KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

III.1 KERANGKA KONSEP III.2 DEFINISI OPERASIONAL • Astigmatisma adalah : kelainan refraksi yang mencegah berkas cahaya jatuh sebagai suatu fokus titik diretina karena perbedaan derajat refraksi diberbagai meridian kornea atau lensa kristalina. Pada astigmatisma maka menghasilkan suatu bayangan dengantitik atau garis fokus multiple Operasi ekstraksi lensa Operator Tehnik operasi SICS Astigmatisma Fakoemulsifikasi Universitas Sumatera Utara • Fakoemulsifikasi adalah : operasi katarak dengan membuat sayatan kecil kurang dari 3 mm, katarak dihancurkan dengan menggunakan energy ultrasonografi yang dialirkan melalui probe dan kemudian disedot keluar • Small Incison Cataract Surgery adalah : operasi katarak dengan membuat sayatan kecil Tunnel pada sklera berkisar 5.5 mm – 7.0 mm • Derajat astigmatisma adalah : besar astigmatisma yang diukur dalam Dioptri Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini bersifat observasional prospektif, dengan metode pengukuran data secara “cross sectional”

IV.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di klinik mata Medan Baru Medical Centre, Jln Abdullah lubis medan dan dilaksanakan mulai februari 2012

IV.3 POPULASI PENELITIAN

Populasi penelitian adalah pasien katarak yang dilakukan tindakan bedah dengan tehnik Fakoemulsifikasi dan Small Incision Cataract Surgery Di Klinik Mata Medan Baru Medical Centre

IV.4 BESAR SAMPEL

Jumlah sampel yang akan diambil dihitung dengan rumus yaitu: � = ���2�� + ����1�1 + �2�2 2 �1 − �22 Universitas Sumatera Utara Dimana : n : Jumlah sampel minimal yang akan diambil dalam penelitian ini Zα : Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan. Untuk α= 0,05, nilai Zα= 1,96 Zβ : Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai β yang ditentukan. Untuk β= 0,01, nilai Z β = 1,282 P : Proporsi total : 0,5 �1 + �2 2 P1-P2 : Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna = 0,4 Q : 1- P = 0,5 P1 : Angka kelainan refraksi secara nasional dari pustaka 30= 0,3 Q1 : 1 – P 1 P2 : Selisih peningkatan kelainan refraksi ditentukan oleh peneliti= 0.7 = 0,7 Q2 : 1- P 2 � = 1.96 �20.50.5 + 1.282�0.30.7 + 0.70.3 2 03 − 072 = 0,3 � = 30 ����� Maka sampel yang akan diteliti masing-masing kelompok minimal 30 orang. Universitas Sumatera Utara

IV.5 KRITERIA INSKLUSI DAN EKSKLUSI

Kriteria Insklusi 1. Semua pasien katarak 2. Pasien astigmatisma pasca operasi katarak yang menggunakan tehnik fakoemulsifikasi dan SICS 3. Tindakan bedah dilakukan oleh operator yang sama Kriteria Eksklusi 1. Penderita pasca operasi katarak dengan tehnik ECCE 2. Penderita operasi katarak yang mempunyai riwayat kelainan segmen posterior. 3. Katarak komplikata, katarak traumatika, sikatrik kornea 4. Astigmatisma oleh karena subluksasio dan kelainan kongenital

IV.6 IDENTIFIKASI VARIABEL

1. Variabel terikat adalah : pasien pasca operasi katarak 2. Variabel bebas adalah : astigmatisma yang timbul akibat operasi katarak Universitas Sumatera Utara

IV.7 BAHAN DAN ALAT

• Pensil • Penghapus • Keratometer • Snellen chart • Trial lens set • Opthalmoskop direk • Mydriatil 1 tetes mata

IV.8 CARA KERJA

• Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok sampel yang menjalani SICS dan kelompok Fakoemulsifikasi. Sebelum dan sesudah operasi dilakukan pemeriksaan kurvatura kornea dengan keratometer. Astigmatisma dinilai berdasarkan perbedaan meridian terkuat dan terlemah hasil pengukuran keratometri dan dinyatakan dengan dioptri. Keratometer yang digunakan jenis manual, merek Javal. • Pemeriksaan besar astigmatisma dikerjakan pada saat preoperasi, 2 minggu minggu pasca bedah katarak, 4 minggu, 6 minggu pasca bedah katarak pasca operasi katarak dan 8 minggu. Universitas Sumatera Utara • Tehnik incisi yg digunakan pada facoemulsifikasi adalah clear corneal incision dengan panjang insisi 1.5 mm sedangkan pada SICS adalah bentuk straight scratch dengan panjang insisi 6 mm • Hasil data dicatat dan diolah sebagai hasil penelitian dengan analisa chi-square.

IV.9 ANALISA DATA

Analisa data dilakukan secara deskripsi dan disajikan dalam bentuk tabulasi data. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program komputer

IV.10 PERTIMBANGAN ETIKA

Usulan penelitian ini terlebih terlebih dahulu disetujui oleh rapat bagian Ilmu Kesehatan Mata FK-USURSUP H. Adam Malik Medan dan kemudian akan diajukan ke Komite Etika Penelitian Fakultas Kedokteran USU Universitas Sumatera Utara

IV.11 LAMA PENELITIAN

Dilakukan pengambilan data pada mulai februari 2012 Bulan minggu Feb Maret April Mei 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 Usulan penelitian Penelitian Penyusunan laporan Presentasi

IV.12 PERSONAL PENELITIAN

Peneliti : dr. Sri Marlinda Pembantu penelitian : Residen mata FK USU RSUP Haji Adam Malik Medan

IV.13 BIAYA PENELITIAN

Biaya penelitian ditanggung oleh peneliti Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN