APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN ‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN

‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh:

ABDUL KADIR


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul :

Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada Perusahaan ‘CV. Kencana Digital Printing’ Cabang Solo


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul :

Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada Perusahaan ‘CV. Kencana Digital Printing’ Cabang Solo

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 15 September 2008 Tim Penguji Tugas Akhir


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Sebaik-Baik Manusia Adalah Seseorang Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain (HR. Bukhari)


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Karya ini untuk:

™ Kedua Orang Tua Tercinta,

™ Kakak dan Adik-adikku tersayang,

™ Sahabat dan Teman-temanku tergila,


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadiran Tuhan YME, dengan segala rahmat, hidayah, dan innayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul "Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada Perusahaan ‘CV. Kencana Digital Printing’ Cabang Solo ". Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh sebutan Ahli Madya manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan berbagai kesulitan yang penulis hadapi dalam penyusunan Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan dari segala pihak, baik secara moral maupun sepiritual, lahir maupun batin, dan langsung maupun secara tidak langsung, sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Untuk itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Harmadi, MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Siti Khoiriyah, SE, M.Si. selaku Pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir ini.


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, Khususnya Dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.

5. Mamah & Abah yang selalu membimbing, menasehati, dan mendukung, mendo'akan serta menyayangiku dengan segala ketulusan dan keikhlasan hatinya.

6. Kakak dan Adik-adikku yang selalu memberikan perhatian dan dukungan serta semangat.

7. Sahabat dan Teman-temanku (Dimas, Aconk, Mahendra, Bowo, Iwan, Aris, dan Anak - Anak MP' 04), yang selalu menemaniku baik suka maupun duka.

8. Pimpinan dan seluruh karyawan dan karyawati CV. Kencana Digital Printing Cabang Solo yang telah banyak membantu dalam penulisan Tugas Akhir.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak dengan hati terbuka.


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

ABSTRAK...ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

MOTTO...v

PERSEMBAHAN...vii

KATA PENGANTAR...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR...xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...5

E. Batasan Masalah...6

F. Kerangka Pemikiran...6

G. Metode Penelitian...8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Pengembangan Produk...14

C. Tahap-Tahap Pengembangan Produk...20

D. Daur Hidup Produk Baru...25

E. Komunikasi...26

F. Promosi...29

G. Periklanan...30

BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian...35

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan...35

2. Deskripsi Lokasi CV. Kencana Digital Printing Solo...36

3. Visi dan Misi...36

4. Struktur Organisasi ...37

B. Deskripsi Kerja...38

1. Deskripsi Kerja Per Bagian...38

2. Laporan Magang Kerja...40

C. Analisis Deskriptif...47

1. Analisis Deskriptif Identitas Responden...47 2. Analisis Deskriptif Mengenai Hasil Penelitian

Pengembangan Produk yang Dilakukan CV. Kencana Digital Printing Dalam Membangun Kesadaran


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Pembahasan...58

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan...60

B. Keterbatasan Penelitian...62

C. Saran...62

DAFTAR PUSTAKA...64 LAMPIRAN


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...48 3.2 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan...49 3.3 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya memesan

Flyer, Baliho, Pamflet, dsb...50 3.4 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya Melihat

Moving Lightbox...51 3.5 Analisis Responden Dari Atribut Awareness Tentang Brand

Perusahaan...53 3.6 Analisis Responden Terhadap Atribut Knowledge Tentang Brand

Perusahaan...55 3.7 Analisis Responden Terhadap Atribut Interest Pada Produk

Perusahaan...56 3.8 Analisis Responden Terhadap Atribut Action to Buy Terhadap Produk

Perusahaan...55 3.9 Ringkasan Nilai Tertinggi (Mayoritas) ...58


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Tahap-Tahap Pengembangan Produk...20

2.2 Daur Hidup Produk...25

3.1 Struktur Organisasi...27

3.2 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin...48

3.3 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan...50

3.4 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb...51

3.5 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox...52

3.6 Persentase Responden Dari Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan...53

3.7 Persentase Responden Terhadap Atribut Knowledge Tentang Brand Perusahaan...55

3.8 Persentase Responden Terhadap Atribut Interest Pada Produk Perusahaan...56

3.9 Analisis Responden Terhadap Atribut Knowledge Terhadap Produk Perusahaan...57 3.10 Moving Lightbox...Lampiran


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada Perusahaan CV. Kencana Digital Printing

ABDUL KADIR F 3204001

Dunia marketing selalu memliliki kaitan erat dengan promosi. Namun seiring perkembangannya promosi dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui pengembangan produk. Inilah yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing. Perusahaan ini melakukan praktek promosi melalui produknya yang dibuat sedemikian rupa agar memiliki nilai lebih / value

dibanding produk yang lain. Karena produk ini belum pernah sebelumnya dibuat oleh perusahaan lain. Produk tersebut dinamakan Moving Lightbox, melalui produk ini diharapkan dapat menarik masyarakat yang melihat, sehingga aware bahwa ini adalah produk milik CV. Kencana Digital Printing.

Moving Lightbox adalah sebuah media iklan yang ditampilkan / didisplay

mengandung banyak iklan dalam satu media. Media ini berputar dan berganti iklan dalam durasi tertentu, dan dalam slide yang terakhir juga disertakan nama dan logo perusahaan CV. Kencana Digital Printing.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengembangan produk yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing, dan untuk mengetahui efektifitas promosi melalui pengembangan produk ini dalam membangun kesadaran konsumen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dengan melakukan riset berupa survey terhadap masyarakat yang melihat iklan dari perusahaan CV. Kencana Digital Printing Solo di Solo Grand Mall. Metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara / interview dan penyebaran kuisioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis deskriptif, yaitu pembahasan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti melalui analisa mean, modus dan persentase. Pada penelitian ini dibahas hasil penelitian mengenai awareness,

knowledge, interest, dan action to buy masyarakat terhadap produk Moving Lightbox yang dipasang di Solo Grand Mall. Hal ini dilakukan untuk menganalisis efektifitas dari promosi yang dilakukan melalui pengembangan produk. Sehingga dapat ditentukan hal yang harus dilakukan oleh perusahaan CV. Kencana Digital Printing berdasarkan hasil penelitian ini.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa pengembangan produk dinyatakan tidak sepenuhnya berhasil untuk dijadikan sebagai alat promosi perusahaan, dengan indikator sebagian besar responden menjawab ‘tidak mengetahui’ pada sebagian besar pertanyaan yang diajukan penulis dalam kuisioner. Dan sebagai saran hendaknya untuk menumbuhkan interest masyarakat, perusahaan tetap mengedepankan pengembangan produk yang tidak dimiliki perusahaan lain, sehingga memiliki nilai lebih di mata konsumen. Terlebih lagi pertimbangan agar menjadi media yang lebih terjangkau. Hal ini akan memacu buyer untuk lebih tertarik pada produk perusahaan dan lebih bersaing dipasaran, dikarenakan perusahaan


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan industri ataupun bisnis. Dan pemasaran menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, penerapan strategi pemasaran yang tepat harus selalu dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan secara optimal.

Marketing mix memiliki empat bauran yang dapat menjadi salah satu pedoman dan tujuan dalam melaksanakan pemasaran (4P). Keempat Bauran (4P) tersebut adalah: Product, Price, Place, Promotion. Masing-masing bauran mempunyai tujuan tersendiri dalam pemasaran (Kotler, 1993).

Salah satu dari empat bauran tersebut, yaitu promosi, merupakan aspek yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap perkembangan maupun daur hidup produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Promosi dilakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai produk, memperkenalkan produk maupun mengajak konsumen untuk mengkonsumsi produk. Perkembangan zaman dan kemajuan masyarakat yang semakin pesat, menjadikan konsumen semakin peka dan cenderung menginginkan segala sesuatu yang bisa didapat secara instan. Konsumen dihadapkan kepada banyaknya pilihan produk yang dapat memenuhi baik keinginan maupun kebutuhan mereka (Rapaille, 1996).


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menyikapi kecenderungan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih jeli dalam memilih maupun menentukan pasar dan melakukan promosi atas produk mereka. Perusahaan harus lebih kreatif dalam melakukan promosi, menarik konsumen sekaligus mendapatkan laba.

Perkembangan industri advertising dewasa ini semakin meningkat, dengan banyak munculnya perusahaan yang melayani digital printing pada media iklan yang kecil hingga yang besar. Perusahaan jenis ini mulai mengalami masa ‘booming’ sejak tahun 2000 lalu. Banyaknya jenis media yang dikembangkan oleh banyak perusahaan, membuat ‘Kencana Digital Printing’ Solo juga ingin mengembangkan suatu media iklan yang lain daripada yang lain, yang dapat dimanfaatkan sebagai alat promosi perusahaan.

Jika kita melihat dari sisi ekonomi, setiap perusahaan tentunya meraih konsumen / pangsa pasar dengan strategi sendiri-sendiri. Di satu sisi ada perusahaan yang menonjolkan dengan cara iklan, sponsorship, membagikan

flyer, dan lain-lain. Tetapi perusahaan yang akan dibahas berikut, mereka meraih konsumen dengan menerapkan strategi pengembangan produk jenis media iklan, sehingga konsumen tertarik untuk mencoba yang baru.

Pada umumnya, perusahaan lokal sejenis hanya meniru dari apa yang sudah ada. Hal ini membuat perusahaan kurang memiliki nilai lebih di mata konsumen. Dasar ini pula yang mendorong perusahaan untuk melakukan penerapan strategi ini.

