Kerangka Pemikiran Rancang Bangun Sistem Penilaian Kinerja

III. METODOLOGI

A. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan gambaran industri oleokimia saat ini, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kinerja industri tersebut, mengingat peluang pasar untuk sektor industri ini masih terbuka lebar. Industri oleokimia menghadapi berbagai masalah, baik eksternal yang berkenaan dengan kebijakan ekspor, misalnya tarif bea masuk yang terlalu tinggi akan berakibat pada menurunnya harga asam stearat dibawah harga normal 500 US dolar per ton Tempo 2004. Selain itu terdapat pula masalah internal, yaitu teknis produksi yang berkaitan dengan rendahnya tingkat produktivitas, dan masalah manajemen yang berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan industri, misalnya saat ini banyak industri asam stearat yang menghasilkan produk reject, sementara itu mereka harus mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan recycle terhadap produk reject tersebut. Upaya-upaya peningkatan kinerja tersebut bermuara pada cara memperbaiki dan meningkatkan produktivitas serta meningkatkan efisiensi penyelenggaraan industri oleokimia.

B. Rancang Bangun Sistem Penilaian Kinerja

Metode yang digunakan dalam rancang bangun sistem penilaian kinerja industri asam stearat, melalui pendekatan sistem. Tahapan dalam pendekatan sistem, yang meliputi 1 analisis faktor kondisi ideal, 2 penetapan indikator penilaian kinerja, 3 rancang bangun model, 4 validasi model, 5 penerapan penilaian kinerja, dan 6 penyusunan rekomendasi perbaikan. Analisis Faktor Kondisi Ideal Industri Asam Lemak Analisis dilakukan terhadap faktor-faktor yang menunjang kondisi ideal dari industri oleokimia, khususnya Asam Stearat, melalui deskripsi tujuan, kebutuhan pengguna data, pengumpulan data dan informasi mengenai kelayakan perusahaan. Analisis ini akan mencari secara selektif apa saja yang dibutuhkan dari masing- masing pelaku yang terlibat dalam sistem. Analisis dilakukan melalui studi pustaka, 27 penelitian langsung, maupun wawancara dengan para pakar terkait. Melalui analisis ini akan diperoleh data berkenaan dengan kondisi-kondisi yang dianggap paling menentukan keberhasilan dari aktivitas produksi asam stearat. Kerangka pemikiran konseptual rancang bangun penilaian kinerja industri asam stearat dapat dilihat pada Gambar 4. M U L A I A n a lis is F a k to r-fa k to r u n tu k K o n d isi Id e a l In d u stri A s a m L e m a k d a ri M in ya k S a w iit P e n e ta p a n In d ika to r P e n ila ia n K in e rja R a n ca n g B a n g u n M o d e l s iste m p e n ila ia n K in e rja p a d a In d u s tri A s a m L e m a k d a ri M in ya k S a w it V a lid a s i Tid a k Y a P e n g u m p u la n D a ta K o n d is i S a a t In i P e n ila ia n K in e rja P e n yu su n a n R e k o m e n d a s i P e rb a ika n R e k o m e n d a s i S E L E S A I Gambar 4. Kerangka pemikiran konseptual Rancang Bangun Penilaian Kinerja Industri Asam Lemak 28 Penetapan Indikator Penilaian Kinerja Indikator penilaian kinerja ditetapkan berdasarkan hasil analisis faktor ideal industri asam lemak dan identifikasi sistem penilaian. Penelitian akan melihat faktor- faktor untuk aspek manusia, finansial, mesin, bahan baku, metode, pasar, manajemen dan lingkungan Variabel penetapan nilai didasarkan kepada studi literatur dan pendapat para pakar yang terkait dengan delapan aspek penilaian kinerja. Melalui aktivitas ini, diharapkan dapat memperoleh output indikator penilaian kinerja perusahaan secara lengkap yang melihat kedelapan aspek penilaian ā€œ7M1Eā€, yang dapat dijadikan dasar untuk membuat perumusan model penilaian kinerja. Perumusan Model Penilaian Kinerja Pemodelan sistem merupakan tahapan untuk memperoleh korelasi antara masukan dan keluaran sistem, melalui proses pemahaman sistem yang sudah ada, dan memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk membuat model yang akan dirancang, sehingga diharapkan sistem yang dibuat, benar-banar merepresentasikan kondisi yang sesungguhnya. Validasi Sistem Penilaian Kinerja Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi industri dengan cara membandingkan aktivitas penyeleggaraan industri terhadap model yang dibuat. Validasi akan dilaksanakan pada industri asam stearat. Dalam penelitian ini diupayakan adanya validasi dengan data primer yang dilakukan pada industri asam stearat. Penilaian Kinerja Penilaian merupakan aktivitas implementasi sistem, dimana sistem yang sudah dibuat, akan diuji cobakan pada data annual report yang diperoleh dari perusahaan. Output dari penilaian ini adalah hasil dari proses data, sehingga dapat menilai kinerja perusahaan berdasarkan aspek manusia, finansial, mesin, bahan baku, metode, pasar, manajemen dan lingkungan. 29 Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi perbaikan didasarkan pada output penilaian. Rekomendasi dibuat untuk mengatasi kesenjangan antara model dan data operasional di industri. Faktor eksternal yang terdiri dari faktor ekonomi, soaial dan lingkungan menjadi indikator penting dalam penilaian. Disamping itu juga penilaian dapat menelusuri faktor internal industri asam stearat . Berdasarkan penelusuran inilah dapat diketahui titik kritis yang menyebabkan rendahnya kinerja industri asam stearat. Rekomendasi akan diberikan kepada variabel kritis hasil penilaian kinerja, sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja industri tersebut. Pengelolaan industri asam stearat dapat dikelompokkan menjadi dua subsistem, yaitu lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan internal industri adalah pabrikasi, keuangan, formasi SDM, dan pemasaran. Aspek pabrikasi, terdiri dari beberapa tahapan stasiun kerja, yaitu stasiun bahan baku, pemisahan lemak, hidrogenasi, distilasi, fraksinasi, beading, penyerpihan, pengemasan dan analisa kualitas produk. Seluruh subsistem tersebut akan saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Lingkungan eksternal industri, terdiri dari ekonomi, sosial dan kebijakan lingkungan. Sistem pengelolaan industri dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Sistem Pengelolaan Industri Asam Stearat Penyusunan sistem penilaian kinerja industri, modelnya disusun dengan menggunakan standar yang mungkin dicapai oleh sebagian besar industri asam B AHAN B AK U P RO S E S P RO D UK R B D S TE AR IN - P AB R IK AS I - K E U AN GAN - TEK N OLOGI - S D M - MAN AJE ME N - ASAM S TEAR AT - P EMAS AR AN INT E RNAL E K S T E RNAL S O S IAL E K O NO M I LING K UNG AN 30 stearat. Model ini kemudian divalidasi pada industri asam stearat yang ada. Kesenjangan antara data primer dengan standar ideal yang digunakan akan menentukan posisi perusahaan dalam penilaian kinerja. Berdasarkan kesenjangan komponen tersebut, maka dapat dikemukakan rekomendasi untuk perbaikan kinerja industri asam stearat. Rancangan sistem penilaian kinerja industri asam stearat dapat dilihat pada gambar 6, yang menunjukkan aspek yang menjadi kriteria penilaian kinerja perusahaan, dimana aspek yang berada dalam segitiga , merupakan aspek internal, sementara itu aspek yang berada pada ketiga sudutnya, merupakan aspek eksternal penilaian kinerja. Rancangan sistem penilaian kinerja industri asam stearat ini dapat dilihat pada Gambar 6. LINGKUNGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA INDUSTRI ASAM STEARAT MESIN MANUSIA KEUANGAN MATERIAL METODE PASAR MANAJEMEN EKONOMI SOSIAL LINGKUNGAN Gambar 6. Rancangan Sistem Penilaian Kinerja Industri Asam Stearat

C. Tata Laksana