Produksi Ikan Neon Tetra Paracheirodon innesi Ukuran L dengan Padat Tebar 60, 80, 100 Ekor/Liter Menggunakan Sistem Pergantian Air

PRODUKSI IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi)
UKURAN L DENGAN PADAT TEBAR 60, 80, 100
EKOR/LITER MENGGUNAKAN SISTEM PERGANTIAN AIR

RAFLIE YUSHAN RUMAIN

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Produksi Ikan Neon
Tetra (Paracheirodon innesi) Ukuran L dengan Padat Tebar 60, 80, 100
Ekor/Liter Menggunakan Sistem Pergantian Air adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2014
Raflie Yushan Rumain
NIM C14070093

ABSTRAK
RAFLIE YUSHAN RUMAIN. Produksi Ikan Neon Tetra (Paracheirodon
innesi) Ukuran L dengan Padat Tebar 60, 80, 100 Ekor/Liter Menggunakan
Sistem Pergantian Air. Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI dan YANI
HADIROSEYANI.
Peningkatan padat tebar ikan untuk optimasi produksi dalam sistem
budidaya harus disertai dengan pengelolaan air agar kualitas air tetap bagus untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kinerja produksi ikan neon tetra ukuran L dengan peningkatan padat
tebar menggunakan sistem pergantian air. Ikan uji yang digunakan adalah ikan
neon tetra berukuran sedang (M) dengan panjang awal 1,78±0,01 cm. Hasil
menunjukkan bahwa budidaya neon tetra dalam akuarium berukuran 30 cm x 30
cm x 33 cm dengan padat tebar 60, 80 dan 100 ekor/liter menghasilkan ikan
ukuran L seperti yang ditargetkan. Diantara ketiga perlakuan, padat tebar 80

ekor/liter menghasilkan kinerja produksi terbaik, yaitu derajat kelangsungan hidup
sebesar 82,47% dan keuntungan Rp 10.625.828 per bulan.
Kata kunci: ikan hias neon tetra Paracheirodon innesi, padat tebar, pergantian air.

ABSTRACT
RAFLIE YUSHAN RUMAIN. Production of Neon Tetra Paracheirodon innesi at
density 60, 80, 100 fish/L in water exchange system culture. Supervised by
TATAG BUDIARDI and YANI HADIROSEYANI.
Increasing stocking density intended for fish production optimization in the
culture system which should be accompanied with water management to maintain
water quality remains good for support the survival and growth of fish. This study
aimed to analyze the production performance of neon tetra rearing with increased
stocking density in water exchange system culture. The fish samples used were
neon tetra with the initial length of 1.78 ± 0.01 cm. The results showed that the
cultivation of neon tetra in aquarium with size of 30 cm x 30 cm x 33 cm with
stocking densities of 60, 80 and 100 individuals/liter with water exchange system
could reached the L size of fish as targeted. Among the treatments, stocking
density 80 fish/liter produce the best production performance, i.e the survival rate
was 82.47% which giving profit value as much Rp 10,625,828 per month.
Keywords: ornamental fish, neon tetra Paracheirodon innesi, density, water

exhcange

PRODUKSI IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi)
UKURAN L DENGAN PADAT TEBAR 60, 80, 100
EKOR/LITER MENGGUNAKAN SISTEM PERGANTIAN AIR

RAFLIE YUSHAN RUMAIN

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014


Judul Skripsi : Produksi Ikan Neon Tetra Paracheirodon innesi Ukuran L
dengan Padat Tebar 60, 80, 100 Ekor/Liter Menggunakan Sistem
Pergantian Air
Nama
: Raflie Yushan Rumain
NIM
: C14070093

Disetujui oleh

Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si.
Pembimbing I

Ir. Yani Hadiroseyani, M.M.
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc.
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

Judu} Skripsi : Produksi Ikan Neon Tetra Paracheirodon innesi Ukuran L
dengan Padat Tebar 60, 80, 100 Ekor/Liter Menggunakan Sistem
Pergantian Air
: Raf1ie Yushan Rumain
Nama
: C14070093
NIM