Sebenarnya media iklan yang baik pun juga ikut mempengaruhi efektif atau tidaknya suatu iklan. Hal ini juga dapat dimanfaatkan perusahaan untuk


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menciptakan citra di masyarakat tentang suatu hal yang khas atau image

yang ingin diciptakan perusahaan di benak konsumen. Namun satu hal yang unik yaitu, perusahaan jenis ini pada umumnya tidak banyak melakukan promosi langsung untuk produknya sendiri. Hampir di setiap produk media iklannya (secara otomatis) label / nama perusahaan tertera di produk. Tentu saja itu bukan merupakan suatu hal yang ditonjolkan dan menjadi metode promosi andalan dan satu-satunya bagi perusahaan, namun sebagian besar masyarakat periklanan sudah terbentuk untuk melihat nama perusahaan dengan cara ini.

Selain itu bentuk-bentuk media iklan yang diciptakan di perusahaan ini pun, kebanyakan belum pernah dipakai oleh perusahaan lain dalam menciptakan media iklan. Karena hampir seluruh produk telah melalui proses inovasi dan pengembangan, sehingga terlihat lebih menarik bahkan ada beberapa yang fungsinya bertambah. Hal ini dapat menjadikan perusahaan memiliki ciri khas, dan meningkatkan brand awareness dari perusahaan. Sebagai contoh, produk yang sebelumnya hanya berupa flyer (ditempel ditembok), dimodifikasi menjadi X-Banner (diberi penyanggah), sehingga dapat diletakkan dengan menarik disetiap ujung ruangan. Kemudian terdapat pula modifikasi tahap berikutnya, dari X-Banner, dimodifikasi jadi terdapat tambahan highlight sinar laser di belakang layar, sehingga tampak lebih menarik.

Contoh berikutnya adalah roll banner. Ini adalah inovasi yang terinspirasi dari X-Banner, dimana X-Banner hanya memuat 1 ruang iklan namun roll


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

banner dapat memuat beberapa iklan, sehingga fungsinya bertambah dan dapat dijadikan sebagai alat promosi.

Selain itu jaringan dan komunitas yang memberikan peranan penting dalam perkembangan perusahaan CV. Kencana Digital Printing melalui media iklan seperti baliho, billboard, dan sejenisnya, dirasa jauh lebih efektif dalam memberikan kontribusi promosi terhadap perusahaan.

Berbagai macam inovasi media promosi yang diciptakan oleh perusahaan CV. Kencana Digital Printing untuk menjadikannya sebagai alat promosi, membuat penulis berminat untuk mengangkat metode ini sebagai bahan untuk penulisan tugas akhir dengan judul :

APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN ‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan CV. Kencana Digital Printing?

2. Seberapa efektif pengembangan produk yang dilakukan CV. Kencana Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen?

C. Tujuan

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis bertujuan untuk :

1. Mengetahui bagaimana pengembangan produk yang dilakukan oleh Kencana Digital Printing.


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Untuk mengetahui efektifitas pengembangan produk yang dilakukan

Kencana Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen.

D. Manfaat

Hasil penulisan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut : 1. Bagi Perusahaan Kencana Digital Printing.

Dapat memberikan masukan yang positif dalam pelaksanaan kegiatan promosi serta sebagai media promosi tak langsung.

2. Bagi Peneliti.

Sebagai sarana bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama kuliah mengenai pemasaran, promosi, dan pengembangan produk. Sekaligus memperoleh gambaran mengenai penerapan dan aplikasi ilmu tersebut di lapangan.

3. Bagi Pihak Lain.

Sebagai referensi bagi pembaca maupun penulis yang akan membuat tulisan sejenis.

E. Batasan Masalah 1. Obyek Penelitian.

Obyek penelitian adalah pengembangan produk yang dilakukan Kencana Digital Printing dan keberhasilan perusahaan dalam membangun brand awareness.


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Subyek Penelitian.

Subyek penelitian adalah konsumen / pelanggan Kencana Digital Printing, dan pengunjung Solo Grand Mall.

3. Lokasi Penelitian.

Penelitian dilakukan di perusahaan CV. Kencana Digital Printing dan di Solo Grand Mall.

F. Kerangka Pemikiran

Dalam persaingan yang semakin ketat, khususnya dalam dunia

advertising saat ini, yang menjadi faktor utama dalam hal ini adalah promosi. Namun promosi langsung bukanlah merupakan satu-satunya jalan. Promosi dapat pula dilakukan dengan cara memberi faktor pembeda pada perusahaan.

Perusahaan ‘Kencana Digital Printing’ member faktor pembeda juga dalam rangka membangun brand awareness konsumen, yang ditempuh dengan jalan inovasi dan pengembangan produk. Promosi dan pengembangan produk mempunyai keterkaitan yang erat, dengan melibatkan indikator sebagai berikut:

1. Kesadaran konsumen / masyarakat akan produk. 2. Pengetahuan konsumen / masyarakat akan produk. 3. Konsumen / masyarakat suka dan yakin terhadap produk. 4. Tindakan konsumen / masyarakat terhadap produk.


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pengembangan produk yang dilakukan Kencana Digital Printing ini dapat disebut sebagai alat promosi, sebab dapat menimbulkan brand awareness pada konsumen mereka, serta diikuti dengan jumlah pelanggan yang bertambah secara bertahap. Kotler dalam Kasali (2006) mengatakan, promosi bisa diukur dari berbagai sebab, diantaranya termasuk pengembangan produk yang menghasilkan income positif bagi perusahaan. Hal ini merupakan bagian dari value exploration. Karena masyarakat marketing selama ini hanya terfokus pada value delivery, yang mana ini hanya merupakan bagian akhir. Philip Kotler menyatukan antara value exploration dan value delivery, yang disebut sebagai holistic marketingmarketing yang utuh – sebab kedua hal ini merupakan sebuah strategi.

Perusahaan harus memastikan dan menilai, apakah cara pengembangan produk ini sudah benar-benar efektif untuk dijadikan sebagai alat promosi.

9 Pengenalan (sadar / membangun awareness).

9 Pengetahuan.

9 Suka.

9 Meyakini.

9 Membeli. Pengembangan

Produk (Moving

Lightbox)


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Penulis menempuh beberapa cara untuk meneliti dan menilai, yaitu dengan melakukan control melalui observasi langsung, memperoleh informasi melalui wawancara dengan pihak terkait, dan meneliti brand awareness yang diperoleh dari data-data kuisioner konsumen yang telah diolah.

G. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dengan melakukan riset berupa survey terhadap para pelanggan Kencana Digital Printing Solo yang pernah mendapatkan pelayanannya.

2. Wilayah Penelitian.

Penelitian dilakukan pada Perusahaan CV. Kencana Digital Printing dan di Solo Grand Mall.

3. Jenis dan Sumber Data. • Sumber Data Primer.

Data primer adalah informasi yang diperoleh peneliti secara langsung di tempat penelitian atau suatu tempat yang menjadi objek referensi. Seperti dari interview maupun observasi langsung tentang respon konsumen.


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penulisan tugas akhir penulis menggunakan teknik sebagai berikut :

i. Interview.

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang terkait.

ii. Penyebaran Kuisioner.

Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner yang berisi tentang pertanyaan - pertanyaan yang diperlukan oleh peneliti.

iii. Observasi.

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung tentang perhatian masyarakat terhadap obyek iklan yang disajikan.

5. Populasi, Sampel, dan Sampling Methode

i. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen, pelanggan CV. Kencana Digital Printing dan pengunjung Solo Grand Mall.

ii. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh responden tersebut (Sugiono, 2003 : 56). Dalam penelitian ini


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Hal ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:

• Sampel besar yang distribusinya normal adalah sampel yang jumlahnya > 30 (Singarimbun dan Effendi, 1998 : 171).

• Jumlah 100 sampel juga diperoleh dari perhitungan rumus:

: Jumlah sampel.

Z : Angka yang menunjukkan nilai varians dari mean.

E : Error.

(Djarwanto, 1998 : 154) • Nilai

α

(level of significancy) yang ditetapkan adalah sebesar 0,05 sehingga diharapkan besarnya kesalahan tidak sampai 0,1 ; dari sini akan didapat perhitungan sebagai berikut:

Berdasarkan pada perhitungan, banyaknya sampel yang akan diambil adalah 96,04. Untuk memudahkan perhitungan dan mengurangi kemungkinan adanya kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang dan jumlah tersebut diperkirakan sudah dapat mewakili populasi.


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menggunakan metode convenience random sampling, dimana sampel yang dipilih secara acak dari konsumen / pelanggan dan masyarakat, yang bertujuan untuk mempermudah dalam memperoleh dan mengumpulkan data.

6. Teknik Analisis Data.

ƒ Metode Analisis Deskriptif Kualitatif.

Analisis deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai suatu hal, disini data hanya disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca. Dalam penelitian ini penulis menggunakan:

1) Mean

Mean / rata-rata adalah jumlah dari semua data dibagi dengan banyaknya data.

2) Modus

Modus adalah nilai yang paling banyak muncul, yaitu dengan frekuensi terbesar.

3) Persentase

Persentase adalah bilangan yang membagi data menjadi 100 bagian.

Analisis ini disusun berdasarkan jawaban responden dari kuisioner yang telah diajukan. Analisis deskriptif ini dijelaskan dalam bentuk tabel. Pemberian skor untuk pertanyaan pada kuisioner tentang


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kesadaran (awarenees), pengetahuan (knowledge), suka (likeness), dan membeli (buying) didasarkan pada skala likert 5 poin.

