patogen sangat besar, mengingat Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas yang tinggi Yuliar, 2008.
Pengendalian biologis merupakan alternatif yang menarik karena banyak kekhawatiran tentang penggunaan pestisida secara umum Haggag Timmusk,
2007. Oleh karena itu, upaya pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan perlu dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan bakteri kitinolitik
pendegradasi kitin yang melibatkan enzim kitinase Muharni Widjajanti, 2011. Pengendalian hayati jamur dengan menggunakan mikroorganisme kitinolitik
didasarkan pada kemampuan mikroorganisme menghasilkan kitinase yang dapat melisis sel jamur El-Katatny et al., 2000. Enzim kitinase yang dihasilkan oleh
mikroorganisme kitinolitik mempunyai potensi tinggi untuk mendegradasi limbah yang mengandung kitin, karena dengan adanya enzim kitinase memungkinkan
konversi kitin yang melimpah menjadi produk yang berguna. Bakteri kitinolitik pada bidang pertanian berfungsi sebagai agen biokontrol terhadap jamur patogen yang
umumnya memiliki komponen kitin pada dinding selnya Muharni, 2009.
Berdasarkan asumsi di atas, maka dilakukan penelitian dengan tujuan utama untuk melihat kemampuan bakteri kitinolitik dalam mengendalikan penyakit busuk
pangkal akar dengan cara menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus niger yang terdapat pada tanaman kacang tanah, melalui perendaman benih kacang tanah dengan
suspensi bakteri kitinolitik yang potensial untuk meningkatkan daya tahan benih terhadap serangan jamur A. niger.
1.2 Perumusan Masalah
Salah satu kendala dalam budidaya kacang tanah adalah penyakit busuk pangkal akar yang disebabkan oleh jamur A. niger. Seringkali petani menyemprotkan
fungisida sintetis pada tanaman kacang tanah agar terhindar dari serangan penyakit. Oleh karena itu perlu dikembangkan lebih lanjut pemanfaatan bakteri kitinolitik
sebagai fungisida hayati yang aman dalam menekan jamur patogen.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bakteri kitinolitik dalam mengendalikan penyakit busuk pangkal akar pada tanaman kacang
tanah yang disebabkan oleh A. niger.
1.4 Hipotesis
Isolat bakteri kitinolitik mampu menghambat pertumbuhan jamur A. niger penyebab penyakit busuk pangkal akar pada tanaman kacang tanah.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a.
Memberikan informasi pengendalian hayati patogen tanaman dengan bakteri kitinolitik
b. Menambah wawasan dan mengembangkan pengetahuan tentang teknik
pengendalian penyakit tanaman yang ramah lingkungan c.
Mengkaji pemanfaatan bakteri kitinolitik dalam penyakit busuk pangkal akar pada kacang tanah yang disebabkan oleh A. niger
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kacang Tanah
Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Cina dan India merupakan penghasil kacang
tanah terbesar dunia. Kacang tanah menyukai tanah gembur dengan drainase yang baik. Pembentukan polong dapat dipermudah dan dipercepat bila ditanam di tanah
gembur. Meskipun kacang tanah toleran terhadap kekeringan dan tanah asam pH tanah 4,5, kondisi tersebut akan berpengaruh pada banyaknya polong yang terisi.
Kalsium yang cukup di sekitar tanaman diperlukan untuk pembentukan polong Sari, 2010.
Umumnya kacang tanah ditanam di lahan kering pada awal atau akhir musim kemarau, baik secara monokultur maupun tumpang sari dengan jagung atau ubi kayu.
Produksi kacang tanah Indonesia sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik Kasno, 2004.
2.2 Jamur Busuk Akar