Proses Pengembangan Fuzzy Inferensi Sistem Untuk Seleksi Metode Peningkatan Perolehan Minyak Tingkat Lanjut

20 adalah sandstonekarbonat dan tidak direpresentasikan dalam bentuk kurva. 6. Variabel Ketebalan adalah ketebalan reservoir dalam satuan feet. Variabel Viscosity pada metode injeksi hydrocarbon memiliki nilai semesta antara 0 – 1000. Nilai yang yang masuk pada Kriteria Taber pada Ketebalan menunjukkan Ketebalan100 merupakan kriteria keanggotaan himpunan fuzzy yang ditampilkan dalam kurva pada angka lebih kecil 100 akan berada pada nilai 1 seperti terlihat pada lampiran 1.1.6. 7. Variabel Kedalaman adalah kedalaman reservoir dalam satuan feet. Variabel kedalaman pada metode injeksi hydrocarbon memiliki nilai semesta antara 0.1 – 100000. Nilai yang masuk pada Kriteria Taber menunjukkan Kedalaman antara 2000 sampai 5000 merupakan kriteria keanggotaan himpunan fuzzy yang ditampilkan dalam kurva pada angka antar 2000 sampai 5000 akan berada pada nilai 1 seperti terlihat pada lampiran 1.1.7. Tabel 4.2 Karakteristik variabel metode injeksi gas hydrocarbon M 1 . Variabel Semesta Data Kriteria Satuan Keterangan 35 Gravity x 1 [0, 100] Fuzzy =35 o API Berat jenis minyak dengan satuan American Petroleum Institute 10 Viscositas x 2 [0.1, 100000] Fuzzy =10 cP Ukuran kekentalan minyak dalam satuan centi poise C 2 -C 7 50 Komposisi x 3 [0, 100] Fuzzy C 2 -C 7 =50 Prosentase komposisi minyak 30 Saturasi x 5 [0, 100] Fuzzy =30 Prosentase volume minyak dibagi total volume Formasi x 6 - Non-fuzzy sandstonekarbonat - Jenis batuan 100 Tebal net x 7 [0, 1000] Fuzzy =100 ft Ketebalan reservoir dalam satuan feet 2000 ke 5000 Kedalaman x 9 [0, 10000] Fuzzy =2000 dan =5000 ft Kedalaman reservoar dalam satuan feet