Sangat Tidak Setuju : 1 poin Tidak Setuju : 2 poin Tidak Tahu : 3 poin

Setuju : 4 poin

Sangat Setuju : 5 poin

Setiap pertanyaan disertai dengan alternatif jawaban yang harus dipilih. Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui rata-rata jumlah responden yang memilih tiap-tiap alternatif jawaban yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tujuan metode analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1999).


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Dharmestha, 1996).

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba. Pemasaran adalah fungsi dalam perusahaan yang bertugas menetukan target pelanggan serta cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen.

Banyak definisi tentang pengertian pemasaran. Adapun dibawah ini pendapat para tokoh tentang pemasaran yaitu:

1. Menurut American Marketing Association, pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Lamb dkk, 2001)

2. Pemasaran meliputi perumusan jenis produk yang diinginkan oleh konsumen, perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk itu, bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada konsumen, seberapa tinggi harga yang seharusnya ditetapkan


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi konsumennya, bagaimana cara promosi untuk mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen, serta bagaimana mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi perusahaan (Gitosudarmo dalam Tjiptono, 1997).

Menurut beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran diciptakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia yang kompleks dan luas dengan cara tertentu yang disebut sebagai pertukaran.

Hal ini dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan masing-masing pihak saling memberikan sesuatu untuk dipertukarkan. Perusahaan memberikan produk & market

menukarnya dengan uang atau barang senilai tertentu yang telah disepakati bersama.

Produk yang telah dibeli tersebut akan dievaluasi apakah memuaskan bagi konsumen yang bersangkutan atau tidak. Situasi ini akan menentukan proses transaksi berikutnya. Dengan kata lain, kontinuitas bisnis bergantung pada sisi consumer satisfaction.

2. Pengembangan Produk

Produk dalam makna yang sempit adalah sekumpulan atribut fisik nyata (tangible) yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Stanton (1991 : 222), memaparkan bahwa sebuah produk adalah sekumpulan atribut nyata (tangible) dan tidak nyata


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan,

prestige pabrik, prestige pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Dharmestha dan Irawan (2001 : 165), yaitu bahwa produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestige perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Pendapat diatas didukung oleh Tjiptono (2001 : 95), bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Cristopher Lovelock dalam google article mendefinisikan pengembangan produk baru dalam 6 kategori inovasi, yaitu:

a. Inovasi utama pengembangan produk yang ditujukan pasar baru. Kategori ini sangat beresiko namun bila berhasil dapat sangat memberikan keuntungan besar.

b. Bisnis Start-Up

Cara baru dan inovatif untuk mengetahui kebutuhan terkini dari konsumen dan meningkatkan jangkauan pilihan yang tersedia. c. Produk baru untuk pasar yang sedang dilayani.


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Memungkinkan penyedia jasa menggunakan customer base sebaik-baiknya dan melakukan penjualan silang (cross-sell) produk lain. Perubahan teknologi telah meningkatkan kesempatan untuk inovasi dan kreativitas.

d. Perluasan Lini Produk (Product Line Extension).

Menawarkan jasa kepada konsumen dengan variasi yang lebih luas dari pilihan dalam lini jasa yang sudah ada.

e. Perbaikan Produk (Product Improvement)

Memperbaiki tampilan (feature) dari produk yang sudah ada.

f. Perubahan Gaya (Style)

Merupakan pengembangan elemen tangible dari produk jasa.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli atau dikonsumsikan; ke dalam pengertian produk termasuk obyek-obyek fisik, jasa, tokoh-tokoh, tempat, organisasi dan pikiran (idea). Konsep produk dapat dibedakan dalam: produk formal (obyek fisik atau jasa yang ditawarkan ke pasar), produk inti (manfaat yang dicari pembeli), dan produk menyeluruh atau keseluruhan faedah yang diterima sesorang sewaktu membeli produk formal (Radiosunu, 2001 : 100).

Menurut Irawan dan Wijaya (1997 : 84), tingkat suatu produk ada tiga, sebagai berikut:


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Wujud produk berupa mutu, model, ciri, kemasan, dan nama

merek.

c. Tambahan produk berupa pemasangan, penyerahan, kredit garansi/jaminan, dan jasa pelayanan purna jual.

Modifikasi/pengembangan produk merupakan salah satu strategi offensive yang dapat dilakukan perusahaan. Kotler (1996 : 476), berpendapat bahwa modifikasi produk yaitu memodifikasi atau mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga mampu mengajak konsumen baru dan semakin menarik konsumen yang saat ini memakai merek perusahaan untuk mengkonsumir lebih banyak atau menciptakan pemakaian yang lebih sering.

Menurut Tjiptono (2001 : 286), ada beberapa cara atau alternatif yang dapat digunakan untuk melansir kembali produk (product relaunching), yaitu:

a. Strategi perbaikan mutu, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan produk. Strategi ini efektif jika mutu produk memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk, dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang lebih tinggi.

b. Strategi perbaikan ciri (feature improvement), bertujuan untuk menambahkan ciri-ciri baru pada produk, memperluas kemungkinan penggunaan dan kemudahan (convenience) pemakaian produk. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tertentu, member publisitas cuma-cuma bagi perusahaan, mendorong antusiasme pada wiraniaga dan distributor, serta perubahan tersebut dapat dilakukan dengan fleksibel tanpa tambahan biaya. Pendapat serupa dikemukakan pula oleh Radiosunu (2001 : 141), yaitu bahwa beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari strategi feature improvement antara lain sebagai alat bersaing yang sangat fleksibel karena dapat disesuaikan, atau ditiadakan dengan cepat, dan acapkali dapat dibuat optional (produk dapat dibeli dengan atau tanpa tambahan

feature-feature tertentu), merupakan cara yang paling efisien untuk membangun image progresifitas suatu perusahaan, dan ciri atau

feature fungsional menimbulkan gairah pada pihak angkatan penjualan dan distributor. Namun kelemahan terbesar dari ciri-ciri khas baru ialah mudah ditiru (dibajak). Apabila tidak ada manfaat yang permanen, yaitu perusahaan akan dikenal sebagai yang pertama, maka strategi perbaikan penampilan tidak akan banyak manfaatnya.

c. Strategi perbaikan model (style), bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk. Keuntungan dari strategi ini adalah terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada merek. Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain keuntungan diatas, yaitu sulit mengetahui keompok orang yang menyukai model baru dan biasanya model baru menghilangkan model lama yang sudah diterima (style loyalty).


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Komersialisasi 3. Tahap-Tahap Pengembangan Produk

Menurut Gitosudarmo (2002) langkah-langkah pengembangan produk digambarkan skema sebagai berikut:

Gambar 2.1

Tahap-tahap Pengembangan Produk Sumber : Gitosudarmo, 2002

1. Penciptaan Ide atau Gagasan

Penciptaan atau pencarian ide atau gagasan tidak boleh dilakukan asal-asalan akan tetapi hendaknya dilakukan secara sistematis atau terencana. Jadi manajemen harus hati-hati menetapkan strategi pengembangan produk baru, kita harus dapat menyebutkan dengan jelas pasar dan produk yang hendak dipilih dan harus mengetahui dengan jelas pasar dan produk yang hendak dipilih dan harus mengetahui dengan jelas apa yang akan dicapai perusahaan dengan produk baru tersebut.

Untuk menghasilkan produk baru juga perlu adanya usaha-usaha relatif yang harus dikorbankan untuk pengembangan produk yang asli, memodifikasi produk yang telah ada dan apabila perlu meniru produk pesaing (meniru dengan tidak melanggar hak cipta). Penciptaan Ide Penyaringan Ide Pengembangan dan Pengujian Strategi Pemasaran Analisis Bisnis Pengembangan Prototipe Pengujian Pasar


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sumber-sumber gagasan produk baru harus selalu digali dan sumber utamanya adalah sebagai berikut:

ƒ Sumber Intern, bisa berasal dari ilmuwan, rekayasa karyawan bagian manufacturing.

ƒ Pelanggan, diperoleh dengan riset konsumen.

ƒ Pesaing, bisa dengan cara membeli produk pesaing yang sejenis atau mempelajari iklan-iklan pesaing.

ƒ Penyalur dan pensuplai.

ƒ Sumber lain, seperti majalah dagang, pameran dagang, konsultan produk, biro iklan dan lain-lain.

2. Penyaringan Ide atau Gagasan

Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menyingkirkan gagasan yang kurang baik atau kurang menguntungkan.

3. Pengembangan Konsep Produk

Terlebih dahulu harus diketahui tentang apa yang disebut dengan gagasan produk, konsep produk, dan citra produk.

ƒ Gagasan Produk adalah gagasan akan kemungkinan adanya suatu produk yang oleh perusahaan dilihatnya sendiri untuk ditawarkan ke pasar.

ƒ Konsep Produk adalah suatu versi gagasan yang terinci dan yang dinyatakan dengan penuh arti dilihat dari segi konsumen.


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ƒ Citra Produk adalah gambaran khas yang dilihat oleh konsumen dari suatu produk actual atau produk potensial.

Berdasarkan dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa sebenarnya yang dibeli konsumen adalah konsep produknya bukan gagasan produk tersebut.

4. Pengujian Konsep Produk

Tahap pengujian produk dapat diikuti dengan gambar teknisnya sehingga akan semakin kongkret dan akan semakin memperbesar keandalan pengujian konsep produk itu. Pengujian ini sebaiknya dilengkapi pula dengan menanyakan kepada konsumen tentang tanggapannya terhadap produk baru. Dari tanggapan konsumen ini dapat digunakan sebagai alat bantu perusahaan dalam menentukan konsep produk yang paling memiliki daya tarik terbesar.

