Komersialisasi Daur Hidup Produk Baru Komunikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 23 pengujian pasar untuk setiap produk tdaklah sama., sedangkan untuk modifikasi dan produk tiruan pesaingyang berhasil tidaklah perlu adanya pengujian pasar.

9. Komersialisasi

3 keputusan untuk melakukan komersialisasi: a. Pengaturan waktu Timing. b. Penentuan tempat. c. Penentuan calon sasaran pembeli.

4. Daur Hidup Produk Baru

Daur hidup produk merupakan suatu siklus kehidupan produk dari tahap perkenalan introduction, pertumbuhan growth, kedewasaan maturity, dan penurunan decline. Daur hidup produk dapat digambarkan dibawah ini: 1 2 3 4 Penjualan Time Gambar 2.2 Daur Hidup Produk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 24 Tahap 1 Perkenalan “Tahap dimana produk diluncurkan secara penuh ke pasar” ¾ Tingginya tingkat kegagalan, kecilnya persaingan, modifikasi produk secara sering, dan keterbatasan distribusi melambangkan tahap perkenalan pada daur hidup produk. ¾ Biaya periklanan dan pemasaran tinggi karena berfungsi untuk membidik konsumen mengenalkan manfaat produk. ¾ Strategi promosi difokuskan pada pengembangan kesadaran produk dan menyampaikan kepada konsumen tentang manfaat potensial dari kategori produk. Tahap 2 Pertumbuhan “Tahap ketika penjualan bertumpu pada kecepatan yang meningkat, banyak pesaing memasuki pasar dan perusahaan besar mungkin mulai mengambil alih sejumlah perusahaan kecil yang merupakan pelopor dan keuntungan adalah sehat” ¾ Keuntungan meningkat dengan cepat. ¾ Distribusi menjadi kunci utama keberhasilan. Tahap 3 Kedewasaan “Tahap dimana periode selama penjualan meningkat dengan kecepatan yang menurun” ¾ Pelayanan dan perbaikan berperanan lebih penting untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. ¾ Terus menurunnya harga dan keuntungan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 25 Tahap 4 Penurunan “Tahap ketika produk mengalami penurunan dalam penjualan secara berkepanjangan” ¾ Kecepatan penurunan terjadi karena perubahan selera konsumen secara cepat. ¾ Keusangan produk, sehingga perusahaan harus mulai mengganti produk tersebut.

5. Komunikasi

Pemasar boleh menanamkan sesuatu ke benak konsumen, mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen melakukan suatu tindakan tertentu. Bahkan terdapat pula model-model tingkat respon konsumen yang berbeda-beda. Model AIDA menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat perhatian Attention, tertarik Interest, ingin Desire, tindakan Action Kotler, 1993. Sedangkan model hirarki-efek menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan, dan membeli. Berikut ini akan diuraikan pendapat kotler 1993 mengenai model hirarki-efek dan melihat keenam tingkat kesiapan pembeli. 1 Kesadaran Bila sebagian khalayak sasaran tidak menyadari adanya obyek itu, tugas komunikator adalah menanamkan kesadaran itu, mungkin hanya dengan pengenalan nama. Cara ini ditempuh memakai pesan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 26 sederhana dengan mengulang-ulang nama. Menanamkan kesadaran memang membutuhkan waktu. 2 Mengetahui Khalayak sasaran mungkin telah mengenal produk atau perusahaan, tetapi mereka tidak tahu banyak. Perusahaan perlu mengkaji beberapa khalayak sasaran yang mengetahui sedikit, cukup banyak, dan banyak mengenai perusahaan. Dan perusahaan dapat menanamkan pengetahuan itu mengenai produknya sebagai komunikasi langsung. 3 Menyukai Bila khalayak sasaran telah mengetahui obyeknya, bagaimana mereka memandang obyek tersebut? Seandainya banyak dari mereka tidak menyukai perusahaan, seorang komunikator harus menemukan sebab-sebab dan membuat kampanye komunikasi untuk menanamkan perasaan suka itu. Bilamana pandangan tak suka senang terebut dikarenakan oleh keadaan perusahaan yang benar- benar tidak memadai, maka kampanye tersebut tidak akan berhasil. Yang diaharapkan adalah memperbaiki perusahaan terlebih dahulu, kemudian baru mengkomunikasikan kualitasnya. Hubungan masyarakat yang baik menghendaki “karya yang baik diikuti dengan kata-kata yang baik”. 4 Preferensi Khalayak sasaran mungkin mengenal produk tersebut, tetapi tidak memilihnya. Dalam hal ini, komunikator perlu membangun preferensi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 27 konsumen. Komunikator bisa menyanjung kualitas produk yang ditawarkan, nilai, prestasinya, dan ciri-ciri lainnya. Komunikator bisa mengecek keberhasilan kampanye itu dengan mengukur kembali preferensi khalayak setelah kampanye. 5 Keyakinan Khalayak sasaran mungkin memilih suatu produk, tetapi tidak mempunyai keyakinan untuk membeli produk itu. Beberapa konsumen mungkin memilih produk perusahaan, namun tidak bisa memastikan apakah mereka ingin membeli produk tersebut. Tugas komunikator adalah menanamkan keyakinan bahwa membeli produk tersebut merupakan tindakan yang tepat. 6 Pembelian Beberapa anggota khalayak sasaran mungkin mempunyai keyakinan, tetapi tidak begitu tergerak untuk membeli. Mungkin mereka menunggu informasi tambahan, rencanan tindakan lebih lanjut, dan sebagainya. Komunikator harus menggiring konsumen ini untuk mengambil langkah terakhir. Salah satu cara untuk mendorong pembelian adalah dengan cara menawarkan produk tersebut dengan harga yang lebih rendah, adanya premi, kesempatan unsur mencoba produk ini, dan lain-lain.

6. Promosi.