studi pada Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Bukopin Syariah

1 8 10

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT KREDIT MACET BANK KONVENSIONAL DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH BANK Analisis Perbandingan Antara Tingkat Kredit Macet Bank Konvensional Dan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Mega Dan Bank Mega Syaria

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Antara Tingkat Kredit Macet Bank Konvensional Dan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Mega Dan Bank Mega Syariah).

0 3 8

NASKAH PUBLIKASI Analisis Perbandingan Antara Tingkat Kredit Macet Bank Konvensional Dan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Mega Dan Bank Mega Syariah).

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Sosial Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, dan Muamalat Indonesia).

0 1 8

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA.

0 0 10

PT BANK MEGA SYARIAH

0 3 162