Jenis Penelitian Pelaksanaan Uji Coba Metode Analisis Data

34

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah sesuatu yang penting dalam suatu penelitian. Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data secara objektif dan dilakukan dengan prosedur yang jelas berdasarkan bukti-bukti empiris. Untuk mendapatkan hasil yang optimal metode yang digunakan dalam penelitian harus tepat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan depresi menggunakan metode sebagai berikut :

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunkan pendekatan kuantitatif korelasional karena dalam pelaksanaannya mencari data sebanyak-banyaknya dan kemudian berusaha untuk mendeskripsikan sejelas-jelasnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metode statistika Azwar 2012: 5. Beberapa hal tersebut di atas peneliti memutuskan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional karena dengan adanya situasi tersebut penelitian dengan metode ini akan lebih tepat digunakan.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yang itu angkanya dapat berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain atau dari satu objek ke objek yang lain Azwar 2012: 28 .Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas independen dan variabel terikat dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Dependen Variabel Dependen adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain Arikunto 2006: 119. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah depresi. b. Variabel Independen Variabel Independen adalah variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Dapat pula dikatakan bahwa variabel independen adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui Arikunto, 2006: 119. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kecerdasan spiritual.

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik karakteristik variabel tersebut yang dipahami Azwar 2012: 74. Definisi operasional juga merupakan penjelasan atau konsep atau variabel penelitian yang ada dalam judul penelitian. Konsep atau variabel penelitian merupakan dasar pemikiran peneliti yang akan dikomunikasikan kepada para pembaca atau orang lain. Berikut ini adalah definisi operasional dari variabel penelitian : a. Depresi merupakan keadaan dimana seseorang mengalami kemurungan kesedihan, kepatahan semangat yang ditandai dengan labilitas perasaan, kecemasan, perasaan bersalah dan keinginan bunuh diri. Depresi dalam penelitian ini diukur melalui skala psikologi yang diadaptasi dari skala Beck Depressions Inventory BDI. b. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk dapat memiliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat, memaknai, mencari solusi masalah dan menghadapi masalah atau kesulitan sesuai dengan keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa.

3.2.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian

Hubungan antar variabel adalah hal yang paling penting untuk dilihat dalam suatu penelitian. Didalam hubungan variabel ini kita akan melihat satu variabel dalam mempengaruhi variabel lain. Variabel penelitian ini adalah depresi sebagai variabel tergantung sedangkan kecerdasan spiritual sebagai variabel bebas. Kerangka hubungan antar variabel dapat dilihat sebagai berikut : Hubungan Antar Variabel Penelitian

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto 2006: 130. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyandang cacat pasca kusta yang memiliki beberapa karakteristik, yaitu: Kecerdasan spiritual X Depresi Y a. Penyandang cacat pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara b. Sudah benar-benar sembuh dari sakit kusta

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling berupa Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen Sugiyono 2009: 82. Karena analisis penelitian didasarkan pada data sampel sedangkan kesimpulannya nanti akan diterapkan pada populasi maka sangatlah penting untuk memperoleh sampel yang representatif bagi populasinya Azwar 2012: 79-80. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyandang cacat pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri sejumlah 150 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel dengan cara melakukan undian. Undian dilakukan pada subjek penelitian sebanyak 150 orang dan sampelnya dipilih sebanyak 100 orang. Seluruh subjek diberi nomor , yaitu dari 1 sampai dengan 150, sampel random dilakukan dengan cara undian. Subjek disuruh mengambil undian tersebut sesuai yang disediakan sebanyak 100 gulungan kertas, sehingga nomor nomor yang tertera pada gulungan kertas yang terambil merupakan nomor yang menjadi subjek penelitian.