Disetujui oleh

Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si.
Pembimbing I

Tanggal Lulus:

0& DEC i013


Ir. Yani Hadiroseyani, M.M.
Pembimbing II

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karuniaNya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
”Produksi Ikan Neon Tetra (Paracheirodon innesi) Ukuran L dengan Padat Tebar
60, 80, 100 Ekor/Liter Menggunakan Sistem Pergantian Air”.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ir. Tatag Budiardi M.Si dan Ibu Ir. Yani Hadiroseyani MM selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan, Bapak Ir.
Harton Arfah M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji atas
kesabaran dalam membimbing, mengarahkan dan memberi masukan kepada
penulis selama menuntut ilmu di IPB. Ayahku Abdullah Rumain, Ibuku Umiyati
Pandey dan Kakakku Diah Ranti Rumain serta seluruh keluarga besar atas doa,
dukungan, kesabaran, perhatian dan kasih sayangnya. Kemudian kepada staf
pengajar departemen Budidaya Perairan yang sangat bersahabat dan membantu
dan memberikan ilmu yang bermanfaat. Ka Dama, Ka Abe dan Ka Asep atas
kesabaran dan bantuannya selama penulis melakukan penelitian di Laboratorium
basah Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur. Anitta Nurlaela dan temanteman satu perjuangan BDP 44, kakak tingkat BDP 43 dan adik-adik BDP 45 atas

setiap momen kebersamaan dan berbagai bantuan yang telah diberikan selama ini.
Semua pihak yang telah membantu dan memberi masukan dalam penyelesaian
penulisan ini.
Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Bogor, Januari 2014
Raflie Yushan Rumain

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

viii


PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan

2

METODE

2

Waktu dan Tempat

2


Rancangan Percobaan

2

Tahap Penelitian

2

Prosedur Analisis Data

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5

Hasil

5


Pembahasan

9

KESIMPULAN DAN SARAN

13

Keimpulan

13

Saran

13

DAFTAR PUSTAKA

13


LAMPIRAN

15

RIWAYAT HIDUP

22

DAFTAR TABEL
1 Parameter produksi selama pemeliharaan
2 Kualitas air selama pemeliharaan
3 Analisis keuntungan pada setiap perlakuan

6
8
9

DAFTAR GAMBAR
1. Derajat kelangsungan hidup (%) ikan neon tetra
Paracheirodon innesi yang dipelihara dengan kepadatann 60, 80
dan 100 ekor/liter
2. Pertumbuhan panjang mutlak ikan neon tetra Paracheirodon innesi
yang dipelihara dengan kepadatan 60, 80 dan 100 ekor/liter
3. Laju pertumbuhan spesifik (SGR) ikan neon tetra Paracheirodon innesi
yang dipelihara dengan kepadatan 60, 80 dan 100 ekor/liter
4. Koefisien keragaman ikan neon tetra Paracheirodon innesi
yang dipelihara dengan kepadatan 60, 80 dan 100 ekor/liter
5. Konversi pakan ikan neon tetra Paracheirodon innesi yang dipelihara
dengan kepadatan 60, 80 dan 100 ekor/liter

6
6
7
7
8

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Tata letak dan komponen sistem pemeliharaan dalam penelitian
Alur distribusi dari air tandon ke akuarium pemeliharaan
Asumsi ekonomi dalam penelitian
Analisis usaha ikan neon tetra

