Volume air yang terkodensasi di dalam ketel Tekanan Suhu

30 kemudian dimasukkan dalam erlemeyer 500 ml. Kemudian ditambah dengan touluen sampai bahan terendam, Erlemeyer tersebut kemudian disambungkan dengan aufhauser dan di refluks selama 24 jam. Volume air yang terdistilasi dibaca pada tabung aufhauser. Pengukuran kadar minyak dalam bahan menggunakan alat distilasi clavenger. Minyak yang terekstrak akan tertampung dalam tabung clavenger dan terpisah dengan air. Prosedur pengukuran kadar minyak adalah bahan ditimbang sebanyak 20 gram kemudian dimasukkan dalam erlemeyer 500 ml dan ditambah air sampai semua bahan terendam oleh air. Penyulingan dilakukan selama 24 jam. Volume minyak yang tersuling dibaca pada tabung clavenger.

3. Volume minyak

Jumlah minyak yang dihasilkan diukur dengan menggunakan gelas ukur 100 ml. Volume minyak hasil penyulingan diukur setelah proses penyulingan selesai dengan memisahkan terlebih dahulu minyak dengan air dengan menggunakan corong pemisah. Gelas ukur yang akan digunakan untuk menghitung volume minyak dikeringkan terlebih dahulu untuk menhindari adanya butiran air yang akan mengganggu pengukuran. Setelah pengukuran volume, minyak hasil penyulingan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik dengan tingkat ketelitian 0.0001 g.

4. Volume air hasil kondensasi pada kondensor

Volume air yang dihasilkan dari proses kondensasi campuran uap air dengan minyak pada kondensor diukur dengan menampung semua air yang terkondensasi setelah dipisahkan terlebih dahulu dari minyak akar wangi hasil penyulingan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan gelas ukur.

5. Volume air yang terkodensasi di dalam ketel

Volume air yang terkondensasi didalam ketel diukur setiap jam selama proses selama proses penyulingan dengan membuka katup pembuangan yang 100 g contoh bobot g air berat basah basis air Kadar × = 100 g bahan bobot g minyak berat basah sis ba minyak Kadar × = 31 terdapat pada bagian bawah ketel, air kondensat tersebut ditampung dengan menggunakan gelas piala 1 liter. Kemudian diukur dengan menggunakan gelas ukur 1 liter.

6. Tekanan

Tekanan di dalam ketel penyuling diukur dengan indikator pressure gauge yang terdapat pada tutup ketel suling. Tekanan disesuaikan dengan kondisi penyulingan yang diinginkan.

7. Suhu

Suhu yang diamati adalah : a. Suhu udara lingkungan yang diukur secara periodik dengan termometer ruang b. Suhu didalam ketel dihitung berdasarkan tabel steam. c. Suhu air pendingin yang masuk kedalam kondensor, diukur secara periodik dan on line oleh chino recorder yang dihubungkan dengan termokoppel pada air yang masuk ke kondensor. d. Suhu air pendingin yang keluar dari kondensor, diukur secara periodik dan on line oleh chino recorder yang dihubungkan dengan termokoppel pada air yang keluar dari kondensor. e. Suhu distilat yang keluar dari kondensor. Diukur secara periodik dengan termometer alkohol pada distilat campuran air dan minyak yang keluar dari kondensor. f. Suhu luar tutup ketel. Diukur secara periodik dengan termokoppel digital pada permukaan luar tutup ketel. g. Suhu luar bagian bawah ketel. Diukur secara periodik dengan termokoppel digital pada bagian permukaan luar tutup bawah ketel. h. Suhu dinding luar ketel. Diukur secara periodik dengan termokoppel digital pada bagian permukaan luar dinding ketel. i. Suhu luar lapisan isolator. Diukur secara periodik dengan termokoppel digital pada bagian permukaan luar lapisan isolator. j. Suhu pipa penghubung ketel dengan kondensor. Diukur dengan termokoppel pada bagian permukaan pipa penghubung antara ketel dengan kondensor. 32

8. Rendemen