4.3. Proses

Berikut adalah proses yang dikembangkan dalam Fuzzy Inferensi Sistem untuk seleksi metode EOR: 1. Memasukkan data karakteristik minyak dan batuan. Pada proses input user memberikan nilai rentang masing-masing variabel. 21 2. Pembentukan himpunan fuzzy. Pada variabel gravity dibagi menjadi beberapa himpunan fuzzy yaitu: G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, dengan rentang nilai 100 o API. Metode yang didefinisikan adalah: Metode Gas Hydrocarbon, N2 and Flue Gas, CO 2 , Surfactant, Polymer, Alkaline, In Situ Combustion, Steamflood, Microbial. Pada Lampiran 1 dimulai lampiran 1.1 sampai dengan lampiran 9.7 menunjukkan kurva-kurva representasi masing-masing kriteria, derajat keanggotannya akan bernilai 1 jika input data memenuhi kriteria, dan akan bernilai 0 jika input data tidak memenuhi kriteria. Gambar 4.3 Himpunan Fuzzy Pengembangan Fuzzy Inferensi Sistem untuk seleksi metode EOR Selanjutnya menterjemahkan Kriteria Taber dalam bentuk aturan if-then Jika variabel memenuhi kriteria, konsekuensinya adalah metode EOR yang sedang dievaluasi dikatakan layak relatif terhadap data tersebut. Sebaliknya bila tidak memenuhi kriteria maka metode tersebut dikatakan tidak layak. Jumlah aturan dievaluasi untuk tiap metode . Fungsi konsekuensi dirumuskan sedemikian sehingga dapat mencerminkan pengaruh relatif masing-masing variabel terhadap kelayakan suatu metode. Berikut ini adalah aturan-aturan yang dikembangkan pada Fuzzy Inferensi Sistem untuk seleksi metode EOR. Aturan ke-1 If Gravity is G1 and Viscosity is V1 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST1 and Tebal is T1 and Kedalaman is KD1 then Metode is M1 22 Aturan ke-2 If Gravity is G2 and Viscosity is V1 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST1 and Tebal is T1 and Kedalaman is KD2 then Metode is M2 Aturan ke-3 If Gravity is G3 and Viscosity is V2 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST1 and Tebal is T2 and Kedalaman is KD2 then Metode is M3 Aturan ke-4 If Gravity is G4 and Viscosity is V3 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST1 and Tebal is T1 and Kedalaman is KD2 then Metode is M4 Aturan ke-5 If Gravity is G4 and Viscosity is V4 and Salinitas is S2 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST2 and Tebal is T1 and Kedalaman is KD2 then Metode is M5 Aturan ke-6 If Gravity is G5 and Viscosity is V5 and Salinitas is S3 and Permeabilitas is P1 and Kedalaman is KD4 and Temperatur is TP2 and Porositas is PR1 then Metode is M6 Aturan ke-7 If Gravity is G6 and Viscosity is V6 and Saturasi is ST3 and Tebal is T2 and Permeabilitas is P3 and Kedalaman is KD5 and Temperatur is TP3 and Porositas is PR1 then Metode is M7 Aturan ke-8 If Gravity is G7 and Viscosity is V7 and Saturasi is ST3 and Tebal is T3 and Permeabiliti is P4 and Kedalaman is KD6 and Porositas is PR1 then Metode is M8 Aturan ke-9 If Gravity is G4 and Salinitas is S3 and Permeabilitas is P5 and Kedalaman is KD3 and Temperatur is TP4 then Metode is M9 Aturan 10 23 If Gravity is G1 and Viscosity is V1 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST1 and Tebal is T1 and Kedalaman is KD1 then Metode 1 Aturan 11 If Gravity is G2 and Viscosity is V1 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST1 and Tebal is T1 and Kedalaman is Kd2 then Metode 2 Aturan 12 If Gravity is G3 and Viscosity is V2 and Komposisi is K1 and Saturasi is ST1 and Tebal is T1 and Kedalaman is KD1 then Metode 3 Aturan 13 If Gravity is G4 and Viscosity is V4 and Salinity is S2 is Saturasi is S2 and Permeability is P2 and Kedalaman is KD4 and Temperatur is TP2 and Porositas is PR1 then Metode 5 Aturan 14 If Gravity is G7 and Viscosity is V7 and Saturasi is ST3 and Tebal is T3 and Permeability is P4 and Kedalaman is KD6 and Porosity is PR1 then Metode 8 Aturan 15 If Gravity is G6 and Viscosity is V6 and Saturasi is ST3 and Tebal is T2 and Permeability is P3 and Kedalaman is KD5 and Temperatur is TP3 and Porositas is PR1 then Metode 7 Aturan 16 If Gravity is G4 and Salinity is S3 and Permeability is P5 and Kedalaman is KD3 and Temperatur is TP4 then Metode 9 Pada gambar 4.4 adalah tampilan Rule Editor untuk merepresentasikan 24 aturan-aturan pada Pengembangan Fuzzy Inferensi Sistem untuk Seleksi Metode EOR dengan menggunakan MATLAB 7.1: Gambar 4.4 Rule editor pada Pengembangan Fuzzy Inferensi Sistem untuk seleksi metode EOR 3. Kemudian mencari nilai minimum masing masing metode berdasarkan aturan-aturan yang telah dibuat. Nilai kurva minimum tersebut di agregasi untuk mendapatkan nilai kurva maksimum. 4. Dari nilai kurva maksimum dapat ditentukan defuzzifikasi. Metode defuzzifikasi pada komposisi aturan Mamdani yang digunakan adalah metode centroid. Hasil metode centroid adalah crisp yaitu angka yang direpresentasikan dengan kurva segitiga untuk masing-masing metode. 5. Selanjutnya implementasi kedalam suatu program komputer menggunakan MATLAB. Setelah itu dilakukan uji sistem menggunakan data reservoar. 6. Pada tahapan ini dimungkinkan melakukan revisi fungsi-fungsi bilangan fuzzy dan atau revisi formula yang merepresentasikan konsekuensi. Revisi ini dilakukan hingga diperoleh hasil yang konsisten dengan evaluasi pakar. 7. Uji program dilakukan terhadap beberapa variasi input untuk validasi sistem. Apabila hasil yang diperoleh selama pengujian kurang sesuai dengan yang diharapkan, maka iterasi proses variabel ke himpunan fuzzy.

4.5. Output