15
15
16
17

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang menduduki urutan kelima terbesar
sebagai pengekspor ikan hias setelah Ceko, Thailand, Jepang dan Singapura
dengan nilai ekspor pada tahun 2012 sebesar 43,96 juta US$ dan pada tahun 2013
ditargetkan mencapai 65 juta US$ (KKP 2013). Jenis ikan hias yang diproduksi
sangat beragam, diantaranya ikan hias neon tetra Paracheirodon innesi. Pada
kondisi di lapangan, produksi ikan hias terutama neon tetra masih relatif rendah.
Umumnya para pembudidaya ikan neon tetra memelihara ikan ukuran M dengan
padat tebar 45-50 ekor/liter. Namun berdasarkan Gemawaty (2006) padat tebar
dapat ditingkatkan menjadi 60 ekor/liter pada budidaya sistem resirkulasi.
Meningkatkan padat tebar ikan merupakan cara untuk optimasi budidaya ikan
hias. Namun demikian, peningkatan padat tebar harus diiringi dengan peningkatan
daya dukung melalui intensitas pengelolaan. Menurut Montero et al. (1999)
kepadatan ikan yang tinggi berdampak pada rendahnya pertumbuhan dan
meningkatnya stres pada ikan. Tingginya interaksi sosial pada ikan dengan
kepadatan tinggi akan menimbulkan heterogenitas ukuran ikan (Cavero et al. 2003
dalam Brandao 2004). Akan tetapi peningkatan kepadatan ikan akan
meningkatkan total produksi (Hepher and Pruginin 1981) dan biaya produksi per
unit menjadi rendah (Islam et al. 2006). Pada kepadatan ikan yang rendah
berdampak pada pertumbuhan yang baik dan tingginya derajat kelangsungan
hidup, tetapi produksi per area rendah (Gomes et al. 2000). Pada kepadatan yang
rendah, buangan metabolik yang disekresikan ikan dan sisa pakan yang tidak
termakan tidak mengakibatkan penurunan kualitas air. Hal ini membuat kondisi
perairan ideal dan optimal untuk pertumbuhan ikan, namun hasil produksi relatif
rendah dan tidak efisien.
Permasalahan yang sering muncul dalam budidaya ikan neon tetra yaitu ikan
mudah mengalami stres ketika terjadi perubahan kualitas air. Dengan demikan
diperlukannya kualitas air yang relatif stabil selama masa pemeliharaan untuk
mendapatkan produksi yang optimal. Akan tetapi para pembudidaya umumnya
tidak terbiasa menggunakan sistem resirkulasi seperti yang dilakukan Gemawaty
(2006), karena masalah biaya dan ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik.
Peningkatan padat tebar harus disertai peningkatan pengelolaan air agar kualitas
air tetap bagus untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Salah satu cara
pengelolaan air yang lebih umum dilakukan adalah pergantian air yang tidak
membutuhkan peralatan dan fasilitas yang rumit serta mahal tetapi efektif untuk
mempertahankan kualitas air dalam wadah budidaya.
Padat tebar dapat dikatakan optimal apabila ikan yang ditebar dalam jumlah
tinggi, tetapi kompetisi pakan dan ruang masih dapat ditolerir oleh ikan, sehingga
menghasilkan tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan yang tinggi,
serta variasi ukuran yang rendah. Untuk itu diperlukan suatu penelitian
menggunakan sistem pergantian air dengan padat tebar 60, 80 dan 100 ekor/liter.
Pergantian air ini merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kestabilan
kualitas air sehingga budidaya bisa lebih optimal. Apabila kepadatan optimal
dapat dicapai, maka sarana dan sumber daya air tawar dapat dimanfaatkan secara

2
efisien, sehingga produksi yang dihasilkan maksimal dan menghasilkan efisiensi
usaha yang tinggi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi ikan neon tetra
ukuran L dengan peningkatan padat tebar menggunakan sistem pergantian air.
Parameter kinerja produksi yang dianalisis meliputi pertumbuhan, kelangsungan
hidup, koefisien keragaman, serta efisiensi ekonomi.

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama 28 hari, yaitu sejak bulan April hingga
Mei 2012. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Produksi dan
Manajemen Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga
perlakuan dan tiga ulangan, yaitu perlakuan padat tebar 60, 80 dan 100 ekor/liter.
Ikan yang telah diketahui panjang dan bobot tubuhnya pada awal penelitian
ditebar pada akuarium sesuai perlakuan secara acak (Lampiran 1).
Tahapan Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan ikan neon tetra adalah 9
akuarium berukuran 30 cm x 30 cm x 33 cm. Pada tahap persiapan, akuarium
dicuci bersih kemudian dikeringkan dan diisi air sebanyak 10 liter. Air media
pemeliharaan diatur pada suhu 27-29 oC dengan pemanas air otomatis dan
dilakukan pemasangan satu titik aerasi pada akuarium untuk menjaga kecukupan
suplai oksigen di dalam media. Alur distribusi air tertera pada Lampiran 2.
Penebaran Benih
Ikan neon tetra yang digunakan dalam penelitian ini berukuran M dengan
panjang rata-rata 1,78±0,01 cm. Benih berasal dari pembudidaya ikan di
Ciherang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penebaran benih dilakukan setelah air
dalam akuarium didiamkan selama 2-3 hari untuk menstabilkan kondisi air dan
suhu dijaga pada kisaran 27-29oC. Sebelum ditebar dilakukan pengambilan contoh
ikan sebanyak 30 ekor per akuarium dan dilakukan pengukuran bobot dan panjang
sebagai data awal penebaran. Jumlah ikan yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 7200 ekor. Sesuai perlakuan, ikan ditebar dengan kepadatan 600, 800
dan 1000 ekor per akuarium yang telah diisi air sebanyak 10 liter.

3
Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa cacing sutra (Oligochaeta sp.) yang telah
dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air mengalir. Pakan diberikan
dua kali sehari, yaitu pada pagi (pukul 07.00) dan sore hari (15.00) secara at
satiation. Sebelum diberikan ke ikan, pakan cacing direndam terlebih dahulu
menggunakan kalium permanganat (PK) untuk mencegah penyebaran jamur,
bakteri dan penyakit lainnya yang dibawa tubuh cacing. Pakan kemudian
ditimbang dan pakan yang tersisa ditimbang kembali setelah 2 jam pemberian
pakan. Penimbangan ini dilakukan untuk menghitung jumlah konsumsi pakan per
hari.
Pengelolaan Kualitas Air
Sebelum pakan diberikan, setiap hari dilakukan penyifonan kotoran pada
dasar akuarium. Penyifonan dilakukan dengan menyedot air pada bagian dasar
wadah dan disekat dengan menggunakan akuarium kaca yang sesuai dengan
luasan akuarium sehingga ikan tidak ikut tersaring ketika proses penyifonan.
Air yang digunakan terlebih dahulu diendapkan, difilter, dan diaerasi pada
tandon. Tandon pada penelitian ini mengggunakan tandon pusat (bak) dan tandon
akuarium untuk menghasilkan kualitas air yang optimal dan sesuai dengan neon
tetra. Pada tandon akuarium, digunakan termostat sehingga suhu pada tandon
sama dengan suhu air pada akuarium pemeliharaan. Dalam penelitian ini
dilakukan pergantian air sebanyak 50% setelah 2 jam pemberian pakan, yang
dilakukan pada pagi dan sore hari. Sebelumnya dilakukan penyifonan
menggunakan selang berdiameter ¼ inci. Untuk pembuangan air digunakan selang
dengan diameter ½ inci sampai 50% dari total volume air. Kemudian air tandon
diisikan kedalam akuarium menggunakan pompa secara perlahan. Untuk
mengetahui kualitas air dilakukan pengukuran setiap satu minggu sekali, yang
meliputi parameter suhu, kandungan oksigen terlarut (DO), pH, amoniak (NH3),
nitrit (NO2) dan alkalinitas.
Parameter Uji
Derajat kelangsungan hidup dihitung menggunakan rumus Boyd (1982) :
SR = (Nt/No) x 100%
Keterangan : SR = Derajat kelangsungan hidup (%)
Nt = Jumlah ikan akhir (ekor)
No = Jumlah ikan awal (ekor)
Pertumbuhan mutlak biomassa ikan dihitung dengan rumus Goddard (1996) :
PPM = Lt – Lo
Keterangan:

PPM = Pertumbuhan panjang mutlak ikan (cm)
Lt = Panjang rata-rata akhir ikan (cm)
Lo = Panjang rata-rata awal ikan (cm)

4
Laju pertumbuhan spesifik dihitung dengan rumus Goddard (1996) :
SGR = ((ln Wt – ln Wo) / t) x 100%
Keterangan : SGR
Wt
Wo
t