5. Pengembangan Strategi Pemasaran

Pernyataan strategi penmasaran terdiri dari 3 bagian, yaitu:

ƒ Menjelaskan tentang: ukuran, struktur, perilaku pasar-sasaran, penentuan posisi produk yang direncanakan, penjualan, pangsa pasar dan laba yang ingin dicapai pada tahun pertama.

ƒ Menjelaskan tentang harga, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran untuk tahun pertama.


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ƒ Menjelaskan tentang penjualan dan sasaran laba dalam jangka panjang dan strategi marketing mix yang direncanakan dalam waktu yang ditetapkan.

6. Analisis Bisnis

Manajemen harus menelaalah hal-hal yang berkaitan dengan biaya, penjualan dan proyeksi laba dalam analisis bisnis ini. Untuk menentukan apakah mereka berhasil mencapai sasaran perusahaan.

7. Pengembangan Prototipe

Prototipe yang baik memiliki beberapa kriteria seperti yang tersebut dibawah ini:

a. Konsumen memandanganya sebagai penjelmaan atribut pokok yang dijelaskan di dalam pernyataan konsep produk.

b. Dapat bekerja secara aman pada kondisi dan pemakaian normal.

c. Dapat diproduksi dengan biaya produksi yang dianggarkan. Prototipe hendaknya mencakup karakteristik fungsional dan karakteristik psikologis yang diinginkan.

8. Pengujian Pasar

Tahap dimana produk dan pemasaran diintroduksikan kedalam lingkungan pasar yang lebih realistik. Banyaknya


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengujian pasar untuk setiap produk tdaklah sama., sedangkan untuk modifikasi dan produk tiruan pesaingyang berhasil tidaklah perlu adanya pengujian pasar.

9. Komersialisasi

3 keputusan untuk melakukan komersialisasi: a. Pengaturan waktu (Timing).

b. Penentuan tempat.

c. Penentuan calon sasaran pembeli.

4. Daur Hidup Produk Baru

Daur hidup produk merupakan suatu siklus kehidupan produk dari tahap perkenalan (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline).

Daur hidup produk dapat digambarkan dibawah ini:

1 2 3 4

Penjualan

Time

Gambar 2.2 Daur Hidup Produk


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tahap 1 Perkenalan

“Tahap dimana produk diluncurkan secara penuh ke pasar”

¾ Tingginya tingkat kegagalan, kecilnya persaingan, modifikasi produk secara sering, dan keterbatasan distribusi melambangkan tahap perkenalan pada daur hidup produk.

¾ Biaya periklanan dan pemasaran tinggi karena berfungsi untuk membidik konsumen mengenalkan manfaat produk.

¾ Strategi promosi difokuskan pada pengembangan kesadaran produk dan menyampaikan kepada konsumen tentang manfaat potensial dari kategori produk.

Tahap 2 Pertumbuhan

“Tahap ketika penjualan bertumpu pada kecepatan yang meningkat, banyak pesaing memasuki pasar dan perusahaan besar mungkin mulai mengambil alih sejumlah perusahaan kecil yang merupakan pelopor dan keuntungan adalah sehat”

¾ Keuntungan meningkat dengan cepat.

¾ Distribusi menjadi kunci utama keberhasilan. Tahap 3 Kedewasaan

“Tahap dimana periode selama penjualan meningkat dengan kecepatan yang menurun”

¾ Pelayanan dan perbaikan berperanan lebih penting untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tahap 4 Penurunan

“Tahap ketika produk mengalami penurunan dalam penjualan secara berkepanjangan”

¾ Kecepatan penurunan terjadi karena perubahan selera konsumen secara cepat.

¾ Keusangan produk, sehingga perusahaan harus mulai mengganti produk tersebut.

5. Komunikasi

Pemasar boleh menanamkan sesuatu ke benak konsumen, mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen melakukan suatu tindakan tertentu. Bahkan terdapat pula model-model tingkat respon konsumen yang berbeda-beda. Model AIDA menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat perhatian (Attention), tertarik (Interest), ingin (Desire), tindakan (Action) (Kotler, 1993). Sedangkan model hirarki-efek menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan, dan membeli. Berikut ini akan diuraikan pendapat kotler (1993) mengenai model hirarki-efek dan melihat keenam tingkat kesiapan pembeli.

1) Kesadaran

Bila sebagian khalayak sasaran tidak menyadari adanya obyek itu, tugas komunikator adalah menanamkan kesadaran itu, mungkin hanya dengan pengenalan nama. Cara ini ditempuh memakai pesan


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sederhana dengan mengulang-ulang nama. Menanamkan kesadaran memang membutuhkan waktu.

2) Mengetahui

Khalayak sasaran mungkin telah mengenal produk atau perusahaan, tetapi mereka tidak tahu banyak. Perusahaan perlu mengkaji beberapa khalayak sasaran yang mengetahui sedikit, cukup banyak, dan banyak mengenai perusahaan. Dan perusahaan dapat menanamkan pengetahuan itu mengenai produknya sebagai komunikasi langsung.

3) Menyukai

Bila khalayak sasaran telah mengetahui obyeknya, bagaimana mereka memandang obyek tersebut? Seandainya banyak dari mereka tidak menyukai perusahaan, seorang komunikator harus menemukan sebab-sebab dan membuat kampanye komunikasi untuk menanamkan perasaan suka itu. Bilamana pandangan tak suka senang terebut dikarenakan oleh keadaan perusahaan yang benar-benar tidak memadai, maka kampanye tersebut tidak akan berhasil. Yang diaharapkan adalah memperbaiki perusahaan terlebih dahulu, kemudian baru mengkomunikasikan kualitasnya. Hubungan masyarakat yang baik menghendaki “karya yang baik diikuti dengan kata-kata yang baik”.

4) Preferensi

Khalayak sasaran mungkin mengenal produk tersebut, tetapi tidak memilihnya. Dalam hal ini, komunikator perlu membangun preferensi


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id konsumen. Komunikator bisa menyanjung kualitas produk yang ditawarkan, nilai, prestasinya, dan ciri-ciri lainnya. Komunikator bisa mengecek keberhasilan kampanye itu dengan mengukur kembali preferensi khalayak setelah kampanye.

5) Keyakinan

Khalayak sasaran mungkin memilih suatu produk, tetapi tidak mempunyai keyakinan untuk membeli produk itu. Beberapa konsumen mungkin memilih produk perusahaan, namun tidak bisa memastikan apakah mereka ingin membeli produk tersebut. Tugas komunikator adalah menanamkan keyakinan bahwa membeli produk tersebut merupakan tindakan yang tepat.

6) Pembelian

Beberapa anggota khalayak sasaran mungkin mempunyai keyakinan, tetapi tidak begitu tergerak untuk membeli. Mungkin mereka menunggu informasi tambahan, rencanan tindakan lebih lanjut, dan sebagainya. Komunikator harus menggiring konsumen ini untuk mengambil langkah terakhir. Salah satu cara untuk mendorong pembelian adalah dengan cara menawarkan produk tersebut dengan harga yang lebih rendah, adanya premi, kesempatan unsur mencoba produk ini, dan lain-lain.

6. Promosi.

“Promosi adalah komunikasi dari pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan memperingatkan para calon


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi mereka atau memperoleh suatu respon (Lamb dkk, 2001)”.

Adapun tujuan dari promosi menurut Dharmestha (1996) adalah sebagai berikut :

a. Memodifikasi tingkah laku.

Dalam hal ini promosi dilakukan untuk merubah tingkah laku, pendapatan, dan memperkuat tingkah laku yang ada.

b. Memberitahu.

Kegiatan promosi dapat dilakukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan.

c. Membujuk.

Kegiatan promosi dilakukan untuk melakukan bujukan ke arah proses pembelian.

d. Mengingatkan.

Promosi dilakukan untuk mengingatkan, terutama dilakukan untuk mempertahankan merk produk di benak konsumen (positioning).

“Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas dan hubungan masyarakat (Dharmestha dan Sukotjo, 2000)”.

7. Periklanan.

“Periklanan terdiri dari semua kegiatan yang terlibat dalam penyajian suatu pesan yang non - personal (tak tertuju kepada


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seseorang tertentu), disuarakan (oral) atau visual, dan dibiayai secara terbuka untuk suatu produk, jasa, atau ide (Stanton, 1993)”.

a) Tujuan Periklanan

Dharmestha dan Sukotjo (2000) menjelaskan tentang tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang dan jasa. Adapun tujuan-tujuan lain dari periklanan adalah :

ƒ Mendukung program personal selling dan program promosi yang lain.

ƒ Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu.

ƒ Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamatnya.

Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru. b) Fungsi - Fungsi Periklanan

Dharmestha (1996) menyebutkan fungsi-fungsi periklanan sebagai berikut :

ƒ Memberikan informasi.

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen. Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya, baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen.


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sering, periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik daripada produk yang lain.

ƒ Menciptakan kesan (image).

Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya, misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan layout yang menarik. Kadang-kadang pembelian sebuah barang tidak dilakukan secara rasional atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih terdorong untuk mempertahankan atau meningkatkan gengsi. Dari segi lain, periklanan juga dapat menciptakan kesan pada masyarakat untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.

ƒ Memuaskan kenginan.