3.4 Metode Pengumpul Data

3.4.1 Penyusunan Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data merupakan suatu yang sangat penting yang digunakan untuk mengungkap fakta yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti Azwar 2012: 91. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala merupakan alat pengukur psikologi yang biasa digunakan untuk mengukur aspek yang antara lain memiliki ciri stimulusnya bersifat ambigu serta tidak terdapat jawaban benar dan salah Azwar 2012: 99. Skala yang digunakan menggunakan model skala likert. Penskalaan model likert ini merupakan penskalaan pernyataan yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Nilai skala tiap pernyataan tidak akan ditentukan oleh derajat favorabelnya masing-masing, akan tetapi ditentukan oleh distribusi respon, setuju atau tidak setuju dari kelompok responden Azwar 2012: 97. 3.4.1.1 Skala Depresi Skala psikologi ini disusun untuk mengungkap seberapa besar kecerdasan spiritual dan depresi. Indikator-indikator yang diungkap dalam skala depresi pada penyandang cacat pasca kusta ini adalah 1 Labilitas perasaan; 2 Kecemasan; 3 Perasaan bersalah; 4 Keinginan bunuh diri. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala depresi penyandang cacat pasca kusta yang diadaptasi dari skala Beck Depressions Inventory BDI dan disusun dari dua pernyataan yaitu favorable dan unfavorable. Setiap pernyataan mempunyai empat alternatif jawaban dengan nilai yang bergerak dari satu sampai empat. Favorable artinya untuk jawaban SS diberi skor 4, jawaban S diberi skor 3, jawaban TS diberi skor 2, dan jawaban STS diberi skor 1. Pernyataan unfavorable jawaban STS diberi skor 4, jawaban TS diberi skor 3, jawaban S diberi skor 2 dan jawaban SS diberi skor 1. Tabel 3.1 Blue Print Skala Depresi NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Labilitas perasaan 1,9, 17,25,27,29,31 2, 10,18,26,28,30,32 14 2. Kecemasan 3,11,19 4,12,20 6 3. Perasaan bersalah 5,13,21 6,14,22 6 4. Keinginan bunuh diri 7,15,23 8,16,24 6 Jumlah 16 16 32 3.4.1.2 Skala Kecerdasan Spiritual Skala psikologi ini disusun untuk mengungkap seberapa besar kecerdasan spiritual dan depresi. Indikator-indikator yang diungkap dalam skala kecerdasan spiritual ini adalah 1 Kemampuan memiliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat dan sejalan dengan kehendak Tuhan ; 2 Kemampuan memaknai suatu peristiwa atau kejadian secara positifhikmah ; 3 Kemampuan mencari solusi masalahkesulitan ; 4 Kemampuan menghadapi masalahKesulitan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecerdasan spiritual yang disusun dari dua pernyataan yaitu favorable dan unfavorable. Setiap pernyataan mempunyai empat alternatif jawaban dengan nilai yang bergerak dari satu sampai empat. Favorable artinya untuk jawaban STS diberi skor 1, jawaban TS diberi skor 2, jawaban S diberi skor 3 dan jawaban SS diberi skor 4. Pernyataan unfavorable jawaban STS diberi skor 4, jawaban TS diberi skor 3, jawaban S diberi skor 2 dan jawaban SS diberi skor 1. Tabel 3.2 Blue Print Skala Kecerdasan Spiritual NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Memiliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat dan sejalan dengan kehendak Tuhan 1,9,17,25,33 2,10,18,26,34 10 2. Kemampuan memaknai suatu peristiwa atau kejadian secara positifhikmah 3,11,19,27,35 4,12,20,28,36 10 3. Kemampuan mencari solusi masalahkesulitan 5,13,21,29,37 6,14,22,30,38 10 4. Kemampuan menghadapi masalahKesulitan 7,15,23,31,39 8,16,24,32,40 10 Jumlah 20 20 40

