Panelis Tidak Terlatih Metode Analisis Data

latihan. Pada tahap latihan panelis melakukan penelitian pada choux pastry kering sebanyak 4 kali waktu yang berbeda, kemudian dilakukan perhitungan dengan melakukan range method, syarat minimal panelis agak terlatih yang reliabel adalah apabila total skor dalam range 60 berarti dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih. Sedangkan apabila panelis yang total skor dalam range 60 makan calon panelis tidak dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih Bambang Kartika, dkk, 1988:22. Panelis yang lolos tahap reabilitas instrument 18 orang panelis dapat mengikuti penilaian inderawi.

2. Panelis Tidak Terlatih

Panelis tidak terlatih dipakai untuk menguji kesukaan pada suatu produk ataupun menguji tingkat kemauan untuk mempergunakann suatu produk Bambang kartika, 1988:18. Karena menyangkut tingkat kesukaan terhadap suatu produk makanan maka semakin besar jumlah anggota panelis, maka hasilnya akan semakin baik. Panelis yang digunakan untuk mengukur kesukaan terhadap choux pastry kering minimal 80 orang. Panelis tidak terlatih yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah panelis yang telah mengenal choux pastry kering dan sudah biasa mengkonsumsinya serta tidak dilakukan latihan sebelum melakukan penelitian. Panelis yang digunakan adalah masyarakat umum sebanyak 80 orang terdiri dari remaja dan dewasa, Upaya untuk mendapatkan jumlah panelis tidak terlatih yang mewakili kelompok masyarakat akan diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok sebagai berikut: 1. remaja putra 10-19 tahun = 20 orang 2. remaja putri 10-19 tahun = 20 orang 3. dewasa putra 20-59 tahun = 20 orang 4. dewasa putri 20-59 tahun = 20 orang Penelitian ini tidak berdasarkan pada kepekaan akan tetapi berdasarkan pada tingkatan umum. Panelis digunakan sebagai uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan atau penerimaan konsumen terhadap choux pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai. Untuk menguji tingkat kesukaan masyarakat pada choux pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai, maka diberikan skala penelitian.

2. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah cara menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil pengujian. Analisis data digunakan untuk menjabarkan data, mendiskripsikan data yang diperoleh dari penelitian dengan metode statistik atau non statistik untuk menjawab permasalahan pada penelitian. Adapun metode analisis data yang akan digunakan yaitu : metode analisis data untuk mengetahui pengaruh penggunaan substitusi tepung kulit ari biji kedelai terhadap kualitas inderawi choux pastry kering metode yang digunakan ANAVA, metode analisis data untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap choux pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai dan metode analisis data untuk mengetahui kandungan gizi padachoux pastry kering kulit ari biji kedelai

a. Metode analisis data untuk mengetahui kualitas inderawi choux

pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai Metode analisis kualitas inderawi choux pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai yaitu dengan menggunakan metode analisis varian klasifikasi tunggal. Komponen mutu inderawi yang akan dianalisis yaitu warna, aroma, tekstur dan rasa. Analisa ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh kualitas inderawichoux pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai dengan rumus seperti yang tertera dibawah ini : Tabel 2.3. Rumus Perhitungan Analisa Varian Klasifikasi Tunggal Sumber Varian SV Derajat Bebas db Jumlah Kuadrat JK Rerata MK Sampel a Panelis b Error kesalahan c Db a = a – 1 Db b = b – 1 Db c = db a xdb b FK - JKa 2 b x FK - JKb 2 a xt JKc = JKt – JKa – JKb a db JKa MKa b db JKb MKb c c db JK MKc Total Db t = ∑db 2 X JKt - FK t t db JK MKt Keterangan : a = banyaknya sampel b = jumlah panel X = nilai per sampel koreksi Faktor a x b xt Harga F hitung dapat diketahui dengan membagi rerata jumlah kuadrat sampel MK a dengan rerata jumlah kuadrat eror MK C , dengan rumus sebagai berikut : c MK MK F a Apabila diperoleh harga dari F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf tingkat signifikan 1 dan 5 , hal itu menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari sampel yang ada. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa hipotesis kerjanya diterima, artinya terdapat pengaruh dari tiap-tiap sampel dan analisisnya dilanjutkan dengan uji Tukey. Uji Tukey merupakan lanjutan dari anava klasifikasi tunggal bila hasil yang diperoleh menyebutkan adanya pengaruh yang nyata, maka diperlukan adanya uji lanjut yang berupa uji Tukey dengan rumus sebagai berikut : Standar error = panelis Jumlah error kuadrat jumlah rata - Rata Jika anava klasifikasi menunjukkan tidak ada pengaruh, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji tukey. Bambang Kartika, 1988 : 83 Selanjutnya diketahui LSD Least Signifikan Difference dari table, nilai LSD ini digunakan untuk mencari perbandingan antara sampel dengan rumus standart error kali nilai LSD untuk melakukan perbandingan antar sampel yang dilakukan dengan cara mengurangkan rata-rata antara sampel sesuai dengan besar rata-rata, kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai pembanding. Peneliti akan menggunakan bantuan program SPSS 16 dalam perhitungan analisis uji Tukey dengan tujuan hasil data analisis lebih akurat.

b. Metode analisis data untuk mengetahui kesukaan masyarakat terhadap

choux pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kesukaan masyarakat terhadap choux pastry kering substitusi tepung kulit ari biji kedelai menggunakan analisis deskriptif presentase. Analisis deskriptif kualitatif persentase digunakan untuk mengetahui kesukaan konsumen, artinya kuantitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis terlebih dahulu untuk dijadikan data kualitatif. Adapun mutu organoleptik yang akan dianalisis yaitu bagianchoux pastry kering tepung kulit ari biji kedelai yang terdiri dari warna, aroma, tekstur dan rasa. Rumus analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut : Rumus mencari Deskriptif presentase : Keterangan : = Skor presentase n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai skor tertinggi x jumlah panelis Muhammad Ali, 1985:84 = 100 x N n Untuk merubah data skor prosentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisisnya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai berikut : Nilai tertinggi = 5 sangat suka Nilai terendah = 1 tidak suka Jumlah kriteria yang ditentukan = 5 kriteria Jumlah panelis = 80 orang Langkah-langkah deskriptif prosentase adalah sebagai berikut a. Menghitung skor maksimal dengan cara mengalikan jumlah panelis dengan skor tertinggi. Skor maksinal = jumjlah panelis x nilai tertinggi = 80x 5 = 400 b. Menghitung skor minimal dengan cara mengalikan jumlah panelis dengan skor minimal. Skor minimal = jumlah panelis x nilai terendah = 80 x 1 = 80 c. Menghitung prosentase maksimal dengan carajumlah skor maksimal dibagi jumlah skor maksimal dikali 100. Prosentase Maksimal = al skormaksim al skormaksim x 100 = 400 400 x 100 = 100 d. Prosentase Minimal = al skormaksim imal skor min x 100 = 400 80 x 100 = 20 e. Rentangan = Prosentase Maksimal – Prosentase Minimal = 100 - 20 = 80 f. Interval Prosentase = Rentangan : Jumlah kriteria = 80 : 5 = 16 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat tabel interval prosentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut: Presentase Kriteria kesukaan 20,00 – 35,99 36,00 – 51,99 52,00 – 67,99 68,00 – 83,99 84,00 – 100 Tidak suka Kurang suka Cukup suka Suka Sangat Suka Skor tiap aspek penilaian berdasarkan tabulasi data dihitung prosentasenya. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU TERHADAP LAJU PENGERINGAN DAN SIFAT FISIK MIE SEHAT KERING

2 21 47

EKSPERIMEN PEMBUATAN ROTI TAWAR SUBSTITUSI TEPUNG KULIT ARI KEDELAI VARIETAS Us. No.1

3 36 146

Pengaruh penggunaan kulit ari biji mete (anacardium occidentale) dalam ransum Terhadap kecernaan bahan kering Dan bahan organik pada domba Lokal jantan

2 22 38

PENGARUH SUBSTITUSI JAGUNG DENGAN KULIT ARI (testa) BIJI METE DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK KELINCI FLEMISH GIANT JANTAN

0 10 47

PEMANFAATAN TEPUNG KEDELAI SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SUS KERING TEPUNG MOCAF DENGAN VARIASI Pemanfaatan Tepung Kedelai Sebagai Bahan Substitusi Sus Kering Tepung Mocaf Dengan Variasi Penambahan Jahe.

0 3 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Tepung Kedelai Sebagai Bahan Substitusi Sus Kering Tepung Mocaf Dengan Variasi Penambahan Jahe.

1 6 5

DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan Tepung Kedelai Sebagai Bahan Substitusi Sus Kering Tepung Mocaf Dengan Variasi Penambahan Jahe.

0 6 4

PEMANFAATAN TEPUNG KEDELAI SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SUS KERING TEPUNG MOCAF DENGAN VARIASI Pemanfaatan Tepung Kedelai Sebagai Bahan Substitusi Sus Kering Tepung Mocaf Dengan Variasi Penambahan Jahe.

0 2 13

ANALISIS DAYA TERIMA KONSUMEN CHOUX PASTRY BERBASIS PENAMBAHAN TEPUNG TALAS SEBAGAI SUBSTITUEN BAHAN BAKU.

3 14 38

Substitusi Tepung Terigu Dengan Tepung Tempe Pada Formulasi Choux Pastry Dan Puff Pastry : Karakteristik Fisikokimia Dan Sensoris The Substitution Of Wheat Flour With Tempeh Flour In Choux Pastry And Puff Pastry Formulation : Physicochemical And Sensory C

0 1 10