Periklanan meupakan suatu alat yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling menguntungkan. Penjual menggunakan periklanan untuk melayani orang lain, masyarakat, dan mereka sendiri.

ƒ Periklanan merupakan alat komunikasi.

Periklanan adalah suatu alat untuk membukan komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan.

c) Macam - Macam Periklanan

Dharmestha dan Sukotjo (2000) membagi periklanan menjadi dua jenis, yaitu:

ƒ Periklanan barang (Product advertising).

Periklanan barang ini dilakukan dengan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkan.

ƒ Periklanan kelembagaan (Institusional advertising).

Periklanan kelembagaan dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan

goodwill kepada perusahaan. Jadi periklanan ini lebih menitik-beratkan pada nama penjual atau perusahaan.

d) Media Periklanan

Stanton (1993) menyebutkan salah satu kategori dari media periklanan yang didefinisikan yaitu:

ƒ Papan reklame.

Papan reklame merupakan media iklan yang fleksibel dan murah. Oleh karena itu dapat mencapai hampir semua penduduk, cara ini cocok sekali untuk produk konsumen yang banyak dipakai, yang memerlukan keterangan penjualan singkat. Ini merupakan bentuk periklanan tipe mengingatkan,


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan pengaruhnya terasa karena ukuran yang besar dan berwarna. Keluwesan ada dalam hal liputan geografis, juga dalam intensitas liputan pasar di daerah itu. Cara ini dapat menimbulkan peredaran terbuang, kecuali jika produk yang diiklankan merupakan barang konsumsi yang digunakan luas. Sekalipun biaya pencapaian calon pelanggan rendah, biaya total kampanye reklame secara nasional lumayan tinggi. Pula khalayak mulai banyak mengkritik pemasangan papan-papan reklame karena kesemrawutan dan merusak pemandangan.


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan Kencana Group memiliki beberapa anak perusahaan. Salah satunya adalah Kencana Digital Printing. Pada mula berdirinya branch office di Solo bulan Oktober 2004, Kencana bergabung dengan PT. Tecma Mitratama Advertindo dalam rangka mengakomodir cetak periklanan dari perusahaan Suzuki dengan nama Citra Visual. Pada awal berdirinya, kantor beralamat di jalan Gatot Subroto No. 271, yang mana kantor ini berfungsi sebagai showroom dan marketing office.

Awalnya seluruh kegiatan produksi dilakukan di kantor pusat Kecana Group, Semarang. Namun pada bulan Maret 2005, Kencana Solo branch mulai merambah ke bagian produksi. Organisasi kantor diperkokoh dan menghasilkan penambahan tenaga kerja dibeberapa bagian. Yaitu 3 orang bagian produksi, 2 orang dibagian admin, customer service 1 orang, marketing 2 orang (untuk door to door marketing), serta 1 orang officeboy. Namun kebanyakan dari tenaga kerja ini merupakan orang-orang lapangan dari perusahaan Tecma.

Akhir tahun 2005 CV. Kencana Digital Printing mencoba untuk usaha sendiri dengan melepaskan diri dari PT. Tecma


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pelanggan atas nama Citra Visual akan tetap dipegang oleh CV. Kencana Digital Printing. Keyakinan Kencana Digital Printing ingin membuat usaha sendiri, diperkuat dengan menempati kantor baru di daerah barat kota Solo, tepatnya di Jl. Adi Sucipto 126 pada Januari 2006.

2. Deskripsi Lokasi CV. Kencana Digital Printing Solo

Kantor CV. Kencana Digital Printing awalnya bertempat di Jalan Gatot Subroto No. 271, namun karena tuntutan keadaan dan strategi perusahaan untuk mengambil segmen pasar dari daerah barat kota Solo, maka saat ini kantor berada di jalan Adi Sucipto 126 Solo.

Tuntutan keadaan yang dimaksud adalah perusahaan sejenis sudah banyak berada di daerah Selatan dan Timur Solo, diantaranya Sinar Solo dan Mata Production (anak cabang perusahaan Netra).

3. Visi dan Misi

Visi Kencana Digital Printing

Berkembang untuk menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi semua.

Misi Kencana Digital Printing

• Memberikan pelayanan dan kualitas prima bagi pelanggan. • One-stop-solution dalam industri grafika-advertising.


(48)

4. Struktur Organisasi

a. Struktur Organisasi CV. Kencana Digital Printing Solo

Sumber: CV. Kencana Digital Printing

Head of Marketing Office Verawati PPIC/Customer Service: Fio Marketing/ Account Executive

Risan Widhi S. Dewi Mawarda Kepala Produksi: Agus Kurniawan PPIC/Adminstrasi Anis

Head of Outdoor Production Sigit Helper Operator Kepala Distribusi: Usman Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Kencana Digital Printing

Solo

Head of Indoor Production Sigit Helper Operator Admin Production Wahyu Creative Design Bimo


(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Diskripsi Kerja

1. Head of Marketing Office : Ibu Verawati. Deskripsi kerja:

Pimpinan Cabang bertanggung jawab dan bertugas untuk memimpin, mengawasi, mengatur, mengkoordinasi, menentukan kebijakan perusahaan serta menempatkan pegawai perusahaan sesuai dengan bidangnya.

2. Marketing :

1. Ibu Dewi Mawarda VR. 2. Ibu Santa.

3. Bapak Risan Widhi S. 4. Bapak Yanuar. Deskripsi kerja:

Bertugas untuk memasarkan produk-produk Kencana Digital Printing secara door-to-door, menjelaskan keunggulan produk pada konsumen agar memakai produk Kencana Digital Printing.

3. Creative Design : Bapak Bimo.

Deskripsi kerja:

Bertugas untuk mendesign seluruh order, bagi konsumen yang menyerahkan design produknya ke Kencana Digital


(50)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Pimpinan Produksi : Bapak Agung. Deskripsi kerja:

Menerima hasil design untuk dicetak, mengkoordinir karyawan di bagian produksi, memeriksa produk hingga proses packing dan memastikan seluruh produk dikerjakan sesuai urutan dengan baik.

5. Admin Production : Bapak Wahyu Deskripsi kerja:

Membuat laporan harian mengenai produksi, memastikan persediaan stock bahan-bahan kebutuhan cetak dari mulai kertas (bahan indoor/outdoor), tinta, dan lain-lain.

6. PPIC / Customer Service : Ibu Fio.

Deskripsi kerja:

Bertugas memberi layanan kepada pelanggan yang bertempat di depan untuk secara langsung berhadapan dengan para pelanggan, serta melayani pelanggan secara


(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Kepala Distribusi/Officeboy : Bapak Usman. Deskripsi kerja:

Bertugas membantu membersihkan area kantor, menyediakan minuman bagi seluruh karyawan, serta membantu proses packing dan logistik barang-barang.

B. Laporan Magang Kerja 1. Latar Belakang

Dunia kerja saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat, yang diikuti dengan batas kualifikasi tenaga kerja yang semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan tuntutan memiliki hasil yang baik pada bangku pendidikan, dan banyak pula perusahaan yang menuntut telah melalui pengalaman kerja.

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyelesaian studi di program Diploma III dengan menerjunkan mahasiswa secara langsung ke dunia kerja.

Mahasiswa tak hanya dituntut sekedar mengikuti kegiatannya, namun diharapkan juga turut aktif dalam mencari solusi pada permasalahan yang dihadapi. Sasaran dari kegiatan magang kerja antara lain Usaha Kecil dan Menengah, Koperasi, Instansi Pemerintah atau Swasta dan Kelompok Masyarakat Umum.


(52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan magang kerja antara lain :

a. Mahasiswa dapat melihat secara langsung tentang bagaimana penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

b. Mempermudah penulis dalam mengidentifikasi masalah yang dibahas dalam penulisan tugas akhir.

c. Mempermudah dalam akses data pada instansi terkait untuk keperluan penulisan tugas akhir.

3. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang kerja adalah:

a. Memperoleh pengalaman kerja di berbagai posisi.

b. Mempelajari mengatasi masalah dalam lingkugan kerja, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

c. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari dan harus dilakukan selama melaksanakan kerja.

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang Kerja

Jangka Waktu : Tanggal 6 Februari - 5 Mei 2007 Tempat : Kencana Digital Printing Solo


(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Laporan Kegiatan magang kerja Jam Kerja

Kegiatan magang kerja di Kencana Digital Printing Solo dilaksanakan setiap 6 hari dalam seminggu dengan rincian waktu sebagai berikut :

Senin - Jum’at : Pukul 08.00 – 16.00 Sabtu : Pukul 08.00 – 14.00 Istirahat Siang : Pukul 12.00 – 13.00 • Rincian Kegiatan Magang Kerja

Masa magang kerja berlangsung selama 3 bulan pada bagian (divisi) yang berganti-ganti di Perusahaan Kencana Digital Printing Solo. Kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

1) Perkenalan dengan staf serta perkenalan dengan lingkungan perusahaan dan tugas-tugasnya.

2) Penempatan di bagian customer service.

Bagian Customer Service mengenalkan mahasiswa pada jenis-jenis produk dan harganya untuk bahan menjelaskan pada konsumen. Selain itu mahasiswa juga dilatih untuk menerima beberapa client baru, baik yang datang langsung atau sebagian dari yang menghubungi


(54)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dari customer, maupun dari kantor pusat juga bagian dari tugas yang harus dipenuhi.

3) Membantu menyusun Sales Order.

Sales Order berisi mengenai pesanan dari client, yang disertai dengan spesifikasi produk yang dipesan. Bagi client, Sales Order bukan hanya sebagai tanda bukti pembayaran, melainkan juga untuk mengambil pesanan jika sudah jadi. Mahasiswa diharapkan dapat menulis form Sales Order untuk order yang masuk. Karena ini juga akan digunakan sebagai referensi dalam laporan keuangan.

Minggu Kedua hingga selesai :

4) Memperdalam pengetahuan dalam kegiatan marketing. Mahasiswa diberikan penjelasan-penjelasan mengenai proses memperoleh client oleh bagian marketing. Pertama menentukan target market yang dituju sesuai kehendak perusahaan, jika target market sudah ditetapkan maka harus ditentukan siapa saja yang masuk dalam kategori tersebut.

Cari informasi yang bisa diperoleh mengenai client, baik perusahaan atau perorangan. Namun umumnya,


(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang dikunjungi lebih banyak ke perusahaan, dikarenakan mengejar target penjualan dalam jumlah besar.

5) Membantu kegiatan marketing.

Mahasiswa diajak untuk menerapkan cara memperoleh client. Dengan cara mencari calon customer

selain yang sudah ditarget oleh perusahaan dan dapat diprospek sebagai client.

Calon customer dihubungi melalui telepon, dan bagian marketing mengunjungi client untuk menjelaskan dan menawarkan produk-produk dari perusahaan.

6) Membantu kegiatan pengadaan komputer.

Jumlah client mengalami peningkatan yang cukup signifikan, seringkali perusahaan tidak dapat menerima pesanan karena kapasitas produksi sudah full. Perusahaan berencana untuk menambah jumlah tenaga kerja dibagian creative design agar tidak terjadi overload order.

Untuk memenuhi hal tersebut, perlu juga ditambah jumlah komputer. Mahasiswa ikut membantu dalam pemilihan spesifikasi komputer yang sesuai, merakitnya, serta menyediakan program-program untuk kebutuhan


(56)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7) Membantu kegiatan creative design.

Mahasiswa juga ikut serta dalam mendesign

produk permintaan konsumen, dalam rangka mempercepat masuknya produk ke bagian produksi. Selain itu, kegiatan creative design juga meliputi

controlling design, menyimpan data di bagian yang sudah ditetapkan, dan konfirmasi ke client jika ada yang harus direvisi / diperbaiki sebelum masuk ke bagian produksi. 8) Mempelajari proses produksi.

Penjelasan lengkap mengenai urutan dari mulai design dibuat sampai dengan masuk dalam ruang produksi, dijelaskan pada mahasiswa oleh kepala produksi. Setelah creative design menyelesaikan tugasnya, kepala produksi harus kembali memastikan bahwa design ini sudah siap cetak.

Kemudian bahan untuk kebutuhan print disiapkan, dibantu oleh beberapa orang dibagian produksi, maka

design siap untuk diprint.

9) Membantu kegiatan cetak dibagian produksi.

Dibagian produksi terdapat 2 komputer yang masing-masing memiliki mesin cetak. Mahasiswa membantu proses dari mulai masuknya bahan, kemudian


(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk warna-warna yang tidak biasa, harus diproof

terlebih dahulu untuk memastikan semuanya sudah sesuai dengan yang terlihat di komputer.

Setelah itu baru mulai proses mencetak yang dapat menempuh kecepatan rata-rata kurang lebih 10 menit per meter (kecepatan cetak bervariasi sesuai dengan lebar bahan).

10) Membantu proses packing.

Produk-produk yang sudah jadi harus ditunggu hingga kering tinta hasil cetakannya. Jika permintaan harus diberi ‘mata ayam’ maka sembari menunggu kering harus diberi ‘mata ayam’ untuk mempercepat proses pengerjaan. Setelah jadi produk dipack dengan plastik, dan sebagian produk dikirim langsung ke pelanggan oleh

officeboy bagi yang telah melakukan perjanjian sebelumnya.

11) Mengirimkan design produk ke pusat Semarang.

Untuk produk tertentu yang hanya dapat dikerjakan di pusat, setelah design diterima / dikerjakan oleh creative design kemudian dikirim via email ke kantor pusat di Semarang.


(58)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Beberapa client yang mengorder jenis produk tertentu atau bahan yang berkualitas tinggi, hanya bisa dikerjakan di kantor pusat. Setelah beberapa hari pengerjaan (tergantung jenis produk), baru dikirim kembali ke kantor Solo untuk diserahkan pada konsumen.

12) Mencari bahan untuk design iklan.

Bagi konsumen yang menginginkan designnya dibuat oleh pihak Kencana, (untuk design tertentu)

creative design perlu mencari gambar-gambar referensi untuk design iklan yang dicari melalui internet. Mahasiswa membantu proses tersebut atas arahan dari creative design.

13) Membantu proses backup database.

Beberapa kali client mengulang order produk yang pernah dipesan sebelumnya, namun seringkali pesanan tersebut sudah terlalu lama sehingga dianggap sudah tidak diperlukan lagi. Namun terkadang data tersebut masih ada di komputer, hanya saja kurang tersusun rapi sehingga mempersulit creative design dalam mencarinya.

Oleh sebab itu design produk milik client yang telah masuk ke dalam komputer mulai diurutkan berdasarkan


(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bentuk CD. Sehingga jika sekali waktu client ingin mencetak ulang produknya, maka masih terdapat cadangan data.

C. Analisis Deskriptif

1. Analisis deskripsi identitas responden

Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah pengunjung Solo Grand Mall. Jumlah responden yang diteliti sebesar 100 orang dari sekian banyak pengunjung Solo Grand Mall. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh deskripsi mengenai karakteristik dari responden sebagai berikut:

a) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Karakteristik ini dimaksudkan untuk mengetahui mayoritas jenis kelamin pengunjung Solo Grand Mall.

Tabel 3.2

Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Pria 59 59%

Wanita 41 41%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008


(60)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

persentase 59%, diikuti wanita dengan jumlah persentase sebesar 41%. Perbandingan tersebut digambarkan dalam diagram batang dibawah ini.

Gambar 3.3

Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

b) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

Karakteristik ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis perkerjaan responden.

Tabel 3.3

Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

Swasta 16 16%

Wiraswasta 37 37%

PNS 10 10%

Lain-Lain 37 37%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Tabel 3.3 menggambarkan jenis pekerjaan dari responden yang sebagian besar adalah wiraswasta


(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hal yang sama juga terjadi dari responden yang memilih lain-lain (yang terdiri dari mahasiswa dan pengangguran) yaitu dengan persentase 37%.

Diikuti responden yang bekerja sebagai pekerja swasta dengan jumlah persentase sebesar 16%. Responden yang terdiri dari PNS memiliki jumlah terkecil yaitu 10%. Gambar dibawah ini memperjelas keterangan diatas

Gambar 3.4

Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

c) Karakteristik responden berdasarkan pernah atau tidaknya memesan flyer, baliho, pamflet, dsb.

Karakteristik ini dimaksudkan untuk mengetahui pernah atau tidaknya pengunjung Solo Grand Mall (Responden) memesan flyer, baliho,


(62)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 3.4

Analisis Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Ya 46 46%

Tidak 54 54%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Pengunjung Solo Grand Mall mayoritas belum pernah melakukan pemesanan flyer, baliho, pamflet, dsb dengan jumlah persentase 54%, diikuti dengan yang pernah memesan dengan jumlah persentase sebesar 46%. Hal ini ditunjukkan dari tabel 3.4 dan diperjelas dengan gambar 3.4.

Gambar 3.4

Persentase Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb d) Karakteristik responden berdasarkan pernah atau


(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Karakteristik ini dimaksudkan untuk mengetahui pernah atau tidaknya pengunjung Solo Grand Mall (Responden) melihat Moving Lightbox.

Tabel 3.5

Analisis Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Ya 63 63%

Tidak 37 37%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Moving Lightbox cukup populer di kalangan pengunjung Solo Grand Mall, tabel 3.5 menunjukkan bahwa pengunjung Solo Grand Mall mayoritas sudah pernah melihat Moving Lightbox dengan jumlah persentase 63%, diikuti dengan yang belum pernah melihat dengan jumlah persentase sebesar 37%. Untuk memperlihatkan lebih jelas, keterangan diatas ditampilkan dalam bentuk diagram pada gambar 3.5.


(64)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Persentase Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox

2. Analisis deskriptif mengenai hasil penelitian pengem-bangan produk yang dilakukan CV. Kencana Digital Prin-ting dalam membangun kesadaran konsumen.

Pada bagian ini akan diuraikan bagaimana tanggapan atau pernyataan pengunjung Solo Grand Mall mengenai produk yang dilakukan Kencana Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen. Tanggapan ini nantinya akan dikelompokkan berdasarkan skala Likert 5 poin yang akan dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Adapun 5 skala Likert itu adalah:

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju

c. Tidak Tahu d. Setuju

e. Sangat Setuju

Pemberian skor ini pada setiap pertanyaan nantinya akan digunakan untuk mengetahui jumlah pernyataan atau tanggapan pelanggan terhadap obyek yang diteliti agar dapat digunakan untuk menentukan penilaian konsumen terhadap sistem promosi perusahaan.

i. Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan


(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dimulai dari pengetahuan/awareness tentang nama dan jenis perusahaan,

Tabel 3.6

Analisis Responden Dari Atribut

Awareness Tentang Brand Perusahaan

Atribut Jawaban x

Pertanyaan No.

1 2 3 f f.x % f f.x % f f.x %

Aware-ness Tentang Brand Perusa-haan Sangat Tidak

Setuju 1 2 2 2% 1 1 1% 1 1 1%

Tidak Setuju 2 2 4 2% 3 6 3% 2 4 2% Tidak Tahu 3 57 114 57% 57 114 57% 73 219 73% Setuju 4 34 136 34% 32 128 32% 16 64 16% Sangat Setuju 5 5 25 5% 7 35 7% 8 40 8% Jumlah 100 281 100% 100 284 100% 100 328 100%

Rata-Rata (Mean) 2,81 2,84 3,28 Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Dari seluruh responden, 57% menilai tidak tahu existensi CV. Kencana Digital Printing, dan 43% menyadari bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang advertising.

73% responden tidak mengetahui bahwa salah satu produk yang dihasilkan adalah roll banner, dan mereka baru mengetahui nama Perusahaan dari melihatnya di Moving Lightbox pada saat penelitian dilakukan. Keterangan diatas diilustrasikan lebih jelas melalui Gambar 3.6.


(66)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.6

Prosentase Responden Terhadap Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan

ii. Atribut Knowledge Tentang Produk Perusahaan Tabel 3.7

Analisis Responden Dari Atribut

Knowledge Tentang Produk Perusahaan

Atribut Jawaban x

Pertanyaan No.

4 5 f f.x % f f.x %

Knowledge Tentang

Produk Perusa-haan

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2% 2 1 2% Tidak Setuju 2 2 4 2% 5 6 5% Tidak Tahu 3 65 195 65% 83 114 83%

Setuju 4 17 68 17% 8 128 8% Sangat Setuju 5 14 70 14% 2 35 2% Jumlah 100 339 100% 100 284 100%

Rata-Rata (Mean) 3,39 2,84 Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008


(67)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk pengetahuan produk perusahaan, 65% responden menilai tidak tahu produk lain yang dihasilkan CV. Kencana Digital Printing selain Moving Lightbox, 83% tidak mengetahui bahwa Moving Lightbox adalah produk unggulan CV. Kencana Digital Printing, hal ini menunjukkan responden minim pengetahuan terhadap knowledge perusahaan. Keterangan lebih lengkap dapat dilihat digambar 3.7.

Gambar 3.7

Prosentase Responden Terhadap Atribut


(68)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iii. Atribut Interest Pada Produk Perusahaan Tabel 3.8

Analisis Responden Dari Atribut

Interest Pada Produk Perusahaan

Atribut Jawaban x

Pertanyaan No.

6 7 8 f f.x % f f.x % f f.x %

Interest Pada Produk Perusa-haan Sangat Tidak

Setuju 1 0 0 0% 4 4 4% 2 2 1%

Tidak Setuju 2 4 8 4% 6 12 6% 6 12 2% Tidak Tahu 3 2 6 2% 5 15 5% 10 30 73%

Setuju 4 62 248 62% 38 152 38% 48 192 16% Sangat Setuju 5 32 160 32% 47 235 47% 34 170 8% Jumlah 100 422 100% 100 418 100% 100 328 100%

Rata-Rata (Mean) 4,22 4,18 4,06 Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Mengenai ketertarikan produk, 62% masyarakat menyatakan suka dengan media iklan selain dengan media cetak (offset) seperti pamflet, leaflet, dll. 47% responden menyatakan sangat setuju / sangat menyukai terhadap satu media iklan yang memuat beberapa iklan / multi iklan. Namun 73% responden menyatakan tidak tahu dengan media iklan yang ditampilkan dengan cara berputar setiap durasi tertentu, dimungkinkan juga karena kurangnya knowledge tentang produk. Namun tingkat interest pada produk tinggi, yang diperjelas di gambar 3.8.


(69)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.8

Prosentase Responden Terhadap Atribut

Interest terhadap produk perusahaan

iv. Atribut Action to Buy Terhadap Produk Perusahaan Tabel 3.9

Analisis Responden Dari Atribut

Action to Buy Terhadap Produk Perusahaan

Atribut Jawaban x

Pertanyaan No.

9 10 f f.x % f f.x %

Action to Buy

Sangat Tidak

Setuju 1 2 2 2% 7 7 7%

Tidak Setuju 2 14 28 14% 9 18 9%

Tidak Tahu 3 36 108 36% 40 120 40%

Setuju 4 30 120 30% 20 80 20%

Sangat Setuju 5 18 90 18% 24 120 24%

Jumlah 100 348 100% 100 345 100%

Rata-Rata (Mean) 3,48 3,45

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Pada pertanyaan yang berkaitan dengan pembelian produk dinomor 9 (Sembilan), 36% menyatakan bingung / tidak tahu media Moving Lightbox jika membutuhkan media periklanan. 40% juga menyatakan tidak tahu apakah akan


(70)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

di CV. Kencana Digital Printing. Hal ini dimungkinkan dari kurangnya knowledge produk, jika masyarakat mengetahui produk maka akan muncul ketertarikan dan akan mendorong untuk melakukan pembelian, atau minimal rekomendasi bagi yang membutuhkan. Hal ini dapat digambarkan melalui diagram sebagai berikut pada gambar 3.9.

Gambar 3.9

Prosentase Responden Terhadap Atribut

Action to Buy Tentang Produk Perusahaan

D. Pembahasan

Berdasarkan uraian dari 100 responden diatas, dapat ditarik hasil akhir yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.10

Ringkasan Jawaban Terbanyak (Mayoritas) dan Rata-Rata Nilai (Mean)

No. Atribut Mayoritas Rata2 Nilai Jawaban %

1. Mengetahui perusahaan CV. Kencana

Digital Printing (KDP) Tidak tahu 57% 2,81 2. Mengetahui bahwa KDP adalah perusahaan

advertising Tidak tahu 57% 2,84 3. Salah satu produk yang dihasilkan adalah


(71)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Memahami moving lightbox adalah produk

unggulan Tidak Tahu 83% 2,84 6. Menyukai media iklan selain media cetak

(pamphlet, leaflet, baliho, dll) Setuju 62% 4,22 7. Suka media iklan yang memuat multi iklan Sangat

Setuju 47% 4,18 8. Suka media iklan yang berputar setiap

durasi tertentu Tidak Tahu 73% 4,06 9. Jika membutuhkan media iklan akan

memilih moving lightbox Tidak Tahu 36% 3,48

10. Jika instansi akan mengadakan event, akan

rekomendasi memesan di KDP Tidak Tahu 47% 3,45

Rata-Rata Total (Mean Total) 3,45

Tabel 3.10 menjelaskan ringkasan mayoritas jawaban per atribut soal dari kuisioner, yang dibagi menjadi dua kolom yaitu dalam bentuk Persentase dan dalam bentuk Rata-Rata Nilai atau Mean. Cara memperoleh nilai tersebut sebagai contoh pada atribut nomor 1. Di kolom mayoritas, jawaban tidak tahu dengan persentase 57% didapat dari frekuensi paling besar terdapat pada jawaban Tidak Tahu, sehingga untuk mengetahui persentase dilakukan perhitungan seperti dibawah ini:

 

Kolom Rata-Rata Nilai 2,81 diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:


(72)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada bagian kolom mayoritas menjelaskan, bahwa pada bagian nilai tertinggi, menggambarkan bahwa masyarakat kurang menyadari existensi dari CV. Kencana Digital Printing dalam menyuguhkan produknya melalui Moving Lightbox, sehingga juga berpengaruh pada ketertarikan masyarakat hingga jumlah penjualan.

Beberapa dari kolom Rata-Rata Nilai (Mean) menunjukkan nilai memiliki kecenderungan yang tinggi diatas 4,0. Walaupun masyarakat dinyatakan kurang menyadari brand Kencana Digital Printing, namun memiliki kecenderungan untuk menyukai produk perusahaan. Kecenderungan yang tinggi ini didapat dari pernyataan pada poin 6, 7, dan 8. Yang mana poin ini merupakan atribut

interest pada produk perusahaan. Didalam persoalan ini, satu atribut memiliki pengaruh dengan atribut lainnya (atribut pertama berpengaruh dengan atribut kedua, dst). Sehingga dengan meningkatkan atribut pertama dan kedua, dapat memiliki banyak pengaruh untuk meningkatkan atribut action to buy.

Bukti empiris melalui hasil penelitian menyatakan masyarakat kurang aware akan produk perusahaan, namun disamping itu masyarakat cukup memiliki ketertarikan akan produk,


(73)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dengan mengetahui seberapa besar nilai kesadaran konsumen, maka perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap kinerjanya.


(74)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV PENUTUP

E. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap penelitian pengembangan produk yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen yang telah dilakukan sebelumnya, maka hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Analisis Awareness Tentang Brand Perusahaan.

Dari hasil perhitungan elemen awareness, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak menyadari existensi perusahaan CV. Kencana Digital Printing. Hal ini dibuktikan dengan cukup banyaknya responden yang menilai tidak mengetahui CV. Kencana Digital Printing (61%) sekaligus tidak menyadari bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang advertising.

2. Analisis Knowledge Tentang Produk Perusahaan.

Kesimpulan dari analisis pengetahuan tentang produk perusahaan, menunjukkan masih banyak yang belum mengetahui. Pernyataan ini dapat dilihat dari responden yang menilai tidak mengetahui (76%) salah satu produk yang dihasilkan adalah Moving Lightbox, tidak mengetahui produk lain yang dihasilkan CV. Kencana Digital Printing (69%), dan


(75)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

unggulan / produk yang satu-satunya hanya bisa didapat dari perusahaan ini (90%).

3. Analisis Interest Pada Produk Perusahaan.

Analisa ketertarikan responden pada produk perusahaan, memiliki hasil yang menunjukkan interest yang cukup tinggi. Dibuktikan dengan angka yang mencapai 94% untuk masyarakat yang menyatakan suka dengan media iklan selain dengan media cetak (offset) seperti pamflet, leaflet, dll. Responden juga menyatakan suka (85%) terhadap satu media iklan yang memuat beberapa iklan / multi iklan. Demikian pula untuk media iklan yang ditampilkan dengan cara berputar setiap durasi tertentu (82%).

4. Analisis Action to Buy Terhadap Produk Perusahaan.

Perhitungan ini memaparkan tindakan masyarakat untuk membeli produk perusahaan, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat masih bingung untuk melakukannya. Hal ini diawali dari knowledge produk, jika masyarakat mengetahui produk maka akan muncul ketertarikan dan akan mendorong untuk melakukan pembelian, atau minimal rekomendasi bagi yang membutuhkan. Dibuktikan dengan 48% menyatakan akan memilih media Moving Lightbox jika membutuhkan media


(76)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tidak setuju. Responden juga menyatakan akan merekomendasikan instansinya (44%) untuk memesan produk di CV. Kencana Digital Printing jika instansinya akan mengadakan suatu event, namun ada pula yang masih bingung dan menyatakan tidak tahu (40%), dan sisanya (16%) menyatakan tidak setuju.

F. KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini jumlah responden yang digunakan (100 orang) di daerah Solo Grand Mall, yang dipilih dengan metode

convenience random sampling, dimana sampel yang dipilih sebagai obyek adalah sampel yang paling cepat dan paling mudah ditemui, atas dasar hal ini dikhawatirkan masih belum dapat mewakili kondisi yang sesungguhnya. Selain hal tersebut diatas, pemilihan indikator promosi dan alat analisis statistik deskriptif juga menjadi batasan dalam penelitian ini.

G. SARAN

Dari hasil penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan.

a. Walaupun CV. Kencana Digital Printing telah melakukan usaha untuk memberikan pilihan produk yang berbeda dari produsen lain, namun hal ini tidak dapat dijadikan sebagai alat promosi yang dapat mengangkat nama perusahaan.


(77)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dalam membangun jumlah konsumen. Perusahaan harus mempromosikan produknya dengan cara lain, sesuatu yang dapat membuat masyarakat aware akan produk perusahaan dengan cepat, seperti memasang nama perusahaan pada media iklan yang lebih permanen seperti baliho, X-Banner, dan lain-lain.

b. Produksi untuk media non-offset harus dipertahankan dan dikedepankan, sebab masyarakat sudah banyak yang melakukan ekspansi ke media cetak digital.

c. Untuk menumbuhkan interest masyarakat, perusahaan harus tetap mengedepankan pengembangan produk yang tidak dimiliki perusahaan lain, sehingga memiliki nilai lebih di mata konsumen. Terlebih lagi pertimbangan agar menjadi media yang lebih terjangkau. Hal ini akan memacu buyer untuk lebih tertarik pada produk perusahaan dan lebih bersaing dipasaran, dikarenakan perusahaan sejenis sudah mulai banyak tumbuh di sekitar Solo.

2. Bagi penelitian yang akan datang.

Saran bagi penelitian yang akan datang diharapkan bisa menutupi beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Seperti memperluas tempat penelitian dan menambah jumlah responden dalam penelitian.


(1)

Pada bagian kolom mayoritas menjelaskan, bahwa pada bagian nilai tertinggi, menggambarkan bahwa masyarakat kurang

menyadari existensi dari CV. Kencana Digital Printing dalam

menyuguhkan produknya melalui Moving Lightbox, sehingga juga berpengaruh pada ketertarikan masyarakat hingga jumlah penjualan.

Beberapa dari kolom Rata-Rata Nilai (Mean) menunjukkan nilai memiliki kecenderungan yang tinggi diatas 4,0. Walaupun masyarakat dinyatakan kurang menyadari brand Kencana Digital Printing, namun memiliki kecenderungan untuk menyukai produk perusahaan. Kecenderungan yang tinggi ini didapat dari pernyataan pada poin 6, 7, dan 8. Yang mana poin ini merupakan atribut

interest pada produk perusahaan. Didalam persoalan ini, satu

atribut memiliki pengaruh dengan atribut lainnya (atribut pertama berpengaruh dengan atribut kedua, dst). Sehingga dengan meningkatkan atribut pertama dan kedua, dapat memiliki banyak pengaruh untuk meningkatkan atribut action to buy.

Bukti empiris melalui hasil penelitian menyatakan masyarakat kurang aware akan produk perusahaan, namun disamping itu masyarakat cukup memiliki ketertarikan akan produk, sehingga masih memiliki peluang untuk dikembangkan lagi.


(2)

commit to user

Dengan mengetahui seberapa besar nilai kesadaran konsumen, maka perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap kinerjanya.


(3)

BAB IV

PENUTUP

E. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap penelitian pengembangan produk yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen yang telah dilakukan sebelumnya, maka hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Analisis Awareness Tentang Brand Perusahaan.

Dari hasil perhitungan elemen awareness, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak menyadari existensi perusahaan CV. Kencana Digital Printing. Hal ini dibuktikan dengan cukup banyaknya responden yang menilai tidak mengetahui CV. Kencana Digital Printing (61%) sekaligus tidak menyadari bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang advertising.

2. Analisis Knowledge Tentang Produk Perusahaan.

Kesimpulan dari analisis pengetahuan tentang produk perusahaan, menunjukkan masih banyak yang belum mengetahui. Pernyataan ini dapat dilihat dari responden yang menilai tidak mengetahui (76%) salah satu produk yang dihasilkan adalah Moving Lightbox, tidak mengetahui produk lain yang dihasilkan CV. Kencana Digital Printing (69%), dan


(4)

commit to user

unggulan / produk yang satu-satunya hanya bisa didapat dari perusahaan ini (90%).

3. Analisis Interest Pada Produk Perusahaan.

Analisa ketertarikan responden pada produk perusahaan, memiliki hasil yang menunjukkan interest yang cukup tinggi. Dibuktikan dengan angka yang mencapai 94% untuk masyarakat yang menyatakan suka dengan media iklan selain dengan media cetak (offset) seperti pamflet, leaflet, dll. Responden juga menyatakan suka (85%) terhadap satu media iklan yang memuat beberapa iklan / multi iklan. Demikian pula untuk media iklan yang ditampilkan dengan cara berputar setiap durasi tertentu (82%).

4. Analisis Action to Buy Terhadap Produk Perusahaan.

Perhitungan ini memaparkan tindakan masyarakat untuk membeli produk perusahaan, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat masih bingung untuk melakukannya. Hal ini diawali dari knowledge produk, jika masyarakat mengetahui produk maka akan muncul ketertarikan dan akan mendorong untuk melakukan pembelian, atau minimal rekomendasi bagi yang membutuhkan. Dibuktikan dengan 48% menyatakan akan memilih media Moving Lightbox jika membutuhkan media periklanan. 36% menyatakan tidak tahu, dan sisanya 16%


(5)

tidak setuju. Responden juga menyatakan akan merekomendasikan instansinya (44%) untuk memesan produk di CV. Kencana Digital Printing jika instansinya akan mengadakan suatu event, namun ada pula yang masih bingung dan menyatakan tidak tahu (40%), dan sisanya (16%) menyatakan tidak setuju.

F. KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini jumlah responden yang digunakan (100 orang) di daerah Solo Grand Mall, yang dipilih dengan metode

convenience random sampling, dimana sampel yang dipilih sebagai

obyek adalah sampel yang paling cepat dan paling mudah ditemui, atas dasar hal ini dikhawatirkan masih belum dapat mewakili kondisi yang sesungguhnya. Selain hal tersebut diatas, pemilihan indikator promosi dan alat analisis statistik deskriptif juga menjadi batasan dalam penelitian ini.

G. SARAN

Dari hasil penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan.

a. Walaupun CV. Kencana Digital Printing telah melakukan usaha untuk memberikan pilihan produk yang berbeda dari produsen lain, namun hal ini tidak dapat dijadikan sebagai alat promosi yang dapat mengangkat nama perusahaan. Marketing dengan cara door-to-door pun juga kurang cepat


(6)

commit to user

dalam membangun jumlah konsumen. Perusahaan harus mempromosikan produknya dengan cara lain, sesuatu yang dapat membuat masyarakat aware akan produk perusahaan dengan cepat, seperti memasang nama perusahaan pada media iklan yang lebih permanen seperti baliho, X-Banner, dan lain-lain.

b. Produksi untuk media non-offset harus dipertahankan dan dikedepankan, sebab masyarakat sudah banyak yang melakukan ekspansi ke media cetak digital.

c. Untuk menumbuhkan interest masyarakat, perusahaan harus tetap mengedepankan pengembangan produk yang tidak dimiliki perusahaan lain, sehingga memiliki nilai lebih di mata konsumen. Terlebih lagi pertimbangan agar menjadi media yang lebih terjangkau. Hal ini akan memacu buyer untuk lebih tertarik pada produk perusahaan dan lebih bersaing dipasaran, dikarenakan perusahaan sejenis sudah mulai banyak tumbuh di sekitar Solo.

2. Bagi penelitian yang akan datang.

Saran bagi penelitian yang akan datang diharapkan bisa menutupi beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Seperti memperluas tempat penelitian dan menambah jumlah responden dalam penelitian.