3.5 Validitas Dan Reliabilitas

3.5.1 Validasi Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala psikologi untuk mengukur kecerdasan spiritual dan depresi pada penyandang cacat pasca kusta. Penelitian ini menggunakan skala dengan jumlah total 72 item. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, skala ini telah mengalami banyak pengembangan. Dengan profesional judgement yang sudah dilakukan, skala awal diujicobakan pada kelompok kecil subjek, yaitu 4 orang subjek yang kemudian peneliti mencoba melihat apakah terdapat kesulitan dalam penggunaan kata-kata, bahasa atau pilihan jawaban yang kurang tepat yang digunakan dalam skala. Berdasarkan uji coba kualitatif yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan beberapa kata dan kalimat yang sulit dipahami oleh subjek, seperti : Pernyataan lain yang sulit dipahami oleh subjek adalah Menyadari bahwa asap rokok yang saya hirup dapat merusak kesehatan orang lain disekitar. Pernyataan ini subjek tidak menyetujui karena subjek merasa tidak melakukan hal tersebut, untuk itu peneliti membuang dan mengganti penyataan tersebut menjadi Menyadari bahwa penyakit yang saya alami menjadikan saya pribadi yang kuat dalam menjalani hidup. Selanjutnya pernyataan yang sulit dipahami subjek yaitu Saya memiliki prinsip hidup yang tidak mudah digoyangkan orang lain dan Mampu menyadari jika tubuh saya menunjukkan tanda-tanda butuh istirahat. Pernyataan ini subjek juga tidak menyetujui karena subjek merasa pernyataan tersebut sulit dipahami, untuk itu peneliti membuang dan mengganti pernyataan tersebut menjadi Saya lebih memilih untuk bekerja dalam kondisi apapun daripada diminta berdiam diri dirumah dan Penderitaan yang saya alami menjadikan saya kuat dalam menjalani hidup karena pernyataan tersebut lebih cocok untuk subjek. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.3 Perbaikan Item Uji Coba Kualitatif No Item Lama Item Baru 1 Menyadari bahwa asap rokok yang saya hirup dapat merusak kesehatan orang lain disekitar. Menyadari bahwa penyakit yang saya alami menjadikan saya pribadi yang kuat dalam menjalani hidup. 2 Saya memiliki prinsip hidup yang tidak mudah digoyangkan orang lain. Saya lebih memilih untik bekerja dalam kondisi apapun daripada diminta berdiam diri dirumah. 3 Mampu menyadari jika tubuh saya menunjukkan tanda-tanda butuh istirahat. Penderitaan yang saya alami menjadikan saya kuat dalam menjalani hidup. Pernyataan lain yang sulit dipahami oleh subjek adalah “ Saya suka mempercepat laju kendaraan walaupun kondisi jalan raya sangat padat”. Pernyataan ini hampir semua subjek tidak menyetujui karena mereka melihat kondisi fisiknya tidak memungkinkan melakukan itu, sehingga peneliti memilih untuk membuang pernyataan tersebut. Sedangkan untuk skala depresi peneliti memilih untuk membuang pernyataan yang bersifat opini. Skala kemudian direvisi kembali dengan tetap mempertahankan format 72 item dengan perubahan pada item-item yang dianggap menyulitkan subjek. Kemudian skala disusun dalam bentuk booklet dan diujicobakan kepada 40 orang subjek. Pelaksanaan uji coba skala dimaksudkan untuk mengujicobakan skala kecerdasan spiritual dan skala depresi pada penyandang cacat pasca kusta disebarkan langsung kepada subjek penelitian yang sebenarnya. Dalam penelitian ini dilakukan uji coba murni yaitu mengujicobakan alat ukur terlebih dahulu kepada subjek uji coba yang mempunyai karakteristik sama dengan subjek penelitian. Analisis validitas data uji coba kecerdasan spiritual dan skala depresi menggunakan teknik uji coba Product Moment dari Pearson, sedangkan analisis reliabilitasnya menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan software komputer yaitu SPSS Versi 17.0 For Windows. Hasil try out yang menggunakan software komputer yaitu SPSS Versi 17.0 For Windows adalah sebagai berikut: 3.1 Skala Depresi Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, dari 32 item terdapat 8 item yang tidak valid, yaitu 1, 2, 6, 11, 13, 22, 25, 31 dan sisanya 24 item dinyatakan valid. Hasil try out dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali dan digunakan sebagai alat pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid tersebut dibuang, sehingga pada skala depresi yang baru terdapat 24 item pernyataan. Item item yang gugur dan yang memenuhi syarat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Sebaran Item Uji Coba Skala Depresi Setelah Uji Coba NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Labilitas perasaan 1,9, 17,25,27 ,29,31 2, 10,18,26,28,30,32 14 2. Kecemasan 3,11,19 4,12,20 6 3. Perasaan bersalah 5,13,21 6,14,22 6 4. Keinginan bunuh diri 7,15,23 8,16,24 6 Jumlah 16 16 32 Penyebaran butir-butir item penelitian variable depresi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Sebaran Baru Item Skala Depresi Penelitian NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Labilitas perasaan 1,9,16,21 2,10,17,22,23,24 10 2. Kecemasan 3,11 4,12,18 5 3. Perasaan bersalah 5,13 6 3 4. Keinginan bunuh diri 7,14,19 8,15,20 6 Jumlah 11 13 24 3.2 Skala Kecerdasan Spiritual Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, dari 40 item terdapat 15 item yang tidak valid, yaitu 2, 4, 6, 9, 11, 16, 18, 20, 24, 27, 29, 32, 33, 34, 37 dan sisanya 25 item dinyatakan valid. Hasil try out dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali dan digunakan sebagai alat pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid tersebut dibuang, sehingga pada skala kecerdasan spiritual yang baru terdapat 25 item pernyataan. Item item yang gugur dan yang memenuhi syarat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Sebaran Item Uji Coba Skala Kecerdasan Spiritual Setelah Uji Coba NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Memiliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat dan sejalan dengan kehendak Tuhan 1,9,17,25,33 2,10,18,26,34 10 2. Kemampuan memaknai suatu peristiwa atau kejadian secara positifhikmah 3,11,19,27,35 4,12,20,28,36 10 3. Kemampuan mencari solusi masalahkesulitan 5,13,21,29,37 6,14,22,30,38 10 4. Kemampuan menghadapi masalahKesulitan 7,15,23,31,39 8,16,24,32,40 10 Jumlah 20 20 40 Tanda : nomor item yang tidak valid Tabel 3.7 Sebaran Baru Item Skala Kecerdasan Spiritual Penelitian NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Memiliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat dan sejalan dengan kehendak Tuhan 1,9,17 2,10 5 2. Kemampuan memaknai suatu peristiwa atau kejadian secara positifhikmah 3,11,18 4,12,19 6 3. Kemampuan mencari solusi masalahkesulitan 5,13,20 6,14,21,23 7 4. Kemampuan menghadapi masalahKesulitan 7,15,22,24,25 8,16 7 Jumlah 14 11 25

3.5.2 Validitas

“Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur test dalam melakukan fungsi ukurnya” Azwar 2011: 5. Jadi jika alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik yaitu alat ukur tersebut dapat mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat, maka alat ukur tersebut dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi. Validitas skala kecerdasan spiritual dan skala depresi dalam penelitian ini akan diukur menggunakan pendekatan validitas konstrak karena mengukur sejauh mana kecerdasan spiritual dan skala depresi penyandang cacat pasca kusta mengungkap konsep teoritik yang ingin diukur. Allen Yen dalam Azwar 2011: 48 mengatakan bahwa validitas konstrak adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau kontrak teoritik yang hendak diukurnya. Validitas konstrak tersebut akan dianalisis secara statistika. Adapun cara pengukuran validitas tersebut adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment, karena item yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi antara skor item dan skor total item.

3.5.3 Reliabilitas

Azwar 2011: 4 mengatakan bahwa ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas memiliki banyak nama, seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebaginya. Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena alat tersebut sudah baik Arikunto 2006: 178. Reliabilitas skala kecerdasan spiritual dan skala depresi penyandang cacat pasca kusta dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas internal karena hanya melakukan perhitungan berdasarkan data dari instrumen saja. Menurut Azwar 2011: 42 pendekatan reliabilitas konsistensi internal bertujuan untuk melihat konsistensi antaritem atau antarbagian dalam tes itu sendiri. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien alpha cronbach. Berdasarkan hasil pengujian melalui software komputer yaitu SPSS Versi 17.0 For Windows diperoleh hasil untuk reliabilitas skala depresi penyandang cacat pasca kusta diperoleh koefisien alpha cronbach reliabilitas sebesar 0,860 , sedangkan skala kecerdasan spiritual diperoleh koefisien alpha cronbach reliabilitas sebesar 0,820 . Untuk kedua reliabilitas ini termasuk tinggi dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

3.6 Pelaksanaan Uji Coba

Pelaksanaan uji coba dilakukan tanggal 27 Desember 2013 diberikan pada subjek sebanyak 40 orang dengan mengambil penyandang cacat pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara ini menggunakan skala dengan jumlah total 72 item. Skala tersebut diisi dan dikembalikan dua hari setelah skala disebar, kemudian diolah untuk mengetahui item yang valid. Skala awal diujicobakan pada kelompok subjek yang kemudian peneliti mencoba melihat apakah terdapat kesulitan dalam penggunaan kata-kata, bahasa atau pilihan jawaban yang kurang tepat yang digunakan dalam skala. Setelah item diperbaiki kemudian dapat digunakan sebagai instrument untuk mengumpulkan data penelitian.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu cara menguraikan data menurut unsur- unsur yang adal di dalamnya, sehingga mudah dibaca dan dipresentasikan. Data yang terkumpul perlu diolah untuk mengetahui kebenarannya, sehingga diperoleh hasil penelitian yang meyakinkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan product moment dari Pearson menggunakan software komputer yaitu SPSS Versi 17.0 For Windows. Data dari skala kecerdasan spiritual dan skala depresi penyandang cacat pasca kusta kemudian dibandingkan dengan cara pemberian kriteria yang sesuai dalam Azwar 2012: 126-127, sehingga diperoleh sebagai berikut: Tabel 3.8 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Hipotetik Interval skor Kriteria µ + 1 σ ≤ X Tinggi µ - 1 σ ≤ X µ + 1 σ Sedang X µ - 1 σ Rendah Keterangan: µ : mean teoritis σ : mean deviasi 49

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hal yang berkaitan dengan proses penelitian, hasil analisis data dan pembahasan mengenai hubungan antara kecerdasan spiritual dengan depresi pada penyandang cacat pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara. Penelitian ini diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, oleh karenanya diperlukan analisis data yang tepat serta pembahasan mengenai analisis data tersebut secara jelas agar tujuan dari penelitian yang telah ditetapkan dapat tercapai. Data yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skala psikologi. Data tersebut akan dianalisis menggunakan metode yang telah ditentukan. Hal yang berkaitan dengan proses, hasil dan pembahasan hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut.

4.1 Persiapan Penelitian

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat pelaksanaan di Liposos Donorojo. Subjek penelitian adalah penyandang cacat pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara. Subjek penelitian ini berjumlah 150 penyandang cacat pasca kusta yang diambil sampel sebanyak 100 penyandang cacat pasca kusta. Penelitian yang bertempat di Liposos Donorojo Jepara ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecerdasan spiritual dengan depresi.