I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pengurasan minyak dari suatu reservoar umumnya dapat dibagi dalam tiga tahap: primer, sekunder, dan tertier. Pengurasan minyak tahap primer mengandalkan energi
alami reservoir sebagai sumber energi utama pendorong minyak ke sumur-sumur produksi. Energi alami ini terutama berasal dari ekspansi gas dan atau air karena ada beda tekanan dalam
reservoar atau juga dapat berasal dari gravitasi. Pengurasan minyak tahap sekunder hasil kombinasi energi alami reservoar dan energi dari luar yang disuplai lewat injeksi air atau gas.
Gas injeksi adalah gas yang tidak larut dengan minyak reservoar. Air atau gas injeksi akan membantu mendorong minyak ke sumur produksi dan mempertahankan tekanan reservoar.
Tahap tertier dilakukan setelah implementasi tahap kedua. Proses tertier secara garis besar terdiri atas injeksi gas yang dapat larut dengan minyak reservoar, injeksi kemikal, injeksi
energi panas, dan menggunakan bantuan mikroba. Proses ini akan mendorong minyak yang masih tersisa setelah proses sekunder ke sumur-sumur produksi. Dalam literatur teknik
perminyakan, tahap tertier ini populer dengan istilah proses EOR Enhanced Oil Recovery atau proses peningkatan perolehan minyak tingkat lanjut.
Minyak yang dapat diperoleh dari produksi primer diikuti sekunder untuk tipikal reservoar minyak Indonesia umumnya berkisar 35 sampai 40 dari isi awal minyak ditempat
atau Original Oil in Place OOIP. Data produksi minyak Indonesia menunjukkan bahwa hanya 32 dari OOIP atau jumlah minyak yang telah ditemukan telah diproduksi. Sekitar 8
dari minyak yang tersisa dapat diproduksi secara ekonomis dengan teknologi yang ada saat ini. Jadi tersisa 60 sebagai target potensial untuk EOR atau ekivalen dengan 36.5 miliar barel.
Angka ini indikasi bahwa riset tentang metode EOR akan mendapat apresiasi karena punya nilai ekonomis tinggi.
Karena EOR adalah proses dengan biaya tinggi, reservoir engineers harus memilih metode EOR yang paling optimal untuk suatu reservoar sehingga dapat diperoleh profit
maksimal dari proyek EOR tersebut. Teknik seleksi metode EOR memerlukan banyak tahapan dan mahal. Dalam pendekatan tradisional, tahap pertama adalah mengacu pada beberapa tabel
atau grafik berisi rules of thumb untuk memilih teknik EOR yang sesuai. Teknik ini umumnya berdasarkan pada sifat-sifat minyak dan batuan reservoar. Metode-metode yang dipilih
2
menjadi subjek studi simulasi reservoar menggunakan software komersial. Dari hasil studi ini dapat diketahui kelayakan tiap teknik EOR tersebut. Proyek EOR hanya akan dimulai jika
proyek tersebut dapat menghasilkan profit. Tingginya ketergantungan terhadap pakar reservoar minyak atau lebih spesifik pakar
EOR dalam proses seleksi metode-metode EOR yang tepat buat suatu reservoar minyak dan fakta bahwa proses seleksi tersebut memerlukan proses waktu yang panjang dan biaya mahal
mendorong perlunya mengembangkan sistem berbasis komputer sehingga proses seleksi EOR tahap pertama dapat dilakukan secara otomatis. Pengembangan Fuzzy Inferensi Sistem untuk
Seleksi Metode EOR memungkinkan menghimpun semua pengetahuan yang dimiliki pakar EOR dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk identifikasi satu atau lebih metode EOR
yang tepat untuk suatu kandidat reservoar berdasarkan karakteristik minyak dan batuannya. Pengembangan Sistem Inferensi Fuzzy untuk seleksi metode EOR memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya sangat fleksibel dan memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. Dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman pakar secara langsung tanpa
harus melalui proses pelatihan. Sistem ini relatif permanen dan mudah didokumentasi dibandingkan keahlian yang dimiliki manusia. Transfer keahlian dari seorang pakar ke yang
lain memerlukan waktu lama dan mahal, kontras dengan pakar artifisial yang ringkas dan murah. Pakar yang dimaksud adalah seorang pakar yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu
Perminyakan, Geologi, Geofisika, Tehnik Kimia. Pengembangan Fuzzy Inferensi Sistem untuk seleksi metode EOR dapat digunakan oleh reservoir engineer yang memiliki
pengetahuan teknologi EOR terbatas, memungkinkannya menarik kesimpulan berdasarkan input data, dan menjelaskan logika kesimpulan tersebut. Pengembangan Fuzzy Inferensi
Sistem untuk seleksi metode EOR identifikasinya diharapkan berguna buat institusi pemerintah dan perusahaan perminyakan yang berkecimpung dengan operasi EOR karena
biaya yang terkait dengan sumber daya manusia dan waktu untuk proses seleksi EOR akan dapat dikurangi signifikan.
1.2. Tujuan Penelitian