= Laju pertumbuhan spesifik (%/hari)
= Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan (gram)
= Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (gram)
= Masa pemeliharaan (hari)

Koefisien keragaman dihitung menggunakan rumus (Steel dan Torrie 1981) :
KK = (S/Y) x 100%
Keterangan : KK = Koefisien keragaman panjang ikan
S = Simpangan baku
Y = Rata-rata contoh
Perhitungan konversi pakan menggunakan rumus (Zonneveld et al. 1991) :
FCR = (F/ (Wt – Wo + Wd)) x 100%
Keterangan : FCR
Wt
Wo
Wd
F

= Konversi pakan
= Bobot ikan akhir (gram)
= Bobot ikan awal (gram)
= Bobot ikan mati (gram)
= Jumlah pakan yang diberikan (gram)

Efisiensi ekonomi dibutuhkan untuk mengetahui aspek ekonomi pada
perlakuan penelitian. Berikut ini beberapa parameter yang diamati dalam efisiensi
ekonomi (Kadariah et al. 1976) :
1) Keuntungan (profit)
Keuntungan dihitung menggunakan rumus :
Keuntungan = penerimaan – biaya produksi
2) R/C dihitung menggunakan rumus berikut :
R/C = penerimaan/total biaya operasional
3) BEP (break even point) dihitung dengan rumus :
BEP (Rp) = biaya tetap / (1 – (biaya variabel/penerimaan))
BEP unit dihitung menggunakan rumus berikut :
BEP unit (ekor) = biaya tetap / (harga – (biaya variabel/volume produksi))
4) HPP (harga pokok produksi) dihitung menggunakan rumus berikut :
HPP = biaya produksi/volume produksi
5) PP (payback period) dihitung dengan rumus :
PP = (investasi awal/keuntungan) x tahun

5
Analisis Data
Data yang telah diperoleh ditabulasi dan diolah kemudian dianalisis
menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SAS 9.0 yang meliputi
analisis ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%. Analisis ini
digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap
derajat kelangsungan hidup, panjang pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan
bobot spesifik, konversi pakan (FCR) dan koefisien keragaman panjang. Analisis
deskripsi kuantitatif digunakan untuk menjelaskan parameter kualitas air bagi
kelayakan media pemeliharaan ikan serta parameter ekonomi (keuntungan usaha).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Parameter produksi pada penelitian ini meliputi derajat kelangsungan hidup,
pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan bobot spesifik, koefisien
keragaman panjang dan konversi pakan (Tabel 1). Derajat kelangsungan hidup
(SR) pada padat tebar 80 ekor/liter memberikan hasil terbaik dibandingkan padat
tebar 60 ekor/liter dan 100 ekor/liter. Pada minggu keempat terjadi kematian
sebesar 156 ekor pada padat tebar 100 ekor/liter, sedangkan kematian pada padat
tebar 60 ekor/liter sebesar 28 ekor dan padat tebar 80 ekor/liter sebesar 24 ekor
(Gambar 1). Hingga akhir pemeliharaan padat tebar 60 ekor/liter menghasilkan
nilai SR sebesar 78,50%, lalu padat tebar 80 ekor/liter sebesar 82,47% dan padat
tebar 100 ekor/liter sebesar 72,47%.
Tabel 1 Parameter produksi selama pemeliharaan
Parameter

Padat Tebar (ekor/liter)
60

80

100

78.50±1.44a

82.47±1.81b

72.47±1.23a

Pertumbuhan panjang mutlak (cm)

1.09±0.01a

1.06±0.03ab

1.04±0.04b

Laju pertumbuhan bobot spesifik (%)

2.52±0.02a

2.37±0.01b

2.13±0.03b

Koefisien keragaman panjang (%)

3.48±0.03a

5.36±0.02ab

7.42.±0.04b

Konversi pakan (%)

1.42±0.01a

1.59±0.02ab

1.93±0.03b

Kelangsungan hidup (%)

Keterangan : Huruf superscript dibelakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap baris
menunjukkan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata (P