Penilaian Produk VERIFIKASI VALIDASI

96 b. Keputusan investasi oleh ROI berkecenderungan terhadap suboptimalisasi keputusan, yaitu manajer lebih mempertimbanngkan keuntungan divisinya dengan mengorbankan kepentingan perusahaan secara keseluruhan c. Sinyal yang disampaikan oleh ROI bersifat bias, karena faktor kesulitan dalam menghitung nilain investasi sebagai denominator ROI. Akibat adanya kekurangan itulah, maka perlu indkator pengukuran keuangan yang lain, untuk menyeimbangkannya, yaitu NPM. Indikator ini dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam melakukan aktivitas Pemasaran, karena yang memberikan keuntungan bagi perusahaan, bukan hanya perbaikan proses ke dalam, melainkan kemampuan perusahaan dalam membina hubungan dengan pembeli, dan melakukan negosiasi yang saling menguntungkan. Hasil akhir dari kinerja keuangan perusahaan adalah “ Sedang “. Hal ini harus dapat memacu perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya secara maksimal.

C. Penilaian Produk

Penilaian ini dilakukan terhadap aktivitas perusahaaan, setelah bahan baku diolah menjadi produk jadi. Terdapat 3 hasil penilaian, yaitu hasil penilaian grade, kualitas produk, dan kinerja pemasaran perusahaan. Penilaian terhadap produk akan diperoleh apabila nilai dari kriteria Grade, Kualitas dan pemasaran telah diketahui hasilnya. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan perkalian antara skor dengan bobot. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 33. 97 Gambar 33. Hasil Akhir Penilaian Produk Ada beberapa perbedaan antara penilaian kinerja produk industri asam stearat dengan kinerja produk lain. Pada penilaian kinerja produk lain, ada beberapa perusahaan yang melakukan penilaian untuk melihat apakah produk yang mereka buat sudah baik, melalui perspektif pelanggan. Apabila respon pelanggan baik, berarti produk yang dihasilkan perusahaan baik pula. Filosofi manajemen terkini telah menunjukkan peningkatan pengakuan atas pentingnya customer focus dan customer satisfaction Yuwono 2004. Jika pelanggan pembeli tidak puas, maka mereka akan mencari produsen lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan, meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. Perspektif pelanggan memiliki 2 kelompok pengukuran, yaitu customer core measurement dan customer value prepositions 98 Kaplan 1993. Pada customer core measurement terdapat beberapa komponen pengukuran, yaitu market share, customer retention, customer acquisition, customer satisfaction dan customer profitability. Pada penelitian ini diwakili oleh market share. Sementara itu untuk customer value prepositions terdiri dari beberapa komponen, yaitu product service attributes, customer relationship dan image. Semua komponen tersebut dapat dikembangkan menjadi kriteria penilaian kinerja. Produk Asam Stearat merupakan produk yang akan dioleh kembali oleh pembeli, sehingga kriteria penilaian di atas belum terlalu diperlukan oleh industri asam stearat.

1. Penilaian Grade Produk

Kinerja metode yang dipakai oleh perusahaan dalam memproduksi asam stearat, dapat dinilai berdasarkan jumlah down grade yang dihasilkan oleh departemen produksi. Apabila jumlah down grade pada kurun waktu tertentu, jumlahnya besar, berarti metode yang dipergunakan oleh perusahaan dalam melakukan proses, kurang efektif. Down Grade adalah turunnya spesifikasi produk dari spesifikasi yang ditargetkan sebelumnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya down grade, antara lain : a. Penanganan terhadap material, yang masih meloloskan material reject untuk diproses. b. Stabilitas proses dari setiap tahapan proses yang kurang terjaga dengan baik, dan meloloskan standar output material yang semestinya direcycle, akan tetapi karena tuntutan target dan waktu, material diloloskan, tanpa proses perbaikan. Kedua hal tadi membutuhkan suatu pemilihan metodologi yang tepat dalam penangananya, apabila perusahaan menginginkan jumlah down grade yang semakin kecil. Asam stearat yang diproduksi, biasanya memiliki beberapa tipe, yang biasanya disebut sebagai Gradisitas atau tingkatan produk. Produk asam stearat yang dapat dihasilkan oleh industri, memiliki 7 tipe, antara lain : SA 1800, SA 1801, SA 1806, SA 1810, SA 1840, SA 1850, CAND O1, SA 1860, SA 1865 dan SA 1890. Semakin ke bawah, mutu produk semakin rendah. Mutu produk asam stearat ditentukan oleh warna dan Iodium Value. Oleh sebab itu untuk meminimasi down Grade, perusahaan 99 perlu melakukan monitoring terhadap warna dan Iodium Value secara intensif. Hasil penilaian kinerja PT. X untuk kuantitas produk, dapat dilihat pada Gambar 34. Gambar 34. Hasil Penilaian Kuantitas Produk Berdasarkan penilaian program, PT. X memiliki Prosentase Produk Down Grade 8, dimana nilainya berada diantara interval 5 dan 70, yang berarti Prosentase Produk Down Grade PT. X “Sedang”.

2. Penilaian Kualitas Produk

Kualitas produk akan menentukan minat konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Secara umum indikator kualitas produk adalah warna dan bilangan iod. Oleh sebab itu diperoleh hasil penilaian terhadap kualitas, seperti terlihat pada Gambar 35. 100 Gambar 35. Hasil Penilaian Kualitas Produk Produk yang dihasilkan oleh PT. X selama tahun 2004 berada dalam spesifikasi yang ada, hanya saja perlu peningkatan dalam kuantitas output. IV dan warna dipilih sebagai penilaian kualitas, karena pada saat produk tersebut siap, maka pembeli akan melakukan pengecekan terhadap kedua kriteria ini. Bilangan Iod dipilih sebagai kriteria penilaian, karena bilangan ini dapat menyatakan derajat ketidakjenuhan dari minyak atau lemak dan dapat juga digunakan untuk menggolongkan jenis minyak, yaitu minyak pengering dan minyak bukan pengering Ketaren 1986. Warna juga menentukan kualitas asam stearat secara fisik. Warna kuning disebabkan oleh kombinasi antara senyawa nitrogen dengan lemak teroksidasi, juga pemanasan tanpa proses oksidasi yang telah tengik dapat menghasilkan warna kuning. Penyebab lain adalah penyimpanan, sehingga intensitas warna menjadi bervariasi dari kuning sampai ungu kemerah-merahan. Warna kuning biasanya merupakan sifat yang terjadi dalam minyak dan lemak tidak jenuh Ketaren 1986. Pigmen berwarna merah jingga dan kuning disebabkan pula oleh karotenoid 101 yang bersifat larut dalam minyak. Karotenoid merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh, dan jika minyak dihidrogenasi, maka karoten itu juga ikut terhidrogenasi, sehingga intensitas warna berkurang Ketaren 1986.

3. Kinerja Pasar

Dari semua tipe asam stearat, SA 1800 merupakan tipe yang memiliki Grade terbaik dan memiliki nilai jual yang paling tinggi, mencapai ± 700 ton. Tipe ini sebagian besar diekspor ke China dan digunakan sebagai bahan kosmetik, sementara itu untuk tipe yang lain, seperti 1806, digunakan sebagai campuran ban. Saat ini industri asam stearat juga banyak yang memproduksi lilin, yaitu tipe CAND 01, dimana produk ini dapat diekspor ke Eropa dalam bentuk lilin hias. Produk sampingan ini diproduksi, sebagai upaya untuk memanfaatkan output produk yang memiliki Grading yang rendah. Hasil penilaian kinerja pasar dapat dilihat pada Gambar 36. Gambar 36. Penilaian Kinerja Pemasaran Berdasarkan penilaian program, PT. X memiliki Efektivitas Pemasaran, 96, dimana nilainya berada diatas 80, yang berarti Efektivitas Pemasaran PT. X 102 “Baik”. Efektivitas Pemasaran perlu diukur, untuk melihat kinerja marketing dalam memasarkan produknya, tentunya harus sinergi dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan konsumen. Semakin besar eefektivitas pemasaran ,berarti semakin kecil jumlah stok yang ada, dan otomatis akan mengurangi biaya inventory, dan kerugian akibat produk tidak laku di pasaran. Sementara itu Market Share PT .X pada tahun 2004 adalah 60 , dimana nilainya berada pada berada dibawah angka 80 dan 60 , yang berarti Market Share PT.X adalah “Sedang”. Market Share perlu diukur, untuk melihat seberapa besar peluang perusahaan untuk memasarkan produk yang ada. Apabila dinilai secara keseluruhan, maka diperoleh skor 0.65 + 0.16 = 0.81. Skor 0.81 berada diatas 0.75, yang berarti Kinerja Pemasaran Perusahaan pada tahun 2004 adalah “Baik”.

D. Penilaian Formasi Karyawan